K
E
P
A
D
A
0
PENGENALAN ADAT DAN BUDAYA BATAK TOBA
KEPADA GENERASI MUDA
Suku Batak Toba adalah salah satu diantara ratusan suku – suku yang berada diatas
bumi khususnya di negara Republik Indonesia. Kita sama – sama mengetahui
masing – masing suku mempunyai tradisi/ adat kebudayaan masing – masing utntuk
dilaksanakan.
Pemahaman Adat dan Budaya Batak Toba pada saat sekarang dapat dikatakan
tidaklah semuanya dapat diketahui oleh orang Batak Toba, terutama generasi muda
yang tinggal di perkotaan.
Kehidupan kita sekarang terutama generasi muda sudah lebih banyak mengetahui/
memahami bagaimana canggihnya peralatan modern yang dapat mengakses apa saja
yang di kehendaki. Sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) di zaman kemajuan sekarang ini. Apakah itu salah? Tentu tidak, namun
perlu sekarang ini menanamkan/ memperkenalkan kepada generasi muda saat ini,
pengetahuan tentang ADAT dan “BUDAYA BATAK TOBA” agar bagi mereka
dapat melekat Tradisi orang Batak Toba dan perlunya kita membenarkan petuah
orangtua dahulu yang mengatakan :
“OMPUNGTA NA PARJOLO MARTUKKOT TON SIALA GUNDI, NAPI
NUNGKA NI OPPUNGTA NA PARJOLO TAIHUTTON SIAN PUDI”
Untuk memperkenalkan sebagian ADAT dan BUDAYA BATAK TOBA, dapat
kami uraikan dibawah ini yaitu :
1
1) Marhori – hori dingding (Marhusip)
Tahapan ini 2 – 5 orang keluarga laki – laki menemui keluarga perempuan untuk
menyampaikan isi hatinya dan permohonannya agar ada terlebih dulu
kesepakatan internal kedua belah pihak dalam beberapa hal yang sangat penting
seperti :
Besarnya Sinamot ni boru (mahar)
Tanggal ikat janji (martumpol)
Tanggal pemberkatan pernikahan
2) Marpudun Saut
Marpudun Saut yang berarti merangkai dan merangkum seluruh pembicaraan/
kesepakatan antara Pihak Paranak dan Pihak Parboru menjadi suatu keputusan
bersama dalam acara Pesta Adat pada waktu yang ditentukan.
Pelaksanaan marpudun saut adalah sbb :
Pihak Paranak dan rombongan (Dongan Tubu/ Boru/ Dongan Sahuta) datang
ke tempat Parboru dengan membawa sipanganon na martudu – tudu ni
sipanganon.
Pihak Parboru yang dijumpai (Dongan Tubu/ Boru/ Pariban/ Hula – Hula
dan Dongan Sahuta) menerima kedatangan Pihak Peranak dan menyiapkan
Dekke (Ikan Mas) secukupnya.
Isi pembicaraan dalam Marpudun Saut antara lain :
Besarnya sinamot ni boru (mahar)
Tanggal pesta pernikahan/ pesta adat
Gereja tempat pemberkatan/ waktu kebaktian
Tempat pesta
Jumlah ulos dari parboru
Dialap jual/ marsibuha – buhai di tempat parboru
Ulaon tingkir tangga/ paulak une bila saat pesta dilaksanakan
Parjambaran (tudu – tudu ni si panganon)
Panandaion
± 90% dari besarnya sinamot sudah diserahkan Paranak ke Parboru
Ket : ini dilaksanakan setelah selesai ikat janji/ martumpol di Gerja
tempat Parboru
2
3) Pesta Adat/ Adat Nagok
Pelaksanaan pesta adat ini di mulai dari kedatangan Pihak Paranak ke tempat Pihak
Parboru dengan membawa sipanganon di dalam bakul lengkap tudu – tudu ni
sipanganon yang dinamakan Marsibuha – buhai. Seterusnya membawa pengantin
perempuan (di alap jual) ke rumah pengantin laki – laki selanjutnya keluarga ke dua
belah pihak bersiap berangkat ke Gereja untuk Acara Kebaktian Pemberkatan
Pernikahan Pengantin.
Selesai acara pemberkatan di Gereja, seterusnya menuju tempat pesta (wisma) yang
dipersiapkan oleh Pihak Paranak, selanjutnya Pihak Paranak mempersilahkan
seluruh undangan terutama Hula – hulanya untuk masuk ke gedung dan duduk di
tempat yang sudah ditentukan.
Pada saat makan bersama Pihak Paranak menyampaikan Tudu – tudu ni
Sipanganon ke Pihak Parboru, selanjutnya Pihak Parboru menyampaikan Dekke
(ikan mas) ke Pihak Paranak dan juga Parboru menyampaikan Dekke kepada kedua
pengantin.
Marlolo Mangkatai, Pangkataian dilaksanakan oleh Pihak Paranak dan Undangan
(keluarga) berhadapan dengan Pihak Parboru dan Undangan (keluarga) masing –
masing dipimpin oleh Juru Bicara (Raja Parsinabung) untuk merealisasikan seluruh
yang dibicarakan pada saat Marpudun Saut.
Rangkaian selanjutnya melalui juru bicara adalah sbb :
Paranak menyampaikan Pinggan Panukkunan yang berisi :
Beras (Parbue Pir)
Daging berbentuk (Tanggo – tanggo na bolon)
Uang (Ringgit Sitio Soara)
Sirih (Napuran Tiar)
Juru bicara (Raja Parsinabung) kedua belah pihak saling bertanya dan
menjawab isi dari pinggan panukkunan tersebut.
Selanjutnya Paranak menyerahkan kepada Parburu yaitu :
Uang panggohi ni sinamot (mahar)
Uang panandaion
Paranak dan Parboru menyerahkan uang (Tintin Marakkup)
kepada paman pengantin laki – laki (Tulang Pengantin Laki – Laki)
Selanjutnya Parboru menyampaiukan Ulos (Mangulosi) kepada keluarga Paranak
sebanyak jumlah ulos yang disepakati pada saat Marpudun Saut (Ulos Suhi ni
Appang) dan juga Ulos Rombongan /Undangan PARBORU.
3
URAIAN ULOS DARI PARBORU :
1) ULOS PASSAMOT : Untuk Orangtua Pengantin Laki – laki
2) ULOS HELA/ BORU : Untuk Pengantin
3) ULOS PARAMAAN : Untuk Bapatua Pengantin Laki – laki
4) ULOS SIMANDOKKON : Untuk Abang/ Adik Pengantin Laki – laki
5) ULOS SIHUNTIAMPANG : Untuk Lae dan Iboto Pengantin Laki – laki
6) ULOS UNTUK OPPUNG SUHUT
7) ULOS TODOAN : Untuk Paidua ni Suhut
Dst ………….. sesuai jumlah yang disepakati.
MARULAON SADARI :
Setelah selesai keluarga Parboru menyampaikan Ulos kepada keluarga Paranak
dilanjutkan dengan ULAON SADARI, yaitu Tingkir Tangga dan Paulak Une.
Pihak Parboru membawa Dekke (Ikan) Mas dan Boras Sipirni Tondi dan Pihak
Paranak menyerahkan Juhut lengkap dengan Tudu – tudu ni Sipanganon dan nasi
masing – masing di dalam tandok.
Setelah selesai Ulaon Sadari, seluruh Hasuhuton Paranak dan Parboru
menggucapkan Hata “OLOP – OLOP” yang dipimpin Raja ni DONGAN
SAHUTA Paranak dan Parboru dengan memegang PINGGAN Berisi BORAS PIR
dan uang OLOP – OLOP.
PARJAMBARAN/ HASAHATAN NA :
1) OSANG : Kepala Hula – Hula
2) ULU (KEPALA KANAN) : Kepada Tulang
3) ULU (KEPALA KIRI) : Kepada Boru/ Bere – ibebere
4
4) UPA SUHUT (EKOR) : Kepada Hula – Hula
5) RUSUK (3 – 5 BARIS) : Kepada Bona Tulang/ Bona Ni Ari/ Tulang
Rorobot/ Hula – Hula Haha – Mar anggi/ Hula
– Hula Naposo
6) PANAMBOLI : Kepada Na Mardongan Tubu
7) SOIT NABALGA : Kepada Dongan Sahuta/ Pariban/ Huria dst
8) ALIANG : Pelengkap
9) ATE – ATE : Pelengkap
10) BUTUHA RAJA : Pelengkap
11) POHU (DAGING BULAT) : Kepada Punguan – punguan
DEKKE/ HASAHATANNA :
1) Kepada Orangtua Pengantin Laki – Laki : 3 Ekor
2) Kepada Pengantin : 1 Ekor (besar)
3) Kepada Pamarai (Bapatua Pengantin Laki – Laki) : 1 Ekor
4) Kepada Simandokkon (Abang/ Adik Pengantin Laki – Laki) : 1 Ekor
5) Kepada Sihunti Ampang (Lae /Iboto Pengantin Laki – Laki) : 1 Ekor
6) Kepada Paidua Ni Suhut : 1 Ekor
7) Kepada Boru : 1 Ekor
5
2) MAMBULANG – BULANGI
Seseorang yang dapat di bulang – bulangi adalah seorang TOKOH, Seorang
Raja, Seorang Pemimpin yang mengayomi/ pemikir/ pemersatu dan dihormati
semua kalangan/ lapisan masyarakat.
SEPERANGKAT Tali – tali Penutup Kepala
BULANG Ulos
BULANG Tongkat Tunggal Panaluan
Gelang Besar dari Tembaga
Ikat Pinggang Raja
Pedang
PERALATAN Ogung
GONDANG Taganing
Trompet/ Sarune
Seruling
Kecapi
Keyboard
6
PERALATAN Sexopon
MUSIK Taganing
Drumb
Gitar
Seruling
Keyboard
7
7. SURI – SURI GANJANG : Biasa Dipakai Parmalim
1) UNTUK PERKAWINAN
A. TUBUAN LAK – LAK MA, TUBUAN SIKKORI DI DOLOK NI PURBA
TUA. TUBUAN ANAK MA HAMU, JALA TUBUAN BORU,
DONGANMU MA I ANTONG SAHAT TU NA SAUR MATUA.
8
B. BINTANG NA RUMIRIS, OMBUN NA SU MOROP.
TUBUAN ANAK MA HAMU RIRIS, BORU MUNA PE ANTONG
TOROP.
9
Demikian juga Umpasa – Umpasa pada Pesta – Pesta dan Acara – Acara lain
yang dilaksanakan oleh BATAK TOBA.
Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat dan dapat dilestarikan oleh generasi
muda khususnya REMAJA/ NAPOSO BULUNG HKBP Delitua Ressort Delitua.
TUHAN MEMBERKATI
10