Anda di halaman 1dari 15

TUGAS GEOLOGI KELAUTAN

Marine Geology Survey


Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Geologi Kelautan

Oleh :
ADITYA RIYADI PUTRA
270110140024 (Kelas E)

Program Studi S1 Teknik Geologi

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................... ii
1. Zonasi Wilayah Laut..................................................................................... 1
2. Costal dan Offshore...................................................................................... 1
3. Pemetaan pada Zona Wilayah Laut..............................................................2
4. Alat-Alat Sampling........................................................................................ 3
A. Alat Sampling Batuan.............................................................................. 3
- Grab Sampling....................................................................................... 3
- Piston Corer............................................................................................ 4
- Gravity Corer.......................................................................................... 5
- Box Corer............................................................................................... 6
- Vibracorer............................................................................................... 7
- Benthic Sleds......................................................................................... 8
B. Hardrock Sampling................................................................................... 9
- Dredging................................................................................................ 9
- Coring.................................................................................................... 10
5. Zonasi Alat Sampling.................................................................................... 11
6. Geofisika ...................................................................................................... 11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 13

1. Zonasi wilayah laut

A. Zona Litoral
Zona wilayah pasang surut, karena letaknya yang berada relatif lebih tinggi dari
zona wilayah laut yang lain.
B. Zona Neritik
Zona perairan asin dangkal yang wilayahnya tidak jauh dari pantai. Kedalaman
zona neritik berkisar dari 50 meter hingga 200 meter. Zona neritik masih terkena
sinar matahari dengan baik.
C. Zona Bathial
Zona perairan air asin dalam berkisar antara 200 meter sampai 2000 meter.
D. Zona Abisal
Zona perairan air asin sangat dalam, lebih dalam dari zona bathial, kedalaman
zona ini adalah lebih dari 2000 meter.

2. Coastal dan Offshore


Merupakan cakupan wilayah pada zona laut dan penggunaan alat alat
sampling batuan di daerah laut. Coastal merupakan suatu daerah yang berbatasan
langsung dengan daratan karena pengaruh pasang surut. Sedangkan Offshore
merupakan seluruh daerah dilaut kecuali zona pasang surut (litoral).
Selain offshore dan coastal, terdapat beberapa istilah lain yaitu zona laut
dangkal dan zona laut dalam. Keduanya dibedakan berdasarkan kedalaman dan
keterdapatan sinar matahari yang masuk ke zona tersebut. Zona laut dangkal memiliki
1

kedalaman 0-200 meter dan terkena sinar matahari adapun zona laut dalam, memiliki
kedalaman lebih dari 200 meter dan tidak terkena sinar matahari.
3. Pemetaan pada Zona Wilayah Laut
A. Persiapan pra keberangkatan ke lapangan. Berupa studi pustaka, manajemen
peralatan dan kegiatan, mulai dari penyusunan awal sampai tahap pembuatan
laporan.
B. Pemetaan dilakukan dengan memplot stasiun staisu yang berada di laut, dan
dilakukan deskripsi di setiap stasiun dengan ahli ahli terkait.
C. Geofisika adalah bagian pertama yang berperan ketika sampai pada suatu stasiun,
baru geologi berperan sebagai

titik pengambilan sampel batuan. Setelah itu

barulah mulai pengambilan sampel dengan teknologi tertentu yang digunakan oleh
ahli ahli tertentu, tentu dengan komunikasi yang sangat baik.
D. Diskusi para ahli sembari mengisi waktu turunnya alat pengambil sampel, hingga
alat tepat berada di titik yang telah ditentukan.
E. Ketika alat sudah tertancap, posisi perahu akan di pertahankan dari pengaruh
ombak, angin, dan faktor eksternal lainnya.
F. Sampel yang berhasil diambil langsung dideskripsi oleh ahli geologi
G. Setelah stasiun lengkap dengan semua data, semua sampel dibawa dan di analisa
ke laboratorium sampai menghasilkan data yang diinginkan dan dibutuhkan sesuai
keinginan penelitian.
H. Pembuatan laporan.

4. Alat alat sampling


A. Alat sampling batuan sedimen

Grab Sampling

Pengambilan sampel relatif mudah, cepat, dan efektif. Bisanya


digunakan pada laut dangkal. Digunakan untuk menganglat batuan
sedimen permukaan laut pada daerah laut dangkal. Mekanisme penutup
yang dibutuhkan haruslah benar-benar erat sehingga mencegah sampel
mengalami wash-out (keluar) saat pengambilan. Terdapat beberapa jenis
alat grab sampling yaitu :
- Ekman Bottom Grab Samplers
Digunakan pada daerah danau atau sungai yang biasanya terdiri dari
lumpur ataupun gambut. Terdiri dari kabel, pengencang, dan pelat baja
-

berjumlah 316.
The Ponar Type Grab Sampler
Digunakan pada daerah dengan jenis batuan sedimen yang keras,
seperti pasir, kerikil, dan lempung. Dapat digunakan di sungai, danau,

waduk, dan laut.


The Van Veen Grab
Sampler ini termasuk sampler yang relatif ringan yang dirancang untuk
mengambil sampel dalam jumlah yang besar pada sedimen dasar yang
halus.
Cara kerja grab sampler dipergunakan dengan mudah dan efektif.

Menggunakan perahu, alat ini diturunkan oleh satu orang

dengan

mempertahankan posisi alat ini, perhitungan arus di perhitungkan agar alat


tetap berdiri sampai ke titik sampel yang diinginkan. Alat diturunkan
dengan kondisi rahang terbuka dan ketika sampai ke dasar laut titik yang
telah ditentukan, rahang akan tertutup dan mengangkut sampel sedimen.
Aplikasi dari alat ini biasanya untuk keperluan analisa besar butir,
analisa organisme bentos, dan analisa kimia sedimen. Biasanya juga
digunakan untuk menentukan titik sandeel density dan komposisi data
sedimen, yang digunakan untuk menentukan kategori sedimen sandeel
yang biasanya ditentukan melalui survei dasar laut.

Piston Corer
Variasi alat dari gravitasi corer yang digunakan pada sedimen halus
dan belum terkonsolidasi. Digunakan pada daerah coastal hingga laut
dalam. Hampir sama dengan gravitasi corer, bedanya adalah cara
pengambilan sampel saat sudah menuju dasar permukaan perairan.

Terdapat dua jenis piston corer, yaitu standard piston corer dengan
panjang 3-18 meter dan jumbo piston corer dengan panjang 18-60 meter.
Alat ini digunakan untuk melindungi sedimen bagian paling atas dasar
laut, alat ini terdiri dari kepala dengan tabung logam panjang dibawahnya
dan berat 1,5 ton. Ketika diaktifkan maka pemicu ini akan mendesak dasar
laut dan secara langsung tabung utama atau corer akan merespon dan
jatuh bebas kedasar laut untuk mengambil sampel sedimen yang menjadi
tujuan utamanya. Setelah Corer berhasil diambil dan diangkat secara
vakum, maka kemudian logam tabung panjang itu akan dibuka dan
dianalisis setengah serta setengahnya lagi menjadi arsip untuk disimpan.
Aplikasi penggunaan piston corer antara lain adalah untuk studi
kebumian (geologi), sedimentologi, eksplorasi bawah laut, kimia kelautan,
dan segala proses yang terjadi dibawah laut.

Gravity Corer
Alat yang digunakan berdasarkan gaya gravitasi atau gaya berat untuk
mengambil sampel bawah laut. Alat ini dapat digunakan untuk core pada
daerah pesisir maupun laut dalam, dengan biaya yang termasuk relatif
murah dan penggunaannya yang lebih mudah dibandingkan alat lainnya.
4

Terakhir alat ini memiliki design yang sederhana dengan parawatan yang
lebih mudah. Berikut adalah salah satu gambar dari gravity corer tersebut.

