Anda di halaman 1dari 18

PERMASALAHAN DAN DAMPAK KETIDAKPATUHAN PEMANFAATAN

RUANG SERTA STRATEGI OPTIMALISASI PENGENDALIAN DI


PROVINSI BALI

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN


DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI
“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”
Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru
“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan
Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik,
Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana,
Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”

ALAM KRAMA KEBUDAYAAN BALI

Penyucian Penyucian Penyucian Penyucian Penyucian Penyucian


Jiwa Laut Sumber Air Tumbuh-tumbuhan Manusia Alam Semesta
(Atma Kerthi) (Segara Kerthi) (Danu Kerthi) (Wana Kerthi) (Jana Kerthi) (Jagat Kerthi)
1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam jumlah dan kualitas 12.Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat dalam
yang memadai bagi kehidupan Krama Bali. menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan
2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, dan Palemahan.
meningkatkan kesejahteraan petani. 13.Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya dan berpihak kepada
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-Bali.
serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali 14.Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri secara bersinergi antar
berbasis kecamatan. kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas baru.
4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan berkualitas 15.Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara konprehensif.
serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
16.Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan potensi
5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbasis keagamaan Hindu kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk mendukung
dalam bentuk Pasraman di Desa Pakraman/Desa Adat.
pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.
6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan
17.Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya (branding
berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang
Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.
18.Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara terintegrasi serta
7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan terintegrasi bagi kehidupan
konektivitas antar wilayah untuk mendukung pembangunan perekonomian serta akses dan
Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh dan berkembang sampai akhir masa kehidupannya.
mutu pelayanan publik di Bali.

8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan memiliki daya saing tinggi 19.Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya manusia
serta memperluas akses kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri. serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan Krama Bali serta
keamanan para wisatawan.
9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang komperhensif,
mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi Krama Bali yang bekerja di dalam dan di luar 20.Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat
negeri. budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai
budaya Bali.
10.Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Krama Bali. 21.Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan lingkungan yang, hijau, indah,
dan bersih.
11.Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala berdasarkan nilai-nilai 22.Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif efisien, terbuka,
filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang cepat, pasti
Jagat Kertih. dan murah.
Outline

PUPRKIM
DASAR HUKUM

PROFIL PROVINSI BALI


ISU PERMASALAHAN

PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG DI KABUPATEN/KOTA

PROVINSI BALU
DAMPAK KETIDAKPATUHAN PEMANFAATAN RUANG

STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


DASAR HUKUM
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya Tata Ruang
sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Pasal 147 ayat (1)

Dilaksanakan untuk mendorong setiap orang agar :

Mentaati Rencana Tata Ruang Memanfaatkan ruang sesuai Mematuhi ketentuan yang
yang telah ditetapkan dengan Rencana Tata Ruang ditetapkan dalam persyaratan
kesesuaian kegiatan pemanfaatan
ruang (KKPR)
PASAL 147 AYAT (2)

01
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 01
02
PERATURAN MENTERI NOMOR 21 TAHUN 2021
TENTANG PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGAWASAN

PUPRKIM
PENATAAN RUANG
PASAL 2
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana
dilaksanakan untuk mendorong dimaksud dilaksanakan untuk mendorong
terwujudnya Tata Ruang sesuai setiap orang agar:
dengan RTR a. menaati RTR yang telah ditetapkan;
b. memanfaatkan Ruang sesuai dengan RTR; dan
ayat (1) c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
persyaratan KKPR ayat (2)

Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan melalui :

Penilaian Penilaian Pemberian Insentif dan Pengenaan Sanksi Penyelesaian Sengketa

PROVINSI BALU
Pelaksanaan KKPR dan Perwujudan RTR Disinsentif Administratif Penataan Ruang
Pernyataan Mandiri Pelaku
UMK

ayat (3)
• LUAS WILAYAH PULAU BALI :
PROFIL WILAYAH PROVINSI BALI 559.472,91 Ha
BALI MAPS Wilayah Bali terdiri dari wilayah daratan (pulau)
yaitu Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa
Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau
Serangan dan Pulau Menjangan

