Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fathia Seivita Zahirani

NPM : 2106727216
Mata kuliah : Sedimentologi dan Stratigrafi
Judul: Tugas

Apa itu fjord, delta, dan Estuaria


1. Fjord

Fjord merupakan formasi geologi yang membentuk badan air (teluk laut) yang
panjang, dalam, dan sempit.Fjord sendiri biasanya terbentuk pada kawasan yang
membentuk U-shaped valley dan disekelilingnya terdapat tebing-tebing yang
curam.Fjord sendiri terbentuk akibat proses glaciation dimana ia terbentuk di
sepanjang zaman es oleh gletser yang bergerak lambat yang kemudian akan
memotong lapisan es paling atas dan masuk ke sedimen di bawahnya. Fjord dapat
ditemukan di: Alaska, Labrador,Washington, Norwegia, Greenland, dan lainnya.
2. Delta
Delta merupakan endapan yang terbentuk di dekat muara sungai pada laut atau danau.
tetapi menurut Coleman,1968; Scott & Fischer,1969, Delta merupakan tanah datar
hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai,muara sungai,diaman timbunan
sendimen tersebut mengakibatkan propagradasi yang tidak teratur pada garis pantai.
Delta dapat terbentuk apabila: terdapat sungai yang mengalir ke danau atau laut, laut
memiliki kedalaman dangkal, gelombang atau arus laut kecil dan pasang surut, dan
tidak terdapat pergerakan tektonik.

Tipe delta terbagi menjadi:


a. Delta Arcuate
Merupakan tipe delta yang paling sering (umum) ditemukan. pada tipe delta
ini berbentuk seperti kipas atau segitiga. Contoh pada gambar: Sungai Nil
b. Delta Kaki Burung
Merupakan delta yang terbentuk melalui saluran-saluran yang terpisah
sehingga akan memiliki bentuk yang menyerupai jari yang menyebar dari
muara sungai kearah laut seperti kaki burung. Contoh pada gambar: Delta
Sungai Misisipi

c. Delta Cuspate
Merupakan tipe delta yang memiliki bentuk seperti huruf V dan mengarah ke
laut. Bentuk V tersebut dikarenakan wilayah tersebut memiliki garis pantai
yang datar. contoh pada gambar: delta sungai ebro

3. Estuaria
Estuaria atau Lagoon merupakan peraian sempit, lebih kecil dari laut dan berinteraksi
dengan air laut dan selalu mendapatkan masukan air tawar dari daratan melaui
sungai-sungai, dan saluran drainase pemukiman yang berada di pinggirannya.adanya
keluar masuknya air akan membuat air tersebut menjadi payau.

2
Metode Analisis dalam Pengukuran Butir
1. Tes Ayakan

Metode Pengayakan digunakan dalam menentukan ukuran butir bahan kering yang
mengalir bebas. Metode pengayakan menggunakan saringan dengan cara
digoyangkan sehingga partikel butir akan terpisah dengan sendirinya.
2. Tes Pemipetan
Tes pemipetan digunakan ketika terdapat konsentrasi tinggi pada sebuah partikel halus
sehingga partikel tersebut akan saling menempel (susah untuk dipisahkan). Pada
metode pemipetan memanfaatkan penerapan cairan ke sampel partikel yang akan diuji
sehingga memudahkan partikel halus tersebut untuk melewati saringan. jika sudah
lolos dari saringan, partikel tersebut akan dikeringkan yang kemudian akan diukur
butirannya.
3. Metode Pengeringan
Metode pengeringan (Eleftheriou Dan Mcintyre) merupakan metode dimana partikel
yang ada pada sampel akan dikeringkan menggunakan oven dengan temperatur 100°C
yang kemudian akan diayak menggunakan sieve shaker(saringan). Setelah disaring,
partikel kemudian akan ditimbang beratnya dengan masing-masing ukuran. Biasanya
kita akan melanjutkannya dengan memanfaatkan metode pemipetan jika ingin
mengetahui partikel mana yang lebih halus

Metode Sampling Sedimen


1. Gravity Core
Gravity core merupakan metode paling sederhana dalam pengambilan sampel di dasar
laut. Core sendiri berisi beban yang memiliki berat dengan massa 100-1000 Kg.
Panjang tabung disesuaikan dengan jenis sedimen yang akan diambil. Pada bagian
ujung corer terdapat bagian runcing yang berguna sebagai pemotong dan juga terdapat
perangkap untuk menahan sedimen/sampel yang ingin diambil. Jika ingin mengambil
sampel, core akan diturunkan ke dasar laut dengan kecepatan tertentu.

