Anda di halaman 1dari 22

i

KEARIFAN LOKAL
“EKSISTENSI WISATA KAMPUNG ADAT CIREUNDEU”

Oleh:

Anggota 1 (NISN 1)

Anggota 2 (NISN 2)

Anggota 3 (NISN 3)

Anggota 4 (NISN 4)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SMA PASUNDAN 1 CIMAHI
2022/2023
ii

KEARIFAN LOKAL/SUARA DEMOKRASI/KEWIRAUSAHAAN


“JUDUL LAPORAN PROJEK”
Laporam Projek

Diajukan untuk melngkapi tugas akhir kelas XII

Tahun Ajaran 2022/2023

Oleh:

KELOMPOK KEARIFAN LOKAL XI IPA 2

Anggota 1 (NISN 1)
Anggota 2 (NISN 2)
Anggota 3 (NISN 3)
Anggota 4 (NISN 4)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


SMA PASUNDAN 1 CIMAHI
2022/2023
iii

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Projek (Font Times New Roman 12, Bold)

Oleh:
KELOMPOK tema projek(spasi)kelas
Anggota 1 (NISN 1)
Anggota 2 (NISN 2)
Anggota 3 (NISN 3)
Anggota 4 (NISN 4)

Laporan projek ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sebagai salah satu tugas projek siswa kelas …. oleh:

Tanggal: Tanggal:

Pembimbing Wali Kelas

Nama Lengkap Pembimbing Nama lengkap wali kelas

Mengetahui,
Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum

Dani Setiabudi, S.Pd, M.Si


iv

NIP.196511131989031006
v

LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa laporan projek yang saya


susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas siswa kelas…… SMA Pasundan 1
Cimahi ini seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian
tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta
etika akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan projek ini
bukan hasil karya kami atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, kami
bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA Pasundan 1 Cimahi sesuai peraturan
yang berlaku di SMA Pasundan 1 Cimahi.

Cimahi, Desember 2022


Yang membuat pernyataan

Anggota 1 Anggota 2

Amelia Dwi Cahyani Eka Sheli

Anggota 3 Anggota 4

Farhan Alfajar Indah Permata Sari

Anggota 5 Anggota 6

Salma Wihari Viga Raja


vi

ABSTRAK
Bagian abstrak dalam artikel Anda berfungsi untuk menjelaskan secara singkat isi
artikel Anda. Abstrak dimaksudkan untuk menjadi penjelasan dari artikel anda.
Bagian abstrak berisi maksimal 250 kata yang meringkas tujuan, metode, hasil,
dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan pada abstrak. Cara mudah untuk
menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian artikel
anda. Kemudian gunakan deskripsi singkat dari hasil penelitian atau kajian Anda.
Ditulis dengan format kiri-kanan, Times New Roman 12, spasi 1.0.
Kata kunci: terdiri dari 3-5 kata, dengan format Times New Roman 10, rata kiri
vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayah-
Nya kami diberikan kemudahan untuk menyelesaikan laporan projek ilmiah yang
berjudul "Eksistensi Wisata Kampung Adat Cireundeu" sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Tujuan dari penulisan laporan projek ilmiah ini adalah untuk pemenuhan
tugas kelas XI IPA 2 dan untuk mengetahui Eksistensi Wisata Kampung Adat
Cireundeu
Laporan projek dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Naskia
Achmad,S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
sarannya, tidak lupa kepada bapak ibu guru dan teman-teman semua yang telah
mendukung dan membantu dalam penyusunan laporan projek ini.
Harapan kami bahwa laporan projek dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Eksistensi Wisata
Kampung Adat Cireundeu.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa laporan projek ini masih sangat jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa
kami harapkan agar kami bisa menyusun lebih baik lagi. Semoga laporan projek
ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang
Eksistensi Kampung Adat Cireundeu.Akhir kata penulis mengucapkan mohon
maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


LEMBAR HALAMAN SAMPUL ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II: LANDASAN TEORI


2.1 Kegiatan Belajar .......................................................................................... 5
2.2 Minat Belajar Siswa ................................................................................... 14
2.3 Pengertian Keaktifan Siswa ....................................................................... 15
2.4 Belajar dari Rumah .................................................................................... 16
2.5 Faktor Penentu Keberhasilan Pembelajaran Daring .................................. 16
ix