BANGLI
SINGARAJA

NEGARA

KARANGASEM

TABANAN
GEOGRAFIS
GEOGRAFIS
BADUNG GIANYAR
PROVINSI BALI  8 Kabupaten dan 1 Kota, JUMLAH PENDUDUK
LUAS WILAYAH PULAU BALI :
 57 Kecamatan, PULAU BALI : 4200,1
5.636,66 KM2 JIWA
 636 desa/kelurahan dan DENPASAR
 secara adat terdiri dari 1.488 Desa Pekraman
 dan 3.625 Banjar Pekraman
KLUNGKUNG
 1603 Subak
03

Sumber : Perda 3/2020 tentang RTRW Provinsi Bali


dan Materi Teknis RTRW Provinsi Bali
04 POLA RUANG PROVINSI BALI

PUPRKIM
LUAS POLA RUANG

NO JENIS PERUNTUKAN LUAS PERUNTUKAN


Ha %
I KAWASAN PERUNTUKAN LINDUNG
1 Kaw. Perlindungan Terhadap Kaw.
Bawahannya
a. Hutan Lindung* 96.667,97 17,28
b. Kawasan Resapan Air - -
2 Kawasan Perlindungan Setempat 3.432,17 0,61
3 Kawasan Konservasi
a. Taman Nasional 14.115,56 2,52
b. Taman Hutan Raya** 1.084,32 0,19
c. Taman Wisata Alam 4.474,84 0,80
d. Cagar Alam 1.749,87 0,31
4 Kawasan Lindung Geologi - -
5 Kawasan Rawan Bencana 7.317,29 1,31
6 Kawasan Cagar Budaya - -
7 Kawasan Ekosistem Mangrove 345,55 0,06

Sub Total I 129.187,57 23,09


II KAWASAN PERUNTUKAN BUDIDAYA
1 Kawasan Hutan Produksi*** 8.856,35 1,58
2 Kawasan Hutan Rakyat -
3 Kawasan Pertanian -
a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 57.024,81 10,19
b. Kawasan Holtikultura 10.643,08 1,90
c. Kawasan Perkebunan 226.055,45 40,41
d. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan
4 Kawasan Perikanan 119,76 0,02
5 Kawasan Pertambangan dan Energi 5.291,04 0,95
6 Kawasan Peruntukan Industri 1.924,80 0,34
7 Kawasan Pariwisata 39.369,74 7,04
8 Kawasan Permukiman 81.000,71 14,48
9 Kawasan peruntukkan lainnya - -
Sub Total II 430.285,34 76,91
TOTAL 559.472,91 100.00

PROVINSI BALU
Sumber : Perda 3/2020 tentang RTRW Provinsi Bali
PEMANTAUAN PEMANFAATAN RUANG
05
PROVINSI BALI
KAWASAN PERKEBUNAN

