Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

“ORIENTASI KEWARGANEGARAAN”

DISUSUN OLEH :

1.MEUTIA HENDRA (2120112233)

2.MUHAMMAD LUTHFI HABIBI(2120112234)

3.MUTIA SARI(2120112235)

4.NADA MAULIDIA ANDIZA (2120112236)

5.NADYA IFTIWATA RAHMA(2120112237)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB 1

PENDAHULUAN

Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua kalang


an. Olehsebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan kewarga
negaraan sebagai pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajar
an di sekolah. Kedua, sebagaimata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai sala
h satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka progra
m pendidikan guru. Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas da
lam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan danPengamalan Pancasila (Penataran
P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintahsebagai sutuan crash pro
gram. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiranindividual dan
kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal yang sangat penting
di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan seorang warga negara tidak
akandiakui oleh sebuah negara. Dan dalam makalah ini penulis akan sedikit menjel
askan tentang pemdidikan kewarganegaraan serta pendidikan kewarganegaraan seb
agai mata kuliah pengembangan kepribadian.

Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi


sebagai kelompokMPK diharapkan dapat mengemban misi fungsi dan tujuan
pendidikan nasional tersebut. Melalui pengasuhan Pendidikan Kewarganegaraan di
perguruan tinggi yang substansi kajian dan materiinstruksionalnya menunjang dan
relevan dengan pembangunan masyarakat demokratik berkeadaban, diharapkan
mahasiswa akan tumbuh menjadi ilmuwan atau profesional, berdayasaing secara
internasionasional, warganegara Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Urgensi dan Orientasi Pendidikan Kewarganegaraan

Sejak timbulnya gerakan reformasi dan demokratisaasi di indonesia pada akhir


dasawarsa1990-an yang ternyata telah berhasil mengakhiri secara formal tatanan
dan instrumentasidemokrasi semu di era orde baru, dan secara perlahan menapaki
era baru orde reformasi, mulai berkembang pemikiran perlunya
merekonseptualisasi dan meresponsisi pendidikankewarganegaraan dalam konteks
pendidikan demokrasi dalam arti mendasar. Dan sesuai dengan undang undang no.
 tahun 1999 tentang sistem pendidikan nasional didalam kurikulum pendidikan
tinggi telah ditetapkan adanya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan "kewiraan
sebagai salah satu komponen dari kelompok mata kuliah umum. Sampai saat ini
secara umummata kuliah ini mencakup materi pendidikan kewarganegaraan
dengan tujuan untuk mengembangkan mahasiswa agar mampu berperan aktif
sebagai warga negara dalam kontek belanegara. $al ini dapat dipahami karena
memang pada awalnya, yakni sebelum ada undang-undang no.  tahun 19!9 itu,
mata kuliah ini lebih dikenal sebagai mata kuliah kewiraan. Dankini telah menjadi
pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan dari jalur pendidikan formalakan
menjadi warga negara yang memiliki berbagai kemampuan untuk melakukan
perubahandalam masyarakat dan menjadi agent perubahan bagi masyarakatnya
serta mampu melakukan proses pembelajaran diri, proses pengewanjatahan nilai-
nilai dan pengalihan prinsip-prinsipdalam kehidupan nyata.%endidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadimanusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air "penjelasan pasal ayat 1
uuno.0&00'# dalam kontek pendidikan nasional pendidikan kewarganegaraan
dijadikan sebagaiwadah dan instrument untuk menwujudkan tujuan pendidikan
nasional yaitu perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.(ujuan dari pendidikan kewarganegaraan pada
dasarnya adalah bagaimana menjadikanwarga negara yang cerdas dan baik serta
mampu mendukung keberlangsungan bangsa dannegara. )paya kewarganegaraan
indi*idu atau orang-orang yang hidup dalam suatu negaramerupakan tugas pokok
negara.konsep warga negara yang cerdas dan baik tentunya tergantungdari
pandangan hidup dan sistem politik negara yang bersangkutan.
%endidikamkewarganegaraan, khususnya sepanjang pemerintahan orde baru, telah
direkayasa sebagai alatuntuk melanggengkan kekuasaan melalui cara indoktrinasi,
manipulasi atas demokrasi dan pancasila, dan tindakan paradoks penguasa orde
baru. Sikap paradoks orde baru terlihat daritidak jalannya antara program
pendidikan kewiraan dan pancasila dengan perilaku elit orde barudalam mengelola
negara yang penuh dengan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme "kkn.esarnya
jumlah masyarakat indonesia yang awam tentang demokrasi , maka
membutuhkansebuah model pendidikan kewarganegaraan yang memperdayakan
dan membebaskan rakyat darikeawaman demokrasi tersebut.%enggunaan
pendidikan kewarganegaraan tidak lepas dari realitas empiris bangsaindonesia saat
ini yang masih awam tentang demokrasi. Dengan kata lain, pendidikan
kewarganegaraan "civic education# adalah suatu program pendidikan yang
berusahamenggabungkan unsur-unsur substantif dari komponen ci*ic education
diatas melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, dan humanis dalam
lingkungan yang demokratis.)nsur-unsur substantif civic education tersebut
terangkum dalam tiga komponen inti yang salingterkait dalam pendidikan
kewarganegaraan yaitu demokrasi, ham, dan masyarakat madani.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

pendidikan kewarganeraaan adalah suatu upaya sadar dan terencana


mencerdaskan warganegara (khususnya generasi muda). Caranya dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsaagar mampu berpartisipasi aktif dalam
pembelaan negara. Dalam sejarah timbulnya istilah Civicsdi Indonesia dapat
dilukiskan secara kronologis.Sejak tahun 1957 dalam kurikulum
SekolahMenengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas terdapat istilah
kewarganegaraan yaitu pelajaran yang ditempelkan dalam pelajaran tatanegara.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai
pancasila sebagai wahana untuk mengembangkandan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa yang diharapkanmenjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam kehidupan sehari-hari paramahasiswa
baik sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan
ciptaanTuhan Yang Maha Esa. Universitas memberikan Mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan(MPK) sebagai pengembangan kepribadian karena pendidikan
kewarganegaraan dapatmembantu mahasiswa-mahasiswi menjadi warga negara
yang baik sekaligus paham antara hakdan kewajiban, dapat hidup berdemokrasi,
nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral, norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat.

3.2. Saran

Dalam era globalisasi diperlukan adanya suatu pola pendidikan yang


mengarah pada pembentukan karakter agar terciptanya manusia yang
berkepribadian serta berkarakter. Jadilahwarga Negara Indonesia yang baik. Taat
pada hukum dan norma-norma yang berlaku, taat pada pancasila dan taat pada
undang -undang dasar 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Maswardi M. Amin (2011). Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose
Media.Sinamo, Nomensen (2010).Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi .Jakarta: PT. Bumi Intitama Sejahtera.

Budiyanto. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: UNY Press

Endang Zaelani Zukarya, dkk. 2000.Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si.Pendidikan


Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma:Yogyakarta
2007Winarno.

Anda mungkin juga menyukai