A. Bahasa Indonesia
Teks Narasi Sejarah dan Ringkasan
Teks Narasi Sejarah: teks yang menceritakan mengenai fakta sejarah yang benar-benar terjadi
di masa lampau dan disampaikan sesuai dengan urutan waktu kejadian.
Informasi: pesan berupa kata atau kalimat dalam teks bacaan berupa fakta yang bermanfaat jika
disebarkan ke orang lain.
Kata Baku: kata yang sesuai kaidah bahasa Indonesia dan tercantum dalam Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI), digunakan dalam kalimat resmi baik lisan (pidato resmi, acara
kenegaraan) maupun tulisan (surat lamaran kerja, tulisan ilmiah).
Ringkasan: cara mengungkapkan teks bacaan panjang dalam tulisan yang lebih singkat tanpa
mengubah pokok pikiran dan urutan penyampaian isi teks.
Kalimat Efektif: kalimat sesuai kaidah bahasa dengan ejaan dan tanda baca yang baik serta
mudah dipahami.
Syarat Kalimat Efektif:
1. Mudah dipahami pendengar/pembaca
2. Tidak menimbulkan kesalahpahaman mengenai maksud kalimat yang ditulis
3. Menyampaikan pemikiran penulis dengan tepat
4. Sistematis dan tidak bertele-tele
Surat Undangan
Surat Undangan: surat pemberitahuan atau ajakan kepada seseorang untuk menghadiri suatu
acara yang disampaikan secara singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan
kalimat efektif agar mudah dipahami pembacanya.
Jenis-jenis Surat Undangan:
1. Undangan Resmi: mengatasnamakan instansi atau organisasi tertentu, biasanya
terkait kepentingan kedinasan atau pekerjaan.
2. Undangan Setengah Resmi: mengatasnamakan perorangan yang ditujukan
kepada perorangan atau instansi.
3. Undangan Tidak Resmi: mengatasnamakan perorangan yang ditujukan kepada
perorangan untuk kepentingan perorangan. Contoh: undangan ulang tahun.
Bagian-bagian Surat Undangan:
1. Kepala Surat (Kop Surat): nama institusi, alamat institusi, nomor telepon institusi,
logo institusi, tanggal surat, identitas penerima surat.
2. Isi Surat: salam pembuka, tujuan surat, detail acara (waktu dan tempat acara).
3. Penutup/Kaki Surat: nama institusi, jabatan, nama jelas, nomor induk pegawai,
tembusan.
B. IPS
Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa
Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra:
1. Keinginan mencari kekayaan (gold)
2. Keinginan menyebarkan agama nasrani (gospel)
3. Keinginan mencapai kejayaan (glory)
4. Majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Tujuan VOC:
1. Memonopoli perdagangan rempah-rempah
2. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting
3. Menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara
Hak-hak Istimewa VOC:
1. Hak mendirikan benteng
2. Hak monopoli perdagangan
3. Hak mencetak uang dan mengedarkannya
Faktor Penyebab Kebangkrutan VOC di tahun 1799:
1. Banyaknya pegawai yang korupsi
2. Sulitnya mengawasi wilayah yang sangat luas
3. Revolusi Prancis yang menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis
4. Menghadapi tentangan dari penjuru nusantara sehingga menguras biaya dan
tenaga
Tokoh Penting: Herman Willem Daendels
Menjabat sejak 1808
Bertugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris
Menerapkan sistem kerja paksa (rodi)
Mengumpulkan dana untuk menghadapi Inggris dengan cara: mengadakan
penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil bumi dengan harga murah,
mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi dan menjual tanah
Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Bangsa Eropa
Perlawanan Masa Kerajaan:
1. Ternate: Berhasil melawan Portugis dibawah pimpinan Sultan Baabullah (1575)
2. Demak: Berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa di bawah pimpinan
Fatahillah (1527)
3. Mataram: Serangan pertama (1628) dipimpin Tumenggung Bahurekso dan
serangan kedua (1629) dipimpin Kiai Adipati Juminah, Kiai Adipati Puger, Kiai
Adipati Purbaya. Keduanya gagal karena persediaan makanan dihancurkan
Belanda
4. Aceh: Pada 1629 gagal menaklukkan Portugis tapi tetap berdiri sebagai kerajaan
merdeka
Perlawanan Masa Pergerakan Nasional:
1. Lahirnya organisasi pergerakan nasional, dipelopori oleh Budi Utomo (1908)
2. Disusul terbentuknya organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Taman
Siswa, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama
(NU)
Faktor Internal yang Mendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional:
1. Penderitaan rakyat akibat penjajahan
2. Sejarah masa lampau yang gemilang
3. Pengaruh perkembangan pendidikan di Indonesia
4. Dominasi ekonomi kaum Tionghoa di Indonesia
Faktor Eksternal yang Mendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional:
1. Adanya gerakan Turki muda (1908)
2. Adanya All Indian Nastional Congress (1885) dan Gandhiisme di India
3. Munculnya paham baru di Eropa (liberalisme, demokrasi, nasionalisme)
4. Pengaruh gerakan nasional di negara tetangga
Masa Penjajahan Jepang
Latar Belakang Datangnya Jepang ke Indonesia:
