Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

KELAS V SEMESTER 2

TEMA:
SEJARAH PENJAJAHAN BANGSA INDONESIA

SUB TEMA:
INFORMASI PENTING TENTANG PENJAJAHAN BANGSA
INDONESIA

Oleh:
ELI SURYANI, S.Pd
213113702922

PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
KEGIATAN BELAJAR

INFORMASI PENTING PADA TEKS NARASI SEJARAH DAN FAKTOR-


FAKTOR PENYEBAB PENJAJAHAN BANGSA INDONESIA

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat
panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan
"Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah
Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Jawa, Sumatra, dan
Kalimantan yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial,
masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda, Portugis, dan Spanyol)
yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh
Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awa
l abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan
Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya
Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto
(1966–1998); serta Orde Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Pada masa era kolonial Indonesia sempat dijajah oleh beberapa
bangsa Barat atau Eropa selama lebih dari tiga abad. Pada masa penjajahan,
sejumlah bangsa Barat merebut kekayaan Tanah Air dan mendatangkan
penderitaan bagi rakyat Indonesia. Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia
sebenarnya dipicu oleh kekayaan alam Tanah Air. Kala itu, bangsa Barat
sudah tertarik dengan Nusantara yang memiliki tanah subur, lautan luas,
keanekaragaman hayati, hingga rempah-rempah yang melimpah.
Dalam bahan ajar ini siswa akan mempelajari isi informasi
penting dalam teks narasi sejarah dan faktor-faktor penyebab penjajahan
Bangsa Indonesia. Pada bahan ajar ini diuraikan isi informasi pada teks
narasi sejarah dan faktor-faktor yang menyebabkan penjajahan bangsa
Indonesia.

2. Relevansi
Bahan ajar ini disusun secara cermat sesuai dengan tujuan yang
harus dicapai dalam proses pembelajaran pada muatan pelajaran Bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Materi yang
disajikan relevan dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa.

3. Petunjuk Belajar
Untuk membantu siswa memahami bahan ajar ini perlu
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut:
a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang terdapat di dalam
bahan ajar ini.
b. Pahami pengertian dan isi informasi-informasi yang terdapat di dalam
bahan ajar ini.
c. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang sesuai dengan materi
pembelajaran. Siswa dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber,
termasuk internet.
d. Mantapkanlah pemahaman kalian melalui pengerjaan tes formatif yang
tersedia dalam bahan ajar ini dengan baik
e. Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk hal-hal yang
dianggap masih sulit, dengan teman-teman.

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Siswa mampu menguasai teori mengenai informasi penting pada
teks narasi sejarah dan faktor-faktor penyebab penjajahan Bangsa
Indonesia.
2. Sub-Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar ini, siswa
diharapkan mampu menguasai materi tentang:
1. Isi informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
2. Faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia

3. Pokok-pokok Materi
Pokok materi yang terdapat dalam bahan ajar ini adalah tentang
isi informasi penting yang terdapat pada teks narasi sejarah dan faktor-
faktor yang menyebabkan penjajahan bangsa Indonesia. Namun untuk
menambah pengetahuan dijabarkan secara ringkas materi mengenai
sejarah penjajahan bangsa Indonesia sebagai pengantar awal
pembelajaran.

