Anda di halaman 1dari 13

BUKU PANDUAN

MC ADAT ISTIADAT
GORONTALO

Hj. NURMIN MERTOSONO


16 Oktober 2021
PANDUAN
TATA UPACARA ADAT GORONTALO
SERANGKAIAN DENGAN PELATIHAN PESERTA
DALAM MEMBAWAKAN
ACARA (MC) ADAT ISTIADAT GORONTALO
DI KAB. POHUWATO PROVINSI GORONTALO
HARI SABTU, 16 OKTOBER 2021

I. PENDAHLUAN
Masyarakat Gorontalo yang dikenal sebagai salah satu
diantara 19 Daerah / Lingkungan Hukum Adat di Indonesia
yang sementara memlihara aspek – aspek Adat yang tumbuh
dan berkembang di tengah – tengah masyarakat.
Hukum Adat Gorontalo yang umumnya dijabarkan
dalam tatanan disebut Adat Istiadat Daerah Gorontalo adalah
Adat yang Bersedikan Syara’ dan Syara’ Bersendian
Kitabullah, merupakan budaya yang ditaati secara turun
temurun yang meliputi kesekian jenis adat istiadat yang sudah
sempat di bakukan melalui seminar adat tahun 1984.
Barulah 4 (Empat Aspek Adat Daerah Gorontalo yakni :
1. ASPEK PENYAMBUTAN TAMU
2. ASPEK PENOBATAN
3. ASPEK PERKAWINAN
4. ASPEK PEMAKAMAN.

II. DASAR PELAKSANAAN


Permohonan Panitia Pelaksana Pelatihan Tata Cara
MC Adat Istiadat Gorontalo

III. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Buku panduan ini disusun dengan maksud untuk
memberikan penjelasan tentang tata cara MC Adat Istiadat
Gorontalo
2. Agar seluruh peserta mampu membawakan acara Adat
Gorontalo dalam Aspek Budaya Adat Istiadat Gorontalo.

IV. TEMA
Meningkatkan Adat Istiadat Gorontalo

V. SISTIMATIKA
Untuk mencapai Maksud dan Tujuan tersebut diatas,
maka Penyusun hanya memberikan 2 (Dua) Aspek Adat
Gorontalo yakni :

Lampiran I : Aspek Penyambutan Tamu (Mopotilolo)


Lampiran II : Aspek Perkawinan (Akad Nikah)
VI. PENUTUP
Demikian Panduan ini disusun dengan sederhana dan
segala kekurangan, dengan harapan kiranya dapat
dikembangkan sesuai situasi dan kondisi wilayah adat.
Terima kasih, ODU OLO.

Penyusun

Hj. Nurmin Mertosono


LAMPIRAN I :

ASPEK PENYAMBUTAN KEBESARAN ADAT GORONTALO


(MOPOTILOLO)

Kepada Yth : …………………………………………………………


Hari Ini Sabtu, 10 RabiulAwal 1443 H bertepatan dengan tanggal
16 Oktober 2021, Dimulai.

1. HANTALO ULI PU / GENDERANG ADAT DIBUNYIKAN.


2. MODUNGGA LO ADAT TILOLO / MENGGELAR SEKAPUR
SIRIH. (Menggelar Sekapur Sirih Adalah Sebutan Kepada
Tamu – Tamu Tertentu Dan Tamu – Tamu Terhormat Yang
Untuk Pertama Kalinya Berkunjung Ke Daerah Provinsi
Gorontalo, Dan Oleh Masyarakat Gorontalo Duluwo Limo Lo
Pohalaa Dikenal Dengan Falsafah Adat Bersendikan Syara’,
Syara’ Bersendikan Kitabullah, Menyambut Dengan Adat
Gorontalo Sebagai Ungkapan Syukur Dan Terima Kasih Serta
Ucapan Selamat Datang Di Provinsi Gorontalo, Kabupaten
Pohuwato).
3. MOPODUNGGA LOU YILUMO / SUGUHAN MINUMAN
DENGAN KUE ADAT GORONTALO. ( Dalam Suguhan
Minuman terdapat 4 (Empat) Unsur ini adalah sumber
kehidupan yang mengandung makna bahwa Bapak dan Ibu
bersama Rombongan adalah tamu yang utama dan telah
diterima oleh masyarakat Duluwo Limo Lo Pohalaa dan
beroleh restu memasuki wilayah Provinsi Gorontalo,
Kabupaten Pohuwato.
4. MOPOTOWULI LO TANIYA LO YILUMO / MEMBERIKAN
PERALATAN SAJIAN MINUMAN
5. MODU’A / PEMBACAAN DOA OLEH PARA ULAMA DAN
PEMANGKU ADAT
6. HANTALO ULI PU (GENDERANG ADAT DIBUNYIKAN).
7. LENGGOTA PULITIYO / PROSESI AKHIR
 MONGABI : Pernyataan Secara Resmi bahwa
penyambutan Kebesaran Adata Gorontalo Mopotilolo
Kepada ………………………………. Dinyatakan
Sempurna dan Selesai.
 HANTALO ULI PU (GENDERANG ADAT DIBUNYIKAN)
 DENGAN SANJAK : HULONTALO
- WUU JUU – JUU WUU
- MALO TOYUNUTA MALO (Telah Sempurnalah
Upacara Kebesaran Adat penjemputan dan
pembacaan Doa kepada : ……………………………..)
- TIMONGOLIYO EEYA NGALAA (Para Pembesar
negeri / Kepala Adat)
- TIMONGOLIYO EEYA LOHIDU ULIPU (Para
Pemegang Tampuk Pemerintahan)
- TEETO TEEYA – TEEYA TEETO (Diwilayah Adat
Sana dan Diwilaya Adat Sini, Diwilayah Adat Sini
dan Diwilayah Adat Sana)
- MAA ILU MONUWA, MAA ILOMOLANGA
MOTITINGOLEPO TIMONGOLIYO EEYA (Sudah
Sepanjang hari beristrahatlah para pembesar
Negeri / Kepala Adat).
- TOYILADIA (Dimahligai)
- SALALLAHU ALAIHI WASALAM (Salawat kepada
Nabi Besar Muhammad SAW dan Bersanjaklah)

 MONGABI – LIMUTU
- EEYANGGU – EEYANGGU – EEYANGGU
- MOLOTOYUNUTA MOLA POHUTU LOU LOLOLIMO
LI……………………………………..
- MAILO ILOLANGA ITO EEYA WOLO
MONGOWUTATO
- MOTITINGOLE, MOMULANGATOPO ITO EEYA
( TUANKU – TUANKU – TUANKU, TELAH
SEMPURNALAH UPACARA PENYAMBUTAN
KEBESARAN ADAT GORONTALOMOPOTILOLO
KEPADA…………………………………… SEMOGA
BERUMUR PANJANG BAPAK / IBU / ROMBONGAN,
SEMOGA HIDUP SUBUR TANAMAN DI NEGERI INI,
SEMOGA AMAN TENTRAM NEGARA INI,
BERKENAN BAPAK / IBU BERSAMA ROMBONGAN
ISTIRAHAT SEJENAK).
LAMPIRAN II :

ASPEK PERKAWINAN (AKAD NIKAH)

 PRA ACARA
Hadirin yang kami hormati….
Sambil menunggu kehadiran Calon Mempelai Pria, kita ikuti
awal prosesi adat
- MOPOBULITO : Pengaturan Tempat duduk di
persidangan adat menurut tatanan adat.
- HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
- MOPOTOOPU LO ADATI POTIDUNGU : Adat
berjenjang turun dari keluarga Calon Mempelai
Wanita kepada pemangku adat sebagai pelaksana
adat akad nikah
dari………………………………………………..
- HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
Calon mempelai pria telah tiba dan sebelum dijemput dengan
tahapan adat akan di awali dengan MOPODUNGGA LO
ADATI TI MAMANGO ULI PU – TONGGU LO ULIPU – AATO
DALALO ( Wujud penghargaan dari keluarga besar mempelai
putera kepada pembesar negeri, oleh LUNDU DULUNGO
LAYIO / Juru Bicara Calon mempelai Pria kepada LUNDU
DULUNGO WOLATO / juru bicara calon mempelai wanita.
HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
Hadirin yang kami hormati calon mempelai pria akan dijemput
dengan dengan tahapan adat :
- MOPOLAHU TOU TAEYA : Mempersilahkan turun
dari kendaraan
- MOPODIYAMBANGO : Mempersilahkan melangkah
- MOPOTUPALO : Mempersilahkan masuk lewat
gapura adat
- MOPONDALENGO : Mempersilahkan berjalan
- MOPOBOTULO : mempersilahkan naik lewat tangga
adat
- MOPOTUWOTO : Mempersilahan masuk
- MOPOHULOO : Mempersilahkan duduk

Acara Pokok
As. Al. Wr. Wb
Alhamdulillah Hirabbil Alamin
Syukuru wau dewo popolaiondo mola odehadirati liyo
Eeya ta o huuwo moaamila imaimato mayi dunia botiya wolo polo
utiya lio wau agama, tuudu ilomata liyo Eeya, ito lolotaluwa
tobiloloa molimomoto molamahu to saati botiya.
Salawati wau salamu popotaluwondo mao ode nabindo
Mohamadin SAW, tanggalepata mao ode ongongalaa lo ududua
oliyo wolo totonulala hihilinga wau wahealiyo, wau duanto ito
hiheluma hipipide tobiluloa molimomota molamahe to saati botiya
tolenggota lo adati lo akaji lo banta liyo li Bapak……….. woli
Ibu………..
To dulahe botiya, dulahu sahutu 10 Rabiul Awal 1443 H,
lohuhunuta lo tanggal 16 Oktober 2021 mahuonto mola lo
Basmallah, Bismilillah…………………………………………..
HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
( Syukur dan puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan seru sekalian alam, beserta isinya, beserta agamanya
yag kita yakini. Salam dan taslim kita limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga yang
patuh kepada ajarannya dan para Sahabatnya. Muda-mudahan
kita yang hadir pada siding adat ini, akan menjadi umat yang
selalu taat menjalankan agama, Amin. Serangkaian dengan
prosesi akad nikah pada saat ini, Sabtu 10 Rabiul Awal 1443
H, bertepatan dengan tanggal 16 Oktober 2021 mari sama –
sama kita buka dengan melafaskan Basmallah,
Bismillah……………)
HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
Sidang Adat yang mulia,
Lenggota bohuliyo, mohudu tonggota mondo ulipo lo
Hulontalo ode ulipu lo limutu. (Penyerahan Tampuk pimpinan
tanggung jawab pelaksanaan prosesi akad nikah dari
pemangku adat Gorontalo kepada pemangku adat Limboto,
Sampai dengan selesai).
 HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
 Sidang Adat yang Mulia, Hadirin yang kami Hormati.
 Mongowutato wau Mongodulaa tohiyanga botiya.
 Lenggota oluwo liyo, mopomaklumu lo lenggota lou
mamongakaji.
 HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
 Bapak / Ibu hadirin yang kami hormati
 Proses akad nikah akan melewati tahapan adat :
- Penyerahan wali
- Pembeatan kepada calon mempelai
- Pembacaan Khotbah Nikah
- Pengucapan Ijab Qobul
 Akan kami serahkan sepenuhnya kepada pelaksana.
 Sidang adat yang mulia
 Alhamdulillah pengucapan Ijab Qobul berjalan dengan
lancar dan saat ini kedua mempelai telah duduk bersanding
di kamar adat.
 Acara selanjutnya Pembacaan Doa
 HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.
 Mopohadiri / Mopodutu lo bohu
 Sidang adat yang mulia
 Lenggota selanjutnya Mopodungga Lo tamelo / Santap
Siang bersama.
 Mopodungga lo adati tombulu wau barakati / Pemberian
berkah kepada pembesar negeri, pemangku adat dan
undangan lainnya.
 Sidang adat yang mulia.
 Lenggota lou mopopipidu / Kepada kedua mempelai akan
dijemput dari kamar adat menuju pelaminan secara adat
istiadat gorontalo, dengan pakaian kebesaran adat,
pernikahan Gorontalo yakni Makuta dan Biliu.
 Makuta atau Paluwala untuk pengantin pria, dari asal
kata mahkota dan Biliu untuk pengantin wanita. Biliu
adalah pakaian adat kebesaran yang dipakai oleh Ratu
atau Permaisuri raja. Biliu berasal dari kata Biliwato yang
artinya diangkat dan dinobatkan.
 Siding adat yang mulia
 Lenggota pulitiyo, Mongabi : pernyataan secara resmi
bahwa akad nikah dari………………………………… telah
sempurna dan selesai.
 HANTALO ULI PU – Genderang adat dibunyikan.

Anda mungkin juga menyukai