Anda di halaman 1dari 49

4.

PEMBAHASAN DAN DESKRIPSI DATA

4.1 Gambaran Umum


4.1.1 Sejarah singkat PT. X
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perusahaan yang berdiri pada 1 Februari 1992 ini mengkhususkan pekerjaannya
pada pemancangan fondasi. Karena ditunjang dengan sumber daya manusia yang
handal, profesional dan berpengalaman serta dengan peralatan yang memadai,
sehingga meskipun pada tahun awal berdirinya PT. X hanya menangani satu
proyek, kepercayaan klien pun semakin meningkat, hal ini terbukti dengan
meningkatnya proyek - proyek yang ditangani oleh PT. X dari tahun ke tahun.
Dengan jam terbang yang tinggi dan pekerjaan yang berkualitas, PT. X telah
menangani proyek – proyek di dalam pulau Jawa maupun di luar Jawa. Beberapa
proyek – proyek yang ditangani adalah :
a. Proyek Jembatan Merah Plaza (Surabaya)
b. Benoa Jetty (Bali)
c. Masalembo Jetty (Pulau Masalembo)
d. Jatibarang Bridge (Cirebon, Jawa Barat)
e. Kaltim Fertilizer Factory (Bontang)
f. NAS Brang Beh (Sumbawa, NTB)
g. Karnal Moring Dolphin (Madura)
h. Ketapang and Gilimanuk Jetty (Banyuwangi, Jawa Timur)
i. Fly Over Daan Mogot (Jakarta)
j. Borneo Univercity Camp II (Tarakan, Kalimantan Timur)
Untuk menunjang pemasaran maka perusahaan yang memiliki 60
karyawan ini menempatkan kantornya di Surabaya yang terpisah letaknya dengan
workshop atau depo alat berat di Pasuruan, Bangil.

36
Universitas Kristen Petra
37

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Di dalam perusahaan melaksanakan aktivitasnya tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa adanya struktur organisasi, karena struktur organisasi
merupakan suatu alat untuk menunjukkan jabatan, fungsi, tugas, serta wewenang
masing – masing bagian. Selain itu struktur organisasi akan membantu
mempermudah dalam mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan. Bentuk
struktur organisasi PT. X terdapat pada gambar 4.1

Komisaris

Direktur

Bagian Bagian Bagian Bagian


Teknik Administrasi Personalia Pembelian dan
dan keuangan Pengadaan

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Mandor Mandor Mandor

Kru Kru Kru

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. X

Universitas Kristen Petra


38

4.2 Deskripsi Data


Dalam sub bab ini akan dibahas secara detail data yang diperoleh secara
langsung dari PT. X yaitu mengenai akun – akun yang terdapat dalam laporan
laba rugi dan neraca tahun 2006 , serta kebijakan yang digunakan PT. X dalam
menjalankan perusahaannya.
4.2.1 Kebijakan PT. X
Beberapa kebijakan yang digunakan oleh PT. X dalam menjalankan
kegiatan usahanya adalah :
1. Dalam melakukan pencatatan, PT. X menggunakan system accrual basis yaitu
pencatatan dilakukan pada saat terjadinya, sehingga pendapatan diakui ketika
dihasilkan dan beban diakui pada periode terjadinya, tanpa memperhatikan
waktu penerimaan atau pembayaran kas.
2. Dalam pengerjaan proyek pemancangannya, material untuk tiang pancang
telah disediakan oleh klien, sehingga PT. X hanya perlu menyediakan bahan
baku pendukung saja, seperti kawat las, solar, oli, besi, seng, dan lain – lain.
Pembelian bahan baku pendukung tersebut dilakukan melalui pembelian
dalam jumlah kecil untuk tiap – tiap proyek yang langsung dibebankan dalam
proyek yang bersangkutan, sehingga pada akhir periode tidak ada persediaan
bahan baku pendukung.
3. Aktiva Lancar:
- Kas perusahaan adalah berupa uang tunai yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan. Jumlah kas yang tercantum dalam neraca
perusahaan terdiri dari uang logam dan kertas dalam mata uang rupiah
sudah tepat adanya melalui penghitungan fisik terhadap kas PT. X pada
akhir periode. Berikut merupakan rekapitulasi kas PT. X secara bulanan :

Universitas Kristen Petra


39

Tabel 4.1 Rekapitulasi Kas PT.X


Periode Januari - Desember 2006

Bulan Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir


Januari 10.908.633,00 30.000.000,00 34.074.200,00 6.834.433,00
Februari 6.834.433,00 40.000.000,00 41.895.250,00 4.939.183,00
Maret 4.939.183,00 40.000.000,00 39.918.350,00 5.020.833,00
April 5.020.833,00 35.000.000,00 34.485.700,00 5.535.133,00
Mei 5.535.133,00 40.000.000,00 35.950.100,00 9.585.033,00
Juni 9.585.033,00 90.000.000,00 93.770.860,00 5.814.173,00
Juli 5.814.173,00 45.000.000,00 43.237.550,00 7.576.623,00
Agustus 7.576.623,00 40.000.000,00 45.617.300,00 1.959.323,00
September 1.959.323,00 45.000.000,00 37.485.900,00 9.473.423,00
Oktober 9.473.423,00 60.000.000,00 65.233.250,00 4.240.173,00
November 4.240.173,00 40.000.000,00 40.630.150,00 3.610.023,00
Desember 3.610.023,00 40.000.000,00 32.457.090,00 11.152.933,00

Dalam satu periode kas dipengaruhi oleh beberapa transaksi antara lain
pembayaran gaji karyawan, pembayaran biaya asuransi, dan lain-lain. Salah
satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Januari atas transaksi
pembayaran gaji karyawan
Biaya gaji karyawan & THR 27.950.000
Kas 27.799.650
Hutang PPh 21 150.350
- Saldo bank yang tercantum dalam neraca PT. X adalah berupa rekening
giro pada bank BCA yang dapat diambil sewaktu – waktu ketika
perusahaan membutuhkan. Apabila saldo bank per buku tidak sama
dengan saldo per bank, maka perusahaan akan melakukan rekonsiliasi
bank melalui rekening koran PT. X pada akhir periode. Berikut
merupakan rekapitulasi saldo bank PT. X secara bulanan :

Universitas Kristen Petra


40

Tabel 4.2 Rekapitulasi Bank PT.X


Periode Januari - Desember 2006

Bulan Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir


Januari 120.816.873,70 422.556.600,01 409.822.029,20 133.551.444,51
Februari 133.551.444,51 251.706.050,34 362.253.861,07 23.003.633,78
Maret 23.003.633,78 141.215.296,64 160.962.240,93 3.256.689,49
April 3.256.689,49 112.014.272,93 93.392.354,59 21.878.607,83
Mei 21.878.607,83 251.476.820,73 237.284.664,15 36.070.764,41
Juni 36.070.764,41 142.666.358,80 177.079.291,76 1.657.831,45
Juli 1.657.831,45 215.588.321,51 212.500.944,30 4.745.208,66
Agustus 4.745.208,66 330.390.111,39 145.768.041,48 189.367.278,57
September 189.367.278,57 180.492.959,78 333.903.191,96 35.957.046,39
Oktober 35.957.046,39 298.209.352,97 333.131.870,59 1.034.528,77
November 1.034.528,77 326.741.386,57 128.009.568,31 199.766.347,03
Desember 199.766.347,03 145.916.496,57 322.772.359,25 22.910.484,35

Contoh transaksi yang mempengaruhi saldo bank adalah pelunasan


piutang usaha oleh klien, penerimaan dari hutang kepada direksi, biaya
administrasi bank dan pendapatan bunga bank. Salah satu contoh jurnal
yang dibuat PT. X pada bulan Januari atas transaksi penerimaan hutang
direksi :
Bank 70.000.000,00
Hutang Direksi 70.000.000,00
- Piutang usaha PT. X berasal dari penagihan atas kemajuan pekerjaan
konstruksi dan atas pelunasan oleh klien. Saldo piutang usaha PT. X murni
berasal dari penagihan dan pelunasan piutang tersebut, tanpa adanya
penghapusan piutang. Berkaitan dengan piutang usaha ini, perusahaan
menggunakan metode direct write-off, sehingga apabila terdapat piutang
yang tidak tertagih, perusahaan akan langsung mendebet beban kerugian
piutang pada akun piutang usaha. Perusahaan tidak mau membuat akun
cadangan kerugian piutang karena pada periode yang lalu piutang usaha
selalu dilunasi oleh klien. Berikut merupakan rekapitulasi piutang usaha
PT. X secara bulanan :

Universitas Kristen Petra


41

Tabel 4.3 Rekapitulasi Piutang Usaha PT.X


Periode Januari - Desember 2006

Bulan Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir


Januari 492.919.883,70 243.630.002,00 344.904.782,00 391.645.103,70
Februari 391.645.103,70 166.192.950,00 196.814.500,00 361.023.553,70
Maret 361.023.553,70 415.707.600,00 98.069.896,00 678.661.257,70
April 678.661.257,70 - 50.000.000,00 628.661.257,70
Mei 628.661.257,70 71.500.000,00 197.930.000,00 502.231.257,70
Juni 502.231.257,70 103.900.500,00 77.100.400,00 529.031.357,70
Juli 529.031.357,70 325.121.500,00 165.140.100,00 689.012.757,70
Agustus 689.012.757,70 724.779.000,00 346.150.404,00 1.067.641.353,70
September 1.067.641.353,70 388.575.000,00 215.765.000,00 1.240.451.353,70
Oktober 1.240.451.353,70 492.233.500,00 307.948.500,00 1.424.736.353,70
November 1.424.736.353,70 190.628.900,00 344.052.820,00 1.271.312.433,70
Desember 1.271.312.433,70 272.030.000,00 170.631.450,00 1.372.710.983,70

Salah satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Januari atas pelunasan
piutang usaha oleh klien, yang disetor dalam rekening PT.X :
Bank 68.207.108,20
Uang muka PPh 23 1.391.981,80
Piutang Usaha “ABC” 69.599.090
- Akun uang muka proyek merupakan jumlah biaya atas pembangunan
gudang yang dibangun sendiri oleh PT. X di workshopnya yang terletak di
Pasuruan. Pembangunan gudang ini dilaksanakan sejak Januari 2005,
dengan luas gudang 20meter x 30meter. Perkiraaan total biaya untuk
membangun gudang ini adalah Rp.600.000.000,00. Total biaya yang telah
dikeluarkan sampai Desember 2005 adalah Rp.236.698.000,00, dengan
persentase penyelesaian 39%. Pada periode 2006 pembangunan ini belum
dilanjutkan karena keterbatasan waktu, mesin, dan biaya, sehingga saldo
uang muka proyek ini tidak mengalami penambahan dari periode Januari
2006 – Desember 2006.
Contoh jurnal dari data tahun 2005 atas pembelian semen untuk
pembangunan gudang yang akan menambah saldo uang muka proyek :
Uang muka proyek 1.326.500
Kas 1.326.500

Universitas Kristen Petra


42

- Uang muka PPh 23 yang tercantum dalam neraca perusahaan merupakan


pemotongan PPh 23 yang dilakukan oleh klien yang dapat dikreditkan
dengan besarnya pajak terutang. Saldo uang muka PPh 23 terdiri dari uang
muka PPh 23 tahun 2004 - 2006. Uang muka PPh 23 pada tahun 2004 dan
2005 belum dikeditkan karena perusahaan mengalami rugi pada tahun
2004, bahkan masih terdapat sisa rugi yang dikompensasikan dengan laba
tahun 2006. Hal ini menyebabkan pajak terutang badan pada tahun 2006
adalah nihil, oleh karena itu akun uang muka PPh 23 yang belum
dikreditkan perusahaan dianggap sebagai piutang. PT. X akan mencatat
adanya uang muka PPh 23 apabila atas pelunasan piutang tersebut, klien
juga menyertakan bukti pemotongan PPh 23. Berikut merupakan
rekapitulasi uang muka PPh 23 secara bulanan :
Tabel 4.4 Rekapitulasi Uang Muka PPh 23 PT.X
Periode Januari - Desember 2006

Bulan Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir


Januari 117.042.560,00 - - 117.042.560,00
Februari 117.042.560,00 3.021.690,00 - 120.064.250,00
Maret 120.064.250,00 5.236.224,00 - 125.300.474,00
April 125.300.474,00 1.590.837,00 - 126.891.311,00
Mei 126.891.311,00 3.545.000,00 - 130.436.311,00
Juni 130.436.311,00 1.300.000,00 - 131.736.311,00
Juli 131.736.311,00 1.889.100,00 - 133.625.411,00
Agustus 133.625.411,00 9.573.700,00 - 143.199.111,00
September 143.199.111,00 2.248.000,00 - 145.447.111,00
Oktober 145.447.111,00 - - 145.447.111,00
November 145.447.111,00 1.271.710,00 - 146.718.821,00
Desember 146.718.821,00 3.465.980,00 - 150.184.801,00