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring ..................................... 17


2.7 Ciri-ciri Keaktifan Siswa ........................................................................... 18
2.8 Belajar Aktif .............................................................................................. 20

BAB III: METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 21
3.2 Sumber Data .............................................................................................. 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 22
3.4 Analisis Data ............................................................................................. 23

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 26
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 33

BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 48
5.2 Saran .......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50


LAMPIRAN ........................................................................................................ 51
x
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Cireundeu berasal dari nama “pohon reundeu”, karena sebelumnya di
kampung ini banyak sekali populasi pohon reundeu. Pohon reundeu itu sendiri
ialah pohon untuk bahan obat herbal.  Maka dari itu, kampung ini di sebut
Kampung Cireundeu. Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan
Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Terdiri dari 50 kepala keluarga atau
800 jiwa, yang sebagian besar bermata pencaharian bertani ketela. Kampung
Adat Cireundeu sendiri memiliki luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian
dan 4 ha untuk pemukiman. Sebagian besar penduduknya memeluk dan
memegang teguh kepercayaan  Sunda Wiwitan hingga saat ini. Selalu
konsisten dalam menjalankan ajaran kepercayaan serta terus melestarikan
budaya dan adat istiadat yang telah turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Masyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya,
kebudayaan serta adat istiadat mereka. Mereka memiliki prinsip “Ngindung
Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman”. Arti kata dari “Ngindung Ka Waktu” ialah kita
sebagai warga kampung adat memiliki cara, ciri dan keyakinan masing-
masing. Sedangkan, “Mibapa Ka Jaman” memiliki arti  masyarakat Kampung
Adat Cireundeu tidak melawan akan perubahan zaman akan tetapi
mengikutinya seperti adanya teknologi, televisi, alat komunikasi
berupa handphone, dan penerangan. Masyarakat ini punya konsep kampung
adat yang selalu diingat sejak zaman dulu, yaitu suatu daerah itu terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Leuweung Larangan (hutan terlarang), yaitu hutan yang tidak boleh
ditebang pepohonannya karena bertujuan sebagai penyimpanan air untuk
masyarakat adat Cireundeu khususnya.
2. Leuweung Tutupan (hutan reboisasi), yaitu hutan yang digunakan untuk
reboisasi, hutan tersebut dapat dipergunakan pepohonannya namun
masyarakat harus menanam kembali dengan pohon yang baru. Luasnya
mencapai 2 hingga 3 hektar.
3. Leuweung Baladahan (hutan pertanian), yaitu hutan yang dapat digunakan
untuk berkebun masyarakat adat Cireundeu. Biasanya ditanami oleh
jagung, kacang tanah, singkong atau ketela, dan umbi-umbian.
“Teu Boga Sawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal Boga Beas, Teu Boga
Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal Dahar, Teu Dahar Asal Kuat.”
(Tidak Punya Sawah Asal Punya Beras, Tidak Punya Beras Asal Dapat
Menanak Nasi, Tidak Punya Nasi Asal Makan, Tidak Makan Asal Kuat.)
2

Empat kalimat tersebut seolah merangkum sejarah konsumsi rasi alias beras
singkong di Desa Cireundeu. Hal tersebut berkaitan pula dengan tradisi nenek
moyang mereka yang kerap berpuasa mengonsumsi beras selama waktu
tertentu.
Tujuan puasa tersebut adalah mendapat kemerdekaan lahir batin. Ritual yang
juga sekaligus menguji keimanan seseorang dan pengingat akan kekuatan
Tuhan Yang Maha Esa.
Pengolahan singkong menjadi rasi telah dilakukan masyarakat Kampung Adat
Cireundeu selama kurang lebih 85 tahun. Hal tersebut membuat mereka
mandiri soal pangan. Kehidupan di sini bisa dibilang tak terpengaruh gejolak
ekonomi-sosial, terutama soal fluktuasi harga beras.
Begitu sampai di gerbang masuk Kampung Adat Cireundeu, kita  akan
disambut oleh monumen Meriam Sapu Jagat. Simbol Satria Pengawal Bumi
Parahyangan ini juga dilengkapi tugu mungil bertuliskan Wangsit Siliwangi,
yaitu jujur, ksatria, membela rakyat kecil, sayang pada sesama, dan menjadi
wibawa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sarana dan prasarana di lokasi objek wisata kampung Cirendeu ?
2. Bagaimana peran masyarakat lokalnya dalam pengembangan objek wisata yang
terdapat di sana?
3. Apa saja daya tarik kampung adat Cirendeu sebagai objek wisata ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana di lokasi objek wisata kampung