SINGARAJA

NEGARA

KARANGASEM
KAWASAN PERTANIAN
TABANAN BANGLI

SEMPADAN JURANG BADUNG GIANYAR


KLUNGKUNG
JUMLAH
LUAS WILAYAH PULAUPENDUDUK
BALI : 5.636,66 KM2
SEMPADAN SUNGAI PULAU BALI : 4200,1 JIWA

DENPASAR

SEMPADAN DANAU
06

ISU PERMASALAHAN 5. Pemanfaatan ruang cenderung


dilakukan pada kawasan
pertanian, kawasan suci, tempat
1. Beberapa kasus terdapat suci, sempadan pantai/danau,
Rencana Pola Ruang RTRW sempadan jurang
Kabupaten/Kota belum
6. Sulitnya memastikan kebenaran
sinkron dengan RTRWP Bali
06 pernyataan mandiri terkait lokasi
2. Masih sangat sedikit rencana PMP UMK
rinci yg ditetapkan dalam
perkada 7. Belum melaksanakan penilaian
pelaksanaan KKPR dan penilaian
3. Belum dilaksanakan perwujudan RTR
pengendalian pemanfaatan 8. Belum optimalnya ketersedian
ruang dengan optimal secara kualitas dan kuantitas SDM
4. Belum menyusun perangkat
pengendalian pemanfaatan 9. Belum optimalnya peran PPNS
Penata Ruang
ruang dan instrumennya
10. Rendahnya Kesadaran masyarakat
akan tertib tata ruang
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN/KOTA 07
INSTRUMEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

PUPRKIM
Insentif adalah perangkat untuk mendorong kegiatan PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP OBJEK PBB P2
pemanfaatan ruang yang sejalan dengan RTR. Disinsentif
adalah perangkat untuk membatasi kegiatan
pemanfaatan ruang yang berpotensi mengganggu upaya
perwujudan RTR PEMBERIAN PUPUK PERSUBSIDI

BANGLI
SINGARAJA
INSENTIF
SUBSIDI NEGARA
SUBSIDI PEMBERIAN
PUPUK KARANGASEM
PUPUK KEPADA PETANI

TABANAN

PEMBERIAN
Provinsi Bali 
BIBIT/BENIH BADUNG GIANYAR
Peraturan Gubernur No. 54 Tahun 2018 PADI LUAS WILAYAH PULAU BALI : 5.636,66 KM2
SUBSIDI PUPUK
Tentang Prosedur Insentif dan Disinsentif
DENPASAR

Pemanfaatan Ruang

PROVINSI BALU
KLUNGKUNG
PENGURANGAN 100%
PAJAK UNTUK SAWAH
MURNI/EKOWISATA
Sumber : Pengawasan Kinerja Turbinlak,
DAN RTH Kinerja, Fungsi dan Manfaat PPR
Kabupaten/Kota 2022
PUPRKIM
PENGENAAN SANKSI
08
Pengenaan sanksi merupakan salah satu upaya pengendalian SEBAGIAN BESAR KABUPATEN/KOTA MEMBERIKAN SANKSI
pemanfaatan ruang, sebagai perangkat tindakan penertiban atas ADMINISTRATIF berupa peringatan tertulis (dapat juga
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, diberikan dari sektor terkait), dan beberapa diantaranya
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai izin yang dikeluarkan, serta melakukan pembongkaran pembangunan, dan penghentian
pemanfaatan ruang yang menghalangi akses publik
sementara kegiatan. Selain pengenaan sanksi administratif.
Provinsi Bali 
Peraturan Gubernur No. 70 Tahun 2018 KOTA DENPASAR sudah pernah memberikan pengenaan
Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bidang sanksi pidana terhadap pelanggaran yang terjadi.
Penataan Ruang

PENYELESAIAN SENGKETA

PROVINSI BALU
Kabupaten Kota yang telah masuk dalam tahapan
mediasi adalah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Sumber : Pengawasan Kinerja
Turbinlak, Kinerja, Fungsi dan
Untuk Kabupaten/Kota lainnya belum ada sengketa Manfaat PPR Kabupaten/Kota
2022
penataan ruang.
09 DAMPAK
KETIDAKPATUHAN PEMANFAATAN RUANG

1. Tidak terwujudnya tertib tata ruang


2. Pelanggaran pemanfaatan ruang
3. Degradasi Lingkungan
4. Rawan terhadap bencana
5. Adanya konflik kepentingan/sosial

PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
10
KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA
(PERDA NOMOR 3/2020 TENTANG RTRWP BALI)

STRATEGI

 Mengembangkan dan melestarikan kawasan pertanian


untuk mewujudkan nilai tambah daerah dan/atau
nasional
 Mengembangkan dan memanfaatkan KP2B dalam rangka
kemandirian dan ketahanan pangan
 Menekan alih fungsi lahan sawah untuk mendukung
budaya dan jati diri lansekap alam Bali
 Pengembangan kegiatan perekonomian perdesaan
berbasis pertanian

 Mempertahankan fungsi Kawasan Perdesaan di


sekitarnya
 Mengendalikan keseimbangan daya dukung dan
KEBIJAKAN daya tampung lingkungan
PERWUJUDAN DAN PENINGKATAN KESERASIAN, KETERPADUAN DAN  Mengembangkan Bali sebagai Pulau Organik
01 KETERKAITAN ANTAR KEGIATAN BUDIDAYA  Mengendalikan perubahan peruntukan tanaman
tahunan menjadi tanaman musiman
PENGENDALIAN PERKEMBANGAN KEGIATAN BUDIDAYA AGAR TIDAK  Perlindungan kawasan warisan budaya : Subak Bali
02 MELAMPAUI DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN Lansekap
11
STRATEGI PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
MENETAPKAN PERANGKAT
PENGENDALIAN

PUPRKIM
MELAKSANAKAN PENGAWASAN
PENATAAN RUANG

MELAKSANAKAN PENILAIAN
PENGUATAN KKPR DAN PMP UMK serta
MELAKSANAKAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN
PENILAIAN PERWUJUDAN
PEMANFAATAN RUANG SECARA PEMANFAATAN
RUANG PERENCANAAN TATA RUANG
INTENSIF ANGGARAN KAPASITAS SDM

PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN


RUANG MENETAPKAN PEMBERIAN
INSENTIF DAN DISINSENTIF

PROVINSI BALU
MELAKUKAN AUDIT TATA MELAKSANAKAN PENGENAAN SANKSI
RUANG ADMINISTRATIF
STUDI KASUS PEMANFAATAN RUANG
KONFLIK KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT - PARIWISATA - PERKEBUNAN
PEMANFAATAN RUANG DI SEBAGIAN RUAS JALAN PENELOKAN - KINTAMANI
Ditemukan 17 bangunan berupa café, restoran
dan bangunan baru, dimana 14 bangunan tidak
memiliki izin dan 3 bangunan sudah memiliki
izin
Lahan yang dibangun merupakan lahan
Lahan tersebut memiliki perkebunan dengan status kepemilikan lahan
nilai ekonomi yang tinggi hak milik.

Bangunan berada di Kawasan Strategis Adanya ketidaksinkronan peruntukan


Pariwisata Daerah Khusus (KSPDK) lahan antara Peta Rencana Pola
Kintamani, kawasan sempadan jurang dan Ruang RTRW Prov Bali dan RTRW
kawasan rawan bencana Kabupaten Bangli

Sumber : Pemantauan Pemanfaatan 12


Ruang Provinsi Bali Tahun ,
2021
13
STUDI KASUS PEMANFAATAN RUANG

Konflik Kawasan Pertanian – Pariwisata

PUPRKIM
PEMANFAATAN RUANG DI JALAN PANTAI LIMA SUBAK MUNGGU TEGALLANTANG, DESA
MUNGGU DAN DESA PERERENAN - KABUPATEN BADUNG

 Terdapat 13 bangunan, berupa villa, residence,  Tingginya keinginan masyarakat untuk membangun akomodasi
dan gudang yang berdiri diatas lahan pertanian wisata di lahan pertanian miliknya guna meningkatkan
pangan dengan status kepemilikan lahan hak perekonomian.
milik.  Berdasarkan Perda RTRW Provinsi Bali, Kawasan pemantauan

PROVINSI BALU
 Seluruh bangunan tersebut belum memiliki terletak di peruntukan kawasan pertanian yang juga terdeliniasi
IMB. sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Canggu.
 Sementara, pada Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Badung,
kawasan pemantauan terletak pada peruntukan kawasan
Sumber : Pemantauan Pemanfaatan Ruang
Provinsi Bali Tahun, 2021 budidaya tanaman pangan.
TERIMAKASIH
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai