Anda di halaman 1dari 2

Di Pagi Yang Masih Buta

Seperti biasanya
Di pagi yang masih buta
Diremang lampu temaram
Kumenantimu ditemani riak ombak

Kau dan lelahmu menembus dinginnya udara

Seperti biasanya
Di pagi yang masih buta
Dihempasan angin basah berembun
Kuturunkan jala berisi ikan ikan

Kau dan lelahmu bersambut banyak senyuman

Tapi kini....
Tak seperti biasanya
Di pagi yang masih buta
Pikiranku memutar kenangan pahit itu
Seorang pahlawan rompi oranye menggotongmu

Angin yang kau bilang menyejukkan, mengamuk menghempaskan tanpa kasihan


Langit yang kau bilang indah menaburkan cahaya bintang, menghujankan layaknya panah
perang
Ombak yang kau bilang memberi ketenangan, menggulung melahap menuju palung
Laut yang kau bilang dermawan dalam diam, menelan kehidupan

Tak seperti biasanya


Di pagi yang masih buta
Aku membayangkanmu ada disini
Ditemani pasir yang tak terasa tajam lagi
Diterpa buih ombak yang tak terasa dingin lagi
Dibasuh air garam yang tak terasa perih lagi
Tak seperti biasanya
Aku bersujud berdamai dengan laraku
Kita berada dalam rumah mimpi diruang waktu
Menemani kesunyianku, senada dalam canda tawa
Sampai pagi yang masih buta membangunkan jiwa

Ayah .... aku merindukanmu.

Anda mungkin juga menyukai