2.3 Kondisi Pendidikan di Indonesia Selama pandemi
Selama masa pandemi, sektor pendidikan menerapkan sistem pembeljaran jarak jauh. Hal ini memungkinkan siswa dan guru dapat melaksanakan pembelajaran dari rumah masing-masing dengan menggunakan media dan paltform yang ada. Namun terdapat berbagai masalah dan hambatan yang timbul dalam proses penerapannya. Diantaranya adalah siswa yang jenuh berada di rumah, kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, serta masalah pada psikis siswa (Bahri and Budiyono, 2020). Dengan berbagai masalah dan hambatan yang ada dalam pelaksaanaan pembelajaran secara daring, Mendikbud RI mengeluarkan keputusan untuk melaksanakan pembelajaransecara tatap muka bagi zona selain merah dan oranye yang tertuang dalam Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Namun keputusan tersebut menuai berbagai pandangan khususnya dari orang tua siswa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sabiq (2020) terkait persepsi orang tua terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi yang dilakukan kepada sebanyak 406 orang tua siswa, sebanyak 74,5 % menyatakan setuju, 8,2 % menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 17,3 % menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan masih terdapat orang tua siswa yang khawatir terhadap pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Alasan khewatairan ini didasarkan karena masih adanya kasus positif terpapr Covid- 19 di Indonesia. Pada periode 1-7 maret 2021, kasus positif terpapar Covid-19 berada di angka 45.028 (Kumparan, 2021). 2.4 Penelitian Terdahulu Untuk mendukung karya tulis ilmiah ini, diperlukan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai rujukan. Adapun penelitian terdahulu yang dianggap berkaitan dengan karya tulis ilmiah ini, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Mustaqim (2016) dengan judul “Pemanfaatan Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran”, menjelaskan bahwa penggunaan Augmented Reality sebagai media pembelajaran sangat tepat untuk dijadikan media pembelajaran yang bersifat interaktif dan nyata serta dilakukan secara langsung oleh siswa. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Rassyi et al. (2020) dengan judul “Inovasi Media Pembelajaran berbasis Markerless Augmented Reality untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa”, di mana hasil pengenalan gagasan terkait cara kerja, konten, dan tampilan yang dilakukan melalui survey google form kepada 42 responden menunjukkan hasil yang positif, dengan rincian 33,3% menyatakan sangat tertarik, 33,3 % menyatakan tertarik, 28,6% menyatakan cukup tertarik, dan sisanya hanya 4,8% yang menyatakan tidak tertarik. Hal ini mennunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dengan basis Markerless Augmented Reality memiliki potensi yang besar untuk diterapkan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatka hasil belajar siswa. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Rusdiana et al. (2020) dengan judul “Penerepan Model POE2WE berbasis Blended Learning Google Classroom pada Pembelajaran Masa WFH Pandemic Covid-19”, memaparkan hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa model POE2WE dengan basis Blended Learning menunjukkan adanya peningkatan kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, media pembelajaran juga meningkatkan kenyamana dan keaktifan dari siswa dalam mengkontruksi pemahaman dan pengetahuannya. Dari hasil penelitian yang ada, penulis mengharapkan terdapat studi lanjutan pengembangan pembelajaran dengan model yang diterapkan karena adanya berbagai keterbatasan yang ditemukan baik dari segi desain pembelajaran, materi serta hal-hal baru yang dapat menunjang pembelajaran. Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan mengenai penggunaan media pembelajaran Markerless Augmented Reality dengan Konsep Blended Learning belum ditulis oleh siapapun. Dapus Bahri, S. and Budiyono, F. (2020) ‘Sinergitas Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 di Kecamatan Kalianget’, (September), pp. 62–66. Kumparan (2021) ‘Data Pekanan Corona Awal Maret 2021: Kurva Kasus Baru Semakin Melandai’, March. Available at: https://kumparan.com/kumparannews/data- pekanan-corona-awal-maret-2021-kurva-kasus-baru-semakin-melandai- 1vJHr4vgvVS/full. Mustaqim, I. (2016) ‘Pemanfaatan Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran’, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 13(2), p. 174. Rassyi, S. F., Sukma, L. R. G. and Fadhilah, J. (2020) ‘Journal of the Indonesia Scientific Society (JISS) Indonesia Scientific Society’. Rusdiana, A. et al. (2020) ‘Penerapan Model POE2WE Berbasis Blended Learning Google Classroom Pada Pembelajaran Masa WFH Pandemic Covid-19’, Scientific Writing of the Bandung State Islamic University 2020, pp. 1–10.