Cirendeu.
2. Untuk mengetahui peran masyarakat lokalnya dalam pengembangan objek
wisata yang terdapat di sana.
3. Untuk mengetahui daya tarik kampung adat Cirendeu sebagai objek
wisata.

1.4 Manfaat Penelitian

Sebutkan manfaat apa saja yang di dapat untuk kalian sebagai peneliti projek,
untuk sesama teman kalian sebagai siswa, untuk guru, untuk sekolah, dan
masyarakat luas.

Untuk peneliti projek :


1. Memenuhi tugas projek yang diberikan oleh sekolah.
2. Menambah ilmu dan wawasan mengenai kampung adat Cirendeu
3

Untuk sesama teman :


1. Membentuk kerja sama antar temen pada penelitian
2. Mempererat ikatan pertemanan

Untuk guru :
1. Mengembangkan kualitan pembelajaran menjadi lebih menarik
2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap apa yang mereka teliti

Untuk Sekolah :
1. Sebagai bahan pertimbangan terhadap peningkatan kinerja guru
2. Sebagai upaya peningkatan kualitan pengolahan pengajaran

Untuk masyarakat luas :


1. Mendapatkan gambaran terperinci yang terkait kampung adat Cirendeu
2. Meningkatkan wawasan masyarakat tentang kampung adat Cireundeu

BAB II

LANDASAN TEORI

Kampung Cireundeu merupakan sebuah kampung adat yang terletak


di kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi,
Jawa Barat. Kampung ini berbatasan dengan Gunung Gajah Langu
dan gunung Jambul di sebelah utara, Gunung Puncak Salam di sebelah
timur, Gunung cimenteng di sebelah selatan, Pasir Panji, TPA dan
Gunung Kunci di sebelah barat, Dari ketinggian Gunung gajah langu
-/+ 890 meter dpl. Berbatasan dengan Kampung Cireundeu terletak
diperbatasan kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat tepatnya
dengan Kecamatan Batujajar. Jarak dari kampung Cireundeu ke
Kelurahan Leuwigajah -/+ 3 Km dan 4 Km ke kecamatan serta 6 Km
ke kota atau Pemerintah Kota Cimahi, dengan keadaan topografi
4

datar, bergelombang sampai berbukit,sedangkan untuk luas


pemukiman dari kampung Cireundeu ini sekitar ±6 Ha, serta luas
hutan dan pemukiman ±60 Ha,luas tersebut hanya untuk luas tanah
adat, tanah adat berbeda dengan tanah pemerintah. Keunikan kampung
Cireundeu yang terletak pada Rasi (Beras Singnkong) yang dijadikan
sebagai bahan pangan utama, hal tersebut memiliki sejarah tersendiri
hingga menjadikan singkong sebagai bahan pangan utama, selain dari
masa penjajahan dulu, ada adat turun temurun yang memang harus
dilestarikan oleh warga kampung Cireundeu yang mempercayai
mengenai adat tersebut, terutama bagi keturunan langsung dari Haji
Ali yang merupakan nenek moyang asli kampung Cireundeu, menurut
penuturan abah Emen selaku keturunan langsung dari Haji Ali sebagai
cucu, abah Emen mengatakan bahwa singkong merupakan pangan
utama yang telah ada dari sebelum abah Emen lahir, secara tradisi
singkong merupakan simbol yang menggambarkan pedoman yang
mereka anut yaitu “Teu Nyawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal
Boga Beas, Teu Boga Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal
Dahar, Teu Dahar Asal Kuat” yang memiliki arti yaitu tidak punya
sawah asal memiliki padi, tidak punya padi asal memiliki beras, tidak
memiliki beras asal memiliki nasi, tidak memiliki nasi asal makan,
tidak makan asal kuat. Arti dari pedoman tersebut memiliki arti bahwa
makan tidak harus selalu nasi yang berasal dari padi, namun sisi lain
dari pedoman tersebut, warga asli kampung Cireundeu yang sekarang
masih meneruskan tradisi untuk mengonsumsi rasi sebagai pangan
utama, tidak makan asal kuat memiliki arti yaitu meminta kekuatan
pada Pangeran dan ketika warga kampung cireundeu memakan nasi
5

yang berasal dari padi akan ada perasaan aneh yang dirasakan,
memakan nasi bukan berarti dilarang oleh para tokoh warga kampung
cireundeu, tetapi perasaan tersebut muncul karena rasa menjunjung
tinggi dan menghargai mengenai adat yang masih kental di kampung
cireundeu. Tradisi dapat diartikan sebagai kebiasaan yang telah
dilakukan secara turun-menurun dalam masyarakat. Lebih jauh tradisi
merupakan suatu mekanisme yang dapt memperlancar perkembangan
ribadi anggota masyarakat. W.S. Rendra menyatakan bahwa tradisi
merupakan sesuatu yang penting karena tanpa tradisi, pergaulan
bersama akan menjadi kacau, dan hidup manusia akan menjadi
biadab. Tetapi jika tradisi tersebut bersifat absolut, nilai tradisi sebagai
pembimbing akan merosot dan menjadi penghalang kemajuan. Oleh
sebab itu tradisi yang diterima perlu direnungkan kembali dan
disesuaikan dengan zamannya. Mengenai tradisi dikampung
Cireundeu yang masih kental akan sunda wiwitan, serta mengenai
stigma jika memakan nasi berbahan dasar padi, akan merasakan
perasaan aneh pada tubuh, hal tersebut tidak membuat tokoh-tokoh
adat di kampung Cireundeu memberi hukuman kepada masyarakat
adat jika melakukan kesalahan, karena perasaan aneh yang dirasakan
pelaku bukan berasal dari tokoh adat, namun rasa menghormati dan
menjunjung tinggi nenek moyang dan komitmen mengenai tradisi
yang diajarkan kepada masyarakat adat lainnya.Keilmuan yang
membahas tentang sosial disebut sebagai sosiologi. Roucek dan
Warren dalam Soekanto (2001:20) berpendapat bahwa sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam
kelompok-kelompok. Sedangkan menurut Soemardjan dan Solaeman
6

Soemardi dalam Soekanto (2000:21) sosiologi atau ilmu masyarakat


merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.Kampung Cireundeu
dengan jumlah penduduk ±360 KK atau sekitar 1200 jiwa, dan jumlah
masyarakat adat yang ±60 KK atau sekitar 130 jiwa, untuk
menanggulangi perubahan adat yang dibawa dari luar kampung
Cireundeu, para tokoh masyarakat adat pun, tetap menjalankan tradisi-
tradisi adat yang biasa disebut dengan ritual adat seperti upacara 1
Syura yang bertujuan sebagai bersyukur kepada Sang Pencipta yang
telah memberikan hasil alam yang melimpah, dan memberikan
edukasi sejak dini, untuk menanamkan rasa memiliki dan keinginan
kuat untuk tetap mempertahankan adat di kampung Cireundeu kepada
generasi penerus kampung Cireundeu. Dengan menunjukkan tata cara
tradisi serta tujuan dari tradisi tersebut, tokoh adat kampung
Cireundeu pun memberikan kebebasan terhadap pemuda-pemuda
kampung Cireundeu dalam mempelajari banyak budaya lain, dengan
tujuan semakin memahami banyak budaya, maka akan semakin timbul
rasa ingin menjaga tradisi yang kini masih ada.

2.1 Subjudul
2.2 Subjudul

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Bagian ini menjabarkan tentang rancangan penelitian, subjek penelitian,


prosedur pengumpulan data, instrumen, teknik analisis data, dan hal-hal yang
berkaitan dengan cara-cara penelitian. Uraikan dengan detail agar laporan
anda dapat digunakan acuan oleh peneliti lain.
7

Istilah asing ditulis dengan huruf miring (italic), ditulis dengan spasi 1.25,
dengan font Times New Roman ukuran 12 pt, setiap awal paragraf menjorok
dengan ukuran 1. Rata kiri-kanan.

