Modul Pengelihatan Kabur
Modul Pengelihatan Kabur
22 PENGLIHATAN MENURUN
51
VII.7A MODUL PENGLIHATAN KABUR
MODUL PANDANGAN MATA KABUR
1. Pendahuluan
Modul pandangan mata kabur dilaksanakan di semester 6, setelah mahasiswa mendapatkan
modul pemeriksaan fisik mata di semester 2 serta modul pemeriksaan mata patologis di
semester 4. Pada modul ini mahasiswa akan belajar melakukan proses klinik pada pasien
dengan keluhan pandangan mata kabur.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik untuk
menentukan diagnosis dan penatalaksanaan masalah pasien simulasi dengan keluhan utama
pandangan mata kabur
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik untuk
menentukan diagnosis dan penatalaksanaan masalah pasien (simulasi) secara terstruktur dan
komprehensif, untuk kasus :
- Miopi
- Hipermetropi
2. Ilustrasi Kasus
Identitas pasien
Nama : An. Rasya
Umur : 10 tahun
Pekerjaan : siswa SD
3. Pengelolaan
a. Ananmnesis
An R 10 tahun datang dengan keluhan pandangan tidak jelas pada kedua matanya. Pandangan
tidak jelas ketika membaca tulisan di papan tulis di bangku paling belakang. Namun pasien tidak
merasakan keluhan pandangan kabur apabila membaca buku. Keluhan ini disadari pasien setelah
ditegur guru, karena tidak dapat mengikuti pelajaran.
Menurut ibu penderita sejak kecil pasien suka menonton tv terlalu dekat. Pasien juga suka
memicingkan mata saat membaca atau melihat jarak jauh. sudah dirasakan pasien sejak 1 minggu
yang lalu, namun tidak pernah diperiksakan ke dokter.Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dari pasien menggunakan kacamata minus.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Pemeriksaan OD OS
Visus dasar 6/15 6/7,5
Pin hole 6/6 6/6
Visus Koreksi S -1, 00 D 6/6 S-0,50 D 6/6
cornea jernih jernih
COA dalam dalam
iris Sinekia - Sinekia -
pupil Bulat sentral reguler ¤4 mm RP Bulat sentral reguler ¤4 mm RP
direct +N/ indirect +N direct +N/ indirect +N
Pupillary distance near : 58 mm
Pupillary distance far : 60 mm
lensa jernih jernih
Fundus Reflek + cemerlang + cemerlang
Funduskopi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
e. Prognosis
OD OS
Quo ad visam Ad bonam Ad Bonam
Quo ad sanam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Quo ad vitam Ad bonam
Quo ad kosmetikam Ad bonam
4. Aktivitas Pembelajaran
Waktu Aktivitas Mahasiswa Trainer Material
5 menit pendahuluan Mendengarkan menjelaskan -
2x 10 menit Latihan Melakukan observasi Kasus
anamnesis anamnesis PS
( 2 mhs)
5 menit Umpan balik Mendengarkan memberikan umpan
balik
10 menit Perencanaan Mendiskusikan memberikan umpan
pemeriksaan DD, PF & balik
fisik & penunjang
penunjang
2x 10 menit Latihan Melakukan observasi kasus
pemeriksaan pemeriksaan PS
fisik fisik (2 mhs) Manikin suara
paru
10 menit Umpan balik Mendengarkan, memberikan umpan
mengamati balik (dan
mendemonstrasikan bila
diperlukan)
2x 15 menit Latihan Melakukan memberikan umpan kasus
pemeriksaan pemeriksaan balik ( & PS
penunjang
penunjang &/ mendemonstrasikan bila
interpretasikan diperlukan)
10 menit Diagnosis Mendiskusikan memberikan umpan
rencana Dx & balik
tatalaksana tatalaksana,
Penulisan resep
10 menit Tatalaksana Menjelaskan dx, memberikan umpan kasus
tatalaksana dan balik PS
memberikan
edukasi ( 1 mhs)
5 menit evaluasi Bertanya, evaluasi, penutupan sesi
mendengarkan
7 Perilaku Peserta ujian Meminta izin secara lisan dan Meminta izin secara lisan dan Meminta izin secara lisan dan 2
profesional tidak meminta izin 1-2 poin berikut : 3 poin berikut: melakukan di bawah ini
secara lisan dan 1. melakukan setiap 1. melakukan setiap secara lengkap:
sama sekali tidak tindakan dengan tindakan dengan 1. melakukan setiap
melakukan poin berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti tindakan dengan
berikut: sehingga tidak sehingga tidak berhati-hati dan teliti
1. melakukan membahayakan membahayakan sehingga tidak
setiap tindakan pasien dan diri pasien dan diri membahayakan
dengan sendiri sendiri pasien dan diri
berhati-hati 2. memperhatikan 2. memperhatikan sendiri
dan teliti kenyamanan pasien kenyamanan pasien 2. memperhatikan
sehingga tidak 3. melakukan tindakan 3. melakukan tindakan kenyamanan pasien
membahayaka sesuai prioritas sesuai prioritas 3. melakukan tindakan
n pasien dan 4. menunjukan rasa 4. menunjukan rasa sesuai prioritas
diri sendiri hormat kepada hormat kepada 4. menunjukan rasa
2. memperhatikan pasien pasien hormat kepada
kenyamanan 5. mengetahui 5. mengetahui pasien
pasien keterbatasan keterbatasan
3. melakukan dengan merujuk dengan merujuk 5. mengetahui
tindakan atau melakukan atau melakukan keterbatasan
sesuai prioritas konsultasi bila konsultasi bila dengan merujuk
4. menunjukan diperlukan diperlukan atau melakukan
rasa hormat konsultasi bila
kepada pasien diperlukan
5. mengetahui
keterbatasan
dengan
merujuk atau
melakukan
konsultasi bila
diperlukan
6. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer