SEJARAH /XI
A. Informasi Umum
B. Tujuan Pembelajaran
- Fase F, peserta didik di Kelas XI 11.1. Menjelaskan kolonisasi dan perlawanan bangsa
dan XII mampu mengembangkan Indonesia
konsep konsep dasar sejarah - 11.1.1. Menganalisis keterkaitan faktor-faktor lahirnya
untuk mengkaji peristiwa sejarah kolonialisme dan imperialisme serta kebijakan dinasti
dalam dimensi manusia, ruang, Turki Usmani, pelayaran ke timur dan eksploitasi
dan waktu. Melalui literasi, wilayah penghasil rempah-rempah dengan perlawanan
diskusi, dan penyelidikan kerajaan-kerajaan lokal terhadap bangsa-bangsa Eropa
(penelitian) berbasis proyek seperti perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis,
kolaboratif peserta didik mampu kerajaan Demak terhadap Portugis, dan perlawanan
menjelaskan berbagai peristiwa Maluku terhadap Portugis.
sejarah yang terjadi di Indonesia - 11.1.2. Menjelaskan strategi mendirikan kongsi dagang
dan dunia meliputi Kolonialisme VOC sebagai cara kolaboratif untuk eksploitasi, hak
dan Perlawanan Bangsa Oktroi dan kebijakan-kebijakan gubernur jenderal dalam
Indonesia, Pergerakan strategi eksploitasi wilayah-wilayah penghasil rempah-
Kebangsaan Indonesia, rempah, serta perlawanan raja-raja lokal terhadap VOC
Pendudukan Jepang di Indonesia, seperti Sultan Agung Hanyokrokusuma di Mataram,
Proklamasi Kemerdekaan Sultan Hasanuddin di Makassar, Untung Surapati di
Indonesia, Perjuangan Jawa, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, serta korupsi
Mempertahankan Kemerdekaan, dan kehancuran VOC
Pemerintahan Demokrasi Liberal - 11.1.3. Menganalisis keterkaitan kebijakan Kolonial
dan Demokrasi Terpimpin, Belanda dalam mengeksploitasi tanah jajahan dengan
- Peserta didik di Kelas XI mampu perlawanan Sultan Hamengku Buwono II di Yogyakarta,
menggunakan sumber primer dan Kapiten Patimura di Maluku, Sultan Mahmud
sekunder untuk melakukan Badaruddin di Palembang, I Gusti Jelantik di Bali,
penelitian sejarah nasional dan Pangeran Antasari di Kalimantan, Teuku Umar di Aceh,
sejarah lokal secara diakronis dan perlawanan Sisingamangaraja I menghadapi
atau sinkronis kemudian kebijakan kolonial Belanda
mengomunikasikannya dalam
- 11.1.4. Menjelaskan konflik Inggris dengan Belanda
2
bentuk lisan, tulisan, dan/atau memperebutkan Pulau Jawa dan perlawaanan Sultan
media lain. Selain itu mereka juga Hamengku Buwono II terhadap Inggris dalam peristiwa
mampu menggunakan Geger Sepoy serta tindakan Raffles dalam
keterampilan sejarah untuk mengeksploitasi kekayaaan Hindia Belanda dengan cara
menganalisis dan mengevaluasi melakukan penelitian sejarah lokal ( penelitian dapat
peristiwa sejarah disesuaikan dengan sejarah lokal daerah masing-masing)
- 11.1.5. Menganalisis keterkaitan lunturnya kearifan
budaya lokal dan penderitaan rakyat dengan perlawanan
Tuanku Imam Bonjol di Minangkabau dan Pangeran
Diponegoro di Jawa.
- 11.1.6. Menganalisis keterkaitan perlawanan Tuanku
Imam Bonjol di Minangkabau dan Pangeran Diponegoro
di Jawa dengan tanam paksa, serta efek positif dan
negatif dari kebijakan tanam paksa
- 11.1.7. Menganalisis keterkaitan antara kebijakan tanam
paksa dengan munculnya politik pintu terbuka, politik
etis dan keterkaitan antara politik etis dengan kesempatan
pendidikan, kesempatan berwirausaha, dan tumbuhnya
kesadaran politik
- 11.1.8. Menganalisis keterkaitan antara politik etis
dengan eksploitasi kekayaan alam Indonesia dan
penderitaan rakyat serta keterkaitan antara politik etis
dengan tumbuhnya intelektual dengan munculnya
kesadaran kebangsaan
2. Berkebhinekaan Global
Meneladani sikap raja-raja lokal yang bersedia bekerja sama dengan bangsa lain
dalam perdagangan atas dasar saling memberikan keuntungan
3. Mandiri
- Melakukan penelitian sejarah dengan mandiri dalam melakukan proses heuristik atau
pengumpulan sumber sejarah.
- Meneladani sikap mandiri Sultan Hamengku Buwono II dan raja-raja di Nusantara
yang mandiri menentang bangsa kolonial yang ingin menjajah Nusantara.
4. Integritas
- Menumbuhkan nilai kejujuran kepada para siswa dengan mencantumkan asal
sumber
D. Sarana Prasarana
1. Jaringan internet yang memadai
2.
Komputer/laptop
3. Perpustakaan, buku-buku sejarah sebagai referensi
4. Peta pelayaran Bangsa Eropa
F. Jumlah peserta
didik
36 peserta didik/ kelas
G. Ketersediaan
materi:
1. Materi pengayaan
2. Materi
remedial
H. Model
Pembelajaran:
PJJ daring dan luring
Penyerangan dilakukan sekali lagi bersama Aceh dan Kerajaan Johor, tetapi tetap
berhasil dipatahkan oleh Portugis. Perjuangan Kerajaan Demak terhadap orang-orang
Portugis tidak berhenti sampai di situ. Kerajaan Demak selalu menyerang dan
membinasakan setiap kapal dagang Portugis yang melewati jalur Laut Jawa. Oleh
sebab itulah kapal dagang Portugis yang membawa rempah-rempah dari Maluku
(Ambon) tidak melalui Laut Jawa, tetapi melalui Kalimantan Utara.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya
Kerajaan Pajajaran oleh Fatahilah pada tahun 1527. Penaklukkan Pajajaran ini
disebabkan Kerajaan Pajajaran mengadakan perjanjian perdagangan dengan Portugis,
sehingga Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Ketika
orang orang Portugis mendatangi Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang
antara Kerajaan Demak di bawah pimpinan Fatahilah dengan tentara Portugis.
Dalam peperangan itu, orang-orang Portugis berhasil dipukul mundur pada 22
Juni 1527. Kemudian, pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya oleh
Fatahilah menjadi Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna.
b. Faktor Eksternal
Belanda di Eropa dikuasai oleh Prancis tahun 1795 di bawah pimpinan Napoleon
Bonaparte yang kemudian mengganti namanya menjadi Republik Bataaf (1795-1806).
Perubahan politik ini memengaruhi VOC karena pemerintahan di bawah Napoleon
menyerukan “republikanisme-kebebasan kesetaraan”. Kebijakan VOC menurut
Napoleon bertentangan dengan kebebasan dan kesetaraan. Untuk itu, VOC harus
dibubarkan. VOC pun dibubarkan pada tahun 1799.