Salah satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Februari untuk
mencatat PPh 23 adalah :
Bank 9.743.875,40
Uang muka PPh 23 198.854,60
Piutang Usaha “ABC” 9.942.730
- Aktiva tetap perusahaan yang tercantum berasal dari inventaris dan
peralatan. Inventaris perusahaan berupa komputer, printer, dan motor yang
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, serta peralatan seperti
hammer, ponton dan crane yang digunakan untuk pengerjaan proyek, yang

Universitas Kristen Petra


43

dicatat berdasarkan harga perolehan. Aktiva tetap yang disusutkan adalah


aktiva tetap dengan harga perolehan minimal lima ratus ribu rupiah.
Aktiva dibawah lima ratus ribu rupiah akan langsung dibebankan dalam
periode berjalan. Pada periode 2006, terdapat penambahan saldo aktiva
PT. X, karena pembelian inventaris. Salah satu contoh jurnal yang dibuat
PT. X pada bulan Januari untuk mencatat pembelian inventaris :
Inventaris 1.515.000
Kas 1.515.000
- Akumulasi penyusutan yang tercantum merupakan akumulasi penyusutan
inventaris dan peralatan yang dihitung dengan metode garis lurus. Salah
satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Desember untuk mencatat
biaya penyusutan :
Biaya penyusutan 250.012
Akumulasi penyusutan 250.012
Rincian Aktiva tetap terlampir dalam lampiran 1
4. Kewajiban
Secara umum tedapat dua jenis kewajiban yaitu kewajiban lancar dan
kewajiban jangka panjang. Dalam hal ini perusahaan hanya memiliki
kewajiban lancar saja, yang terdiri dari hutang usaha, hutang PPh 21 dan
hutang PPN.
- Jumlah hutang usaha yang tercantum merupakan hutang perusahaan
kepada direksi, hutang kepada supplier atas pembelian solar, oli, besi,
seng, dan kawat las maupun dari akuisisi jasa seperti jasa pengangkutan
(mobilisasi dan demobilisasi) dan asuransi proyek. Atas hutang – hutang
tersebut diatas, PT. X tidak dikenai bunga pinjaman. Berikut merupakan
rekapitulasi hutang usaha PT. X secara bulanan :

Universitas Kristen Petra


44

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hutang Usaha PT.X


Periode Januari - Desember 2006

Bulan Saldo Awal Debet Kredit Saldo Akhir


Januari 949.312.310,05 320.165.025,00 310.900.000,00 940.047.285,05
Februari 940.047.285,05 204.230.150,00 156.207.514,00 892.024.649,05
Maret 892.024.649,05 66.560.750,00 108.102.020,00 933.565.919,05
April 933.565.919,05 84.000.000,00 69.057.020,00 918.622.939,05
Mei 918.622.939,05 221.692.500,00 138.830.500,00 835.760.939,05
Juni 835.760.939,05 28.000.000,00 147.438.868,00 955.199.807,05
Juli 955.199.807,05 49.500.000,00 193.294.620,00 1.098.994.427,05
Agustus 1.098.994.427,05 217.475.315,00 132.766.085,00 1.014.285.197,05
September 1.014.285.197,05 121.025.000,00 55.086.400,00 948.346.597,05
Oktober 948.346.597,05 114.220.350,00 239.412.000,00 1.073.538.247,05
November 1.073.538.247,05 76.914.375,00 249.080.575,00 1.245.704.447,05
Desember 1.245.704.447,05 100.000.000,00 174.675.550,00 1.320.379.997,05

Salah satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Januari atas pelunasan
hutang PT. X kepada supplier, atas jasa pengangkutan (mobilisasi dan
demobilisasi)
Hutang Usaha 125.000.000
Bank 125.000.000
- Hutang pajak PPh 21 PT. X adalah hutang PPh 21 yang berasal dari
pemotongan atas gaji karyawan dikalikan tarif progresif untuk wajib pajak
orang pribadi berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 pasal 17 atas pajak
penghasilan. Pemotongan pajak bagi karyawan ini dilakukan PT. X atas
kewajibannya sebagai pemberi kerja yang membayar gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan. Saldo
hutang PPh 21 PT. X berasal dari jumlah kurang potong atas gaji yang
dihitung ulang secara tahunan pada akhir periode ditambah PPh 21
terutang bulan Desember 2006 yang akan dilunasi pada Januari 2007.
Berikut merupakan tabel penghitungan PPh 21 terutang PT. X :

Universitas Kristen Petra


45

Tabel 4.6 Penghitungan PPh terutang PT. X periode 2006


NO NAMA STATUS GAJI BONUS & PENGHASILAN BIAYA PENGHASILAN PTKP PKP PPh 21
SETAHUN THR BRUTO JABATAN NETO TERUTANG
1 A K/0 25.200.000 7.650.750 32.850.750 1.296.000 31.554.750 14.400.000 17.154.750 857.700
2 B K/0 24.000.000 5.617.300 29.617.300 1.296.000 28.321.300 14.400.000 13.921.300 696.050
3 C K/1 27.000.000 5.957.240 32.957.240 1.296.000 31.661.240 15.600.000 16.061.240 803.050
4 D K/0 19.800.000 11.273.300 31.073.300 1.296.000 29.777.300 14.400.000 15.377.300 768.850
5 E K/2 19.800.000 4.701.470 24.501.470 1.225.074 23.276.397 16.800.000 6.476.397 323.800
6 F TK / 0 9.600.000 885.000 10.485.000 524.250 9.960.750 13.200.000 0 0
7 G TK / 0 15.600.000 4.605.250 20.205.250 1.010.263 19.194.988 13.200.000 5.994.988 299.700
8 H K/0 12.600.000 1.633.000 14.233.000 711.650 13.521.350 14.400.000 0 0
9 I K/2 11.400.000 1.655.800 13.055.800 652.790 12.403.010 16.800.000 0 0
10 J K/2 10.200.000 1.345.000 11.545.000 577.250 10.967.750 16.800.000 0 0
11 K K/1 10.800.000 1.299.850 12.099.850 604.993 11.494.858 15.600.000 0 0
12 L TK / 0 11.400.000 1.887.100 13.287.100 664.355 12.622.745 13.200.000 0 0
13 M TK / 0 10.200.000 850.000 11.050.000 552.500 10.497.500 13.200.000 0 0
14 N K/1 10.200.000 1.372.800 11.572.800 578.640 10.994.160 15.600.000 0 0
15 O TK / 0 10.200.000 1.032.900 11.232.900 561.645 10.671.255 13.200.000 0 0
16 P K/1 11.400.000 1.398.100 12.798.100 639.905 12.158.195 15.600.000 0 0
17 Q K/1 11.400.000 1.318.100 12.718.100 635.905 12.082.195 15.600.000 0 0
18 R K/1 11.400.000 1.734.400 13.134.400 656.720 12.477.680 15.600.000 0 0
19 S K/0 10.200.000 1.215.200 11.415.200 570.760 10.844.440 14.400.000 0 0
20 T K/1 10.200.000 850.000 11.050.000 552.500 10.497.500 15.600.000 0 0
21 U K/1 10.200.000 1.012.000 11.212.000 560.600 10.651.400 15.600.000 0 0
Universitas Kristen Petra

22 V K/0 10.200.000 983.000 11.183.000 559.150 10.623.850 14.400.000 0 0


23 W K/2 11.400.000 1.743.300 13.143.300 657.165 12.486.135 16.800.000 0 0
24 X K/2 9.600.000 800.000 10.400.000 520.000 9.880.000 16.800.000 0 0
25 Y K/2 11.400.000 950.000 12.350.000 617.500 11.732.500 16.800.000 0 0
TOTAL 335.400.000 63.770.860 399.170.860 18.817.614 380.353.247 378.000.000 74.985.974 3.749.150

45
Universitas Kristen Petra
46

PPh 21 kurang bayar = PPh 21 terutang – PPh 21 yang telah disetor


sebesar 150.350 selama 12 bulan terhitung sejak
januari hingga november 2006.
= 3.749.150 – (150.350 x 12)
= 1.944.950
Hutang PPh 21 = PPh 21 kurang bayar + PPh 21 terutang bulan
Desember 2006 yang akan disetorkan pada
bulan Januari 2007
= 1.944.950 + 150.350
= 2.095.300
- Setiap kali melakukan penagihan, PT. X akan membuat faktur pajak yang
akan diakui sebagai PPN keluaran bagi PT. X. Setiap tanggal 15 bulan
berikutnya setelah terutangnya PPN keluaran tersebut, PT. X akan
melakukan penyetoran kurang bayar PPN, yang didapat dari selisih lebih
PPN keluaran dikurangi PPN masukan yang diperoleh PT. X. Saldo
hutang PPN merupakan hutang Pajak Pertambahan Nilai atas penagihan
proyek yang terutang bulan Desember 2006 dikurangi PPN masukan, yang
akan dibayarkan atau dilunasi pada Januari 2007. Berikut merupakan
rekapitulasi hutang PPN secara bulanan :
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hutang PPN PT.X
Periode Januari - Desember 2006

Yang Telah
Bulan Saldo Awal PM PK Disetor Saldo Akhir

Januari 27.821.595,00 6.961.225,00 22.148.182,00 27.821.595,00 15.186.957,00

Februari 15.186.957,00 11.560.930,00 15.108.450,00 15.186.957,00 3.547.520,00

Maret 3.547.520,00 2.188.182,00 37.791.600,00 - 35.603.418,00

April 35.603.418,00 - - 35.603.418,00 -

Mei - 4.986.273,00 6.500.000,00 - 1.513.727,00

Juni 1.513.727,00 - 9.445.500,00 1.513.727,00 9.445.500,00

Juli 9.445.500,00 8.716.334,00 29.556.500,00 9.445.500,00 20.840.166,00

Agustus 20.840.166,00 9.573.700,00 65.889.000,00 20.840.166,00 56.315.300,00

September 56.315.300,00 2.248.000,00 35.325.000,00 56.315.300,00 33.077.000,00

Oktober 33.077.000,00 - 44.748.500,00 33.077.000,00 44.748.500,00

November 44.748.500,00 1.271.710,00 17.329.900,00 44.748.500,00 16.058.190,00

Desember 16.058.190,00 11.728.151,00 24.730.000,00 16.058.190,00 13.001.849,00


Salah satu contoh jurnal yang dibuat PT. X pada bulan Agustus ketika
melakukan penagihan :

Universitas Kristen Petra


47

Piutang usaha”NK” 123.640.000


Pendapatan proyek”NK” 112.400.000
PPN – Keluaran 11.240.000
5. Ekuitas
- Ekuitas perusahaan berasal dari setoran modal dasar oleh 2 orang, sesuai
dengan besarnya modal yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.
- Modal dalam portapel menunjukkan besarnya modal dasar yang masih
belum disetor oleh pemilik, sehingga pada neraca PT. X, modal dalam
portapel menjadi pengurang atas modal dasar perusahaan.
- Laba (rugi) tahun lalu merupakan akumulasi dari laba dan rugi perusahaan
dari periode lalu sejak perusahaan didirikan.
- Laba (rugi) tahun berjalan adalah laba atau rugi periode berjalan sebagai
penilaian atas kinerja perusahaan periode berjalan yang akan menambah
(apabila laba) dan mengurangi (apabila rugi) ekuitas perusahaan.
6. Pendapatan proyek adalah pengakuan pendapatan perusahaan atas persentase
penyelesaian atau kemajuan prestasi fisik pengerjaan konstruksi yang
ditentukan dengan menggunakan metode biaya terhadap biaya. Penilaian ini
dilakukan oleh orang – orang teknik di lapangan, karena orang – orang teknik
tersebut yang mengetahui berapa persen kemajuan pekerjaan proyek menuju
tercapainya penyelesaian. Berikut merupakan rincian pendapatan proyek pada
tahun 2006 :
Tabel 4.8 Rincian Pendapatan Proyek

NO. NAMA PROYEK NILAI


PENDAPATAN
1 Nindya Karya - Marapokot 955.724.500,00
2 Satyamitra S.P. 141.940.000,00
3 Pemuda Prima Usaha 79.541.820,00
4 Waskita Karya 151.956.000,00
5 Banggai Sentra Sulawesi 242.250.000,00
6 Nindya Karya - Marina 590.325.000,00
7 Hardaya Widya Graha 568.089.000,00
8 Nindya Karya - BTN 155.900.000,00
9 Cahaya Cerah 200.000.000,00
3.085.726.320,00
Melalui laporan administrasi proyek, diketahui bahwa pada periode 2006 ini,
PT. X mengerjakan 9 proyek dengan keterangan sebagai berikut :

Universitas Kristen Petra


48

a. Proyek Nindya Karya – Marapokot


Proyek ini merupakan proyek pemancangan pada dermaga
penyeberangan Marapokot Mbay di Kabupaten Ngada, NTT. Proyek ini
dikerjakan sejak Januari 2006 dan selesai pada Oktober 2006, dengan
nilai kontrak Rp. 955.724.500,00.
b. Satyamitra S.P
Proyek ini merupakan proyek pemancangan pada terminal tank di kota
Semarang. Pengerjaan proyek ini sudah berjalan sejak November 2005
dan selesai pada Januari 2006, dengan nilai kontrak Rp. 425.820.000,00,
Persentase penyelesaian proyek Satyamitra hingga akhir periode 2005
adalah 67%.
c. Pemuda Prima Usaha
Proyek ini merupakan proyek pemancangan pondasi pada pelabuhan
Nilam Utara yang terletak di Tanjung Perak Surabaya. Proyek ini juga
merupakan proyek yang dimulai sejak November 2005 dan selesai pada
Januari 2006, dengan nilai kontrak Rp. 318.167.300,00. Persentase
penyelesaian proyek Pemuda Prima Usaha hingga akhir periode 2005
adalah 75%.
d. Waskita Karya
Proyek Waskita Karya merupakan proyek pemancangan tiang pada
dermaga Meulaboh di Aceh. Pengerjaan proyek ini telah dimulai sejak
Juli 2005 dan berakhir pada Februari 2006,dengan nilai kontrak Rp.
531.846.000,00. Persentase penyelesaian proyek Waskita Karya hingga
akhir periode 2005 adalah 71%.
e. Banggai Sentra Sulawesi
Proyek ini merupakan proyek pemancangan pada pelabuhan Tiaka
kabupaten Morowati, Sulawesi. Proyek ini dikerjakan sejak Mei 2006 dan
selesai pada September 2006, dengan nilai kontrak Rp. 242.250.000,00.