4. Uraian Materi
a. Sejarah Penjajahan Bangsa Indonesia
Indonesia sempat dijajah oleh beberapa bangsa Barat atau
Eropa selama lebih dari tiga abad. Pada masa penjajahan, sejumlah
bangsa Barat merebut kekayaan Tanah Air dan mendatangkan
penderitaan bagi rakyat Indonesia. Kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia sebenarnya dipicu oleh kekayaan alam Tanah Air. Kala itu,
bangsa Barat sudah tertarik dengan Nusantara yang memiliki tanah
subur, lautan luas, keanekaragaman hayati, hingga rempah-rempah
yang melimpah.
Akhirnya, bangsa Barat pun berlayar dan mendatangi
Nusantara untuk berdagang dan mendapat rempah-rempah. Kendati
demikian, keinginan berdagang itu pupus karena sifat keserakahan.
Niat untuk berdagang akhirnya tergantikan dengan praktik
penjajahan. Bangsa Barat berupaya menguasai Indonesia sebagai
negara penghasil rempah terbaik dan terbesar di dunia. Di sisi lain,
praktik penjajahan bangsa Barat juga dipengaruhi dengan beberapa
faktor, di antaranya: 3G atau Gold, Glory, Gospel.
1. Gold
Bangsa barat ingin mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya
untuk meningkatkan perkonomian negara. Karena itulah, mereka
mendatangi Indonesia sebagai sumber rempah-rempah. Sebab,
rempah memiliki harga yang tinggi jika dijual.
2. Glory
Selain mendapat kekayaan, bangsa Barat juga berupaya meraih
kejayaan. Mereka hendak menjadi penguasa dari berbagai negara.
Ini karena negara yang memenangkan perang dan banyak
mengusasai tanah dianggap sebagai negara paling unggul.
3. Gospel
Bangsa Barat berusaha memperluas keyakinannya di Asia untuk
memenuhi tugas mulia sebagai umat Nasrani. Oleh karena itu,
mereka menyiarkan ajaran agama Nasrani ke seluruh wilayah
Nusantara.
Seperti yang diketahui, pada masa kolonialisme dan
imperialisme banyak bangsa asing yang ingin menguasai Indonesia.
Mengutip KBBI, kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh
suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu. Selain itu, faktor pendorong bangsa-bangsa
barat untuk datang ke Indonesia yakni daya tarik Indonesia bagi
bangsa-bangsa Barat.
Berbagai hasil bumi Indonesia berupa rempah-rempah tidak
hanya menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi
salah satu incaran bangsa-bangsa Barat. Indonesia dan bangsa-bangsa
di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Lokasi memengaruhi
perbedaan iklim dan kondisi tanah. Hal ini mengakibatkan hasil bumi
yang diperoleh juga berbeda.
Indonesia memiliki iklim tropis dengan adanya musim
hujan dan kemarau yang memungkinkan berbagai tanaman mudah
tumbuh dan berkembang. Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa
Eropa yang memiliki empat musim, yakni musim panas, dingin, semi
dan gugur. Bangsa-bangsa barat membutuhkan rempah-rempah,
sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi
bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan,
bumbu masakan dan obat-obatan. Negara-negara tropis seperti
Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa Barat
berusaha memperolehnya.
b. Pengertian Tanam Paksa
Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan
rakyat melaksanakan proyek penanaman tanaman ekspor di bawah
paksaan pemerintah kolonial sejak tahun 1830. Sistem tanam paksa
pada masa penjajahan Belanda disebut cultuurstelsel. Istilah
cultuurstelsel sebenarnya berarti sistem tanaman (culture system atau
cultivation system). Cultuurstelsel sebenarnya berarti kewajiban
rakyat (Jawa) untuk menanam tanaman ekspor yang laku dijual di
Eropa. Rakyat pribumi menerjemahkan cultuurstelsel dengan sebutan
tanam paksa karena pelaksanaannya dilakukan dengan pemaksaan.
c. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa pemerintah kolonial Belanda
dilaksanakan karena sejumlah peristiwa dan kondisi saat itu, di
antaranya sebagai berikut:
1. Belanda menghabiskan biaya yang besar karena terlibat dalam
peperangan di masa kejayaan Napoleon Bonaparte di Eropa
2. Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan
pemisahan Belgia dari Belanda pada 1830.
3. Belanda menghabiskan biaya hingga sekitar 20 juta gulden untuk
menghadapi Perang Diponegoro (1825-1830). Perang Diponegoro
adalah perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda.
4. Kas negara Belanda kosong dan utang yang ditanggung Belanda
cukup berat.
5. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6. Kegagalan upaya mempraktikkan gagasan liberal (1816-1830)
dalam mengeksploitasi tanah jajahan agar memberikan keuntungan
yang besar bagi negeri induk (Belanda).

Tokoh pencetus sistem tanam paksa adalah Van Den Bosch.


Usul cultuurstelsel membuat van den Bosch diangkat sebagai
Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Tugas utama van den Bosch
adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari negeri jajahan
untuk mengisi kas Belanda yang kosong dan membayar utang-utang
Belanda.

d. Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch,


Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa
pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-
daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa
dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama
menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan
kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga
dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan
Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan
Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan
Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga
berlaku pada tanaman kelapa.