N. Politik Etis
Kebijakan politik etis menyangkut dua bidang, yakni politik dan ekonomi. Dalam
bidang politik adalah diberlakukannya kebijakan desentralisasi, yaitu memberikan
ruang, peran, serta Salam Historia Dari orang-orang Belanda ternyata ada yang
peduli terhadap penderitaan rakyat, yakni Eduard Douwes Dekker (Multatuli). Dialah
yang menghentikan praktek jahat Tanam Paksa karena karya novelnya yang berjudul
“Akulah yang Menderita” atau Max Havelaar. Sikap kritis terhadap pemerintah
Belanda rupanya menurun pada cucunya yang bernama Ernest Francois Eugene
Dekker alias Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi), pendiri Indische Partij
yang tergabung dalam kelompok tiga serangkai bersama Ki Hadjar Dewantara dan
Cipto Mangunkusuma. kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk memikirkan
nasib dan masa depannya sendiri dengan melibatkan mereka di dewan-dewan lokal,
yaitu sebuah dewan rakyat (masuk dalam pemerintahan) yang dikenal dengan
Volksraad (Dewan Rakyat). Dewan ini semacam Dewan Perwakilan Rakyat. Melalui
dewan ini, aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di
dewan ini.
1) Rencana Politik Etis.
Dalam bidang ekonomi diberlakukan Trias van Deventer, yaitu: 1. Irigasi
(pengairan) yaitu membangun dan memperbaiki pengairan dan
bendungan untuk keperluan pertanian. 2. Migrasi yaitu mengajak rakyat untuk
bertransmigrasi sehingga terjadi keseimbangan jumlah penduduk. 3. Edukasi
yaitu menyelenggarakan pendidikan dengan memperluas bidang pengajaran
dan pendidikan.
2) Penyimpangan Politik Etis.
Sekilas gagasan van Deventer sangat mulia, tetapi pada kenyataanya tidak
seindah gagasannya. Penyimpangan tersebut antara lain sebagai berikut. 1.
Irigasi. Perairan hanya dialirkan kepada tanah-tanah perkebunan swasta,
bukan tanah-tanah pertanian rakyat. 2. Migrasi. Rakyat yang
diberangkatkan ke luar Pulau Jawa ternyata hanya untuk bekerja di
perkebunan milik pengusaha Belanda dan asing. Rakyat yang ikut program ini
dijadikan kuli kontrak seperti di Lampung dan Sumatra Utara. Karena tidak
sesuai dengan tujuan awal, banyak rakyat melarikan diri dan kembali ke
daerah asal. Bagi yang melarikan diri dan tertangkap akan diberi hukuman
dan dikembalikan untuk bekerja lagi. 3. Edukasi. Pengajaran hanya untuk
anak-anak pegawai
negeri, bangsawan, dan orang-orang mampu dengan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar. Rakyat biasa hanya diberi pelajaran membaca, menulis, dan
berhitung sampai kelas 2 dengan pengantar bahasa Melayu. Politik etis dalam
bidang pengajaran juga tidak mengakomodasi orang asing seperti Cina dan
Arab. Untuk itu, orang Cina mendirikan pendidikan Tiong Hoa Hak Tong dan
Arab mendirikan madrasah. Pelaksanaan pendidikan yang tidak merata
mendorong munculnya sekolah nonpemerintah seperti Taman Siswa,
Perguruan Muhammadiyah, dan pendidikan kaum perempuan yang digagas
R.A. Kartini.
3) Dampak Politik Etis.
Terlepas dari segala penyimpangan, ternyata politik etis membawa efek positif
bagi pendidikan di Indonesia. Salah satu orang dari kelompok etis yang
bernama Mr. Abendanon (sahabat R.A. Kartini) berjasa mendirikan sekolah-
sekolah, baik untuk priayi maupun rakyat biasa. Kian terbukanya sekolah-
sekolah untuk pribumi menjadikan pemuda Indonesia berilmu, tetapi juga
berwawasan luas dan sadar politik sehingga lahirlah Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Dr. Sutomo, sampai pada tokoh sentral seperti Ir. Sukarno.
