Anda di halaman 1dari 5

Penafsiran Emosi dan Empati Dalam Karya Seni Kontemporer Populer : Robot “Can’t

Help My Self” Karya Sun Yuan Dan Peng Yu

Oleh : Faizatul Hasanah


Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Jember
E-mail: ichafaiz31@gmail.com

Abstrak

Sun Yuan dan Peng Yu adalah dua seniman kontemporer yang kontoversial dan berasal dari China. Hal ini disebabkan
karena berbagai karyanya yang dianggap aneh. Namun meskipun begitu, karya mereka memiliki banyak sekali makna
yang mendalam. Dari sekian banyak karya yang telah diciptakan oleh mereka berdua, pada tahun 2021 salah satu karya
seni kontemporer oleh Sun Yuan dan Peng Yu yang berjudul Can’t Help My Self telah berhasil menyita perhatian
pengguna internet. Hal ini dikarenakan Can’t Help My Self oleh Sun Yuan dan Peng Yu mampu menumbuhkan rasa
empati bagi yang melihat robot tersebut. Karya seni Can’t Help My Self karya Sun Yuan dan Peng Yu telah ditonton
dan dilike jutaan kali dengan disertai berbagai penafsiran emosi personal dari penggemarnya.

Kata kunci: seni kontemporer, Sun Yuan dan Peng Yu, Can’t Help My Self

PENDAHULUAN

Sun Yuan dan Peng Yu adalah dua seniman kontemporer yang berasal dari China.
Tidak hanya termasuk dalam jajaran seniman terkenal saja, Sun Yuan dan Peng Yu
merupakan seniman yang kontroversial. Hal ini dikarenakan karya – karya mereka yang
dapat dikatakan aneh. Terlepas dari kebebasan dalam berkarya seni dan karya yang aneh,
mereka berdua menghadirkan banyak sekali karya yang menyita perhatian publik
dikarenakan arti mendalam dalam setiap karya kontemporer mereka. Beberapa karya mereka
yang terkenal adalah Patung pria renta yang didudukkan di kursi roda listrik yang kemudian
bergerak kesana-kemari hingga mereka bertabrakan, Patung malaikat yang menua dan mati,
Patung wanita yang tengah terbang ditarik oleh ikan pari raksasa, Keluarga yang memiliki
kepala batu, dan masih banyak lagi.

Can’t help my self adalah salah satu dari sekian banyak dari hasil karya seni
kontemporer oleh Sun Yuan dan Peng Yu. Can’t help my self merupakan sebuah karya seni
berupa robot pembersih lantai yang dibuat pada tahun 2016 untuk Museum Guggenehim,
Bilbao, Spanyol. Karya ini selanjutnya ditampilkan di La Biennale pada Venezia, Central
Paviliom di Mei 2019 silam. Karya ini menarik perhatian tidak hanya di kalangan seniman
yang menghadiri pameran karya tersebut. Namun karya ini juga menarik perhatian pengguna
internet khususnya pengguna tiktok. Can’t Help My Self karya Sun Yuan dan Peng Yu ini
menjadi viral di beberapa platform seperti TikTok dan Youtube. Video dari karya ini telah
ditonton sebanyak hampir tiga juta kali di platform Youtube dan mendapatkan like sebanyak
hampir sembilan juta dalam salah satu videonya di platform TikTok. Tentunya hal ini
merupakan pencapaian yang besar bagi sebuah karya seni yang biasanya kurang menyita
perhatian kalangan pengguna internet pada masa kini.

METODE

Penafsiran emosi karya kontemporer Can’t Help My Self karya Sun Yuan dan Peng
Yu diambil dari berbagai pendapat penikmat karya seni tersebut dalam platform Youtube dan
TikTok. Hal ini dikarenakan Can’t Help My Self karya Sun Yuan dan Peng Yu merupakan
salah satu karya seni yang menyita perhatian pengguna internet, sehingga terdapat berbagai
macam penafsiran mengenai karya seni kontemporer tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahun 2016, Museum Guggenheim menampilkan karya seni robotik pertamanya
yang disebut Can't Help My self (Wannmann, 2016). Karya seni ini dibuat oleh dua seniman
China yang paling kontroversial Sun Yuan dan Peng Yu. Karya seni kontemporer Can’t Help
My Self merupakan robot berbentuk mirip seperti lengan yang memiliki satu tugas khusus
seumur hidup. Tugas khusus tersebut adalah untuk mencegah cairan berwarna merah tua,
seperti darah yang terus-menerus mengalir keluar agar tidak dari menyimpang terlalu jauh.
Hal ini dilakukan dengan menyeret penyapunya melintasi lantai dengan gerakan mirip seperti
sedang menari.
Robot ini membuat cairan tersebut kembali ke tempatnya berulang kali, tanpa pernah
terlihat berhenti. Dalam upaya untuk melakukan tugasnya yang selanjutnya ditafsirkan
sebagai membersihkan kekacauan terus-menerus, pada kenyataannya robot ini hanya
memperburuk keadaan dengan meninggalkan noda cairan di lantai, dinding, dan dirinya
sendiri. Hal ini menyebabkan gerakan robot ini melambat dan gerakan seperti sedang menari
berubah menjadi gerakan seakan gemetar dan tidak beraturan.

Karya seni Can’t Help My Self memiliki berbagai penafsiran yang sangat berbeda –
beda. Diantaranya adalah isu sosial politik seperti permasalahan imigrasi, otoritarianisme,
rezim pemerintahan dan juga ketergantungan terhadap teknologi. Dalam isu politik, karya
seni ini ditafsirkan sebagai upaya pencegahan warga negara melarikan diri dari negara
dengan rezim otoriter. Dalam hal ini, robot Can't Help Myself mewakili pemerintah, dan
cairan seperti darah mewakili warganya, yang dengan paksa tersapu kembali ke negara
mereka yang tidak bebas setelah mencoba melarikan diri. Selain itu, Can't Help Myself juga
diartikan sebagai kritik atas penggunaan dan ketergantungan pada teknologi saat ini. Robot
mewakili totalitas kekuatan robot, sedangkan cairan seperti darah mewakili subjek manusia
yang mencoba melarikan diri, hanya untuk disapu kembali dan bergantung serta menderita di
bawah kendali robot. Penafsiran ini muncul seiring dengan semakin canggihnya artificial
inteligence atau kecerdesan buatan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa suatu saat nanti
manusia akan kehilangan kuasa atas planetnya sendiri.

Pada November 2021, karya seni Can’t Help My Self tiba-tiba menjadi viral di
aplikasi berbagi video populer seperti Youtube danTikTok. Berbagai video pendek tentang
karya seni kontemporer ini bermunculan dan hampir semuanya diiringi dengan lagu sedih
seperti Je te lasserai des mots karya Patrick Watson dan Dealer karya Lana Del Rey. Klip
pendek robot industri yang berusaha memenuhi tugasnya seumur hidup telah ditonton lebih
dari 50 juta kali dan menimbulkan reaksi emosional yang kuat di antara pemirsa. Hal ini
disebabkan karena gerakan robot yang dulu mulus menjadi berkarat seiring waktu, pengguna
bersimpati dengan mesin dan keberadaannya yang tampak tidak masuk akal. Komentar
seperti ''kelihatannya sangat lelah dan tidak termotivasi,'' dan ''Mengapa kita tidak bisa
membiarkannya beristirahat?'' muncul banyak dan disukai ribuan kali.

Sebagian besar komentator merasa sedih dan bersimpati dengan robot dengan
mengatakan ''itu terlihat sangat lelah dan tidak termotivasi :('' dan ''Saya hanya ingin
mematikannya untuk membiarkannya 'beristirahat'”. Selain itu, para komentator merasakan
empati pada karya ini, karena mereka juga "terus-menerus menata diri mereka, karena
mereka terus-menerus berantakan sendirian, sedangkan orang di sekitar mereka hanya
menonton mereka dan menggunakan mereka untuk hiburan". Salah satu komentar yang
berbunyi “seperti sedang melihat diri saya sendiri'' juga menunjukkan keterhubungan ini.
Dengan demikian, karya seni kontemporer ini membuat para penikmatnya secara kritis
merefleksikan diri mereka sendiri. Kebanyakan orang hanya bekerja untuk hidup dan tidak
menemukan makna di dalamnya. Semakin lama kita melakukannya, semakin membuat
depresi. Hal ini memiliki kesamaan dengan karya ini, yang tampaknya semakin sedih dan
sedih selama 3 tahun hidupnya, karena tidak bisa menahan diri. Dalam nada yang sama, kita
manusia tidak dapat membantu diri kita sendiri.

KESIMPULAN

Can’t Help My Self, karya seni kontemporer yang dibuat oleh seniman asal China
yaitu Sun Yuan dan Peng Yu telah berhasil menyita perhatian pengguna internet. Hal ini
dikarenakan kemampuan karya seni tersebut dalam menunjukkan penafisran yang beragam.
Selanjutnya, viralitas karya seni di TikTok membuat pengguna merasakan relatabilitas
tertentu dan membuat hubungan tertentu antara tugas robot yang tak ada habisnya dan
kesulitan yang datang dengan hidup di dunia digital.
DAFTAR PUSTAKA

Archer, N. (2019, May 20). ‘old persons home’ by sun yuan and peng yu. Designboom. 

Baecker, A. (2017, October 18). In Defense of Difficult Art at the Guggenheim’s


Controversial Exhibition. Slate Magazine. 

McCullough, T. A. (2020, August 16). Sun Yuan and Peng Yu – Can’t Help Myself
2016. WordPress.

Ocula. (n.d.). Sun Yuan + Peng Yu Biography, Artworks & Exhibitions. 

Wannmann, A. (2016, December 28). [Exclusive] The Guggenheim’s First Robotic Artwork


Is Out of Control. Vice. 

Weng, X. (n.d.). Can’t Help Myself. The Guggenheim Museums and Foundation.

Anda mungkin juga menyukai