Khutbah Berbicara tentang kebaikan, tidaklah elok Dalam riwayat lain disebutkan:
bagi kita untuk merendahkan suatu kebaikan
Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa meskipun itu kecil, ringan, atau sedikit. َ ولو أ ْن تُ ْع، رن من املعروف شيئ ًا ، ِطي ِص َةل احلبل َّ ال حَت ِق ta’ala Semua kebaikan yang kita terima ولو أ ْن تُف ِر َغ من دلوكَ يف إانء، ِولو أ ْن تُعطي ِش ْس َع النَّعل seyogyanya kita hargai dan syukuri. Semua ، ولو أ ْن تُنَ ِّحي اليَّش َء ِم ْن طريق النَّ ِاس يؤذهيم، املستسقي Allah memerintahkan hamba-Nya untuk kebaikan yang ada di sekitar kita, patut kita ولو أ ْن تلقى أخاك، ولو أ ْن تلقى أخاكَ وو ُهجك إليه منطلق senantiasa berbuat baik hari demi hari, waktu demi waktu dan masa hingga masa. Allah apresiasi. Setiap orang yang melakukan ولو أ ْن تُْؤ ِن َس الوحشان يف األرض، فتسمِّل َ عليه kebaikan, siapa pun orangnya, patut kita dan rasul-Nya juga memerintahkan kita ucapkan terima kasih padanya. Jangan semua agar menjadikan dunia ini sebagai “Sungguh jangan kamu hina sedikit pun sampai hati dan lisan kita merendahkan dan ladang amal ibadah yang akan kita siapkan kebaikan, meskipun engkau hanya diberi menganggap remeh suatu kebaikan. untuk kehidupan kita selanjutnya di akhirat seutas tali, meskipun engkau hanya diberi nanti. Sejatinya kita hanyalah singgah di Hal ini sebagaimana pernah disebutkan oleh sendal yang putus talinya, meskipun sekedar dunia untuk bersiap-siap menjalankan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menuangkan air dari embermu ke dalam kehidupan di akhirat. Terkait hal tersebut, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu bejana orang yang sedang mencari air, Ibnu Mas’ud pernah menceritakan, suatu hari Dzar radhiyallahu ‘anhu: meskipun hanya sekedar wajah yang berseri- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur seri ketika berbicara dengan saudaramu, di atas tikar. Ketika bangun, tikar itu قَا َل َر ُس ْو ُل اهَّلل ِ صىل هللا:َع ْن َأيِب ْ َذ ّ ٍر ريض هللا عنه قَا َل meskipun hanya menjinakkan hewan yang memberikan bekas pada rusuk Nabi. Lalu َولَ ْو َأ ْن تَلْ َقى، " َال حَت ْ ِق َر َّن ِم َن الْ َم ْع ُر ْو ِف َشيْئ ًا:عليه وسمل buas.” kami berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah ٌ " َأخ َْر َج ُه ُم ْسمِل.َأخَاكَ ب َِو ْج ٍه َطلْ ٍق Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah kami membuatkan untukmu kasur?” Beliau subhanahu wa ta’ala menjawab, “Apa kepentinganku terhadap Artinya: Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia dunia ini! Aku di dunia ini hanyalah seperti berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Dari hadits di atas terdapat suatu pelajaran orang yang menaiki kendaraan yang sedang bersabda, “Sungguh janganlah kamu bahwa tidak seyogyanya kita menghina dan berteduh sebentar di bawah sebuah pohon, memandang rendah suatu kebaikan pun, menganggap remeh suatu kebaikan, baik itu kemudian akan pergi meninggalkannya.” meski kamu sekedar bertemu saudaramu banyak maupun sedikit, baik itu besar dengan wajah yang berseri-seri.” (Hadis maupun kecil. Allah subhanahu wa ta’ala Ma’asyiral muslimin rahimakumullah riwayat Imam Muslim) dalam Al-Quran pernah menyinggung orang- orang munafik yang menghina kebaikan Abdurrahman ibn ‘Auf datang bersedekah berupa sedekah yang dikeluarkan oleh para pada Rasulullah sebanyak 4 ribu dirham. sahabat Nabi. Dalam Al-Quran surah At- ‘Abdurrahman berkata, “Aku memiliki 8 ribu Taubah ayat 79 Allah subhanahu wa ta’ala dirham, 4 ribu aku simpan untuk keperluanku Lanjutan Khutbah Pertama berfirman: dan keluargaku, sedangkan 4 ribu lagi aku infakkan di jalan Allah.” Rasul menjawab, Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah “Semoga Allah memberkahi harta yang subhanahu wa ta’ala engkau sedekahkan dan harta yang engkau ِ َٱلص َد ٰق ت َّ ٱلَّ ِذينَ يَ ۡل ِم ُزونَ ۡٱل ُمطَّ ِّو ِعينَ ِمنَ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنِينَ فِي simpan.” Allah pun mengabulkan doa Melihat fenomena ini, orang-orang munafik ُ َوٱلَّ ِذينَ اَل يَ ِج ُدونَ ِإاَّل ج ُۡه َدهُمۡ فَيَ ۡس خَ رُونَ ِم ۡنهُمۡ َس ِخ َر ٱهَّلل Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi. pun menanggapi dengan celaan. Mereka ِم ۡنهُمۡ َولَهُمۡ َع َذابٌ َألِي ٌم berkata, “Mereka (orang-orang yang Harta yang