3.1 Subjudul
3.2 Subjudul

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini ditulis dengan spasi 1.25, dengan font Times New Roman
ukuran 12 pt. Istilah asing ditulis dengan huruf miring (italic), setiap awal
paragraph menjorok dengan ukuran 1, rata kiri-kanan. Hasil merupakan bagian
utama artikel ilmiah yang berisi hasil analisis data dan hasil pengujian
hipotesis. Pembahasan merupakan bagian terpenting dari keseluruhan isi
artikel ilmiah, memuat jawaban masalah penelitian, penafsiran temuan-
temuan, pengintegrasian temuan dari penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah ada, penyusunan teori baru atau pemodifikasian teori
yang sudah ada.
4.1 Subjudul
4.2 Subjudul
4.3 Subjudul
Daftar berpoin ditulis sebagai berikut:
 Poin pertama
 Poin kedua
 Poin ketiga
 Dan seterusnya
Tulis referensi menggunakan format APA, seperti (Van der Geer,
Hanraads, & Lupton, 2000) atau (Strunk & White, 1979). Lihat panduan
pengutipan APA. Gunakan fasilitas referensi seperti Mendeley, Endnote,
Zotero, Citavi, atau Google Scholar. Semua yang dikutip harus muncul di Daftar
Pustaka, semua yang ditulis di Daftar Pustaka harus dikutip.

Gambar 1. keterangan gambar


8

Untuk memperjelas hasil secara verbal data dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau gambar (grafik dikategorikan sebagai gambar Gambar dicantumkan
dengan posisi center (ditengah), diberikan nomor angka arab (Gambar 1, Gambar
2, …) dan keterangan dengan format Times New Roman 12 Keterangan gambar
yang terdiri dari 1 baris diketik dengan format rata tengah. Sedangkan keterangan
gambar yeng terdiri dari 2 baris atau lebih diketik dengan format rata kiri-kanan.
Keterangan gambar dicantumkan di bagian bawah gambar.
Persamaan dan rumus harus diketik menggunakan Equation Editor atau
Mathtype, dan diberi nomor secara berurutan dengan angka Arab dalam tanda
kurung di sisi kanan (jika disebut secara eksplisit dalam teks). Perhatikan contoh
berikut.
Pastikan bahwa simbol yang digunakan telah terdefinisi sebelumnya atau
didefisikan segera setelah dimunculkan. Anda dapat mengedit contoh gambar di
atas dan disesuaikan dengan artikel anda untuk memudahkan pengeditan.

(1)

(2)

(3)

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Simpulan merupakan pernyataan singkat tentang hasil dan temuan yang
didapatkan. Saran-saran mengacu pada hasil dan pembahasan (tidak harus ada)
atau identik dengan penelitian lanjut pada masa yang akan datang. Bagian ini
ditulis dengan spasi 1.25, dengan font Times New Roman ukuran 12 pt. Istilah
asing ditulis dengan huruf miring (italic), setiap awal paragraph menjorok dengan
ukuran 1, rata kiri-kanan. Ditulis dalam bentuk paragraf tanpa penomoran. Jika
9

bermaksud memberikan penomoran dapat diformat samacam ini, (1) ini adalah
penomoran pertama, (2) ini adalah penomoran kedua, dan (3) ini adalah
penomoran ketiga.

5.2 Saran
Simpulan merupakan pernyataan singkat tentang hasil dan temuan yang
didapatkan. Saran-saran mengacu pada hasil dan pembahasan (tidak harus ada)
atau identik dengan penelitian lanjut pada masa yang akan datang. Bagian ini
ditulis dengan spasi 1.25, dengan font Times New Roman ukuran 12 pt. Istilah
asing ditulis dengan huruf miring (italic), setiap awal paragraph menjorok dengan
ukuran 1, rata kiri-kanan. Ditulis dalam bentuk paragraf tanpa penomoran. Jika
bermaksud memberikan penomoran dapat diformat samacam ini, (1) ini adalah
penomoran pertama, (2) ini adalah penomoran kedua, dan (3) ini adalah
penomoran ketiga.
10

DAFTAR PUSTAKA

(Daftar Pustaka menggunakan format seperti pada contoh. Seluruh penulis


pustaka yang dikutip harus ditulis, baik itu pustaka yang ditulis oleh satu orang,
dua orang, tiga orang, atau lebih. Pustaka diurutkan berdasarkan abjad pertama
penulis).

(contoh daftar pustaka)

Bernardo, A. B. I. (2002). Language And Mathematical Problem Solving Among


Bilinguals. The Journal of Psychology, 136(3), 283-297.
Campanario. J. M. (2009). The Parallelism Between Scientists’ and Students’
Resistance to New scientific ideas. International Journal of Science Education,
24(10), 1095-1110.
Asiala, M., Mathews, D., Morics, S., Oktac, A., & Dubinsky, E., (1997).
Development of students understanding of cosets, normality and quotient
groups, Journal of Mathematical Behavior, 16(4), 241-309.
Light, M. A., & Light, I. H. (2008). The geographic expansion of Mexican
immigration in the United States and its implications for local law
enforcement. Law Enforcement Executive Forum Journal, 8(1), 73-82.

(Contoh penulisan referensi dari skripsi / tesis / disertasi)


Luka, M.T. (2013). Misconceptions and Errors in Algebra at Grade 11 Level: The
Case of Two Selected Secondary Schools In Petauke District. (Doctoral
Dissertation). University of Zambia. Lusaka, Zambia.
Maryono. (2008). Eksplorasi Pemahaman Mahasiswa Mengenai Konsep
Keterbagian Bilangan Bulat (Exploration of student understanding of the
integers division). (Master's Thesis). Universitas Malang. Malang.
Tziritas, M. (2011). APOS Theory as a Framework to Study the Conceptual
Stages of Related Rates Problems. (Master's Thesis). Concordia University
Montreal. Montreal, Canada

(Contoh penulisan referensi artikel dalam suatu prosiding)


Liliasari. (2007). Scientific Concepts and Generic Science Skills Relationship In
The 21st Century Science Education. In Proceeding of The First International
Seminar of Science Education. Bandung.
11

Marpaung, Y. (2011). PMRI and Metacognitive Scaffolding. In Proceeding


International Seminar and The Fourth National Conference on Mathematics
Education 2011 Yogyakarta State University. Yogyakarta
Kurniasih, A. W. (2015). Budaya Mengembangkan Soal Cerita Kontekstual
Open-Ended Mahasiswa Calon Guru Matematika untuk Meningkatkan
Berpikir Kritis (Culture Developing Contextual Stories Open-Ended Student
Candidates for Mathematics Teachers to Improve Critical Thinking). In
Zaenuri (Chair). Proceeding National Seminar of Mathematics IX Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Stewart, S., & Thomas, M. O. (2007). Embodied, symbolic and formal aspects of
basic linear algebra concepts. In Proceedings of the 31st Conference of the
International Group for the Psychology of Mathematics Education (Vol. 4, pp.
201-208). Seoul, Korea.

(Contoh penulisan referensi dari laporan penelitian)


Ivan, A. H. (2005). Desain target optimal. (Laporan Penelitian Hibah Bersaing).
Jakarta: Dirjen Dikti Kemendikbud.

(Contoh penulisan referensi dari peraturan pemerintah dan produk hukum)


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2011 Tentang Larangan Pungutan Biaya Pendidikan pada Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah

(Contoh penulisan pustaka dari internet/online)


Haylock, D. 1997. Recognising Mathematical Creativity in Schoolchildren.
(Online). (http://www.emis.de/journals/ZDM973a2.pdf, diakses 3 Maret 2010).
Chipperfield, B. 2004. Cognitive Load Theory and Instructional Design. (Online).
(http://www.usask.ca/education/coursework/802papers/chipperfield/index.htm,
diakses 14 September 2011).
12

LAMPIRAN

Pada bagian ini cantumkan dokumentasi, surat izin penelitian dan lain sebagainya
yang perlu untuk dilampirkan.

Anda mungkin juga menyukai