UNTUK SAUDARAKU
DI JUMAT PAGI...
Wahai Saudaraku
Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah...
barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum
muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu
menuju syurga.
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia
dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan
keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...
barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif
ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu... yang tak akan
terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan
berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena
puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak
baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda
Rasulullah bersabda:
«قٍ ط ْل
َ ُوف َش ْيًئا َولَوْ َأ ْن ت َْلقَى َأخَ اكَ بِ َوجْ ٍه
ِ » الَ تَحْ قِ َر َّن ِمنَ ْال َم ْعر.
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu
dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".
(HR. Muslim)
Dzikir yang terus-menerus adalah penyebab kebaikan yang terus-menerus di dunia ini dan di
akhirat nanti. Apabila kalbu seseorang sehat, maka zikir akan menjadi hal yang terus-menerus
terjadi di dalamnya. Dzikir terukir di seputarnya dan di seluruh ruangnya, sehingga matanya
boleh saja tertidur, tetapi kalbunya akan selalu mengingat Tuhannya. Dia mewarisi ini dari
Nabinya Saw., yang biasa mengingat Allah di setiap saat.
Hamba-hamba Tuhan secara normal akan tidur hanya jika kantuk menguasai mereka secara tak
tertahankan lagi, meskipun ada sebagian orang di antara mereka yang dengan sengaja tidur satu
jam di malam hari, sebagai cara untuk membantu diri mereka agar bisa bangun sepenuhnya
sepanjang sisa malamnya. Dengan memberikan sedikit kelonggaran ini kepada kepada
kebutuhan diri rendahnya (nafs), mereka akan menenangkannya dan mencegahnya dari
mendatangkan kesulitan serius kepada mereka.
Seorang saleh yang lain lagi biasa memaksa dirinya untuk tidur di sebagian malam, dan akan
mendapati dirinya siap untuk itu tanpa betul-betul membutuhkan istirahat. Ketika ditanya tentang
hal itu, dia berkata: “Kalbuku melihat Tuhanku.” Dia mengatakan kebenaran dalam apa yang
dikatakannya, sebab mimpi yang benar (manâm shâdiq) adalah wahyu dari Allah. Apa yang dia
sukai ada di dalam tidurnya.
Apabila seseorang dekat kepada Allah, maka malaikat-malaikat-Nya akan diberi tugas
mengawasinya setiap saat. Jika dia tidur, mereka akan duduk di arah kepalanya dan di arah
kakinya; mereka menjaganya baik di depannya maupun di belakangnya. Setan mungkin akan
mencoba menggodanya, tetapi dia tidak akan merasakan kedekatannya, sebab dia tidur dalam
penjagaan Allah, dan dalam penjagaan-Nya dia akhirnya akan terjaga kembali. Apakah dia
bergerak ataukah diam, dia selalu dalam penjagaan Allah Yaang Mahatinggi.
Ya Allah, jagalah kami dari semua keadaan, dan :Berilah kami kebaikan di dunia ini, dan
kebaikan di akhirat juga, dan jagalah kami dari siksa neraka! (QS 2:201)."
Engkau tidak boleh membiarkan dirimu silau oleh apa pun, sebab Tuhanmu “melakukan apa
yang dikehendaki-Nya” (QS 11:107). Itulah sebabnya diceritakan sebuah kisah tentang seorang
saleh, bagaimana suatu ketika ia mengunjungi saudaranya seiman kepada Allah. “Wahai
saudaraku,” katanya kepada saudaranya itu. “Marilah kita menangis atas pengetahuan Allah
tentang kita!”
Alangkah bagusnya ucapan orang saleh ini! Dia adalah orang yang memiliki pengenalan (‘ârîf)
tentang Allah dan telah mendengat kata-kata Nabi SAW: “Salah seorang di antara kalian
mungkin beramal dengan amalan ahli surga, sampai tak ada jarak antara dia dan surga itu kecuali
satu jengkal saja, kemudian kemalangan menimpanya dan dia menjadi salah seorang penghuni
neraka, sampai tak ada jarak antara dia dan neraka kecuali satu jengkal saja, kemudian
keberuntungan mengenainya dan dia menjadi salah seorang penghuni surga.”
Pengetahuan Allah tentang dirimu hanya akan tampak kepadamu manakala engkau berpaling
lagi kepada-Nya dengan segenap hati dan aspirasimu, manakala engkau tidak pernah menjauhi
pintu rahmat-Nya, manakala engkau memasang penghalang dari besi antara hatimu dan nafsu
badaniahmu, dan manakala engkau menjadikan maut dan kuburan sebagai titik pusat perhatian
bagi mata kepala dan mata hatimu.”
Namun, ironisnya, kalian menganggap pinjaman sebagai hak milik dan melakukan apa saja
sesukamu. Demikian pula dengan kesejahteraan, kekayaan, keamanan, kemuliaan, dan segela
kenikmatan yang ada pada diri kalian. Semua itu adalah pinjaman untuk kalian. Maka, jangan
sia-siakan pinjaman itu, karena kelak kalian akan ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban.
Semua kenikmatan yanga pada kalian adalah dari Allah SWT. Karena itu, pergunakanlah
semuanya di jalan ketaantan.”
Wahai saudaraku
1. Nabi SAW tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan terlebih
dahulu.
3. Nabi SAW menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.
4. Nabi SAW kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk telapak kiri
dengan jari telunjuk.
5. Cetusan yang paling buruk dalam percakapan Nabi SAW; "Apa yang terjadi pada orang itu?
Semoga dahinya berlumur lumpur."
6. Harta Nabi SAW yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari
Negus, penguasa Abissinia.
7. Nabi SAW tinggal di pondok kecil beratap jerami yang kamar-kamarnya dipisahkan
oleh batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur.
8. Nabi SAW sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu dan menjahit alas
kakinya yang putus.
9.Santapan Nabi SAW yang paling mewah, meski jarang dinikmatinya, adalah madu, susu dan
lengan kambing.
10. Nabi SAW gagah berani, namun memiliki senyum yang sangat memikat dan malu
mempermalukan orang.
11. Nabi SAW menghimpun dalam dirinya 4 tipe manusia secara sempurna, pekerja, pemikir,
pengabdi Allah dan seniman.
12. Nabi SAW selalu memilih yang termudah, selama halal, bila berhadapan dengan pilihan.
14. Beliau tidak pernah sakit gigi. Beliau bersiwak tak kurang 10 kali sehari.