Dosen Pengampu :
1. Muhamad Sahli.,SKM.,M.Kes
2. Indrawati Aristyarini.,S.Sit.,M.Kes
Disusun Oleh :
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata merupakan indera penglihatan pada makhluk hidup. Sering juga disebut
dengan ‘jendela jiwa’ karena fungsinya yang krusial dan penting yaitu untuk melihat
benda-benda seisi dunia. Kita mengenal suatu benda yang kita lihat karena adanya
Kerjasama antara mata dan otak. Disini otak mengolah dan menerjemahkan informasi
yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan. Penglihatan
normal sangat perlu untuk keselamatan maupun kehidupan yang nyaman dengan
menjaga kewaspadaan yang harus dijalankan seumur hidup demi menjamin agar
sepasang mata itu bisa memberikan pelayanan maksimal.
Mata juga sebagai sumber wawasan, karena tanpa adanya mata kita tidak
dapat melihat sekitar. Secara ilmiah, mata memiliki definisi organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya. Mata kita dapat melihat serta menangkap beraneka ragam warna,
bentuk dan lain-lain. Mata adalah sebuah organ luar tubuh yang bertekstur lunak pada
makhluk hidup yang bersifat sensitif, diperlukan kehati-hatian dalam menjaga fungsi
mata agar tidak rusak. Padahal Mata yang sehat berpengaruh terhadap kecerdasan,
produktifitas, kemandirian, kemajuan dan kesejahteraan lahir dan batin seseorang.
Apabila terdapat gangguan pada indera penglihatan baik kecil maupun besar maka hal
tersebut dapat mengganggu aktivitas kesehariannya yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kualitas hidupnya menurun (Wahyudi dan Rinayati, 2013).
Kesehatan mata sering kurang diperhatikan sehingga banyak penyakit yang
menyerang mata dan apabila tidak diobati dengan baik akan menyebabkan gangguan
penglihatan. Gangguan penglihatan masih menjadi masalah kesehatan di dunia
maupun di Indonesia Gangguan penglihatan di dunia utamanya disebabkan oleh
kelainan refraksi yang tidak dikoreksi sebanyak 43% dan katarak 33%. Penyebab lain
yaitu glaukoma 2%, degenerasi makula, retinopati diabetikum, trakoma dan kelainan
kornea kira-kira 1% (WHO, 2012). Empat kelainan refraksi yang paling sering
dijumpai yaitu miopia, hipermetropia, astigmatisme dan presbiopia (WHO, 2013).
Miopia sebagai kelainan refraksi, hampir selalu menduduki urutan teratas
dibandingkan dengan kelainan refraksi lainnya (Perdami, 2006).
Upaya pencegahan terhadap gangguan kesehatan mata yang lebih berat dapat
dihindari apabila orang tua sudah mengerti mengenai kesehatan mata. Pemeriksaan
rutin pada mata sebaiknya dimulai pada usia dini. Namun banyak sekali yang
menyepelekan atau tidak pernah melakukan pemeriksaan mata mereka. Salah satu
penyebab hambatan tidak melakukan pemeriksaan mata yang disampaikan orangtua
adalah kurangnya kesadaran orangtua mengenai penyakit mata. Padahal dengan
melakukan pemeriksaan mata, gangguan penglihatan bisa didiagnosa lebih dini dan
dikoreksi dengan penggunaan kacamata.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan dapatmelakukan usaha peningkatan kesehatan mata, mencegah
kecelakaan mata, melakukanpertolongan pertama bila ada benda asing di
mata, mengenal tanda- tanda atau bahayakerusakan mata dan memahami
pemberian obat mata.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan empat usaha untuk meningkatkan kesehatan mata.
2. Mengidentifikasi enam prinsip P3K untuk benda asing pada mata
3. Menyebutkan enam dari 7 tanda bahaya atau kerusakan pada mata
4. Menyebutkan cara pemberian obat mata
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN MATA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami
dan dapatmelakukan usaha peningkatan kesehatan mata, mencegah kecelakaan
mata, melakukanpertolongan pertama bila ada benda asing di mata, mengenal tanda-
tanda atau bahayakerusakan mata dan memahami pemberian obat mata.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan empat usaha untuk meningkatkan kesehatan mata.
2. Mengidentifikasi enam prinsip P3K untuk benda asing pada mata
3. Menyebutkan enam dari 7 tanda bahaya atau kerusakan pada mata
4. Menyebutkan cara pemberian obat mata
B. Materi
1. Peningkatan Kesehatan Mata
2. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing di Mata
3. Tanda Bahaya Kerusakan Mata
4. Pemberian obat mata
C. Metoda
Ceramah dan tanya jawab.