Cara kerja dari gravity core sangatlah sederhana mirip dengan piston
core namun alat ini tidak memiliki alat pemicu. Sebelum melakukan
sampling perhatikan dahulu adanya lecet terutama didaerah knot dan
mekanisme pelepasan, amankan tali penyeret terhadap benda kapal yang
dapat mengganggu sehingga dapat mencegah kecelakaan sehingga gagal
dalam pengambilannya. Selain itu periksa juga cincin pengikat bobot
dengan batang logam untuk mencegah hilangnya bobot selama proses
pengambilan. Setelah semua dipastikan aman, turunkan gravity corer
secara perlahan hingga berada diatas tempat pengambilan sampel sebelum
akhirnya dibiarkan jatuh bebas. setelah itu gravity corer ini akan secara
otomatis penetrasi akibat jatuh bebas dari ketinggian tertentu kedalam
sedimen dan mengambil sedimen di dasar perairan tersebut. Setelah dirasa
cukup kemudian kawat digulung hingga sampel sampai di kapal dan dapat
dianalisis. Berikut adalah gambaran proses sederhana tersebut.
Aplikasi dari alat ini adalah untuk melakukan analisa sederhana seperti
melihat sub-sampel untuk menentukan warna, angularity, dan sejenisnya,
aplikasi lainnya untuk analisa isotop kimiawi untuk paleo-oceanografi,
sedimen laut dalam, biologi lingkungan, geokimia laut dalam, dan analisa
dampak lingkungan.

Box Corer
Digunakan untuk mengambil sampel sedimen, bisa dapat dalam bentuk
persegi atau juga segiempat dari ukuran 50 mm 1 m kedalamannya.
Digunakan pada laut dangkal ataupun laut dalam dan juga mengambil
5

sampel yang relatif tidak terganggu dari dasar laut sehingga dapat
menyimpan struktur permukaan maupun bawah permukaannya.

Alat ini sederhana dan mudah untuk dioperasikan. Adapun desain


dengan penambahan sekop ganda yang digunakan untuk mempermudah
sub-sampling untuk penelitian lebih lanjut. Biasanya alat ini digunakan
untuk pengambilan sampel-sampel yang relatif besar.

Aplikasi pada alat ini adalah untuk sedimen danau dan laut yang
bersama sama dibawa oleh kapal penelitian yang telah dirancang untuk
mengurangi gangguan dari efek gelombang, aplikasi lain diantaranya
adalah, sedimen bawah laut, biologi, geokimia bawah laut, air interestial,
dampak dan pemantauan lingkungan.

Vibracorer
Digunakan untuk mengambil sedimen yang belum terkonsolidasi dan
lunak. Sangat baik untuk sampel dengan kandungan pasir yang tinggi.
Relatif mudah untuk digunakan dengan berbagai ukuran, terdapat dua
6

motor listrik besar yang akan menghasilkan getaran untuk pengambilan


sampel, dapat diatur frekuensinya biasanya sekitar 50 hz dan operasi dari
mulai pesisir hingga kedalaman 600 meter.

Memiliki beberapa jenis alat berdasarkan ukuran dan sampel yang


diambil. Jenis tersebut diantaranya standard vibrocorer, hydraulic
vibrocorer, dan lightweight vibrocorer.
Untuk menggunakannya, sebelum digunakan, pastikan semua bagian
alat terpasang secara benar diatas kapal, lalu masukkan ke dalam perairan
secara perlahan sampai menempel dengan permukaan dasar laut.
Kemudian nyalakan motor listrik hingga vibrocorer bergetar dan
menyebabkan tabung core dengan dinding tipis masuk secara perlahan
kedalam sedimen dasar laut. Lalu angkat vibrocorer untuk dianalisa
sampel hasil analisanya.
Vibrocorer digunakan untuk mengambil sampel pada zona pesisir
hingga laut dangkal berhubungan dengan kohesi dan kohesif pada sampel,
juga digunakan untuk analisa stratigrafi bawah laut, pemetaan geologi,
eksplorasi mineral, investigasi polusi dan survei lingkungan bawah laut.

Benthic Sleds

Lebih digunakan untuk sampel flora dan fauna yang hidup secara
benton di laut.perangkat yang relatif ringan sehingga dapat dioperasikan
dengan kapal kecil. Dapat digunakan dari pesisir hingga laut dalam.
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki dua bidang penyeimbang untuk
menstabilkan alat ini tidak tenggelam kedalam sedimen dasar laut, lalu alat
ini juga dilengkapi jaring-jaring selebar 1 mm (kurang lebih 10 mesh)
yang terpasang membentuk suatu perangkap dengan kamera untuk
mengambil gambar maupun rekaman saat pengambilan sampel. Pada
bagian bawah alat ini memiliki pemotong sedimen yang membatasi sampel
yang diambil sehingga sampel yang memiliki kedalaman lebih dari 2 cm
tidak akan terambil. Berikut adalah gambaran dari alat tersebut.

Benthis sleds merupakan jaring yang terpasang di bingkai logam untuk


mengumpulkan organisme di dasar laut yang ditarik dengan rantai atau
kawat pada jarak tertentu. Sleds biasanya digunakan untuk crustacea atau
organisme spons namun tidak cocok untuk organisme yang sangat aktif
bergerak dikarenakan jaringnya yang pendek.
Cara penggunaannya, pertama turunkan alat dari kapal secara perlahan
hingga mendekati dasar permukaan perairan, miringkan posisi alat ketika
titik yang dicapai sudah cocok dengan awal pengambilan. Setelah miring,
alat tersebut ditarik meluncur sepanjang dasar laut. Dibagian bawah
terdapat alat untuk memotong sedimen sehingga sampel yang terambil
terbatas pada permukaan. Lalu dinaikkan secara perlahan. Pada alat
tersebut terdapat pintu yang dapat dioperasikan, ketika alat diangkat atau
8

diturunkan pintu tersebut tertutup untuk menjadi sampel keluar, dan saat
berada dibawah (pengambilan sampel) pintu tersebut akan terbuka
sehingga sampel dapat masuk.
Aplikasi dan kegunaan lain pada alat ini adalah untuk deliniasi habitat
fauna dan flora bentonik, penelitian Sumber daya kehidupan benthic,
penilaian dampak kerusakan, uji tanah, dan penelitian air.

B. Alat sampling untuk batuan beku dan metamorf (hardrock)

Dredging
Merupakan kantung besar yang terbuat dari logam, digunakan pada
batuan yang cukup keras. Digunakan pada laut dangkal. Memiliki bentuk
seperti selang dengan kekuatan serapan yang relatif tinggi sehingga
partikel batuan keras dapat terangkat dan dibawa kekapal untuk dianalisa.

Dredge rock memiliki


beberapa jenis alat, diantaranya,
bucket ladder dredge, grab
dredge,

plain

suction

dredge, dan cutter dredge.


Alat ini digunakan secara
bersiklus, dilakukan secara berulang ulang. Pertama tama diturunkan
semacam selang kedalam air untuk penyedotan, setalah sampai didasar
laut, sampel diambil dengan cara mengeruk bagian dasar perairan tersebut,
setelah terasa cukup, sampel diangkat dengan dredge untuk dilakukan
analisa.
Setiap bagian dari dredge rock bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan,
seperti konstruksi nya untuk proyeksi konstruksi untuk membentuk parit,
environmental dredge untuk pembersihan daerah tercemar di lingkungan
bawah laut, dan mining dredge untuk mencari mineral ekonomis daerah
bawah laut.
9

Coring
Merupakan alat untuk mendapatkan pemboran besaran besaran fisik dari
batuan bawah permukaan, kekurangannya adalah pemboran yang sangat
mahal dan memakan waktu lebih lama dari pemboran biasa. Pemboran
dilakukan secara interval pada zona produktif. Dilakukan dari lingkungan
daratan hingga laut dalam. Faktor yang mempengaruhi kualitas dan
kuantitas coring adalah konstruksi peralatan, kondisi formasi, dan operasi
pelaksanaan pemborannya. Terdapat dua macam cara pengambilan data
coring, yaitu dengan bersamaan dengan pemboran dan yang dilakukan
setelah pemboran.

