Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL USAHA

“Thai Serf”
Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Pengantar Bisnis

DISUSUN OLEH:

Nama : Fadhilah Nuramadhan Nama : Asep Hadian Gunawan


NPM : D1A220065 NPM : D1A220086
Prodi : Sistem Informasi Prodi : Sistem Informasi
Kelas : 1RC Kelas : 1RC

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SUBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Nama Bisnis : Thai Serf
Bidang Usaha : Street food
Jenis Produk : Thai Suki

A. Identifikasi Peluang Bisnis

Saat krisis moneter yang menghantam Asia pada 1997, Thailand memutuskan untuk
fokus mempromosikan kulinernya ke seluruh dunia. Dalam kurun waktu 25 tahun, restoran
Thailand sudah menyebar ke berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Dengan kepopuleran masakan Thailand yang sampai menyebar ke berbagai penjuru
dunia, berbagai inovasi dapat tercipta dari tabrakan budaya kuliner dari berbagai negara. Lalu,
dengan melihat kepopuleran makanan Jepang dan China di Indonesia, kami mencoba untuk
menggabungkan budaya kuliner dari 3 negara yang berbeda agar dapat menciptakan cita rasa
yang baru bagi lidah masyarakat Indonesia.

B. Penjelasan Produk

Thai suki berasal dari negara Thailand. Thai suki ini mirip dengan sukiyaki khas
Jepang atau hot pot dari China, Thai suki berisi lembaran daging, aneka bakso, seafood,
pangsit, dan sayuran yang dimasukan ke dalam kuah kaldu panas, lalu dimasak langsung di
meja makan. Cita rasa thai suki cukup berbeda dengan Jepang dan China, thai suki biasanya
cenderung asem pedas.

C. Latar Belakang Bisnis

Perkembangan zaman dan teknologi dimasa kini, membuat orang orang lebih memilih
milih dalam membeli makanan, apalagi makanan pendamping. sering kali orang orang
bingung ketika memilih makanan pengganti nasi diselingi dengan nongkrong. terutama anak
zaman sekarang, karena target utama kami adalah anak muda, kami membuat makanan yang
selain harganya murah dan dapat dijangkau oleh anak anak kuliahan tapi juga rasanya sudah
pasti enak. Dua hal ini lah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan.
Dari uraian diatas maka sangat potensial jika kami mengembangkan usaha makanan side dish
ini. Walaupun penjualan ini kami targetkan untuk anak muda, tetapi semua kalangan juga
dapat menikmatinya. makanan ini dapat dinikmati saat cuaca panas maupun dingin karena
memiliki rasa yang segar.

D. Tujuan

Tujuan saya memilih jenis usaha ini yaitu:


a. Mencari keuntungan
b. Menarik minat konsumen
c. Mencapai target keuntungan
d. Berinovasi dengan berbagai budaya kuliner

E. Potensi Bisnis

Produk ini memiliki peluang bisnis yang besar dan menjanjikan. Hal ini dibuktikan
dengan kepopuleran budaya kuliner lain yang sukses di masyarakat. Dengan harga yang
terjangkau produk ini dapat dibeli oleh semua orang dari berbagai kalangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis SWOT

1. Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
○ Banyak peminatnya, terutama anak muda yang update tentang internet dan
sosial media
○ Punya tampilan menarik dan menggugah selera konsumen
○ Stok bahan baku yang banyak dan mudah didapatkan di Indonesia, tentu bahan
bakunya terbilang murah
○ Menggunakan bahan-bahan frozen food yang menjadikan stok bisa tahan lama
○ Rasa unik, masih tergolong jarang ditemukan
○ Sebagian bahan baku bisa diproduksi sendiri
2) Weakness (Kelemahan)
○ Pemeliharaan Alat yang kurang benar dan bersih membuat alat terlihat usang
dan mengganggu penampilan
○ Mudah dicontoh dan diikuti, sehingga terdapat banyak kompetitor
○ Karena belum pernah mencoba makanan otentiknya, sehingga tidak tahu rasa
otentiknya
2. Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
○ Tingkat pesanan akan melonjak tinggi jika tren sedang hype
○ Rasa hasil bisa diinovasikan
○ Gaya hidup masyarakat yang senang makan di luar rumah
○ Lokasi kedai mudah ditemukan
2) Threats (Ancaman)
○ Penjualan produk memang tinggi, tapi ditakutkan hanya karena tren sesaat
○ Adanya kompetitor yang menggunakan cara home service untuk menjualkan
dagangannya.
○ Kadang memicu kecenderungan konsumen untuk mudah bosan
B. Perancangan Bisnis

1. Sasaran dan Target Pasar


Produk yang dijual: Thai suki
Target lokasi: Sekitaran Universitas
Target demografi: Anak muda rentang usia 16 - 40
Karakter psikologis: Terbiasa dengan internet dan media sosial
2. Rencana Anggaran
● Pendapatan per Bulan
Penjualan rata-rata =
25 porsi x Rp. 15.000 = Rp. 375.000
Rp. 375.000 x 30 hari = Rp. 11.250.000
● Keuntungan per Bulan
Laba = Total pendapatan - Total biaya operasional
Rp. 11.250.000 - Rp. 5.233.100 = Rp. 6.016.000
● Lama Balik Modal
Total Investasi/keuntungan = Rp. 3.220.000 : Rp. 6.016.000 = 1 bulan