3
2. Piston Corer
Metode piston corer memiliki kelebihan dimana pengambilan sample nya akan lebih
lama daripada pengambilan sampel menggunakan metode gravity core. Sistem
pemicu menggunakan beban pilot untuk memungkinkan corer jatuh bebas sejauh 5m.
Berbeda dengan katup yang digunakan dalam gravity core, piston dimasukkan ke
dalam liner inti dan diposisikan di bagian bawah liner dekat kerucut hidung. Piston
dipasang di ujung kabel penyebaran dan selama pendakian akan menarik ruang hampa
di dalam liner untuk membantu menahan sampel.

3. Kasten Corer
Memiliki settings yang serupa tetapi perbedaannya ialah, kasten corer memiliki
sampel tabung yang berbentuk lembaran logam berbentuk persegi dengan panjang sisi
nya 150 mm dan tidak terdapat liner dalam pemakaiannya. Bagian pemotong yang
ada pada kasten core yang dipasang diujung memiliki dua penutup pegas yang
menutup saat corer ditarik dari sedimen atau sampel yang ingin diambil.

4. Multi Core
Metode Multi-corer merupakan metode yang digunakan untuk menampung core lain
yang tidak terganggu dalam tabung pada diameter 56mm × 600mm. Corer terdiri dari
rangka tubular dengan kepala pengambilan sampel yang dipasang oleh peredam
hidrolik. Tabung core dipasang ke kepala yang nantinya akan menyumbat bagian atas

4
sehingga dapat untuk mencegah sampel terganggu selama prosesnya. Corer
diturunkan ke dasar laut hingga rangka melakukan kontak dan kabel pemasangan
menjadi kendur. Pada titik ini tabung inti didorong ke dalam sedimen oleh gravitasi.

5. Mega Corer
Memiliki kerja dan prinsip yang sama dengan multi corer tetapi hanya terdapat
perbedaan di ukuranya dimana sampel yang diambil memiliki diameter yang lebih
besar (100mm × panjang 600mm)

6. SMBA box corer


SMBA (Scottish Marine Biological Association) box corer merupakan corer yang
dirancang dari kotak sampel yang dipasang pada gimbal dan rakitan sekop. kotak
corer akan diturunkan ke dasar laut sampai rangka kotak tersebut menyentuh dasar
laut. sampel akan dipaksa masuk dikarenakan core yang berat. Corer ini ditujukkan
untuk pengambilan sampel sedimen yang tak terganggu seluas 600mm persegi,
hingga kedalaman sekitar 450mm (Max)

5
7. NIOZ-Haja Corer
Prinsip yang sama dengan SMBA box corer, NIOZ (Koninklijk Nederlands Instituut
voor Onderzoek der Zee, the Royal Netherlands Institute for Sea Research) box corer
dapat mengambil sampel dengan diameter seluas 500mm dan kedalaman 500mm.
perbedaan lain dari SMBA box corer ialah, pada NIOZ-Haja Corer memiliki 2 sekop.

8. Day Grab
Merupakan corer yang berukuran kecil. pada penggunakaanya, ketika Day Grab
diturunkan ke dasar laut dengan dua rahangnya terbuka dan membuat pegangannya
mennyentuh dasar laut, akan membuat kunci rahang terbuka-tertutup sehingga hal
tersebut dapat membuat sampel sedimen terambil dan terkunci.

9. Dredging (Pengerukan)
Pada metode pengerukan ini jelas bahwa metode yang dipakai ialah dengan cara
mengumpulkan batuan-batuan lepas yang ada di bawah laut dengan cara menurunkan
peralatan ke dasar laut kemudian alat tersebut (kapal keruk) akan membuka mulutnya
dan memasukan batuan-batuan tersebut pada kantong yang terpasang pada alat

6
10. Trawling (Pukat)
Metode ini biasanya mengambil sampel berupa mega-fauna seperti bulu babi, ikan,
dan lainnya sehingga pukat biasanya terjadi di dasar dan tengah laut. Trawl ini
memiliki bentuk tajam (mengerucut) dan ketika sudah mencapai bagian bawah
jaringnya akan dilepas dan sampel akan terambil

Geomorfologi Pantai
1. Spit

Spit merupakan pasir pantai yang mengendap pada muka teluk. Bentuk morfologi nya
memanjang yang ujungnya menyatu (daratan +ujung lain ke laut).
2. Tombolo

Merupakan morfologi pantai yang terbentuknya berupa tanggul pasir dikarenakan


sedimen terbawa oleh arus laut

7
3. Sea Stack

sea stacks merupakan gelombang laut yang melemahkan bangunan tebing pantai (sea
cliff) yang kemudian adany
a udara masuk pada tebing maka tebing tersebut akan runtuh pada waktu yg cukup

4. Baymouth Bar

Adanya endapan pasir yang hampir menutup teluk dengan lautan sehingga dapat
membuat baymouth bar terbentuk

5. Lagun

Merupakan danau pantai yang terpisahkan dari laut oleh baymouth bar

8
6. Estuari

Merupakan badan air yang wilayahnya terdiri atas pertemuan air laut dan air sungai
sehingga badan air tersebut bersifat payau

7. Barrier Island

Merupakan kejadian dimana terdapat Sedimen yang mengalami pengendapan pada


bagian depan pantai yang daerahnya yang mengalami changing deposit of sand
8. Delta

Terbentuknya endapan akibat adanya aktivitas sungai beserta muaranya yang


menghasilkan progradasi tidak beraturan pada garis pantai

9
Skala Waktu Geologi

1. Permian Extinction

Terjadi sekitar 265,1 juta-265,9 juta tahun yang lalu. merupakan fase waktu
yang paling menakutkan dikarenakan terjadinya kepunahan setengah dari
semua famili taksonomi dan juga 90% semua spesies (95% spesies laut
(hampir semua trilobita) dan 70% spesies darat) hal itulah yang menyebabkan
terjadinya rampant volcanism

2. Ordovician-Silurian extinction

Terjadi sekitar 443,8 juta tahun yang lalu. Pada fase ini memusnahkan sekitar
25% keluarga laut dan 85%spesies laut.pada periode ini terjadi saat karang dan
brachiopoda bercangkan memenuhi perairan dangkal (belum ada di daratan). .
Pada akhir fase ini terjadi glaciation yang sangat besar pada Gondwana yang
menyebabkan putusnya rantai makanan

3. Cretaceous-Tertiary (K-T) Extinction

Terjadi sekitar 66 juta tahun yang lalu. Pada fase ini melibatkan sekitar 80%
dari semua spesies hewan (termasuk dinosaurus) dan spesies tumbuhan.
Terdapat 2 asumsi yang mendasari proses ini: ilmuwan mengatakan fase ini
terjadi akibat adanya satu/lebih esteroid menghantam bumi, tetapi ada juga
yang mengatakan hal tersebut terjadi dikarenakan adanya perubahan iklim
akibat efek lama dari abu vulkanik.

4. End-Triassic extinction

Terjadi sekitar 201,3 juta tahun yang lalu. sama seperti Cretaceous-Tertiary
(K-T) Extinction, kemungkinan fase ini disebabkan oleh 2 kejadian:
perubahan iklim yang cepat atau oleh asteroid yang menghantam Bumi. Efek
dari fase ini ialah: adanya kepunahan massal pada 20% keluarga laut dan
sekitar 76% dari semua spesies yang masih ada mati hal tersebut membuka
banyak relung ekologi tempat dinosaurus berevolusi.

5. Devonian extinction

Terjadi sekitar 407,6 juta- 358,9 juta tahun lalu. Pada fase ini memunahkan
15–20% keluarga laut dan 70–80% dari semua spesies hewan. Sekitar 86%
spesies brakiopoda laut mati, bersama dengan banyak karang, conodont, dan
trilobita.

10

Anda mungkin juga menyukai