1. Restorasi Meiji: pergantian kekuasaan dari Shogun Yoshinobu ke Kaisar Tenno
Meiji yang menyebabkan perubahan besar-besaran di berbagai bidang, termasuk
mengubah haluan politik Jepang menjadi imperialis
2. Paham Hakko-Ichi-U: kepercayaan bahwa menaklukkan bangsa lain adalah tugas
yang mulia
3. Kebutuhan mencari sumber daya alam sebagai bahan baku pengembangan
industri militer
4. Bergabungnya Jepang dengan Jerman dalam Perang Dunia II untuk melawan
Sekutu Amerika dan Belanda sehingga timbul keinginan untuk merebut Indonesia
dari tangan Belanda
5. Propaganda Jepang sebagai saudara tua Indonesia yang akan membebaskan
rakyat dari jajahan Belanda
Tujuan Penjajahan Jepang di Indonesia:
1. Menjadikan Indonesia sebagai sumber bahan mentah untuk keperluan militer
Jepang
2. Memanfaatkan letak Indonesia yang strategis dan jumlah penduduknya yang
banyak sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang
3. Menjadikan Indonesia sebagai sumber tenaga kerja murah
4. Mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara besar-
besaran
Perlawanan Rakyat pada Masa Penjajahan Jepang:
1. Strategi kooperasi
2. Gerakan bawah tanah (ilegal)
3. Perlawanan bersenjata:
Singaparna, Jawa Barat (dipimpin KH Zainal Mustafa)
Tentara PETA (Pembela Tanah Air, dipimpin Supriyadi), Blitar, Jawa Timur
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Belanda (tentara NICA) kembali ke Indonesia dengan
membonceng Sekutu, yaitu tentara Inggris (AFNEI). Kehadirannya memicu perlawanan di
berbagai daerah.
Perlawanan Fisik dengan Kontak Senjata:
1. Pertempuran 10 November 1945 – Surabaya, Jawa Timur
2. Palagan Ambarawa, 15 Desember 1945 – Ambarawa, Jawa Tengah
3. Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946 – Bandung, Jawa Barat
4. Medan Area, 10 Desember 1945 – Medan, Sumatra Utara
5. Serangan Umum 1 Maret 1949 – Yogyakarta
Perlawanan dengan Diplomasi melalui Perundingan:
1. Perundingan Linggarjati, 10 November 1946 – Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat
Tokoh: Sutan Syahrir (Indonesia), Prof. Schermerhon (Belanda)
Isi Perjanjian:
Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan
Sumatra
Negara Indonesia Serikat terdiri atas Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur,
dan Negara Kalimantan
Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni
Indonesia-Belanda
Perjanjian diingkari Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli
1947.
2. Perjanjian Renville, 17 Januari 1948 – Kapal USS Renville milik Amerika Serikat
Isi Perjanjian:
Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah,
Yogyakarta, sebagian kecil jawa Barat, dan Sumatra
Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari wilayah Indonesia sampai
diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan segera dibentuk
Perjanjian diingkari Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda II pada 19
Desember 1948.
C. PPKN
Keragaman Sosial dan Budaya
Keragaman Sosial: keanekaragaman manusia yang hidup dalam satu lingkungan tertentu,
misalnya keragaman ras, suku bangsa, dll.
Keragaman Budaya: keanekaragaman hasil karya manusia atau kebiasaan yang berulang
secara turun-temurun yang berlaku di wilayah tertentu, misalnya tarian daerah,
rumah adat, pakaian tradisional, dll.
Budaya: metode hidup yang diwarisi secara turun-temurun dan terjadi secara berulang.
Unsur-unsur Budaya:
1. Bahasa
2. Ilmu Pengetahuan
3. Sistem Kekerabatan
4. Agama
5. Mata Pencaharian
6. Kesenian
7. Teknologi
8. Peralatan
Pembiasaan Perilaku Sesuai Pancasila
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Nilai Pancasila:
1. Menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.
2. Sopan santun terhadap orang tua.
3. Berteman tanpa membeda-bedakan.
4. Menghargai pendapat teman.
5. Tidak mengganggu teman yang beribadah.
Sikap dan Perilaku yang Tidak Mencerminkan Nilai Pancasila:
1. Tidak peduli kepada orang yang sedang terkena musibah.
2. Menghina keadaan orang lain.
3. Melarang orang lain untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya.
4. Tidak mencintai produk buatan dalam negeri.
5. Memaksakan kehendak dan pendapat kepada orang lain.
SBdP
Lagu Wajib dan Tangga Nada Mayor
Lagu Wajib: lagu yang diwajibkan untuk diajarkan guru kepada murid sebagai bentuk
penanaman sikap nasionalisme dan patriotisme, umumnya menggunakan tangga nada diatonis
mayor.
Gerak Tari: bersifat ekspresif dan estetis (bernilai seni dan terlihat indah), bisa terinspirasi dari
kegiatan manusia, tingkah laku hewan, atau kejadian alam.
Pola Lantai: pola denah yang digunakan penari dalam ruang tempat menari untuk keperluan
pergerakan tari dan memperindah tarian.
Jenis Pola Lantai:
1. Vertikal: memanjang ke belakang
2. Horizontal: melebar ke samping
3. Diagonal: menyudut ke kanan/kiri (miring)
4. Melingkar: melengkung atau membentuk lingkaran