C. Manajemen Produksi

1. Kegiatan Produksi
○ Kegiatan awal produksi adalah mulai mengembangkan ide untuk kedepannya serta
terjun ke lapangan untuk mengetahui produk seperti apa yang diinginkan oleh
konsumen.
○ Mencari dan menentukan bahan baku yang mudah ditemukan dengan harga yang
bersaing sebagai penunjang bahan utama dengan cara melakukan survei langsung ke
lapangan.
○ Proses produksi dilakukan dengan menerapkan asas produksi yang higienis,
berkualitas agar mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
2. Penggunaan Bahan Baku
○ Cumi-cumi = Rp. 25.000 x 30 = Rp. 750.000
○ Ikan kakap = Rp. 29.000 x 30 = Rp. 870.000
○ Udang = Rp. 30.000 x 30 = Rp. 900.000
○ Jamur enoki = Rp. 20.000 x 30 = Rp. 600.000
○ Kecap asin = Rp. 10.000 x 30 = Rp. 300.000
○ Kaldu bubuk = Rp. 8.000 x 30 = Rp. 240.000
○ Serai = Rp. 5.000 x 30 = Rp. 150.000
○ Gula pasir = Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000
○ Daging sapi iris = Rp. 30.000 x 30 = Rp. 900.000
Total Biaya Tetap = Rp. 73.000
3. Daftar Peralatan Yang Dibutuhkan
○ Penyusutan Gerobak 1/54 x Rp. 1.850.000 = Rp. 34.000
○ Penyusutan Kompor & tabung 1/54 x Rp. 295.000 = Rp. 5.500
○ Penyusutan Giling bumbu 1/48 x Rp. 240.000 = Rp. 5.000
○ Penyusutan Baskom 1/36 x Rp. 100.000 = Rp. 2.800
○ Penyusutan Wajan 1/36 x Rp. 150.000 = Rp. 4.200
○ Penyusutan Panci 1/48 x Rp. 70.000 = Rp. 1.500
○ Penyusutan Spatula 1/36 x Rp. 15.000 = Rp. 500
○ Penyusutan Pisau 1/36 x Rp. 25.000 = Rp. 700
○ Penyusutan Mangkuk 1/12 x Rp. 90.000 = Rp. 7.500
○ Penyusutan Sendok 1/12 x 30.000 = Rp. 2.500
○ Penyusutan Meja dan Kursi 1/48 x Rp. 200.000 = Rp. 4.200
○ Penyusutan Alat tambahan 1/36 x Rp. 155.000 = Rp. 4.400
Total Biaya Variabel = Rp. 5.160.000
4. Biaya Operasional
○ Biaya tetap + Biaya Variabel = Total Biaya Operasional
○ 73.000 + 5.160.000 = 5.233.100
5. Bahan dan Proses Pembuatan
1) Bahan Thai Suki
○ 150 gram cumi-cumi segar
○ 100 gram ikan kakap yang telah di fillet
○ 150 gram udang segar, kupas kulit serta sisakan ekornya
○ 100 gram jamur merang
○ 2 sdm kecap asin
○ 2 centimeter lengkuas, memarkan
○ 2 batang serai ambil bagian putihnya, memarkan
○ 5 lembar daun jeruk purut, cuci bersih
○ 1 sdm air jeruk lemon
○ 2 sdm air asam
○ 2 liter kaldu udang
○ ½ sdt ketumbar bubuk
○ ¼ sdt merica bubuk
○ 3 sdt garam halus
○ 2 sdm gula pasir
○ 2 sdt penyedap rasa
2) Bahan Bumbu Sup Thai Suki
○ 3 siung bawang putih
○ 1 sdt ebi
○ 15 buah cabe rawit merah
○ 6 butir bawang merah
○ minyak seperlunya untuk menumis
3) Proses pembuatan Thai Suki
○ Udang, ikan serta cumi lumuri dengan ½ sendok air jeruk lemon lalu diamkan
selama waktu 10 menit.
○ Lalu, panaskan minyak kemudian goreng semua bumbu tom yam.
○ Kemudian, haluskan bumbu tom yam ini dengan cara blender dengan
minyaknya.
○ Rebuslah kaldu udang kemudian masukan bumbu tom yam yang telah halus,
beri tambahan daun jeruk, lengkuas serta batang serai. Tunggulah sampai
mendidih.
○ Selanjutnya masukan udang, ikan, cumi serta jamur merah dalam rebusan kuah
udang.
○ Beri tambahan kecap ikan, ketumbar bubuk, merica bubuk, garam, gula serta
penyedap rasa.
○ Masukkanlah air asam serta sisa air jeruk lemon, aduk sampai tercampur
dengan merata serta tunggu sampai menjadi matang.
○ Sup tom yam pun telah siap untuk dihidangkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa usaha Thai
suki ini dari segi ide, target pasar, hingga rencana keuangan berupa modal dan lain-lain,
memiliki prospek yang menjanjikan kedepannya. Tantangan terbesar dalam pemasaran ini
dan promosi produk Thai suki berupa trend sesaat yang menjadikan produk ini tinggi
dalam penjualan dan sangat mudah untuk jatuh juga.

B. Saran
Dengan banyaknya budaya kuliner dari negara-negara lain, akan bermunculan
inovasi-inovasi kuliner baru. Hal itu menyebabkan tren kuliner yang berubah-ubah sangat
cepat sehingga diperlukan skill manajemen yang tinggi dan juga kreatifitas unik yang
dapat membuat tren-tren kuliner baru sehingga bisnis kita dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama.
Kali ini kami mencoba untuk membuat sebuah tren kuliner baru di tengah masyarakat
Indonesia dan akan terus mencoba untuk berinovasi dengan kuliner-kuliner luar negeri
maupun kuliner dalam negeri. Untuk itu kami bertujuan untuk mencoba menguasai pasar
kuliner di Indonesia yang dapat terus berinovasi dan menghasilkan keuntungan yang
besar.

Anda mungkin juga menyukai