D. Kegiatan Penyuluhan
E. Media
Transparan atau leaflet
F. Kriteria evaluasi
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, pasien mampu
menjelaskan pentingnya menjaga keshatan mata dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang di ajukan pemateri.
Diyaz saputri
BAB III
MATERI
A. Peningkatan Kesehatan Mata
Banyak orang menggunakan tetes mata dengan maksud membersihkan mata dan
kotoran.Sesungguhnya hal tersebut tidak perlu dilakukan karena mata sudah
dilengkapi oleh sistemuntuk membersihkan dan mempertahankan mata
dari infeksi.Cairan terbaik untuk membersihkan mata adalah yang diproduksi oleh
kelenjar lakrimalis.Cairan ini mengandung garam dan protein yang
membantu menurunkan ketegangan. Justerudengan penggunaan obat tetes mata akan
menyebabkan masuknya bakteri dalam mata.Bila membaca dengan jarak terlalu dekat
akan membuat mata cepat lelah dan memudahkanterjadinya gangguan penglihatan.
Jarak yang baik 30 - 35 cm.
Bagi pekerja yang selalu berdekatan dengan obyek atau bekerja dengan
obyek yang kecil maka perlu merencanakan istirahatt secara berkala untuk
mengistirahatkan secara berkalauntuk mengistirahatkan otot-otot mata.
Menonton televisi sebaiknya dengan jarak 3,5 - 4 meter untuk menghindari kelelahan
dan kerusakan mata.
B. Prinsip Pertolongan Pertama Untuk Benda Asing Di Mata
a. Cucilah mata selama kurang lebih 15 menit untuk pertolongan zat kimia yang
masuk kemata dengan air bersih yang mengalir. Jangan merendam.
b. Tutuplah mata untuk mencegah penekanan lebih lanjut dan segera bawa ke
dokter untuk benda asing yang masuk ke mata
c. Bila ada perdarahan pada mata jangan mencoba untuk menghentikannya karena
tekananakan memperburuk kerusakan yang terjadi.
d. Bila benda asing masuk kornea jangan menggosok mata. Segera bawa ke
dokter agarbenda tersebut dikeluarkan secara steril
e. Bila benda asing masuk ke konjungtiva dan dapat dilihat, dengan hati-hati
angkat bendaitu menggunakan sapu tangan yang bersih atau dengan membasahi
lidi kapas yang bersih atautissue yang bersih.
f. Bila menemukan mata yang hitam segera minta pertolongan dokter.
C. Tanda- Tanda Bahaya atau Kerusakan Mata
a. Kemerahan pada mata yang bertahan lama.
b. Rasa nyeri yang terus menerus terutama sesudah trauma
c. Mata tertutup atau sulit dibuka pada anak - anak
d. Penglihatan kabut atau merasa ada bintik - bintik atau benda melayang -
layang padamata.
e. Ada sesuatu yang nampak tumbuh pada mata yang transparan atau pada
kelopak mata.
f. eluarnya sekret atau cairan yang terus menerus atau adanya keropeng matag.
g. Pupil yang tidak dapat melihat target, seperti mata kucing.
Pada ayat ini Allah sedang mengingatkan tentang nikmat tersebut. Bahwa
mata yang ada dalam wajah kita adalah pemberian Allah subhanahu wa ta’ala. Allah
kuasa untuk tidak memberikan mata itu kepada orang lain. Maka bisa saja bayi yang
terlahir dalam keadaan tidak memiliki mata. Maka beruntunglah orang yang
menggunakan nikmat mata ini untuk jalan kebaikan dan merugilah orang yang
menggunakan nikmat mata, lisan dan nikmat-nikmat yang lainnya untuk jalan
keburukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menjaga Kesehatan mata maka kita harus tetap memperhatikan hal hal
yang tanpa sadar bisa mengurangi Kesehatan mat akita seperti membaca dengan
tiduran, menonton televisi yang terlalu dekat, sering menggunakan obat tetes mata
yang bertujuang untuk membersikan mata dari kotoran, dan hal hal yang sering dekali
di sepelekan seperti menggosok mata Ketika terkena debu, dan kita juga harus
memperhatikan tatacara pemakaian oba mata yang baik dan benar agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak di ingunkan seperti infeksi atau iritasi pada mata.
B. Saran
1. Perhatikan dan selalu tingkatkan Kesehatan mata anda
2. Terapkan prinsip pertama untuk benda asing di mata
3. Perhatikan tanda tanda kerusakan mata dan terapkan cara pemakaian obat mata
yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S, Hifema. 2006. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Ilyas S, Hifema. 2005. Kedarurata Dalam Ilmu Penyakit Mata Cetakan Ketiga. Jakarta :
Balai Pernerbit FKUI.
Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata Cetakan Kelima. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Subhan.S.Kep. 2002. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya.
MEDIA