KERAJAAN SINGASARI
1. Kehidupan Politik
Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk
badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat penasihat
yang terdiri atas rakryan i hino, rakryan i sirikan, dan rakryan i halu. Untuk membantu raja
dalam pelaksanaan pemerintahan, diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri dari
Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada pegawai-pegawai
rendahan.
Untuk menciptakan stabilitas politik dalam negeri, Kertanegara melakukan penataan di
lingkungan para pejabat. Orang-orang yang tidak setuju dengan cita-cita Kertanegara diganti.
Sebagai contoh, Patih Raganata (Kebo Arema) diganti oleh Aragani dan Banyak Wide
dipindahkan ke Madura, menjadi bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja.
Kartanegara berusaha memperluas kerajaan Singasari dengan gagasan Cakrawala
Mandala. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirim pasukan ke Sumatra dengan Ekspedisi
Pamalau. Ia ingin menghadang pasukan Mongol yang berencana menggelar ekspansi. Selain itu
Singasari juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura dan Gurun. Kartanegara juga
menjalin persahabatan dengan Raja Campa untuk menghalau pasukan Mongol ke Jawa. Akan
tetapi sebelum sampai ke Jawa, pasukan Mongol sudah dihadang oleh Jayakatwang dari kerajaan
Kediri. Dalam serangan ini pula Kertanegara tewas besrta petinggi petinggi istana lainnya.
2. Kehidupan Ekonomi
Mengenai kehidupan perekonomian Singosari tidak begitu jelas diketahui. Akan tetapi
mengingat kerajaan tersebut terletak di tepi sungai Brantas (Jawa Timur), kemungkinan masalah
ekonomi tidak jauh berbeda dari kerajaan – kerajaan terdahulunya, yaitu secara langsung
maupun secara tidak langsung rakyat ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran.
3. Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah – daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada masa
pemerintahan Anusapati, kehidupan kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian,
karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan
sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf
kehidupan masyarakatnya.
4. Kehidupan Budaya
Menurut versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu, Ken Arok
adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati
diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana
(1250–1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M.
Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa
Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat
dari prasasti Mula Malurung.
a. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken
Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti
Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama
lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan
Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–
Buddha.
7. Keruntuhan
8. Peninggalan