disimpan oleh istrinya bersedekah itu) tidaklah datang kepada ‘Abdurrahman ibn ‘Auf makin bertambah Artinya: “(Orang-orang munafik itu) yaitu Rasulullah melainkan hanya ingin dilihat dan jumlahnya hingga 80 ribu dirham. orang-orang yang mencela orang-orang didengar saja kebaikannya. Sedangkan Abu mukmin yang memberi sedekah dengan ‘Aqil, dia bersedekah hanya supaya namanya Selanjutnya datang Umar untuk bersedekah sukarela dan (mencela) orang-orang yang disebut di tengah orang-orang besar, padahal sebagaimana ‘Abdurrahman ibn ‘Auf. tidak memperoleh (untuk disedekahkan) Allah tidak butuh sedekah darinya”. Ujar Selanjutnya datang pula ‘Ashim ibn ‘Adiy al- selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu dengan nada Anshari bersedekah 70 wasaq kurma. orang-orang munafik itu menghina mereka. menghina. ‘Utsman pun datang dengan sedekah yang Allah akan membalas penghinaan mereka begitu besar. Di sisi lain, Abu ‘Aqil datang itu, dan untuk mereka azab yang Dengan adanya sikap dari orang-orang untuk bersedekah hanya dengan satu sha’ pedih.” (Quran surah At-Taubah ayat 79). munafik itulah akhirnya Allah subhanahu wa dari kurma. Abu ‘Aqil menyebutkan, “Malam ta’ala menurunkan ayat ini. Seorang ahli kemarin aku mempekerjakan diriku kepada Terkait ayat di atas, Syekh Wahbah al-Zuhaili tafsir Indonesia, Prof. Quraish Shihab seseorang untuk mengairi kebun kurmanya, menyebutkan sebab diturunkannya ayat ini menyebutkan tentang efek dari sikap orang- aku mendapat dua sha’ kurma, satu sha’ aku dalam karyanya, al-Tafsir al-Munir: Yaitu orang munafik itu dalam tafsiran ayat ini, berikan untuk keluargaku, satu sha’ aku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa beliau menyebutkan: infakkan di jalan Allah.” Rasulullah shallallahu sallam berkhotbah di hadapan para sahabat ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan Abu dan menganjurkan mereka untuk “(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang ‘Aqil untuk meletakkan kurma itu di tempat bersedekah, para sahabat pun berbondong- yang mencela orang-orang mukmin yang harta sedekah. bondong untuk bersedekah. memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak (balasan)-nya pula.” (Al-Quran surah al- memperoleh (untuk disedekahkan) selain Zalzalah ayat 7 dan 8). sekedar kesanggupannya, maka orang- orang munafik itu menghina mereka. Allah siapa pun berbuat suatu kebaikan, walaupun akan membalas penghinaan mereka itu, dan hanya sebesar butir debu, ia akan melihatnya untuk mereka azab yang pedih.” dalam lembaran catatan amal perbuatan (shahîfah) dan mendapatkan balasannya. Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah Dan siapa pun yang berbuat suatu kejahatan subhanahu wa ta’ala walaupun sebesar butir debu, ia akan melihatnya juga dan mendapatkan Sungguh kita berlindung kepada Allah dari balasannya. Tuhan tidak akan berbuat zalim sifat sombong, iri dan dengki atas kebaikan- kepada siapa pun.” kebaikan yang telah dikerjakan orang-orang di sekeliling kita. Sebagai orang muslim yang Semoga kita dijadikan seorang hamba yang bijak, sudah sepatutnya kita menjadi mampu berbuat baik kepada siapa pun. Kita termotivasi dan mendukung semua kebaikan mampu untuk mengapresiasi suatu kebaikan yang ada di sekitar kita. Sebab, setiap apa pun bentuknya, baik besar maupun kecil. amalan baik sekecil apa pun akan dihisab Kita tidak pernah merendahkan suatu oleh Allah, begitu pun amalan buruk. Allah kebaikan, atau menganggapnya remeh. subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Namun kita termotivasi untuk mendukung al-Zalzalah ayat 7 dan 8: kebaikan tersebut, bahkan memotivasi orang lain untuk berbuat baik. ْ َو َمن# َُف َمنْ َي ْع َملْ ِم ْث َقال َ َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا َي َره َ َي ْع َملْ ِم ْث َقال َ َذ َّر ٍة ُش ًّرا َي َره ِ ار َك هللا لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُ ْر آن ْا َلعظِ ْي ِم َ َب َو َن َف َعنِي َوِإ َّيا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه مِنْ آ َي ِة َوذ ِْك ِر Artinya: “Siapa pun yang mengerjakan َ أس َت ْغفِ ُر هللا ْ َأقُ ْول ُ َق ْولِي ه ََذا َف.ا ْل َح ِك ْي ِم َّ العظِ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan siapa pun الر ِح ْيم َ yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat