Anda di halaman 1dari 5

Masalah Utama: Kasus Korupsi yang terjadi di desa

NAMA : Ananda Agung Wahyuda


TUGAS MK : Jawaban UAS Pengambilan Keputusan stratejik
STAMBUK : B 401 20 322

1. Menetapkan Masalah Perioritas


 APKL
1. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan
sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,
standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak.
4. Layak, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks
skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu
tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya

NO ISU A P K L TOTAL
1 Kasus Korupsi yang terjadi di desa 5 5 5 5 20
2 Banyaknya praktek kolusi pada saat pemilu 4 4 4 4 16
3 Banyak polisi yang melakukan praktek pungli 5 4 5 4 18
4 Banyaknya sarana dan prasarana yang belum 5 5 5 5 20
ramnpung pengerjaannya
 5. Sangat Serius(SS).
 4. Serius(S).
 3. Ragu-ragu (RG).
 2. Tidak Serius(TS).
 1. Sangat Tidak Serius (STS).
 USG
Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode skoring
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini
masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah
didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah
skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar
masalah, membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5
dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah. Untuk lebih jelasnya,
pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut
(Kotler dkk, 2001): a.

A. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan


dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tuntuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
B. Seriousness Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain
adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
C. Growth Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.

NO MASALAH U S G Total Peringkat


1 Kasus Korupsi yang terjadi di desa 5 5 5 15 1
2 Banyaknya sarana dan prasarana yang 5 4 5 14 2
belum ramnpung pengerjaannya

2. Mengidentifikasi Penyebab Masalah dengan Fishbone


Masalah:

Penyebab Masalah
1. SKILL (Kemampuan)
 Kurangnya
 Kurangnya
 Kurangnya
2. SUPPLIERS (Pendukung, Alat dan bahan)
 Tidak
 Tidak
3. SYSTEM (Kebijakan, Aturan)
 Tidak ada
 Tidak ada
4. SURROUNDING (Lingkungan)
 Kurangnya
 Minimnya
FISHBONE DIAGRAM

1. SKILL (Kemampuan)
3. SYSTEM (Kebijakan, Aturan)
.
.
 Kurangnya kesadaran aparat Kasus Korupsi yang
 Kurangnya sangsi penegak hukum dalam
hukum yang tegas memberantas korupsi terjadi di desa
 Kurangnya Integritas

 Budaya korupsi di jadikan


 Kurang besar gaji penegak
tradisi
hukum

4. SURROUNDING (Lingkungan) 2. SUPPLIERS (Pendukung,


Alat dan bahan)
3. Menyusun Alternatif Solusi Pemecahan Masalah
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI
Kurangnya kesadaran aparat penegak
1 hukum dalam memberantas korupsi
Memperkuat transparansi, pengawasan
dan sanksi
Kurangnya Integritas
2 Di berikan penguatan kapasitas wawasan
kebangsaan dan bela negara
3
4 Kurang besar gaji penegak hukum Memberikan insentif dan reword bagi
penegak hukum yang loyal dan berprestasi
5 Kurangnya sangsi hukum yang tegas Perbaikan regulasi yang tegas

Budaya korupsi di jadikan tradisi


6 Meningkatkan Kualitas SDM, dan
meningkatkan kesadaran tentang anti
korupsi

4. Membuat kegiatan

1. Memperbaiki Sistem Dan Memantau Pengaduan Masyarakat


2. Pemberlakua kewajiban pelaporan transaksi keuangan
3. Pelaporan harta pribadi pemegang kekuasaan dan fungsi publik

Anda mungkin juga menyukai