Tujuan pemerintah Kolonial Belanda melaksanakan sistem


tanam paksa adalah untuk memperbaiki kas negara yang banyak
terkuras membiayai Perang Jawa serta melunasi utang negara.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya
sebagai berikut.

1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah


garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan
waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak
sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5
tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam
padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan
memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus
dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan
kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab
rakyat/petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam
paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat
penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak
tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita,
wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan
memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri.
Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan
banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.

Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia


ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman
dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam
paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang
sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran
Multatuli.

Edward Douwes Dekker

Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku


berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan
tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih
memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri
Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia
mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa
Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan (edukasi).
2. Membangun saluran pengairan (irigasi).
3. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang
jarang penduduknya (transmigrasi).

Untuk tambahan pengetahuan mengenai sejarah penjajahan bangsa


Indonesia siswa dapat menonton video pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=iDdlw2I-24s

4. Forum Diskusi
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar tentang isi informasi
penting pada teks narasi sejarah dan faktor-faktor penyebab penjajahan
bangsa Indonesia diskusikanlah beberapa hal berikut bersama teman
kelompok.
a. Uraian dari isi informasi penting yang terdapat pada teks narasi
sejarah.
b. Proses pelaksanaan tanam paksa.
c. Uraian faktor-faktor yang menyebabkan penjajahan bangsa Indonesia.

C. Penutup
1. Rangkuman
a. Indonesia sempat dijajah oleh beberapa bangsa Barat atau Eropa selama
lebih dari tiga abad.
b. Praktik penjajahan bangsa Barat juga dipengaruhi dengan beberapa
faktor, di antaranya: 3G atau Gold, Glory, Gospel.
c. Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat
melaksanakan proyek penanaman tanaman ekspor di bawah paksaan
pemerintah kolonial sejak tahun 1830. Sistem tanam paksa pada masa
penjajahan Belanda disebut cultuurstelsel.
d. Tujuan pemerintah Kolonial Belanda melaksanakan sistem tanam
paksa adalah untuk memperbaiki kas negara yang banyak terkuras
membiayai Perang Jawa serta melunasi utang negara.

2. Tes Formatif
A. Uraian
1. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan penjajahan bangsa
Indonesia?
2. Mengapa bangsa Barat melakukan penjajahan terhadap bangsa
Indonesia?
3. Apakah tujuan dari tanam paksa?
4. Apa akibat yang ditimbulkan oleh tanam paksa?

3. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Faktor-faktor penyebab penjajahan bangsa Indonesia:
a. Gold
Bangsa barat ingin mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya
untuk meningkatkan perkonomian negara.
b. Glory
Selain mendapat kekayaan, bangsa Barat juga berupaya meraih
kejayaan. Mereka hendak menjadi penguasa dari berbagai negara.
Ini karena negara yang memenangkan perang dan banyak
mengusasai tanah dianggap sebagai negara paling unggul.
c. Gospel
Bangsa Barat berusaha memperluas keyakinannya di Asia untuk
memenuhi tugas mulia sebagai umat Nasrani. Oleh karena itu,
mereka menyiarkan ajaran agama Nasrani ke seluruh wilayah
Nusantara.
Selain itu, faktor pendorong bangsa-bangsa barat untuk datang ke
Indonesia yakni daya tarik Indonesia bagi bangsa-bangsa Barat.
2. Karena bangsa Barat sudah tertarik dengan Nusantara yang memiliki
tanah subur, lautan luas, keanekaragaman hayati, hingga rempah-
rempah yang melimpah.
3. Untuk memperbaiki kas negara yang banyak terkuras membiayai
Perang Jawa serta melunasi utang negara.
4. Banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin
menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda
Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk
menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang
mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun
tajam.

4. Daftar Pustaka
https://money.kompas.com/read/2021/03/25/003600426/mengapa-
pemerintah-hindia-belanda-melaksanakan-tanam-paksa-?page=all
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/12/06/faktor-pendorong-
kedatangan-bangsa-bangsa-barat-ke-indonesia?page=3
https://kumparan.com/berita-hari-ini/latar-belakang-dan-faktor-
kedatangan-bangsa-barat-ke-indonesia-1ul7aLwofVa/full
Maryanto, dkk. 2017. Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai