NPM : 215030025
Kelas: A
Tugas: Resume
2. Para Penyair
• Usmar Ismail. Ia menulis beberapa cerpen di antaranya Pancaran Cinta (1946) dan
Gema Tanah Air (1948),dan sajak-sajaknya dikumpul dan diterbitkan dalam sebuah
buku berjudul Puntung Berasap (1949).
• Amal Hamzah. Mulai menulis pada zaman Jepang. Ia seorang yang kasar dan sajak-
sajaknya sangat naturalistik. Juga dalam sandiwara-sandiwara dan cerita sketsa yang
ditulisnya,sensualisme sangat kentara.
• Rosihan Anwar. Pada zaman Jepang menulis sejumlah sajak dan cerpen. Sajak-
sajaknya banyak melukiskan perasaan dan semangat pemuda.
• Anas Ma’ruf. Pada zaman sesudah perang lebih terkenal sebagai organisator
kebudayaan dan penerjemah. Ia menulis sejumlah sajak,esaidan kritik. Ia pun
menerjemahkan karya-karya para pengarang dunia seperti Rabindra Tagore,John
Steinbeck,William Saroyan,dll.
• M.S Ashar. Yang pada zaman Jepang menulis beberapa buah sajak menjadi terkenal
karena sebuah sajaknya yang berjudul ‘Bunglon’
• Maria Amin. Penyair Wanita zaman Jepang ini menggambarkan kehidupan rakyat dan
bangsa Indonesia sebagai ikan dalam akuarium yang dilukiskan dalam prosa liriknya
‘Tengoklah Dunia Sana’.