Universitas Kristen Petra


49

f. Nindya Karya – Marina


Proyek ini merupakan proyek pemancangan concrete pile pada Marina
Shipyard di Gresik. Pengerjaan proyek ini telah dimulai sejak Mei 2005
dan berakhir pada September 2006, dengan nilai kontrak Rp.
1.115.058.300,00. Persentase penyelesaian proyek Nindya Karya –
Marina hingga akhir periode 2005 adalah 47%.
g. Hardaya Widya Graha
Proyek ini merupakan proyek pemancangan tiang untuk pembangunan
Grand City Gubeng Surabaya. Pengerjaan proyek ini telah dimulai sejak
Juli 2006, sampai akhir periode 2006 proyek ini belum selesai
pengerjaannya. Nilai kontrak proyek Hardaya Widya Graha Rp.
3.474.900.000,00. Hingga akhir periode 2006, persentase penyelesaian
proyek ini adalah 16%.
h. Nindya Karya – BTN
Proyek ini merupakan proyek pemancangan tiang pondasi atas
pembangunan bank BTN di Sidoarjo. Proyek ini dikerjakan sejak Juni
2006 dan selesai pada September 2006, dengan nilai kontrak Rp.
155.900.000,00.
i. Cahaya Cerah
Proyek Cahaya Cerah merupakan proyek pemancangan concrete pile
untuk pembangunan pelabuhan Waikelo Sumba Barat, NTT. Proyek ini
dikerjakan sejak November 2006 dan selesai pada Desember 2006,
dengan nilai kontrak Rp. 200.000.000,00.
Dalam membuat penjurnalan atas pengakuan termin dan pengakuan
pendapatannya, PT. X membuat jurnal seperti perusahaan dagang. Jurnal yang
dibuat PT. X :
- Untuk mencatat biaya konstruksi atas pembelian solar secara kredit :
Konstruksi dalam proses”HWG” 33.655.300
Hutang “SP” 33.655.300
- Untuk mencatat penagihan termin atas Proyek Hardaya :
Piutang usaha “HWG” 173.299.000
Pendapatan proyek “HWG” 173.299.000

Universitas Kristen Petra


50

Harga pokok pendapatan 33.655.300


Konstruksi dalam proses”HWG” 33.655.300
- Untuk mencatat hasil penagihan atas proyek Hardaya :
Kas 150.000.000
Piutang usaha “HWG” 150.000.000
7. Harga pokok pendapatan atau biaya proyek terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dan biaya penyusutan.
- Biaya bahan baku adalah jumlah untuk akuisisi barang maupun jasa
kepada supplier seperti pembelian oli, solar, perlengkapan proyek, kawat
las dan lain – lain (seperti besi, seng, semen yang jumlahnya tidak
material).
- Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah atas
tunjangan proyek yang diterima oleh karyawan harian tetap dan karyawan
harian lepas. Berikut merupakan rincian tunjangan proyek yang diterima
karyawan :
Tabel 4.9 Rincian Tunjangan Proyek PT.X
(Dalam harian)
Dalam Kota Luar Kota Luar Pulau
Operator 37.500,00 41.500,00 50.000,00
Kru 35.000,00 39.000,00 45.000,00
Karyawan Harian Lepas 32.500,00 36.500,00 42.700,00

- Biaya overhead adalah biaya atas tiket perjalanan para pelaksana dan
mandor ke luar pulau tempat pengerjaan proyek seperti ke Ende dan
Luwuk Sulawesi Tenggara menggunakan transportasi udara, biaya sewa
alat seperti genzet, mesin las, joint las, asuransi proyek, dan biaya
pengangkutan kapal.
- Biaya penyusutan merupakan biaya penyusutan peralatan yang digunakan
untuk pengerjaan proyek. Alokasi biaya penyusutan ini berdasarkan
persentase biaya per proyek dibagi total biaya proyek yang terjadi dalam
satu periode. Berikut merupakan rincian biaya proyek :

Universitas Kristen Petra


51

Tabel 4.10 Laporan Biaya Proyek


NO. NAMA PROYEK BIAYA PROYEK
BY.BAHAN
BAKU BY.TKL BY.FOH BY.PENYUSUTAN
Nindya Karya -
1 Marapokot 363.831.650,00 204.000.000,00 189.311.790,00 74.034.352,52
2 Satyamitra S.P. 6.720.000,00 25.860.000,00 6.437.650,00 3.815.190,49
3 Pemuda Prima U 4.500.075,00 15.300.000,00 7.193.350,00 2.639.448,00
4 Waskita Karya 1.450.000,00 81.654.000,00 41.698.450,00 12.203.326,46
Banggai Sentra
5 Sulawesi 31.877.315,00 54.750.000,00 79.113.120,00 16.206.289,51
Nindya Karya -
6 Marina 204.358.850,00 111.375.000,00 54.013.000,00 36.154.270,37
Hardaya Widya
7 Graha 150.873.850,00 185.850.000,00 30.001.150,00 35.858.790,41
Nindya Karya -
8 BTN 47.371.600,00 33.900.000,00 22.273.700,00 10.124.778,00
9 Cahaya Cerah 10.800.000,00 79.092.000,00 66.262.310,00 15.268.947,23
821.783.340,00 791.781.000,00 496.304.520,00 206.305.393,00

8. Biaya administrasi dan umum :


- Biaya gaji karyawan dan THR adalah biaya gaji karyawan bulanan yang
terdiri dari komponen gaji pokok, THR dan bonus.
Tabel 4.11 Biaya Gaji dan THR
NO NAMA STATUS GAJI BONUS & PENGHASILAN
SETAHUN THR BRUTO
1 A K/0 25.200.000 7.650.750 32.850.750
2 B K/0 24.000.000 5.617.300 29.617.300
3 C K/1 27.000.000 5.957.240 32.957.240
4 D K/0 19.800.000 11.273.300 31.073.300
5 E K/2 19.800.000 4.701.470 24.501.470
6 F TK / 0 9.600.000 885.000 10.485.000
7 G TK / 0 15.600.000 4.605.250 20.205.250
8 H K/0 12.600.000 1.633.000 14.233.000
9 I K/2 11.400.000 1.655.800 13.055.800
10 J K/2 10.200.000 1.345.000 11.545.000
11 K K/1 10.800.000 1.299.850 12.099.850
12 L TK / 0 11.400.000 1.887.100 13.287.100
13 M TK / 0 10.200.000 850.000 11.050.000
14 N K/1 10.200.000 1.372.800 11.572.800
15 O TK / 0 10.200.000 1.032.900 11.232.900
16 P K/1 11.400.000 1.398.100 12.798.100
17 Q K/1 11.400.000 1.318.100 12.718.100
18 R K/1 11.400.000 1.734.400 13.134.400
19 S K/0 10.200.000 1.215.200 11.415.200
20 T K/1 10.200.000 850.000 11.050.000
21 U K/1 10.200.000 1.012.000 11.212.000
22 V K/0 10.200.000 983.000 11.183.000
23 W K/2 11.400.000 1.743.300 13.143.300
24 X K/2 9.600.000 800.000 10.400.000
25 Y K/2 11.400.000 950.000 12.350.000
TOTAL 335.400.000 63.770.860 399.170.860

Universitas Kristen Petra


52

- Biaya astek adalah biaya asuransi tenaga kerja (untuk kecelakaan kerja)
pada asuransi jamsostek sebesar Rp. 3.495.650,00
- Biaya perangko, materai dan ekspedisi adalah biaya pembelian perangko,
materai, dan biaya porto surat.
Tabel 4.12 Biaya Perangko, Materai, Ekspedisi
Porto Surat 605.700,00
Materai 332.000,00
Perangko 24.000,00
Total 961.700,00
- Biaya alat tulis kantor (ATK) dan pembelian kantor adalah biaya untuk
pembelian bolpoin, tip-ex, penghapus, kertas HVS, letter file, cash box,
kalkulator, binder, ako, tinta printer, kertas fax, baterai, amplop, penggaris,
lem, cutter, stapler, ordner, pakaian untuk kru dan karyawan, elpiji, alat
pel dan sabun pel.
Tabel 4.13 Biaya ATK dan Pembelian Kantor
Alat Tulis Kantor 4.262.000,00
Tinta Printer 324.650,00
Kertas Fax 4.090.600,00
Kertas HVS 2.170.000,00
Ordner 1.850.000,00
Cash Box 420.000,00
Kaos untuk kru PT. X 1.875.000,00
Baju hem untuk seluruh karyawan 1.975.000,00
Baterai 58.850,00
Alat pel, sabun pel 693.050,00
Pembelian Kantor (cutter, stapler, dll) 1.120.000,00
Elpiji 318.000,00
Total 19.157.150,00
- Biaya perjalanan dinas merupakan, biaya akomodasi karyawan, biaya
bensin dan solar untuk mobil perusahaan, karcis parkir, dan biaya jalan tol.
Tabel 4.14 Biaya Perjalanan Dinas
BBM 18.654.300,00
Tol, parkir 2.630.000,00
Uang Perjalanan Dinas Rianto 1.430.250,00
Uang Perjalanan Dinas Very 765.650,00
Uang Perjalanan Dinas Sueb 306.500,00
Uang Perjalanan Dinas Harto 204.575,00
Uang Perjalanan Dinas Ratna 265.375,00
Uang Perjalanan Dinas Sukiman 574.600,00
Uang Perjalanan Dinas Dodik 288.500,00
Total 25.119.750,00

Universitas Kristen Petra


53

- Biaya telepon, telex dan telegram adalah biaya atas tagihan telepon kantor
di Surabaya maupun di workshop Pasuruan, biaya tagihan telepon flexi
dan telkomsel pascabayar, dan biaya voucher pulsa handphone.

Tabel 4.15 Biaya Telepon, Telex, Telegram


Voucher HP 2.799.000,00
Tagihan HP 16.443.100,00
Tagihan Flexi 2.021.400,00
Voucher Flexi 285.500,00
Telp kantor 6.067.850,00
Telp Workshop 5.958.400,00
Total 33.575.250,00

- Biaya fotocopy dan cuci cetak adalah biaya fotocopy dokumen – dokumen
perusahaan, penjilidan, dan biaya afdruk foto.
Tabel 4.16 Biaya Fotocopy dan Cuci Cetak
Fotocopy 516.500,00
Afdruk foto 205.000,00
Penjilidan 133.500,00
Total 855.000,00

- Biaya pemasaran merupakan biaya parcel untuk klien, biaya pemasangan


iklan di yellow pages, souvenir, dan biaya pemasangan iklan di buku
tahunan direktori kabupaten Pasuruan.
Tabel 4.17 Biaya Pemasaran
Pasang iklan Perusahaan di buku
tahunan 3.500.000,00
Pasang iklan di Yellow Pages 5.000.000,00
Parsel dan souvenir 858.500,00
Total 9.358.500,00

- Biaya listrik gudang adalah biaya atas tagihan listrik workshop di


Pasuruan, sebesar Rp. 9.620.725,00
- Biaya listrik kantor adalah biaya atas tagihan listrik di kantor Surabaya,
sebesar Rp. 7.380.050,00
- Biaya air adalah biaya atas pemakaian air di kantor Surabaya, sebesar Rp.
1.896.100,00

Universitas Kristen Petra


54

- Biaya pemeliharaan alat – alat kantor adalah biaya servis AC, servis
komputer, servis printer, servis fax, mengecat kantor dan biaya perbaikan
kunci.
Tabel 4.18 Biaya Pemeliharaan Alat - Alat Kantor
Perbaikan AC Window + isi freon 1.275.000,00
Perbaikan Komputer 1.057.500,00
Biaya Pengecatan + cat 843.500,00
Total 3.176.000,00

- Biaya pemeliharaan Crane 308 adalah biaya untuk service onderdil mesin
Crane 308, serta pembelian onderdil yang rusak seperti fanbelt, overhaul,
dan feed pump assy.
Tabel 4.19 Biaya Pemeliharaan Crane 308
Fanbelt Crane 308 146.000,00
Overhaul D 308 733.500,00
Service Injection Pump D308 1.072.300,00
Feed Pump Assy D308 275.000,00
Total 2.226.800,00

- Biaya pemeliharaan Crane LS 78 LS adalah biaya untuk perbaikan mesin,


perbaikan best pump, serta pembelian dan pemasangan overhaul crane.
Tabel 4.20 Biaya Pemeliharaan Crane LS78LS
Perbaikan Mesin Mitsubishi Crane LS78LS 1.743.000,00
Perbaikan Best Pump LS78LS 412.500,00
Overhaul Crane LS78LS 2.500.000,00
Total 4.655.500,00

- Biaya pemeliharaan Ponton adalah biaya untuk pembelian sproket dan


onderdil nozzle mitsubishi.
Tabel 4.21 Biaya Pemeliharaan Ponton
Sproket untuk Ponton 869.300,00
Nozzle Mitsubishi Ponton 550.800,00
Total 1.420.100,00

- Biaya pemeliharaan mesin merupakan biaya pembelian turalik, mediteran,


rotary grease, selica red, stalldraud kabel, trafo, dan lain - lain untuk
pemeliharaan mesin (peralatan) PT.X.

Universitas Kristen Petra


55

Tabel 4.22 Biaya Pemeliharaan Mesin


Roda disok, as, las + bubut 5.075.000,00
Hose hammer juntan 2.280.000,00
3 pcs DN 321 716.900,00
Selica red 229.400,00
1 pail rotary grease 685.000,00
1 roll stalldraud kabel 8.750.000,00
2 drum turalik 3.980.000,00
120m wire rope, dia 20mm 2.280.000,00
Trafo 756.000,00
Pembelian plat besi 8.615.500,00
2 drum mediteran 5.529.500,00
Total 38.897.300,00

- Biaya pemeliharaan kendaraan kantor adalah biaya pembelian ban, filter


udara, filter oli, biaya perbaikan mobil, perbaikan starter, perpanjangan
STNK, pembelian wiper, laker roda ban gila, kampas rem, kabel rem,
biaya perbaikan AC mobil, bongkar pasang lampu, tombol klakson, dan
biaya pembelian busy.
Tabel 4.23 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor
Ganti ban untuk Kijang 951.000,00
Bongkar pasang lampu 735.000,00
Perbaikan mobil jeep 1.508.000,00
Filter udara, filter oli, filter bensin 283.500,00
Ganti busy panther 160.000,00
Perbaikan mobil classy 577.250,00
Pembelian Aki panther 400.000,00
Pembelian Wiper 230.750,00
Ganti master rem 415.200,00
Ganti oli 665.700,00
Ganti Lacker roda ban 230.000,00
Perbaikan AC panther + isi freon 572.300,00
Ganti dinamo starter 556.500,00
Perpanjangan STNK classy 980.000,00
Perpanjangan STNK rocky 746.000,00
Perpanjangan STNK motor 133.000,00
Perpanjangan STNK panther 703.000,00
Perpanjangan STNK jeep 763.000,00
Total 10.610.200,00

- Biaya penyusutan aktiva tetap merupakan biaya penyusutan inventaris


perusahaan menggunakan metode garis lurus, sebesar Rp. 378.750,00

Universitas Kristen Petra


56

- Biaya sewa adalah biaya atas sewa kantor PT.X selama satu tahun, sebesar
Rp. 27.000.000,00
- Biaya asuransi adalah biaya asuransi kesehatan bagi karyawan di Manulife
Insurance, sebesar Rp. 5.989.300,00
- Biaya PBB adalah biaya atas pajak bumi dan bangunan kantor dan
workshop.
Tabel 4.24 Biaya PBB
PBB kantor 1.922.080,00
PBB Workshop 2.055.120,00
Total 3.977.200,00

9. Pendapatan di luar usaha :


- Jasa giro merupakan pendapatan bunga perusahaan atas rekening giro di
bank, sebesar Rp.410.110,65
- Pendapatan lain – lain adalah pendapatan perusahaan dari klaim asuransi
dan idle time. Idle time adalah pendapatan yang diterima perusahaan atas
mesin yang telah tiba di tempat pengerjaan proyek, tetapi belum terpakai
karena kelalaian klien.
Tabel 4.25 Pendapatan Lain - Lain
Klaim Asuransi 25.000.000,00
Idle Time 71.455.925,00
Total 96.455.925,00

10. Biaya di luar usaha :


- Biaya administrasi bank adalah biaya yang dikenakan oleh bank atas jasa
penyimpanan rekening giro PT. X di bank, sebesar Rp. 795.000,00
- Biaya lain – lain adalah PBB atas bangunan di Jln. Sumatra, yang
merupakan rumah pemilik, yang dahulu pernah digunakan untuk tempat
operasi kantor sebelum kantor bertempat di Jln. Ngagel hingga saat ini.
- Biaya iuran keamanan dan sampah untuk kompleks Ngagel
- Tabel 4.26 Biaya Lain - Lain
PBB rumah pemilik 1.960.800,00
Iuran sampah dan keamanan 274.200,00
Total 2.235.000,00

Universitas Kristen Petra


57

4.2.2 Kebijakan Perusahaan terkait dengan Perpajakan


a. Untuk penyusutan aktiva, PT. X telah menyesuaikan dengan peraturan
perpajakan yaitu disusutkan berdasarkan Undang – Undang No.17 tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan pasal 11, disusutkan sesuai golongan I dengan masa
manfaat 4 tahun, dan golongan II dengan masa manfaat 8 tahun. Semua aktiva
tetap perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight line method).
Sehingga dalam beban penyusutan tidak akan timbul beda antara besarnya
penyusutan aktiva secara komersial dan secara fiskal.
b. Perusahaan tidak menanggung besarnya PPh 21 yang terutang atas gaji
karyawan. Dengan demikian besarnya PPh 21 akan dipotong dari gaji yang
diterima karyawan.
c. Perusahaan tidak melakukan pemotongan PPh 23 atas sewa alat, dan
pemotongan PPh final atas sewa bangunan kantor.
4.2.3 Penyajian Neraca 2005, Laporan Laba Rugi dan Neraca PT. X tahun 2006
PT. X
NERACA
PER 31 DESEMBER 2005
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
Aktiva Lancar :
- Kas 10.908.633,00
- Bank 120.816.873,70
- Piutang Usaha 492.919.883,70
- Uang Muka Proyek 236.698.000,00
- Uang Muka PPh 23 117.042.560,00
Total Aktiva Lancar 978.385.950,40
Aktiva Tetap :
- Inventaris 15.124.182,00
- Peralatan 1.955.783.848,00

- Akumulasi Penyusutan (880.776.176,00)


Total Aktiva Tetap 1.090.131.854,00
TOTAL AKTIVA 2.068.517.804,40
KEWAJIBAN & EKUITAS
Kewajiban Lancar:
- Hutang Usaha 949.312.310,05
- Hutang PPh 21 2.707.350,00
- Hutang PPN 27.821.595,00
Total Kewajiban Lancar 979.841.255,05
Ekuitas :
- Modal Dasar 300.000.000,00

- Modal dalam Portapel (150.000.000,00)


- Laba (Rugi) Tahun Lalu 907.004.914,59
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan 31.671.634,76
Total Ekuitas 1.088.676.549,35
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 2.068.517.804,40
Universitas Kristen Petra
58

PT. X
PERHITUNGAN LABA RUGI
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)

Pendapatan Proyek 3.085.726.320,00


Harga Pokok Pendapatan (Biaya Proyek) (2.316.174.253,00)
Laba Kotor 769.552.067,00

Biaya Operasional :
- Biaya Administrasi dan Umum (608.921.885,00)
Laba (Rugi) Proyek 160.630.182,00

Pendapatan (Biaya) Di luar Usaha :


- Jasa Giro 410.110,65
- Pendapatan Lain - lain 96.455.925,00
- Biaya Administrasi Bank (795.000,00)
- Biaya lain - lain (2.235.000,00)

Laba (Rugi) Bersih 254.466.217,65

PT. X
RINCIAN BIAYA OPERASIONAL
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)
- Biaya Gaji Karyawan & THR 399.170.860,00
- Biaya Astek 3.495.650,00
- Biaya Perangko, Materai, Ekspedisi 961.700,00
- Biaya ATK dan Pembelian Kantor 19.157.150,00
- Biaya Perjalanan Dinas 25.119.750,00
- Biaya Telepon, Telex, Telegram 33.575.250,00
- Biaya Fotocopy dan Cuci Cetak 855.000,00
- Biaya Pemasaran 9.358.500,00
- Biaya Listrik Gudang 9.620.725,00
- Biaya Listrik Kantor 7.380.050,00
- Biaya Air 1.896.100,00
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Kantor 3.176.000,00
- Biaya Pemeliharaan Crane 308 2.226.800,00
- Biaya Pemeliharaan Crane LS 78 LS 4.655.500,00
- Biaya Pemeliharaan Ponton 1.420.100,00
- Biaya Pemeliharaan Mesin 38.897.300,00
- Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 10.610.200,00
- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 378.750,00
- Biaya Sewa Kantor 27.000.000,00
- Biaya Asuransi 5.989.300,00
- Biaya PBB 3.977.200,00
Total Biaya 608.921.885,00

Universitas Kristen Petra


59

PT. X
NERACA
PER 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
Aktiva Lancar :
- Kas 11.152.933,00
- Bank 22.910.484,35
- Piutang Usaha 1.372.710.983,70
- Uang Muka Proyek 236.698.000,00
- Uang Muka PPh 23 150.184.801,00
Total Aktiva Lancar 1.793.657.202,05
Aktiva Tetap :
- Inventaris 16.639.182,00
- Peralatan 1.955.783.848,00
- Akumulasi Penyusutan (1.087.460.319,00)
Total Aktiva Tetap 884.962.711,00
TOTAL AKTIVA 2.678.619.913,05

KEWAJIBAN & EKUITAS


Kewajiban Lancar:
- Hutang Usaha 1.320.379.997,05
- Hutang PPh 21 2.095.300,00
- Hutang PPN 13.001.849,00
Total Kewajiban Lancar 1.335.477.146,05
Ekuitas :
- Modal Dasar 300.000.000,00
- Modal dalam Portapel (150.000.000,00)
- Laba (Rugi) Tahun Lalu 938.676.549,35
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan 254.466.217,65
Total Ekuitas 1.343.142.767,00
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 2.678.619.913,05

4.3 Analisa Dan Pembahasan


Laporan keuangan merupakan cara mengkomunikasikan informasi yang
formal dan terstruktur. Agar bisa ditempatkan dalam bagian utama laporan
keuangan, suatu item harus memenuhi definisi unsur dasar, dapat diukur dengan
tingkat kepastian yang memadai, dan relevan serta handal. Melalui laporan
keuangan, PT.X dapat melakukan penilaian atas kinerja perusahaan selama satu
periode. Oleh karena itu untuk membuktikan apakah laporan keuangan PT. X
telah sesuai dengan Standar Akuntansi, kami juga melakukan analisa atas siklus
akuntansi, pencatatan, serta analisa atas akun – akun dalam neraca PT. X apakah
telah disajikan dalam elemen – elemen laporan keuangan dengan benar.

