TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit. Pendarahan adalah kondisi di mana seseorang
kehilangan darah. Darah dapat ditemukan pada organ tubuh dan pembuluh darah.
Apabila organ tubuh atau pembuluh darah mengalami kerusakan, darah dapat
mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh. Apabila darah mengalir di dalam
tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan dalam. Apabila darah mengalir
melalui lubang pada kulit atau celah alami tubuh, seperti vagina, rektum, mulut,
hidung, atau telinga, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan luar.
Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang
berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan
banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal postpartum, yang tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik
pervaginam dan lebih dari 1.000 ml untuk persalinan abdominal (Oktarina, 2016).
6
7
bayi, sebelum, selama, dan sesudah keluarnya plasenta. Kehilangan darah lebih dari
500 ml selama 24 jam pertama disebut perdarahan postpartum (Oxorn & Forte, 2010).
Perdarahan postpartum adalah adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi yang
lahir melewati batas fisiologis normal. Secara fisiologis, seorang ibu yang melahirkan
cc). Oleh sebab itu, secara konvensional dikatakan bahwa perdarahan lebih dari 500
secara kasat mata harus segera ditangani secara serius (Nurhayati, 2019).
sebanyak lebih dari 500 ml. berdasarkan waktu terjadinya, perdarahan postpartum
mengakibatkan kematian pada ibu. Dampak dari komplikasi pendarahan yang terjadi
saat persalinan dapat menyebabkan ibu mengalami kekurangan darah (anemia) dan
jika dibiarkan dapat menjadi komplikasi selama masa nifas (Sari, 2019). Pendarahan
hebat yang terjadi saat proses persalinan dapat menyebabkan tekanan darah ibu
7
8
kematian tidak hanya pendarahan yang terjadi sekaligus tetapi pendarahan yang
sebagai berikut :
3) Ruptur uterus.
besar.
c. Gangguan koagulasi
8
9
tanda vital seperti denyut nadi menjadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun,
pasien berubah menjadi pucat dan dingin, nafas sesak, terengah-engah, berkeringat,
dan akhirnya koma bahkan sampai meninggal. Situasi yang berbahaya apabila denyut
nadi dan tekanan darah hanya memperlihatkan sedikit perubahan karena adanya
lagi, akan terjadi perubahan tanda vital seperti denyut nadi meningkat dengan cepat,
tekanan darah tiba-tiba menurun, pasien dalam keadaan syok. Uterus bisa saja terisi
darah dalam jumlah yang banyak meskipun dari luar hanya terlihat sedikit (Oxorn &
Forte, 2010).
Efek perdarahan banyak bergantung pada volume darah sebelum hamil, derajat
perdarahan postpartum yang dapat mengecohkan adalah kegagalan nadi dan tekanan
darah untuk mengalami perubahan besar sampai terjadi kehilangan darah sangat
penderita pucat, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas
9
10
B. Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran yang menghasilkan bayi hidup atau mati (Bobak,
2010). Sedangkan menurut Manuaba (2010), paritas adalah wanita yang pernah
melahirkan bayi aterm. Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan
dibagi menjadi primipara yaitu wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu
kali, multipara yaitu wanita yang telah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana
persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali, dan grandemultipara yaitu wanita yang telah
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut perdarahan
postpartum. Paritas satu dan paritas lebih dari tiga mempunyai angka kejadian perdarahan
postpartum paling tinggi. Pada paritas satu, ketidaksiapan ibu dalam menghadapi
persalinan yang pertama merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam
menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Pada paritas
lebih dari tiga, perdarahan postpartum dapat disebabkan karena fungsi reproduksi yang
1. Pendidikan
orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan
10
11
Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah
2. Pekerjaan
memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan
pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu
3. Keadaan ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih
4. Budaya
Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam
semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara
kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan
individual. Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya
anggapan bahwa semakin banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.
11
12
5. Pengetahuan
seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang
tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai
C. Kerangka Konsep
Perdarahan post
Paritas
partum
12