Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KORELASI

1. Kegunaan
Teknik analisis korelasi digunakan untuk mencari, menghitung, mengetahui
hubungan antara suatu variabel dan variabel lain. Misalnya:
a. Hubungan antara tinggi badan dan kecerdasan.
b. Hubungan antara permintaan dan harga barang.
c. Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar.
2. Arah Hubungan
a. Hubungan positif apabila naiknya motivasi diikuti dengan naiknya
prestasi belajar.
b. Hubungan negatif apabila naiknya permintaan diikuti dengan turunnya
harga barang.
c. Hubungan nihil apabila naik turunnya motivasi atau permintaan tidak
akan menentukan naik turunnya prestasi belajar atau harga barang.
3. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi atau koefisien hubungan adalah bialangan yang
menyatakan besar kecilnya atau kuat lemahnya hubungan antar variabel
yang satu dengan variabel yang lain. Bilangan koefisien korelasi bergerak
antara -1,00 sampai 1,00. Jika koefisien korelasi yang dicari negatif berarti
menggambarkan hubungan negatif dan sebaliknya.
Berdasarkan perhitungan matematika, kekuatan hubungan positif dapat
ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
a. 0,000 – 0,200 berarti sangat lemah;
b. <0,200 – 0,400 berarti lemah;
c. <0,400 – 0,600 berarti cukup;
d. <0,600 – 0,800 berarti kuat; dan
e. <0,800 – 1,000 berarti sangat kuat.
4. Rumus Korelasi Product Moment
a. Rumus singkat atau rumus kasar
∑ 𝑋𝑌
rxy=
√(∑ 𝑋 2 )(∑ 𝑌 2 )

b. Rumus Panjang atau rumus halus


(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
∑ 𝑥𝑦−
𝑁
rxy = 2
(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)2
√{∑ 𝑥 2 − }{∑ 𝑦 2 − }
𝑁 𝑁
5. Tabel Pembantu
Untuk menghitung koefisien korelasi, baik dengan rumus kasar maupun
rumus halus harus menggunakan table pembantu agar lebih mudah. Adapun
table pembantu selengkapnya sebagai berikut.
Rumus Kasar
Tabel Pembantu Kerja Product Moment

NO. X Y X2 Y2 XY
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Jumlah X Y X2 Y2 XY
Rumus Halus
Tabel Pembantu Kerja Product Moment
NO. X Y x y x2 y2 xy
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Jumlah X Y x2 y2 xy
Keterangan:
x atau y (kecil) adalah selisih antara harga x atau y dengan nilai rata-ratanya.
Nilai rata-rata diperoleh dengan cara membagi jumlah X atau Y dengan N.
6. Soal:
Dalam penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Data X
32, 34, 54, 44, 86, 92, 52, 72, 83, 66, 77, 37, 49, 64, 38, 80, 74, 67, 62, 50, 82,
51, 90, 69, 64, 47, 52, 62, 74, dan 56.
Data Y
39, 43, 47,42, 56, 51, 44, 45, 49, 51, 52, 42, 44, 46, 41, 45, 50, 48, 47, 40, 53,
44, 55, 48, 46, 42, 48, 50, 52, dan 50.
Hitunglah koefisien korelasinya, baik dengan rumus kasar maupun rumus
haslus …!

Anda mungkin juga menyukai