Universitas Kristen Petra


60

4.3.1 Analisa Siklus akuntansi, Pengukuran, Pencatatan, Dan Penyajian.


Laporan keuangan harus disusun dengan teliti dan tiap akun harus
dialokasikan pada elemen – elemen yang tepat. Oleh karena itu untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan terdapat beberapa langkah dalam siklus
akuntansi, berikut merupakan siklus akuntansi PT. X :

Menjurnal
transaksi

Melakukan posting
ke buku besar

Membuat neraca
saldo

Membuat jurnal penyesuaian atas


transaksi – transaksi pada akhir
periode

Membuat neraca saldo setelah


penyesuaian

Membuat laporan keuangan

Gambar 4.2 Siklus Akuntansi PT. X

Secara garis besar, setiap transaksi yang terjadi pada PT. X telah dilakukan
pencatatan, pengikhtisaran dan penyajian dalam suatu laporan sesuai dengan
Standar Akuntansi pada umumnya. Pencatatan setiap transaksi keuangan
dilakukan di dalam jurnal dan buku besar berdasarkan bukti – bukti transaksi yang
ada. Dalam proses penjurnalannya, PT. X hanya menggunakan jurnal umum, dan

Universitas Kristen Petra


61

melakukan posting secara mingguan. Sedangkan dalam proses penyusunan


laporan keuangannya, PT. X membuat laporan keuangan secara bulanan.
Berikut merupakan akun – akun yang terdapat dalam neraca PT. X, yang
terhadap akun – akun tersebut akan dilakukan analisa pencatatan, pengukuran,
dan penyajian akun – akun tersebut apakah telah disajikan dalam elemen yang
tepat.
1. Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran
standar. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari
uang logam, uang kertas, baik dalam mata uang rupiah, maupun mata uang
asing. Jumlah kas yang tercantum dalam neraca perusahaan terdiri dari uang
logam dan kertas dalam mata uang rupiah sudah tepat adanya melalui
penghitungan fisik terhadap kas PT. X pada akhir periode, rekapitulasi kas PT.
X secara bulanan dapat dilihat pada tabel 4.1. Dalam satu periode kas
dipengaruhi oleh beberapa transaksi antara lain pembayaran gaji karyawan,
pembayaran biaya asuransi, dan lain – lain. Berikut merupakan contoh
pencatatan yang dilakukan PT. X atas transaksi pembayaran gaji karyawan :
Biaya gaji karyawan & THR 27.950.000
Kas 27.799.650
PPh 21 150.350
Atas akun kas, PT. X menyajikan dalam elemen aktiva. Penyajian ini sudah
tepat karena kas memenuhi definisi aktiva yaitu memiliki manfaat ekonomi
yang ungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh dan dikendalikan penuh
oleh PT. X.
2. Bank
Pada dasarnya, akun bank dapat dikategorikan sebagai kas, karena akun bank
juga merupakan aktiva yang likuid. Akun bank terdiri dari dana yang tersedia
pada deposito di bank, instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel,
cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi, wesel bank, dan rekening tabungan.
Saldo bank yang tercantum dalam neraca PT. X adalah berupa rekening giro
yang sudah tepat jumlahnya antara saldo per buku dan saldo per bank.
Rekapitulasi saldo bank PT. X secara bulanan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Universitas Kristen Petra


62

Apabila saldo per buku tidak sama dengan saldo per bank, maka perusahaan
akan melakukan rekonsiliasi bank melalui rekening koran PT. X pada
akhir periode. Beberapa transaksi yang mempengaruhi saldo bank adalah
pelunasan piutang usaha oleh klien, setoran hutang direksi, biaya administrasi
bank dan pendapatan bunga bank. Berikut merupakan contoh pencatatan yang
dibuat PT. X atas transaksi penerimaan hutang direksi :
Bank 70.000.000
Hutang Direksi 70.000.000
Atas akun bank, PT. X menyajikan dalam elemen aktiva, penyajian ini sudah
tepat karena akun bank memenuhi definisi aktiva yaitu memiliki manfaat
ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh dan
dikendalikan penuh oleh PT. X.
3. Piutang Usaha
Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak –
pihak lainnya. Dalam hal ini saldo piutang usaha PT. X akan bertambah
apabila PT.X melakukan penagihan kepada klien atas presentase
penyelesaian, dan akan berkurang apabila klien melakukan pelunasan atas
hutangnya. Saldo piutang usaha PT. X murni berasal dari penagihan dan
pelunasan piutang tersebut, tanpa adanya penghapusan piutang. Rekapitulasi
saldo piutang usaha PT. X pada periode 2006 yang disajikan secara bulanan
dapat dilihat pada tabel 4.3. Berikut merupakan contoh jurnal yang
mempengaruhi saldo piutang usaha PT. X atas pelunasan piutang usaha oleh
klien, yang disetor dalam rekening PT. X :
Bank 68.207.108,20
Uang muka PPh 23 1.391.981,80
Piutang Usaha “ABC” 69.599.090
Atas akun piutang usaha, oleh PT. X disajikan dalam elemen aktiva. Penyajian
ini sudah tepat karena akun piutang usaha memenuhi definisi aktiva yaitu
memiliki manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
diperoleh dan dikendalikan penuh oleh PT. X.

Universitas Kristen Petra


63

4. Uang Muka Proyek


Akun uang muka proyek merupakan biaya – biaya yang terjadi selama proses
pembuatan gudang yang proses pembangunannya dilakukan sendiri oleh PT.
X dan akan digunakan untuk kepentingan PT. X. Pada tahun 2006 tidak
terdapat penambahan dalam akun uang muka proyek, karena perusahaan
belum melanjutkan pembangunan gudangnya. Oleh PT. X, akun uang muka
proyek disajikan dalam elemen aktiva. Penyajian ini sudah tepat karena akun
uang muka proyek memenuhi definisi aktiva yaitu memiliki manfaat ekonomi
yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh dan dikendalikan penuh
oleh PT. X. Akun uang muka proyek akan lebih tepat apabila disebut sebagai
aktiva dalam penyelesaian karena akun uang muka proyek ini terdiri atas biaya
– biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembuatan fasilitas dan
persiapan aktiva tetap. Aktiva dalam penyelesaian dipindahkan ke masing –
masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai
dikerjakan atau siap digunakan. Contoh jurnal dari data tahun 2005 yang
mempengaruhi saldo uang muka proyek atas pembelian semen untuk gudang
yang akan menambah saldo uang muka proyek :
Uang muka proyek 1.326.500
Kas 1.326.500

5. Uang Muka PPh 23


Uang muka PPh 23 PT. X merupakan jumlah PPh 23 yang telah dipotong oleh
klien atas penerimaan pendapatan PT. X sejak tahun 2004 yang belum
dikreditkan. Akun uang muka PPh 23 ini terutang pada saat PT. X menerima
pelunasan dari klien, karena PPh 23 terutang pada akhir bulan saat timbulnya
penghasilan yang menjadi objek PPh 23, atau pada akhir bulan dilakukannya
pembayaran, tergantung mana yang terjadi terlebih dahulu. Dalam hal
penghasilan atas usaha konstruksi, PPh 23 tidak mengenal adanya termin, dan
pengertian penyerahan adalah pada saat seluruh kontrak telah selesai
dikerjakan. Sehingga pada penghasilan atas termin jasa konstruksi,
pembayaran terjadi lebih dahulu. PT. X akan mencatat adanya uang muka PPh
23 apabila atas pelunasan piutang tersebut, klien juga menyertakan bukti

Universitas Kristen Petra


64

pemotongan PPh 23. Rekapitulasi saldo uang muka PPh 23 PT. X secara
bulanan dapat dilihat pada tabel 4.4.
Jurnal untuk mencatat PPh 23 PT. X adalah :
Bank 9.743.875,40
Uang muka PPh 23 198.854,60
Piutang Usaha “ABC” 9.942.730
Atas akun uang muka PPh 23, oleh PT. X disajikan dalam elemen aktiva.
Penyajian ini sudah tepat karena akun uang muka proyek memenuhi definisi
aktiva yaitu memiliki manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,
yang diperoleh dan dikendalikan penuh oleh PT. X.
6. Inventaris dan peralatan disajikan dalam elemen aktiva tetap oleh PT. X .
Dimana penyajian ini sudah tepat karena inventaris dan peralatan memenuhi
definisi aktiva. Rincian nilai inventaris dan peralatan yang dimiliki PT. X
dapat dilihat pada lampiran 1. Aktiva inventaris dan peralatan memiliki
karakteristik utama antara lain, aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan
dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali, aktiva tersebut bersifat jangka
panjang dan merupakan obyek penyusutan, dan aktiva tersebut memiliki
substansi fisik. Berikut merupakan contoh jurnal yang dibuat PT. X terkait
pembelian inventaris :
Inventaris 1.515.000
Kas 1.515.000
7. Akumulasi penyusutan dasajikan dalam elemen aktiva tetap, penyajian ini
sudah tepat karena akumulasi penyusutan merupakan akun yang menjadi
pengurang aktiva tetap PT. X (contra account). Saldo akumulasi penyusutan
PT. X berasal dari penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis
lurus. Rincian akumulasi penyusutan dapat dilihat pada lampiran 1. Contoh
jurnal yang dibuat PT. X ketika mengakui penyusutan :
Biaya penyusutan 250.012
Akumulasi penyusutan 250.012
8. Hutang Usaha
Hutang usaha PT. X berasal dari hutang direksi, hutang kepada supplier atas
akuisisi barang maupun jasa, seperti pembelian solar, oli, kawat las, dan biaya

Universitas Kristen Petra


65

mobilisasi dan demobilisasi. Atas hutang – hutang tersebut diatas baik kepada
direksi maupun supplier, PT. X tidak dikenai bunga. Hutang usaha tersebut
akan berkurang apabila PT. X telah melakukan pelunasan atas hutang –
hutangnya. Rekapitulasi hutang PT. X dapat dilihat pada tabel 4.5. Contoh
jurnal yang mempengaruhi saldo hutang usaha PT. X atas pelunasan hutang
PT. X kepada supplier jasa pengangkutan (mobilisasi dan demobilisasi) :
Hutang Usaha 125.000.000
Bank 125.000.000
Atas akun hutang usaha, oleh PT. X disajikan dalam elemen kewajiban.
Penyajian ini sudah tepat karena hutang usaha memenuhi definisi kewajiban
yaitu pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian di masa lalu untuk mentransfer aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas – entitas lain di masa depan.
9. Hutang PPh 21
Hutang PPh 21 merupakan pemotongan atas gaji karyawan x tarif progresif
untuk wajib pajak orang pribadi berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 pasal
17 atas pajak penghasilan. Saldo hutang PPh 21 PT. X berasal dari jumlah
kurang potong atas gaji yang dihitung ulang secara tahunan pada akhir periode
ditambah PPh 21 terutang bulan Desember 2006 yang akan dilunasi pada
Januari 2007. Saldo hutang PPh 21 ini dapat dilihat pada tabel 4.6. Contoh
jurnal yang mempengaruhi saldo hutang PPh 21 yaitu atas transaksi
pembayaran gaji karyawan :
Biaya gaji karyawan & THR 27.950.000
Kas 27.799.650
Hutang PPh 21 150.350
Oleh PT. X akun hutang PPh 21 disajikan dalam elemen kewajiban. Penyajian
ini sudah tepat karena hutang PPh 21 memenuhi definisi kewajiban yaitu
pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian di masa lalu untuk mentransfer aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas – entitas lain di masa depan.

Universitas Kristen Petra


66

10. Hutang PPN


Hutang PPN merupakan hutang Pajak Pertambahan Nilai atas penagihan
proyek yang terutang bulan Desember 2006 dikurangi PPN masukan, yang
akan dibayarkan atau dilunasi pada Januari 2007. Saldo hutang PPN ini
dipengaruhi besarnya PPN masukan dan PPN keluaran yang dapat dilihat pada
rekapitulasi hutang PPN yang terdapat pada tabel 4.7. PPN keluaran ini timbul
pada saat PT. X melakukan penagihan kepada klien. Jurnal yang dibuat PT. X
ketika melakukan penagihan :
Piutang usaha”NK” 123.640.000
Pendapatan proyek”NK” 112.400.000
PPN – Keluaran 11.240.000
Oleh PT. X akun hutang PPN disajikan dalam elemen kewajiban. Penyajian
ini sudah tepat karena akun hutang PPN memenuhi definisi kewajiban yaitu
pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian di masa lalu untuk mentransfer
aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas – entitas lain di masa depan.
Melalui analisa yang dilakukan, kami juga menemukan beberapa kesalahan
dalam pencatatan PT.X. Oleh karena itu, harus dibuat jurnal koreksi untuk
menghasilkan laporan keuangan yang benar dan sesuai dengan Standar
Akuntansi. Kesalahan dalam laporan keuangan PT.X antara lain :
11. Dalam beban telepon 2006, terdapat biaya telepon bulan Desember 2005
sebesar Rp 4.575.350,00. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan prinsip
penandingan (matching principle) yang dalam mengakui biaya prinsip yang
dipakai adalah “biarkan biaya mengikuti pendapatan”. Biaya diakui bukan
hanya pada saat dibayarkan tetapi pada saat biaya tersebut telah memberikan
kontribusi terhadap pendapatan. Kesalahan ini merupakan correction of an
error. Atas kesalahan ini, seharusnya tidak perlu dibuat adanya jurnal koreksi
sebagai penyesuaian periode sebelumnya terhadap saldo laba ditahan (retained
earnings) untuk periode yang dilaporkan paling awal. Kesalahan ini telah
terkoreksi sendiri setelah dua periode akuntansi (counterbalancing) dan
laporan keuangan perusahaan tahun 2006 telah ditutup . Tetapi apabila hendak

Universitas Kristen Petra


67

memperlihatkan laporan keuangan yang benar maka koreksi yang dilakukan


adalah :
Laba ditahan 4.575.350
Biaya telepon 4.575.350
12. Dalam biaya administrasi dan umum terdapat akun biaya pemeliharaan crane
308, biaya pemeliharaan crane LS78LS dan , biaya pemeliharaan ponton
dengan total biaya Rp 8.302.400,00. Disamping biaya pemeliharaan tersebut,
juga terdapat akun biaya pemeliharaan mesin, dimana biaya – biaya yang
dikeluarkan untuk semua akun diatas adalah untuk biaya perbaikan mesin
yang dimiliki PT. X. Untuk tujuan efisiensi, maka atas biaya pemeliharaan
crane 308, biaya pemeliharaan crane LS78LS, dan biaya pemeliharaan ponton
akan dialokasikan menjadi satu dalam biaya pemeliharaan mesin, oleh karena
itu akan dibuat jurnal :
Biaya pemeliharaan mesin 8.302.400
Biaya pemeliharaan crane 308 2.226.800
Biaya pemeliharaan crane LS78LS 4.655.500
Biaya pemeliharaan ponton 1.420.100
13. Berkaitan dengan pembahasan diatas, biaya pemeliharaan mesin dengan total
biaya Rp 47.199.700,00 terletak dalam biaya administrasi dan umum.
Seharusnya akan lebih tepat apabila biaya tersebut dialokasikan dalam biaya
proyek (biaya overhead). Oleh karena itu, biaya tersebut akan dialokasikan
secara proporsional ke dalam tiap – tiap proyek berdasarkan persentase biaya
per proyek dibagi total biaya proyek yang terjadi dalam satu periode. Jurnal
untuk mengalokasikan biaya pemeliharaan mesin ke dalam biaya proyek
adalah :
Konstruksi dalam proses Nindya Karya - Marina 16.937.992,64
Konstruksi dalam proses Satyamitra S. P 872.860,59
Konstruksi dalam proses Pemuda Prima. U 603.867,66
Konstruksi dalam proses proyek Waskita Karya 2.791.945,18
Konstruksi dalam proses proyek Banggai. S. S 3.707.765,42
Konstruksi dalam proses Nindya Karya - Marina 8.271.575,89
Konstruksi dalam proses Hardaya. W. G 8.203.974,34

Universitas Kristen Petra


68

Konstruksi dalam proses Nindya Karya - BTN 2.316.403,26


Konstruksi dalam proses Cahaya Cerah 3.493.315,02
Biaya pemeliharaan mesin 47.199.700
14. Dengan memperhatikan detail pada tabel 4.13 kami menyarankan agar nama
akun biaya ATK dan pembelian kantor diganti menjadi akun biaya
perlengkapan.
15. Pada akun biaya pemeliharaan kendaraan kantor, terdapat biaya-biaya untuk
perpanjangan STNK sebesar Rp. 3.25.000,00. Seharusnya akan lebih sesuai
apabila biaya perpanjangan STNK tersebut dialokasikan dalam akun tersendiri
yaitu biaya pajak kendaraan karena perpanjangan STNK tersebut tidak untuk
tujuan langsung dalam proses pemeliharaan kendaraan.
16. Dalam biaya lain – lain terdapat biaya PBB rumah pemilik sebesar Rp.
1.960.800. Sesuai asumsi entitas ekonomi yang menyatakan bahwa aktivitas
entitas bisnis harus dibedakan dan dipisahkan dengan aktivitas pemiliknya,
maka akan dibuat jurnal koreksi bagi PT. X :
Laba Ditahan 1.960.800
Biaya PBB rumah pemilik 1.960.800
17. Dalam neraca PT. X terdapat aktiva tanah yang tidak dilaporkan. Aktiva ini
merupakan tanah yang digunakan untuk workshop PT. X di Pasuruan, yang
masih diatasnamakan nama pemilik. Berdasarkan asumsi entitas ekonomi
yang menyatakan bahwa aktivitas entitas bisnis harus dibedakan dan
dipisahkan dengan aktivitas pemiliknya, kami menyarankan agar aktiva
tersebut diperjelas statusnya, agar menjadi aktiva perusahaan yang termasuk
dalam setoran modal awal yang tidak dilaporkan dalam akta pendirian
perusahaan.
18. Akun uang muka proyek merupakan pembangunan gudang yang dilakukan
sendiri oleh PT. X di tanah workshop yang bukan merupakan aktiva PT. X
(keterangan kepemilikan tanah ada pada pembahasan permasahan 5 diatas),
dalam hal ini, akun uang muka proyek tetap dilaporkan sebagai aktiva
perusahaan karena pembangunan gudang tersebut akan menghasilkan manfaat
ekonomis di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh PT. X sebagai

Universitas Kristen Petra


69

hasil dari transaksi – transaksi atau kejadian – kejadian di masa lalu yang
memenuhi definisi aktiva bagi PT. X.
19. Terkait dengan pembahasan no.17 bahwa tanah workshop tidak dimiliki oleh
PT. X, maka semua biaya yang berkaitan dengan tanah tersebut tidak boleh
dibiayakan dalam laporan laba rugi PT. X. Oleh karena itu dibuat jurnal
koreksi :
Laba ditahan 2.055.120
Biaya PBB workshop 2.055.120
20. Menurut penjelasan ayat (1) dalam aturan perpajakan UU No.17 Tahun 2000
pasal 28 tentang Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun, bahwa kredit pajak
hanya boleh dijadikan pengurang pajak terutang pada akhir tahun pajak yang
bersangkutan. Oleh karena itu terhadap besarnya uang muka PPh 23 PT. X
yang terdiri dari pemotongan pajak sejak tahun 2004 hingga 2006, akan
dikoreksi, dan akan diakui sebagai biaya bagi PT. X.
Biaya PPh 23 150.184.801
Uang muka PPh 23 150.184.801
21. Dalam neraca PT. X tidak terdapat aktiva konstruksi dalam proses dan
penagihan atas konstruksi dalam proses. Konstruksi dalam proses merupakan
akun yang digunakan untuk mencatat biaya – biaya yang terjadi ditambah laba
kotor, sedangkan akun penagihan atas konstruksi dalam proses akan menjadi
pengurang atas akun konstruksi dalam proses, sehingga hal ini akan mencegah
persediaan maupun piutang terus tercatat. Selama umur kontrak, selisih antara
akun konstruksi dalam proses dan penagihan atas konstruksi dalam proses
akan dilaporkan di neraca sebagai aktiva lancar apabila jumlahnya debet, dan
sebagai kewajiban lancar apabila jumlahnya kredit.Tidak adanya kedua akun
tersebut karena PT. X melakukan penjurnalan atas pengakuan termin dan
pengakuan pendapatannya seperti perusahaan dagang. Sehingga PT. X tidak
pernah melakukan penjurnalan untuk mencatat penyelesaian kontrak, yaitu:
Penagihan atas konstruksi dalam proses xxx
Konstruksi dalam proses xxx
Atas kesalahan pencatatan PT. X atas pengakuan termin dan pengakuan
pendapatannya seperti perusahaan dagang, dikategorikan sebagai kesalahan

Universitas Kristen Petra


70

dalam penerapan prinsip akuntansi (kesalahan – kesalahan dalam laporan


keuangan).
Berikut akan dilakukan analisa dan pembahasan terhadap 3 proyek yang
dikerjakan PT. X. Kami mengambil 3 proyek karena secara garis besar,
proyek – proyek yang dikerjakan PT. X terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Pekerjaan konstruksi yang dimulai sejak periode lalu dan berakhir pada
periode 2006
- Pekerjaan konstruksi yang dimulai dan berakhir pada periode 2006
- Pekerjaan konstruksi yang dimulai sejak periode 2006, dan belum
terselesaikan hingga akhir periode 2006.

21.1 Pekerjaan konstruksi Nindya Karya – Marapokot yang dimulai sejak


periode lalu dan berakhir pada periode 2006.\
Seperti yang telah dijelaskan dalam deskripsi data, proyek Nindya Karya
– Marapokot ini merupakan proyek pemancangan pada dermaga penyeberangan
Marapokot Mbay di Kabupaten Ngada, NTT. Proyek ini dikerjakan sejak Januari
2006 dan selesai pada Oktober 2006, dengan nilai kontrak Rp. 955.724.500,00.
Pencatatan yang dibuat PT. X terkait proyek ini dapat dilihat pada tabel 4.27.
Berikut merupakan pembahasan terhadap jurnal yang dibuat oleh PT. X terkait
proyek Nindya Karya-Marapokot, apakah telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dalam bentuk tabel :

Universitas Kristen Petra


71

Tabel 4.27 Jurnal PT. X


Jurnal yang dibuat perusahaan Jurnal berdasarkan SAK
Pembahasan

Mengakui biaya proyek :


Untuk mencatat pembelian solar

Konstruksi dalam proses 362.473.100 Konstruksi dalam proses 362.473.100 Sesuai

Hutang 362.473.100 Hutang 362.473.100


untuk mencatat pembelian oli

Konstruksi dalam proses 426.550 Konstruksi dalam proses 426.550 Sesuai

Hutang 426.550 Hutang 426.550


untuk mencatat pembelian perlengkapan proyek

Konstruksi dalam proses 932.000 Konstruksi dalam proses 932.000 Sesuai

Hutang 932.000 Hutang 932.000


untuk mencatat pembayaran tunjangan proyek

Konstruksi dalam proses 204.000.000 Konstruksi dalam proses 204.000.000 Sesuai

Bank 204.000.000 Bank 204.000.000


untuk mencatat akuisisi jasa sewa alat

Konstruksi dalam proses 25.120.500 Konstruksi dalam proses 25.120.500 Sesuai

Hutang 25.120.500 Hutang 25.120.500


untuk mencatat akuisisi jasa pengangkutan

Konstruksi dalam proses 112.558.650 Konstruksi dalam proses 112.558.650 Sesuai

Hutang 112.558.650 Hutang 112.558.650


untuk mencatat biaya joint las

Konstruksi dalam proses 3.100.250 Konstruksi dalam proses 3.100.250 Sesuai

Bank 3.100.250 Bank 3.100.250


untuk mencatat biaya asuransi proyek

Konstruksi dalam proses 8.122.640 Konstruksi dalam proses 8.122.640 Sesuai

Hutang 8.122.640 Hutang 8.122.640


untuk mencatat biaya perjalanan dinas ke NTT

Konstruksi dalam proses 40.409.750 Konstruksi dalam proses 40.409.750 Sesuai

Bank 40.409.750 Bank 40.409.750


Mengakui penagihan kepada klien :
Piutang Nindya Karya - 1.051.296.950 Piutang Nindya Karya -
Marapokot Marapokot 1.051.296.950 Tidak
Penagihan atas konstruksi dalam
Pendapatan Proyek 955.724.500 proses 955.724.500 Sesuai

PPN - Keluaran 95.572.450 PPN - Keluaran 95.572.450


Harga pokok
pendapatan 757.143.440

Konstruksi dalam proses 757.143.440


Mengakui pendapatan proyek dan laba kotor
Konstruksi dalam
(tidak ada jurnal) proses 198.581.060 Tidak

Biaya Proyek 757.143.440 Sesuai


Pendapatan Proyek 955.724.500
Mengakui pelunasan dari klien :

Bank 701.753.515 Bank 701.753.515 Sesuai

Uang Muka PPh 23 12.995.435 Uang Muka PPh 23 12.995.435


Piutang Nindya Karya - Piutang Nindya Karya -
Marapokot 714.748.950 Marapokot 714.748.950

Melalui tabel 4.27 diketahui bahwa jurnal yang dibuat PT. X untuk
mengakui biaya proyek sudah tepat, karena PT. X telah memperlakukan semua

Universitas Kristen Petra


72

biaya yang keluar sebagai penambah saldo konstruksi dalam proses. Yang tidak
sesuai dalam pencatatan PT. X adalah pencatatan atas penagihan kepada klien,
karena (1) PT. X tidak mendebet akun piutang pada akun penagihan atas
konstruksi dalam proses, dan (2) mengkredit akun konstruksi dalam proses. Hal
ini menyebabkan saldo akun konstruksi dalam proses menjadi nol pada saat
penagihan kepada klien dan PT. X tidak memiliki akun penagihan atas konstruksi
dalam proses, yang seharusnya merupakan pengurang (contra account) bagi akun
konstruksi dalam proses.
PT. X juga tidak membuat jurnal untuk mengakui laba kotor yang
seharusnya saldo laba kotor ini akan menambah saldo konstruksi dalam proses.
Saldo akun konstruksi dalam proses yang terdiri dari total biaya – biaya yang
terjadi selama pengerjaan proyek ditambah laba kotor, pada akhir periode masa
kontrak akan ditutup dengan mendebet akun penagihan atas konstruksi dalam
proses dimana nilainya adalah sesuai dengan nilai kontrak. Atas kesalahan dalam
pencatatan yang dibuat oleh PT. X akan dibuat jurnal koreksi :
Konstruksi dalam proses 955.724.500
Penagihan atas konstruksi dalam proses 955.724.500
Melalui jurnal koreksi diatas, PT. X dapat membuat jurnal penyelesaian kontrak :
Penagihan atas konstruksi dalam proses 955.724.500
Konstruksi dalam proses 955.724.500

21.2 Pekerjaan konstruksi Banggai Sentra Sulawesi yang dimulai dan berakhir
pada periode 2006.
Seperti yang telah dijelaskan dalam deskripsi data, proyek Banggai Sentra
Sulawesi merupakan proyek pemancangan pada pelabuhan Tiaka kabupaten
Morowati, Sulawesi. Proyek ini dikerjakan sejak Mei 2006 dan selesai pada
September 2006, dengan nilai kontrak Rp. 242.250.000,00. Pencatatan yang
dibuat oleh PT. X terkait proyek ini dapat dilihat pada tabel 4.28. Berikut
merupakan pembahasan terhadap jurnal yang dibuat oleh PT. X terkait proyek
Banggai Sentra Sulawesi, apakah telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dalam bentuk tabel :

Universitas Kristen Petra


73

Tabel 4.28 Jurnal PT. X


Jurnal yang dibuat perusahaan Jurnal berdasarkan SAK Pembahasan

Mengakui biaya proyek :


Untuk mencatat pembelian kawat las
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 525.150 proses 525.150 Sesuai

Hutang 525.150 Hutang 525.150


untuk mencatat pembelian solar
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 29.761.365 proses 29.761.365 Sesuai

Hutang 29.761.365 Hutang 29.761.365


untuk mencatat pembelian oli
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 215.000 proses 215.000 Sesuai

Hutang 215.000 Hutang 215.000


untuk mencatat pembelian perlengkapan proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 464.500 proses 464.500 Sesuai

Hutang 464.500 Hutang 464.500


untuk mencatat pembelian besi, seng
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 911.300 proses 911.300 Sesuai

Hutang 911.300 Hutang 911.300


untuk mencatat pembayaran tunjangan proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 54.750.000 proses 54.750.000 Sesuai

Bank 54.750.000 Bank 54.750.000


untuk mencatat akuisisi jasa sewa alat
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 7.916.000 proses 7.916.000 Sesuai

Hutang 7.916.000 Hutang 7.916.000


untuk mencatat akuisisi jasa pengangkutan
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 41.595.120 proses 41.595.120 Sesuai

Hutang 41.595.120 Hutang 41.595.120


untuk mencatat biaya joint las
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 1.530.000 proses 1.530.000 Sesuai

Bank 1.530.000 Bank 1.530.000


untuk mencatat biaya asuransi proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 6.869.000 proses 6.869.000 Sesuai

Hutang 6.869.000 Hutang 6.869.000


untuk mencatat biaya perjalanan dinas ke Sulawesi
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 21.203.000 proses 21.203.000 Sesuai

Bank 21.203.000 Bank 21.203.000

Mengakui penagihan kepada klien :

Piutang Banggai 266.475.000 Piutang Banggai 266.475.000 Tidak


Pendapatan Penagihan atas konstruksi dalam
Proyek 242.250.000 proses 242.250.000 Sesuai

PPN - Keluaran 24.225.000 PPN - Keluaran 24.225.000


Harga pokok
pendapatan 165.740.435

Konstruksi dalam proses 165.740.435

Universitas Kristen Petra


74

Mengakui pendapatan proyek dan laba kotor


Konstruksi dalam
(tidak ada jurnal) proses 76.509.565 Tidak

Biaya Proyek 165.740.435 Sesuai


Pendapatan Proyek 242.250.000
Mengakui pelunasan dari klien :

Bank 237.405.000 Bank 237.405.000 Sesuai

Uang Muka PPh 23 4.845.000 Uang Muka PPh 23 4.845.000

Piutang Banggai 266.475.000 Piutang Banggai 266.475.000

Melalui tabel 4.28 diketahui bahwa jurnal yang dibuat PT. Xuntuk mengakui iaya
proyek sudah tepat, karena PT. X telah memperlakukan semua biaya yang keluar
sebagai penambah saldo konstruksi dalam proses. Yang tidak sesuai dalam
pencatatan PT. X adalah pencatatan atas penagihan kepada klien, karena (1) PT.
X tidak mendebet akun piutang pada akun penagihan atas konstruksi dalam
proses, dan (2) mengkredit akun konstruksi dalam proses. Hal ini menyebabkan
saldo akun konstruksi dalam proses menjadi nol pada saat penagihan kepada
klien dan PT. X tidak memiliki akun penagihan atas konstruksi dalam proses,
yang seharusnya merupakan pengurang (contra account) bagi akun konstruksi
dalam proses.
PT. X juga tidak membuat jurnal untuk mengakui laba kotor yang
seharusnya saldo laba kotor ini akan menambah saldo konstruksi dalam proses.
Saldo akun konstruksi dalam proses yang terdiri dari total biaya – biaya yang
terjadi selama pengerjaan proyek ditambah laba kotor, pada akhir periode masa
kontrak akan ditutup dengan mendebet akun penagihan atas konstruksi dalam
proses dimana nilainya adalah sesuai dengan nilai kontrak.
Atas kesalahan dalam pencatatan yang dibuat oleh PT. X akan dibuat
jurnal koreksi :
Konstruksi dalam proses 242.250.500
Penagihan atas konstruksi dalam proses 242.250.500
Melalui jurnal koreksi diatas, PT. X dapat membuat jurnal penyelesaian kontrak :
Penagihan atas konstruksi dalam proses 242.250.500
Konstruksi dalam proses 242.250.500

Universitas Kristen Petra


75

21.3 Pekerjaan konstruksi Hardaya Widya Graha yang dimulai sejak periode
2006, dan belum terselesaikan hingga akhir periode 2006.
Seperti yang telah dijelaskan dalam deskripsi data, proyek Hardaya Widya
Graha merupakan proyek pemancangan tiang untuk pembangunan Grand City
Gubeng Surabaya. Pengerjaan proyek ini telah dimulai sejak Juli 2006,sampai
akhir periode 2006 proyek ini belum selesai pengerjaannya. Nilai kontrak proyek
Hardaya Widya Graha Rp. 3.474.900.000,00. Hingga akhir periode 2006,
persentase penyelesaian proyek ini adalah 16%. Pencatatan yang dibuat oleh PT.
X terkait proyek ini dapat dilihat pada tabel 4.29.
Berikut merupakan pembahasan terhadap jurnal yang dibuat oleh PT. X
terkait proyek Banggai Sentra Sulawesi, apakah telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dalam bentuk tabel :

Tabel 4.29 Jurnal PT. X


Jurnal yang dibuat perusahaan Jurnal berdasarkan SAK Pembahasan

Mengakui biaya proyek :


Untuk mencatat pembelian kawat las
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 1.227.500 proses 1.227.500 Sesuai

Hutang 1.227.500 Hutang 1.227.500


untuk mencatat pembelian solar
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 133.655.300 proses 133.655.300 Sesuai
Hutang 133.655.300 Hutang 133.655.300
untuk mencatat pembelian oli
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 2.100.550 proses 2.100.550 Sesuai

Hutang 2.100.550 Hutang 2.100.550


untuk mencatat pembelian perlengkapan proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 2.557.000 proses 2.557.000 Sesuai

Hutang 2.557.000 Hutang 2.557.000


untuk mencatat pembelian besi, seng
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 11.333.500 proses 11.333.500 Sesuai

Hutang 11.333.500 Hutang 11.333.500


untuk mencatat pembayaran tunjangan proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 185.850.000 proses 185.850.000 Sesuai
Bank 185.850.000 Bank 185.850.000
untuk mencatat akuisisi jasa sewa alat
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 5.057.500 proses 5.057.500 Sesuai

Hutang 5.057.500 Hutang 5.057.500


untuk mencatat akuisisi jasa pengangkutan
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 7.615.200 proses 7.615.200 Sesuai

Hutang 7.615.200 Hutang 7.615.200

Universitas Kristen Petra


76

untuk mencatat biaya joint las


Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 6.350.950 proses 6.350.950 Sesuai

Bank 6.350.950 Bank 6.350.950


untuk mencatat biaya asuransi proyek
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 8.462.900 proses 8.462.900 Sesuai

Hutang 8.462.900 Hutang 8.462.900


untuk mencatat biaya perjalanan dinas
Konstruksi dalam Konstruksi dalam
proses 2.514.600 proses 2.514.600 Sesuai

Bank 2.514.600 Bank 2.514.600

Mengakui penagihan kepada klien :

Piutang Hardaya 624.897.900 Piutang Hardaya 624.897.900 Tidak


Penagihan atas konstruksi
Pendapatan Proyek 568.089.000 dalam proses 568.089.000 Sesuai

PPN - Keluaran 56.808.900 PPN - Keluaran 56.808.900


Harga pokok
pendapatan 366.725.000
Konstruksi dalam proses 366.725.000
Mengakui pendapatan proyek dan laba kotor
Konstruksi dalam
(tidak ada jurnal) proses 201.364.000 Tidak

Biaya Proyek 366.725.000 Sesuai


Pendapatan Proyek 568.089.000
Mengakui pelunasan dari klien :

Bank 562.452.120 Bank 562.452.120 Sesuai

Uang Muka PPh 23 10.415.780 Uang Muka PPh 23 10.415.780


Piutang Hardaya 572.867.900 Piutang Hardaya 572.867.900

Melalui tabel diatas diketahui bahwa jurnal yang dibuat PT. X untuk
mengakui biaya proyek sudah tepat, karena PT. X telah memperlakukan semua
biaya yang keluar sebagai penambah saldo konstruksi dalam proses. Yang tidak
sesuai dalam pencatatan PT. X adalah pencatatan atas penagihan kepada klien,
karena (1) PT. X tidak mendebet akun piutang pada akun penagihan atas
konstruksi dalam proses, dan (2) mengkredit akun konstruksi dalam proses. Hal
ini menyebabkan saldo akun konstruksi dalam proses menjadi nol pada saat
penagihan kepada klien dan PT. X tidak memiliki akun penagihan atas konstruksi
dalam proses, yang seharusnya merupakan pengurang (contra account) bagi akun
konstruksi dalam proses.
PT. X juga tidak membuat jurnal untuk mengakui laba kotor yang
seharusnya saldo laba kotor ini akan menambah saldo konstruksi dalam proses.
Saldo akun konstruksi dalam proses yang terdiri dari total biaya – biaya yang
terjadi selama pengerjaan proyek ditambah laba kotor, pada akhir periode masa
Universitas Kristen Petra
77

kontrak akan ditutup dengan mendebet akun penagihan atas konstruksi dalam
proses dimana nilainya adalah sesuai dengan nilai kontrak.
Atas kesalahan dalam pencatatan yang dibuat oleh PT. X akan dibuat jurnal
koreksi :
Konstruksi dalam proses 568.089.000
Penagihan atas konstruksi dalam proses 568.089.000
Melalui jurnal koreksi diatas, maka pada akhir periode 2006 PT. X akan
memiliki saldo konstruksi dalam proses dan penagihan atas konstruksi dalam
proses senilai Rp. 568.089.000. Kedua saldo ini akan diletakkan pada neraca,
tepatnya pada elemen aktiva. Untuk periode selanjutnya, saldo konstruksi dalam
proses dan penagihan atas konstruksi dalam proses akan terus bertambah hingga
mencapai nilai kontrak. Sehingga pada akhir masa kontrak, PT. X dapat
membuat jurnal penyelesaian kontrak :
Penagihan atas konstruksi dalam proses 3.474.900.000
Konstruksi dalam proses 3.474.900.000
22. Sebagai pemberi kerja, PT. X memiliki kewajiban untuk memotong gaji, upah,
honorarium dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukan karyawannya. Pada tahun 2006, PT. X telah
memotong PPh 21 yang terutang atas gaji karyawan bulanan sebesar Rp.
150.350 tiap bulannya. Besarnya PPh 21 yang dipotong setiap bulan tersebut
hanya atas gaji yang diterima oleh karyawan bulanan, sedangkan pada
prakteknya, karyawan bulanan juga menerima bonus dan THR yang
dibayarkan pada bulan Juni dan Oktober. Atas tunjangan proyek yang diterima
karyawan harian, PT. X tidak melakukan pemotongan PPh 21, dalam hal ini
PT. X tidak melaksanakan kewajibannya sebagai pemotong PPh 21 secara
tepat. Untuk itu akan dikenai denda sebesar 2% tiap bulan atas kekurangan
potong PPh 21, berdasarkan Undang – Undang No 16 Tahun 2000 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pasal 9 angka (2a). Melalui
pengolahan dan penghitungan data yang dilakukan sebelumnya, berikut
jumlah PPh 21 yang seharusnya dipotong oleh PT. X beserta denda atas
kekurangan bayar tiap bulan :

