Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL AUDIT DAN SIKLUS PENGELUARAN

(Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing 1)


Dosen Pengampu: Rini Widianingsih, SE, Ak. CA. CPA

Disusun oleh:
Kelompok 2
Deka Abib Pratama (C0C020008)
Siti Nur Fasikhah (C0C020009)
Novaini Hanifah Mulayana (C0C020042)
Pelangi Tasya Foresta (C0C020044)
Alif Amir Sidqi (C0C020049)

DIII AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat tentang informasi keuangan yang andal menyebabkan t
imbulnya profesi akuntan publik. Pofesi ini berkembang sejalan dengan perkembanga
n kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak yang kompeten dan dapat dipercaya untuk
menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh manajemen kep
ada pihak luar perusahaan. Untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan d
iperlukan pengetahuan yang disebut auditing.

Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran pe


rtanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam profe
si akuntan publik mampu menghasilakn jasa yang menjadikan masyarakat keuangan d
apat memperoleh informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bag
i masyarakat keaungan dalam mengambil keputusan pengalokasian sumber daya ekon
omi secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan uraian-uraian diatas, maka diperlu
kan perancangan program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian penge
ndalian ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian dengan
kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan dengan penggolongan siklus kegiatan p
erusahaan. Pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas ialah mengenai materi ten
tang audit terhadap siklus pengeluaran

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus pengeluaran?
2. Apa tujuan audit siklus pengeluaran ?
3. Apa saja jenis audit siklus pengeluaran?
4. Bagaimana proses audit siklus pengeluaran ?
5. Bagaimana pemahaman mengenai kasus audit siklus pengeluaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan dari audit siklus pengeluaran.
2. Untuk mengetahui proses audit siklus pengeluaran.
3. Untuk memahami pengaplikasian dari audit siklus pengeluaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Pengeluaran


Siklus pengeluaran adalah siklus transaksi yang berhubungan dengan transaksi atas ke
giatan operasional perusahaan yang mengakibatkan pengeluaran kas. Sifat siklus peng
eluaran terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran
barang serta jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah :
1. Membeli barang dan jasa/ transaksi pembelian
2. Melakukan pembayaran/ transaksi pengeluaran kas

B. Tujuan dari Audit Siklus Pengeluaran


Tujuan utama dari audit siklus pengeluaran adalah untuk memverifikasi pengeluaran yang telah
terjadi di dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu. tidak jarang di dalam perusahaan
terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak memiliki dasar, tujuan, dan pertanggung jawabannya.
Untuk mengetahui apakah pengeluaran yang terjadi merupakan pengeluaran yang dapat
dipertanggung jawabkan atau tidak, diperlukan audit tersebut. Dengan begitu, karyawan
perusahaan yang berkaitan dengan siklus pengeluaran perusahaan seperti operasional atau
sejenisnya diharapkan lebih disiplin dan tidak meremehkan administrasi terkait pengeluaran
tersebut. Siklus pengeluaran yang perlu diaudit antara lain pengeluaran kas, pembelian, aktiva
tetap, aktiva tidak tetap dan pembayaran hutang.

C. Jenis Audit Siklus Pengeluaran


Jenis-jenis audit yang biasa dilakukan oleh perusahaan terdiri dari 2 hal, audit internal dan audit
eksternal. Perusahaan yang ingin memiliki standar ISO biasanya akan dibentuk tim khusus untuk
melaksanakan kegiatan audit internal perusahaan. Perusahaan yang sudah besar pastinya
memiliki banyak divisi dimana divisi-divisi tersebut menjalankan fungsinya masing-masing
sesuai Standar Operasional Prosedur mereka.
Dalam melakukan audit internal di perusahaan tersebut, masing-masing divisi diharuskan
bersedia untuk diaudit oleh divisi lain agar audit dapat berjalan dengan benar. Audit dengan cara
ini memberikan hasil yang lebih obyektif dan sangat positif bagi perusahaan tersebut. Jika audit
internal dilakukan oleh divisi itu sendiri, kekurangan administrasi siklus pengeluaran divisi
tersebut akan dibiarkan atau diacuhkan agar hasil audit internal terlihat rapi, bagus, dan
sempurna. Sekali lagi, bahwa hasil audit tidak akan bisa sempurna karena auditor pasti mencari
celah dari setiap siklus yang terjadi saat itu.
Selain audit internal, audit eksternal biasa dilakukan oleh instansi independen untuk tujuan
tertentu. salah satu tujuan dari audit eksternal yaitu untuk mendapatkan sertifikasi seperti ISO
9000. Sebelum dilakukan audit eksternal, biasanya perusahaan melakukan audit internal dengan
benar agar saat audit eksternal berlangsung lebih lancar dan tidak banyak celah yang dijadikan
pengurangan nilai dalam mendapatkan sertifikasi.

D. Proses Audit Siklus Pengeluaran


Proses audit siklus pengeluaran perusahaan bisa dilakukan di akhir tahun, saat proses sertifikasi
perusahaan, atau dilakukan secara berkala. Secara idealnya, audit harus dilakukan sedini
mungkin secara berkala dan konsisten. Jika audit dilaksanakan secara berkala dan konsisten,
maka siklus pengeluaran perusahaan akan lebih mudah untuk ditelusuri dan diketahui
pengeluaran apa saja yang terjadi selama proses siklus tersebut.

2
Dalam proses audit tersebut seperti ditulis di awal, dipastikan beberapa stakeholder akan
dipanggil untuk memverifikasi data-data pengeluaran perusahaan atau pengeluaran di divisi
tersebut. Pengeluaran yang tidak memiliki bukti lengkap administrasinya dipastikan akan
dipertanyakan dalam proses audit tersebut. Untuk permasalahan seperti tidak ada data atau
kekurangan data administrasi, sebaiknya ditemukan dalam proses audit internal dan diselesaikan
saat itu juga atau sebelum audit eksternal dilakukan.

Pengeluaran yang memiliki administrasi rapi biasanya tidak banyak temuan-temuan auditor
karena kedisiplinan para karyawan untuk taat dengan SOP perusahaan. Hal ini mampu
membuahkan hasil positif saat audit dilaksanakan. Proses audit eksternal biasanya dilaksanakan
oleh konsultan auditor yang sudah memegang sertifikat dan sudah berpengalaman dalam
membimbing perusahaan dalam merapikan administrasi. Memang persiapan yang harus
dilakukan di awal cukup rumit, membutuhkan banyak waktu dan bisa jadi harus melakukan
pekerjaan ekstra. Namun hal ini menjadi salah satu kesuksesan perusahaan dalam pelaksanaan
audit eksternal.

E. Studi Kasus

Contoh Jurnal Pembelian:


a. 2 januari 2009 dibeli barang dari PT.MAXI Jakarta RP 4.000.000 syarat 2/30, n/30

b. 5 januari 2009 dibeli barang dari CV Tina Jakarta Rp 3.000.000 syarat 2/5, n/30

c. 7 januari dibeli barang dari PT Atlantis Indonesia Rp 5.000.000 syarat 10/5, n/30

10 Januari dibeli perlengkapan kantor Rp 570.000 dan peralatan kantor Rp 1.250.000 secara kredit
dari toko Parasit

d. 20 januari dibeli barang dagang dari PT MAXI Jakarta Rp 3.500.000 dengan sayarat 2/10,
n/30

e. 22 januari 2009 barang dagang senilai Rp 350.000 dikembalikan pada PT MAXI Jakarta
karena rusak

Catatan:

Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. Pembelian barang
lainnya yang dilakukan secara kredit dicatatkan pada jurnal umum. Sedangkan pembelian secara tunai
dicatatkan pada jurnal pengeluaran kas.

Tanggal Keterangan Ref Syarat Pembelian / Utang Dagang


Pembayaran

2 PT MAXI 2/10, n/30 4.000.000

5 CV Tina 2/5, n/30 3.000.000

7 PT Atlantis 10/5, n/30 5.000.000

3
20 PT MAXI 2/10, n/30 3.500.000

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas:

a. 12 januari 2009 dibayarkan utang pada PT MAXI Rp 4.000.000 atas transaksi pada tanggal 2
januari dengan syarat 2/10, n/30

b. 12 januari 2009 dibeli barang dagang dari PT Mini Rp 2.500.000 tunai

c. 13 januari 2009 dilunasi utang padaCV Tina Rp 3.000.000 syarat 2/5, n/30 atas transaksi
tanggal 5 januari 2009

d. 17 januari 2009 diserahkan cek untuk pelunasan pada PT Atlantis Rp 5.000.000 (10/5, n/30)

e. 20 januari 2009 dibayar utang Rp 2.820.000 kepada Toko Parasit

f. 30 januari 2009 dibeli barang dagang dari PT MAXI Rp 3.500.000 secara tunai

Tgl Ket Ref Debit Serba – Serbi Kredit

(Jan Utang Pembelian Akun Ref Jumlah Kas Potongan


2009) Dagang Pembelian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

12 PT MAXI 4.000 3.920 80

12 Pembelian Tunai 2.500 2.500

13 CV Tina 3.000 3.000

17 PT Atlantis 5.000 5.000

20 Toko Parasit 2.820 2.820

30 Pembelian Tunai 3.500 3.500

Jumlah 18.320 2.500 20.740 80

Catatan :

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang
tunai atau kas. Transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas antara lain:

a. Pembelian barang dagang secara tunai

b. Pembayaran beban-beban

c. Pembayaran utang

d. Pengambilan uang untuk keperluan pribadi (prive)

e. Pengeluaran tunai lainnya

4
Contoh Kasus Pada Perusahaan
CV Starindo Shoes Palembang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang dagang dan menjual
berbagai macam sepatu yang terletak di Jalan Residen Abdul Rozak Lorong Bintang, 2 Ilir, Ilir Timur
2, No. 30, Kota Palembang.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada kepala cabang CV Starindo Shoes Palembang
yang bernama Ibu Susanti memberikan penjelasan bahwa “pada bagian akuntansi dan bagian kas tidak
memiliki bagian tugas yang terpisah, melainkan digabung menjadi satu bagian yang dilakukan oleh
satu orang saja, hal ini menyebabkan laporan pengeluaran kas pada perusahaan selalu mengalami
selisih pencatatan akibat bagian akuntansi yang bekerja tidak maksimal akibat adanya perangkapan
tugas tersebut”. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan pada karyawan CV Starindo Shoes
Palembang yang bernama Ratna bagian akuntansi memberikan penjelasan bahwa “pada proses
transaksi pembelian kredit, dokumen yang digunakan masih belum lengkap dimana perusahaan masih
belum memiliki dokumen voucher yang digunakan untuk mencatat utang dagang para pemasok” dan
“pencatatan diperusahaan yang masih menggunakan pencatatan buku besar tertulis sehingga
penggunaannya dianggap masih belum efektif dan efisien bagi perusahaan”.
Dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan untuk memperbaiki prosedur siklus pengeluaran kas CV
Starindo Shoes Palembang dengan memanfaatkan Software Accurate yang dapat digunakan dalam
prosedur pencatatan dan akuntansi. Perusahaan dapat meningkatkan sistem pencatatan buku besarnya
dengan menggunakan sistem komputerisasi yang lebih baik serta efektif dan efisien. Perusahaan dapat
menggunakan sistem aplikasi transaksi accurate yang lebih mudah digunakan serta dengan
menggunakan accurate semua kegiatan perusahaan akan semakin mudah dijalankan seperti
pembuatan laporan pengeluaran kas perusahaan, laporan pembelian, dan laporan keuangan lainnya
akan lebih mudah diinput oleh bagian akuntansi. Prosedur yang sudah berjalan di CV Starindo Shoes
Palembang memang sudah bagus hanya saja pada prosedur pembelian credit sebelumnya dokumen
yang digunakan masih kurang lengkap yaitu tidak diterbitkannya voucher untuk mencatat utang
dagang dari pemasok sehingga pencatatan yang dilakukan oleh CV Starindo Shoes Palembang khusus
untuk utang dagang masih tidak efektif dan efisien. Perusahaan dapat menggunakan sistem transaksi
menggunakan accurate untuk meningkatkan kualitas pencatatan, saat menggunakan accurate semua
transaksi yang sudah dilakukan akan secara otomatis tersusun berdasarkan masing-masing nama
pemasok sehingga utang dagang perusahaan semua akan secara otomatis muncul pada saat kita
memilih nama pemasok yang akan kita bayar.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Pada umumnya
transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari transaksi pembelian,
transaksi pengeluaran kas, transaksi penggajian, dan transaksi aktiva tetap. Tujuan dari audit siklus
pengeluaran adalah untuk verifikasi pengeluaran yang terjadi apakah dapat dipertanggungjawabkan
atau tidak. Siklus pengeluaran yang perlu diaudit antara lain pengeluaran kas, pembelian, aktiva tetap,
aktiva tidak tetap, dan pembayaran utang. Pengeluaran yang tidak memiliki bukti lengkap
administrasinya dipastikan akan dipertanyakan dalam proses audit tersebut. Untuk permasalahan
seperti tidak ada data atau kekurangan data administrasi, sebaiknya ditemukan dalam proses audit
internal dan diselesaikan saat itu juga atau sebelum audit eksternal dilakukan. Pengeluaran yang
memiliki administrasi rapi biasanya tidak banyak temuan-temuan auditor karena kedisiplinan para
karyawan untuk taat dengan SOP perusahaan. Hal ini mampu membuahkan hasil positif saat audit
dilaksanakan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16857594/
Audit_Terhadap_Siklus_Pengeluaran_Pengujian_Pengendalian
https://www.academia.edu/24138970/
BAB_15_AUDIT_TERHADAP_SIKLUS_PENGELUARANhttps://www.academia.edu/
24138970/BAB_15_AUDIT_TERHADAP_SIKLUS_PENGELUARAN

Anda mungkin juga menyukai