Cara kerja coring dilakukan sesuai dengan jenis coring yang ada. Gravity
coring dilakukan dengan gaya berat untuk menembus sedimen bawah
perairan dilakukan biasanya pada sedimen yang lembut. Drilling
explorartion dilakukan dengan berputar menembus dasar laut dengan inti
membentuk silinder untuk mengambil sampel, dan vibracoring dengan
pergetaran untuk mendpatkan sampel bataun bawah laut.

10

Analisa lanjut dan aplikasi coring diantaranya adalah untuk, studi endapan
bijih dan minyak bumi, dan dapat digunakan di segala lingkungan. Core
juga dapat menunjukkan adanya variasi iklim, species dan komposisi
sedimen selama sejarah geologi dari studi mikropaleontologi dan juga
geokimia. Perubahan dinamis fenomena di permukaan bumi inu biasanya
dipengaruhi siklus dari suhu dan juga curah hujan.

5. Zonasi Alat Sampling


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jenis Alat
Grab Sampling
Box Corer
Piston Corer
Gravity Corer
Vibracorer
Benthic sleds
Dredging
Coring

Lingkungan
Litoral-neritik
Litoral-abisal
Litoral-abisal
Litoral-abisal
Litoral-neritik
Litoral-abisal
Litoral-neritik
Litoral-abisal

6. Geofisika
Pentingnya survey geofisika pada survey sumberdaya kelautan sungguh sangatlah
penting, dalamnya dan luasnya dasar laut tidak bisa hanya mengandalkan seorang ahli
penyelam untuk memperoleh data bawah laut. Berikut beberapa pembahasan
geofisika untuk penelitian dasar laut
A. Seismik
Metode ini mengukur distribusi kecepatan gelombang dan anomali anomali pada
gelombang tersebut. Metode seismik mengandalkan gelombang elastik yang akan
mengalami anomali ketika menembus batuan dengan karakteristik berbeda, serta
akan merefraksikan serta merefleksikan diantara dua formasi yang berbeda.
Metode ini memiliki tiga tahapan yaitu : akuisisi, pengolahan data dan
interpretasi, ketiga tahapan tersebut sangat penting dalam menerapkan metode
seismik dan saling berhubungan. Akuisisi merupakan tahap awal pengambilan
data di lapangan, data yang diperoleh dari lapangan berupa field tape akan melalui
beberapa proses seperti filtering, dekonvolusi, koreksi statik analisa kecepatan
sehingga menghasilkan penampang seismik yang baik.
11

Prosedur seismik bawah laut adlah dengan kapal operasional seismik yang
dilengkapi dengan bahan peledak untuk menimbulkan gelombang dan alat
perekam serta hidrophone. Hasil yang didapatkan langsung di interpretasi dan di
analisa.
B. Gravitasi
Untuk mengetahui keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan densitas
mineral. Sensitif terhadap perubahan vertikal. Metode Gravity adalah salah satu
metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar
benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode
gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
C. Metode Magnet
Memanfaatkan sifat kemagnetan bumi dalam bentuk medan magnet. Outputnya
adalah penggambaran distribusi suseotibilitas batuan dibawah permukaan. Metode
ini sangat sensitif dengan arah horizontalnya.

DAFTAR PUSTAKA
-

http://cyclonedrilling.ca/
http://jkdrillingrig.sell.everychina.com/p-104656780-pdc-hard-rock-tricone-non-

coring-diamond-oil-drill-bit-with-diamond-anti-abrasive-layer.html
http://www.auburn.edu/academic/cosam/departments/research/antarctica/2013/equip

ment/
http://pubs.usgs.gov/of/2000/of00-358/text/chapter1.htm
http://woodshole.er.usgs.gov/openfile/of20051001/htmldocs/samplers/corers/gravity.htm
12

http://woodshole.er.usgs.gov/openfile/of2005-1001/htmldocs/corers.htm
http://www.alamikan.com/2012/11/zona-laut-berdasarkan-kedalamannya.html
http://www.romona.ru/en/resources/equipment/geotechnical-equipment

13

Anda mungkin juga menyukai