L. Asesmen:
Individu Berkelompok
- Test tertulis PG atau Essay - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama - Presentasi
mengikuti kegiatan pembelajaran - Produk laporan penelitian
(mengkomunikasikan laporan dalam
bentuk tulisan/tulisan/ media lain)
M. Persiapan Pembelajaran:
Pertemuan ke-2
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa bersama-sama dipimpin
salah satu peserta didik
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang pembelajaran
hari ini
Pertemuan ke-3
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi tentang kehadiran peserta 10 menit
didik hari ini
- Berdoa secara bersama-sama
sesuai agama dipimpin satu orang
peserta didik
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang materi yang
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
dipelajari hari ini
Pertemuan ke-4
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa sesuai agama dan
keyakinan masing-masing
- Mengingatkan kembali
kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi pertanyaan 60 menit
pemantik: Mengapa kita harus
melakukan penelitian sejarah? apa
manfaatnya?
- Guru menyajikan informasi awal
tentang penelitian sejarah lokal (bisa
menyesuiakan dengan daerah
masing-masing) bisa juga tentang
konflik Inggris dengan Belanda
memperebutkan Pulau Jawa dan
perlawaanan Sultan Hamengku
Buwono II terhadap Inggris dalam
peristiwa Geger Sepoy serta tindakan
Raffles dalam mengeksploitasi
kekayaaan Hindia Belanda dengan
media power point
- Guru memberikan penjelasan singkat
termasuk pembentukan kelompok
kerja sesuai bidang penelitian
masing-masing tentang penelitian
sejarah lokal (bisa menyesuiakan
dengan daerah masing-masing) bisa
juga tentang konflik Inggris dengan
Belanda memperebutkan Pulau Jawa
dan perlawaanan Sultan Hamengku
Buwono II terhadap Inggris dalam
peristiwa Geger Sepoy serta tindakan
Raffles dalam mengeksploitasi
kekayaaan Hindia Belanda.
- Membentuk 5 kelompok dalam 1
kelas dengan tentang perlawanan
Sultan Hamengku Buwono II
terhadap Inggris dalam peristiwa
Geger Sepoy atau peristiwa-
peristiwa sejarah lokal di daerah
masing-masing perlawanan
terhadap kolonial dalam bidang:
1. politik
2. sosial
3. budaya
4. ekonomi
5. teknologi
- Guru menjelaskan tekhnis
pelaksanaan kegiatan project
penelitian sejarah sederhana
dalam bentuk laporan penelitian
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
atau vlog yang akan dilakukan
para siswa secara berkelompok
untuk kunjungan perpustakaan/
museum/ tempat yang relevan
dengan informasi perlawaanan
Sultan Hamengku Buwono II
terhadap Inggris dalam peristiwa
Geger Sepoy atau peristiwa-
peristiwa sejarah lokal di daerah
masing-masing perlawanan
terhadap kolonial (bidang politik,
sosial, budaya, ekonomi,
teknologi).
- Memberikan ruang untuk setiap
kelompok merencanakan kegiatan
proyeknya
Pertemuan ke-5
Pertemuan ke-6
Pertemuan ke-7
Pertemuan ke-8
O. Refleksi guru
- Apakah guru yakin bahwa semua siswa memahami pelajaran yang diberikan?
- Apakah penanaman karakter dari guru dapat diimplementasikan oleh para peserta didik?
- Guru harus memahami kesulitan yang dialami peserta didik selama proses pembelajaran.
- Apa langkah yang perlu dilakukan guru untuk memperbaiki proses belajar?
- Guru harus memastikan agar seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik.
A. Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)
1. Penilain Individu
a. Penilaian Tertulis
Kisi-kisi Soal:
2. Penilain Berkelompok
No Indikator Rubrik
1 Aktif memberi masukan 2 = aktif berpendapat
pemikiran 1.= kurang aktif
0 = tidak aktif
No Indikator Rubrik
1 Kelengkapan materi 2 = lengkap
1 = kurang lengkap
0 = tidak ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan rambu-
rambu yang diberikan
1 = tidak sesuai rambu-rambu
yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang komunikatif
0 =Tidak Komunikatif
Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat aktif
presentasi 2 = Cukup aktif
1 = Kurang aktif
0 = Tidak aktif
4 Kreatifitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi
digital lebih dari
1(animasi/paint/ video/ dll)
1 = Menggunakan 1 kreasi
digital (animasi/paint/ video/
dll)
0 = Tidak menggunakan kreasi
digital
- Laporan diketik dalam kertas A4 dan dikirim melalui link aplikasi belajar online.
- Laporan yang sudah dinilai setelah diperbaiki dapat di upload ke blog atau
link medsos setiap anggota kelompok
Rubrik Penilaian:
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Format laporan
a. Pendahuluan
b. Isi
c. Penutup
2 Kreatifitas
c. Kreatif dan inovasi dalam
mengembangan laporan
d. Ide/gagasan adalah original
No Indikator Rubrik
1 Format laporan 2 = lengkap
Pendahuluan 1.= kurang lengkap
Isi 0 = tidak lengkap
penutup
C. Daftar pustaka
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid I. Jakarta: Gramedia
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid II. Jakarta: Gramedia
Hannigan, Tim. 2015. Raffles dan Invansi Inggris Ke Jawa, Jakarta: Gramedia
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Lilik Suharmaji, 2020. Geger Sepoy Sejarah Kelam Perseteruan Inggris Dengan Keraton
Yogyakarta (1812-1815). Yogyakarta: Araska.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2008. Sejarah Indonesia Baru 1200-2008, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo, 2017. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emperium
Sampai Imperium, Yogyakarta: Ombak
William Thorn, Mayor. 2015. Sejarah Penaklukkan Jawa, Yogyakarta: Indoliterasi
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid I. Jakarta: Gramedia
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid II. Jakarta: Gramedia
Hannigan, Tim. 2015. Raffles dan Invansi Inggris Ke Jawa, Jakarta: Gramedia
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Lilik Suharmaji, 2020. Geger Sepoy Sejarah Kelam Perseteruan Inggris Dengan Keraton
Yogyakarta (1812-1815). Yogyakarta: Araska.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2008. Sejarah Indonesia Baru 1200-2008, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo, 2017. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emperium
Sampai Imperium, Yogyakarta: Ombak
William Thorn, Mayor. 2015. Sejarah Penaklukkan Jawa, Yogyakarta: Indoliterasi
Bu k u - b u k u :
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid I. Jakarta: Gramedia
Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid II. Jakarta: Gramedia
Hannigan, Tim. 2015. Raffles dan Invansi Inggris Ke Jawa, Jakarta: Gramedia
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Lilik Suharmaji, 2020. Geger Sepoy Sejarah Kelam Perseteruan Inggris Dengan Keraton
Yogyakarta (1812-1815). Yogyakarta: Araska.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2008. Sejarah Indonesia Baru 1200-2008, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo, 2017. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emperium
Sampai Imperium, Yogyakarta: Ombak
William Thorn, Mayor. 2015. Sejarah Penaklukkan Jawa, Yogyakarta: Indoliterasi
Tugas Pengayaan :
- Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
- Setelah membaca link literasi dan link youtube di atas, peserta didik membuat analisis dan
evaluasi terhadap materi jatuhnya Konstantinopel oleh Turki Ustnami dan dampaknya
bagi
pedagang rempah-rempah Eropa, dan perlawanan raja dan rakyat terhadap bangsa-bangsa
Eropa di Nusantara
- berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
https://www.berpendidikan.com/2019/10/hak-istimewa-voc-hak-oktroi -
voc.html https://ngeblogbersama.wordpress.com/2012/03/13/sebab-sebab-
runtuhnya-voc/ https://www.dosenpendidikan.co.id/pemerintahan-daendels/
https://scholarhub.ui.ac.id/hubsasia/vol12/iss1/4/
Tugas Remedial :
- Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
- Setelah melihat link yang diberikan, peserta didik menjelaskan hak-hak oktroi, sebab-
sebab runtuhnya VOC, dan pemerintahan Daendels di Indonesia
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital