Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya manusia dalam

memperluas pengetahuan untuk membentuk suatu nilai, sikap dan perilaku.

Dalam membentuk suatu nilai, sikap dan perilaku tersebut, pendidikan memiliki

peranan dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara seperti pada

mata pelajaran sejarah. Sejarah memberikan berbagai pemahaman terhadap nilai-

nilai kehidupan dan tempat untuk memahami masyarakat serta kebudayaannya.

Dengan demikian, dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran sejarah

sebaiknya mengarah pada internalisasi nilai yang akan membentuk suatu

kausalitas dan kemampuan berpikir kritis sejak dini.

Pembelajaran sejarah adalah studi tentang masa lalu melalui interaksi dua

arah antara pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan aspek pengetahuan,

aspek sikap, dan aspek keterampilan. Menurut Sapriya (2012:209) pembelajaran

sejarah memiliki cakupan materi sebagai berikut: (1) mengandung nilai-nilai

kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan

semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik; (2) memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-

bangsa termasuk peradaban bangsa Indonesia; (3) menanamkan kesadaran

persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi pemersatu bangsa

dalam menghadapi ancaman disintegrasi; (4) memuat ajaran moral dan kearifan

yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam

1
kehidupan sehari-hari; (5) menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam

memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Masih banyak sekolah yang menganggap sejarah itu mudah, sehingga ada beberapa guru

sejarah yang tidak memiliki latar belakang sejarah. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran

dalam proses belajar mengajar sejarah dinilai kurang efektif karena dalam mengajar, guru lebih

banyak menggunakan metode ceramah, sehingga tidak memotivasi siswa untuk membangun

sendiri pengetahuannya. Hal tersebut membuat siswa merasa lesu dan menganggap pelajaran

sejarah tersebut membosankan. Sehingga diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa untuk memahami pelajaran sejarah. Salah satu metode pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran sejarah adalah metode pembelajaran berbasis game edukasi.

Pendekatan pembelajaran berbasis bermain ini dimaksudkan untuk menghubungkan aplikasi

bermain dengan dunia nyata atau pengalaman siswa sehingga, jika sesuai, dikaitkan dengan

pelajaran sejarah dan untuk membantu guru merancang metode pengajaran yang efisien,

maksimal dan efektif.

Menurut Emda (2018: 181), keberhasilan dalam suatu pembelajaran dipengaruhi oleh

motivasi belajar dalam memahami suatu pelajaran dan juga berpengaruh dalam keberhasilan

pembelajaran. Peranannya yang khas adalah penumbuh semangat untuk belajar. Proses

pembelajaran akan mencapai keberhasilan saat siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Oleh

karena itu motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa, terutama motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

Berdasarkan hasil observasi awal pada hari kamis, 14 oktober 2021 di kelas X IPS 1

SMAN 3 Kota Jambi diperoleh selama kegiatan pembelajaran sejarah ditemukan banyak siswa

yang bersifat pasif sehingga kurang bersemangat dalam belajar, menjadi jenuh dan melamun.

2
Selain itu, suasana kelas yang ribut membuat siswa sulit untuk dapat mendengarkan penjelasan

yang disampaikan oleh guru sehingga mengganggu konsentrasi belajar. Kurangnya motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran sejarah ini dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran

ceramah yang digunakan kurang menarik dan membosankan. Hal inilah yang bisa membuat

proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan kondusif sehingga kurangnya motivasi belajar

siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sejarah sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa. Kurangnya motivasi belajar siswa mengakibatkan sulitnya

sebagian siswa untuk mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal Hal ini dapat dilihat

dari hasil observasi awal melalui data hasil ulangan tengah semester mata pelajaran sejarah siswa

di kelas X IPS 1 di SMAN 3 Kota Jambi pada tahum ajaran 2021/2022.

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Tengah Semester Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas X IPS 1

SMA N 3 Kota Jambi Tahun Ajaran 2021/2022

No Nilai Kriteria KKM Jumlah Siswa Presentase

1 >75 Tuntas 10 31,25%

2 <75 Tidak Tuntas 22 68,75%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel 1.1 diatas diketahui hasil ulangan tengah semester menunjukkan

68,75% atau sebanyak 22 peserta didik X IPS 1 yang mendapatkan nilai dibawah kriteria

ketuntasan minimal. Dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa

rendahnya pemahaman belajar siswa khususnya pada mata pelajaran sejarah yang masih kurang

optimal. Hal tersebut tidak terlepas dari peran seorang guru dalam penyampaian materi dengan

3
metode konvesional yang tidak menarik siswa untuk belajar sejarah sehingga mempengaruhi

motivasi belajar peserta didik.

Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di perlukan metode-metode pembelajaran

yang dapat membuat siswa lebih aktif dan termotivasi. Salah satu metode pembelajaran yang

dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman belajar sejarah dengan menggunakan metode

game based learning berbasis game educandy yang diharapkan sangat membantu guru

memberikan pengajaran yang maksimal, efektif serta efisien sehingga siswa lebih mudah dalam

menerima suatu materi dan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

Pemilihan metode game based learning berbasis game educandy diharapkan dapat

menciptakan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif dan efektif. Game based learning

merupakan penggunaan permainan untuk tujuan serius (pendidikan) sebagai alat yang secara

signifikan mendukung proses pembelajaran (Pratiwi, 2014: 123). Menurut (R Tham 2012:2)

dalam penelitian yang pernah dilakukannya menunjukkan bahwa 19 dari 20 siswa menyukai

metode pembelajaran berbasis game karena dianggap lebih efektif sebagai media pembelajaran.

Ketika siswa berpartisipasi dalam permainan, mereka dapat menemukan jawaban dan informasi

pembelajaran. Selain itu, game based learning dapat menjadi strategi pembelajaran yang efektif

untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran ini karena permainan memiliki potensi untuk

meningkatkan pengalaman belajar, partisipasi siswa dalam proyek, pemrosesan informasi,

pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan keterampilan kolaborasi kelompok.

Metode game based learning ini sangat berkaitan dengan game educandy untuk

membantu guru membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Game educandy merupakan

aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk membuat atau bermain kuis. Game educandy

ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena terdapat tiga jenis permainan inti yaitu

4
words, matching pairs dan quiz questions yang bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih

menyenangkan dan memotivasi siswa untuk semangat mengikuti proses pembelajaran. Maka

untuk itu peneliti tertarik untuk menggunakan metode game based learning berbasis educandy

yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 di SMA N 3 Kota

Jambi dan berdampak terhadap prestasi serta hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang yang di atas, peneliti menarik sebuah judul yang ingin diteliti

yaitu : “Penerapan Metode Game Based Learning Berbasis Game Educandy Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 3 Kota Jambi”.

1.2 Fokus Penelitian

Dari hasil pengamatan penulis, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai

berikut :

1. Perencanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran

3. Penilaian pembelajaran

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut: Apakah penerapan metode game based learning berbasis game educandy dapat

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 3 Kota Jambi?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ini dicapai dalam penelitian ini

adalah mendeskripsikan penerapan metode game based learning berbasis game educandy dalam

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 3 Kota Jambi.

5
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan

dibidang pendidikan dan untuk penelitian lanjutan mengenai penerapan metode Game Based

Learning berbasis Game Educandy untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa ke las

X IPS 1 SMA Negeri 3 Kota Jambi. Serta hasil penelitian ini diharapkan mampu

memberikan inovasi baru terhadap proses pembelajaran Sejarah yang lebih efektif dan

inovatif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, menambah pengetahuan dalam menulis karya ilmiah agar tentang

penerapan metode Game Based Learning berbasis Game Educandy.

b. Mahasiswa dan Siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk Menambah wawasan

baru penerapan metode Game Based Learning berbasis Game Educandy untuk

meningkatkan motivasi belajar sejarah.

c. Pendidik, sebagai cara untuk lebih mengembangkan proses belajar mengajar agar

pembelajaran sejarah lebih menarik. Serta, menambah pengetahuan guru mengenai

penggunaan metode Game Based Learning berbasis Game Educandy dan dapat

digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran Sejarah agar proses pembelajaran

sejarah lebih terarah.

d. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan untuk

mengembangkan metode dan media pembelajaran yang ada.

6
7

Anda mungkin juga menyukai