Universitas Kristen Petra


79

Tabel 4.30 PPh 21 Yang Seharusnya Dipotong


Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Karyawan Bulanan 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 1.555.150 150.350 150.350 150.350 690.350 150.350 150.350

Nindya Karya - Marapokot 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 193.450 - -

Satyamitra. S. P 31.250 - - - - - - - - - - -

Pemuda Prima. U 1.250 - - - - - - - - - - -

Waskita Karya 334.050 334.050 - - - - - - - - - -

Banggai Sentra Sulawesi - - - - 106.650 106.650 106.650 106.650 106.650 - - -

Nindya Karya - Marina 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 - - -
Hardaya Widya Graha - - - - - - 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

Nindya Karya - BTN - - - - - 1.250 1.250 1.250 1.250 - - -

Cahaya Cerah - - - - - - - - - - 325.050 325.050


Total PPh 21 terutang 711.600 679.100 345.050 345.050 451.700 1.857.750 462.950 462.950 462.950 893.800 485.400 485.400
PPh 21 yang sudah
disetor 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350 150.350
Kurang Bayar 561.250 528.750 194.700 194.700 301.350 1.707.400 312.600 312.600 312.600 743.450 335.050 335.050

Denda 123.475 105.750 35.046 31.152 42.189 204.888 31.260 25.008 18.576 29.744 6.701 -
Universitas Kristen Petra

79
Universitas Kristen Petra
80

Melalui tabel 4.30 dapat diketahui bahwa jumlah PPh 21 kurang bayar
adalah Rp.5.839.500,00 dan denda yang harus ditanggung adalah Rp.653.789,00.
jumlah kurang bayar tersebut akan menjadi saldo hutang PPh 21 PT. X pada
periode 2006. Oleh karena itu, akan dibuat jurnal untuk mengakui biaya bagi PT.
X:
Biaya PPh 21 3.744.200
Hutang PPh 21 3.744.200
Atas denda PPh 21 yang ditanggung PT. X akan dibuat jurnal untuk mengakui
biaya bagi PT. X :
Biaya denda PPh 21 653.789
Hutang denda PPh 21 653.789
23. PT. X selaku pihak yang memberi penghasilan seharusnya memotong PPh
pasal 23 atas penghasilan yang menjadi obyek pajak PPh 23 seperti
penghasilan atas sewa, dan imbalan sehubungan dengan jasa pemeliharaan dan
perbaikan. Dalam hal ini PT. X tidak melaksanakan kewajibannya sebagai
pemotong dengan tapat. Untuk itu akan dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar 2% tiap bulan atas kekurangan potong PPh 23, berdasarkan
Undang – Undang No 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, Pasal 9 angka (2a) dan akan dikenai denda sebesar Rp.50.000,00
untuk Surat Pemberitahuan Masa (SPT) yang tidak disampaikan, sesuai
dengan Undang – Undang No 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan, Pasal 7 angka (1). Melalui pengolahan dan
penghitungan data yang dilakukan sebelumnya, berikut jumlah PPh 23 yang
seharusnya dipotong oleh PT. X beserta denda atas SPT yang tidak
disampaikan dan kekurangan bayar tiap bulan :

Universitas Kristen Petra


81

Tabel 4.31 PPh 23 Yang Seharusnya Dipotong


Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Sewa Genzet - - 301.446 301.446 492.193 729.673 955.048 416.122 - - - -

Sewa Hydraulic Jack - - - - - - - 303.450 - - - -

Sewa Colt L300 - 16.807 - - - - - - - - - -

Biaya Pengecatan 50.610 - - - - - - - - - - -

Perbaikan mobil - 90.480 - - - - - - 34.635 34.338 - -

Perbaikan AC kantor - - 76.500 - - - - - - - - -

Perbaikan Komputer - - - 63.450 - - - - - - - -

Pemasangan Plat besi - - - - 90.000 - - - - - - -

Jasa Disok roda dan As - - - - - - - 304.500 - - - -

Service Injection Pump - - - - - - - - - 64.338 - -

Perbaikan Mesin Crane - - - - - - - - - - 104.580 -

Perbaikan Best Pump - - - - - - - - - - 24.750 -

Total PPh 23 terutang 50.610 107.287 377.946 364.896 582.193 729.673 955.048 1.024.072 34.635 98.676 129.330 -

PPh 23 yang telah disetor - - - - - - - - - - - -

Kurang Bayar 50.610 107.287 377.946 364.896 582.193 729.673 955.048 1.024.072 34.635 98.676 129.330 -
Universitas Kristen Petra

Denda Kurang Bayar 11.134 21.457 68.030 58.383 81.507 87.561 95.505 81.926 2.078 3.947 2.587 -

Denda SPT Masa 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 -

81
Universitas Kristen Petra
82

Melalui tabel 4.31 dapat diketahui akan besarnya PPH 23 kurang bayar
beserta denda yang akan ditanggung PT. X. Untuk itu akan dibuat jurnal untuk
mengakui biaya bagi PT. X :
Biaya PPh 23 4.454.366
Hutang PPh 23 4.454.366
(untuk mengakui jumlah kekurangan bayar PPh 23 sebagai biaya)
Biaya denda PPh 23 514.115
Hutang denda PPh 23 514.115
(untuk mengakui jumlah denda atas kekurangan bayar PPh 23 sebagai biaya)
Biaya SPT Masa PPH 23 550.000
Hutang denda PPh 23 550.000
(untuk mengakui jumlah denda karena tidak menyampaikan SPT Masa PPh 23
sebagai biaya)
24. Penghasilan yang diperoleh dari sewa tanah atau bangunan merupakan objek
pajak PPh final sesuai Undang – Undang No. 17 tahun 2000 tentang pajak
Penghasilan, Pasal 4 angka (2). Selaku pihak yang memberi penghasilan
seharusnya PT. X melakukan pemotongan PPh final dengan tarif 10 % atas
biaya sewa kantor Rp. 27.000.000,00 yang dibayarkan pada Januari 2006.
Dalam hal ini, PT. X tidak melaksanakan kewajibannya sebagai pemotong
dengan baik, maka besarnya PPh final yang tidak dipotong tersebut akan
ditanggung oleh PT. X. Jurnal pengakuan bagi PT. X yaitu :
Biaya PPh final 2.700.000
Hutang PPh final 2.700.000
(jurnal untuk mengakui beban atas PPh final yang tidak dipotong sebesar 10%
dikalikan Rp. 27.000.000,00)
Biaya denda PPh final 594.000
Hutang denda PPh final 594.000
(jurnal untuk mengakui denda atas kekurangan bayar PPh final sebagai biaya
sebesar 2% x 11 bulan x Rp. 2.700.000,00)
Biaya SPT Masa PPh final 50.000
Hutang denda PPh final 50.000

Universitas Kristen Petra


83

(jurnal untuk mengakui denda karena tidak menyampai SPT Masa PPh final
sebagai biaya)

4.3.2 Penyajian Laporan Keuangan PT. X


Setelah melakukan analisa dan pembahasan diatas, telah dibuat jurnal
koreksi dan pengakuan beban yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
bagi PT. X, maka dihasilkan laporan keuangan PT. X sebagai berikut :

PT. X
NERACA
PER 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
Aktiva Lancar :
- Kas 11.152.933,00
- Bank 22.910.484,35
- Piutang Usaha 1.372.710.983,70
- Aktiva Dalam Penyelesaian 236.698.000,00
- Konstruksi Dalam Proses - Hardaya 568.089.000,00
- Penagihan Atas Konstruksi dalam proses - Hardaya (568.089.000,00)
Total Aktiva Lancar 1.643.472.401,05
Aktiva Tetap :
- Inventaris 16.639.182,00
- Peralatan 1.955.783.848,00
- Akumulasi Penyusutan (1.087.460.319,00)
Total Aktiva Tetap 884.962.711,00
TOTAL AKTIVA 2.528.435.112,05

KEWAJIBAN & EKUITAS


Kewajiban Lancar:
- Hutang Usaha 1.320.379.997,05
- Hutang PPh 21 5.839.500,00
- Hutang Denda PPh 21 653.789,00
- Hutang PPh 23 4.454.366,00
- Hutang Denda PPh 23 1.064.115,00
- Hutang PPh final 2.700.000,00
- Hutang Denda PPh final 644.000,00
- Hutang PPN 13.001.849,00
Total Kewajiban Lancar 1.348.737.616,05
Ekuitas :
- Modal Dasar 300.000.000,00
- Modal dalam Portapel (150.000.000,00)
- Laba (Rugi) Tahun Lalu 930.085.279,35
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan 99.612.216,65
Total Ekuitas 1.179.697.496,00
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 2.528.435.112,05

Universitas Kristen Petra


84

PT. X
PERHITUNGAN LABA RUGI
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)
Pendapatan Proyek 3.085.726.320,00
Harga Pokok Pendapatan (Biaya Proyek) (2.363.373.953,00)
Laba Kotor 722.352.367,00

Biaya Operasional :
- Biaya Administrasi dan Umum (718.536.986,00)
Laba (Rugi) Proyek 3.815.381,00
Pendapatan (Biaya) Di luar Usaha :
- Jasa Giro 410.110,65
- Pendapatan Lain - lain 96.455.925,00
- Biaya Administrasi Bank (795.000,00)
- Biaya lain - lain (274.200,00)

Laba (Rugi) Bersih 99.612.216,65

PT. X
RINCIAN BIAYA OPERASIONAL
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)
- Biaya Gaji Karyawan & THR 399.170.860,00
- Biaya Astek 3.495.650,00
- Biaya Perangko, Materai, Ekspedisi 961.700,00
- Biaya Perlengkapan Kantor Kantor 19.157.150,00
- Biaya Perjalanan Dinas 25.119.750,00
- Biaya Telepon, Telex, Telegram 28.999.900,00
- Biaya Fotocopy dan Cuci Cetak 855.000,00
- Biaya Pemasaran 9.358.500,00
- Biaya Listrik Gudang 9.620.725,00
- Biaya Listrik Kantor 7.380.050,00
- Biaya Air 1.896.100,00
- Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Kantor 3.176.000,00
- Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 7.285.200,00
- Biaya Pajak kendaraan 3.325.000,00
- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 378.750,00
- Biaya Sewa Kantor 27.000.000,00
- Biaya Asuransi 5.989.300,00
- Biaya PBB 1.922.080,00
- Biaya Uang Muka PPh 23 150.184.801,00
- Biaya PPh 21 3.744.200,00
- Biaya Denda PPh 21 653.789,00
- Biaya PPh 23 4.454.366,00
- Biaya Denda PPh 23 514.115,00
- Biaya Denda SPT Masa PPh 23 550.000,00
- Biaya PPh Final 2.700.000,00
- Biaya Denda PPh Final 594.000,00
- Biaya Denda SPT Masa PPh Final 50.000,00
Total Biaya 718.536.986,00

Universitas Kristen Petra


85

LAPORAN PENDAPATAN DAN BIAYA PROYEK


PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2006
(Dalam Rupiah)

NO. NAMA PROYEK NILAI BIAYA PROYEK


PENDAPATAN By. Bahan Baku By. TKL By.FOH By.Penyusutan By.Pemeliharaan Mesin
Nindya Karya -
1 Marapokot 955.724.500,00 363.831.650,00 204.000.000,00 189.311.790,00 74.034.352,52 16.937.992,64

2 Satyamitra S.P. 141.940.000,00 6.720.000,00 25.860.000,00 6.437.650,00 3.815.190,49 872.860,59

3 Pemuda Prima U 79.541.820,00 4.500.075,00 15.300.000,00 7.193.350,00 2.639.448,00 603.867,66

4 Waskita Karya 151.956.000,00 1.450.000,00 81.654.000,00 41.698.450,00 12.203.326,46 2.791.945,18


Banggai Sentra
5 Sulawesi 242.250.000,00 31.877.315,00 54.750.000,00 79.113.120,00 16.206.289,51 3.707.765,42

6 Nindya Karya - Marina 590.325.000,00 204.358.850,00 111.375.000,00 54.013.000,00 36.154.270,37 8.271.575,89

7 Hardaya Widya Graha 568.089.000,00 150.873.850,00 185.850.000,00 30.001.150,00 35.858.790,41 8.203.974,34


Universitas Kristen Petra

8 Nindya Karya - BTN 155.900.000,00 47.371.600,00 33.900.000,00 22.273.700,00 10.124.778,00 2.316.403,26

9 Cahaya Cerah 200.000.000,00 10.800.000,00 79.092.000,00 66.262.310,00 15.268.947,23 3.493.315,02

3.085.726.320,00 821.783.340,00 791.781.000,00 496.304.520,00 206.305.393,00 47.199.700,00

85
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai