Anda di halaman 1dari 3

Peran Akuntan Profesional dalam Memfasilitasi Peran Pemangku Kepentingan

Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan
untuk pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Para
pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi yang dibuat oleh para akuntan
profesional sebagai informasi utama, meskipun bukan satu-satunya untuk membuat
keputusan.
Peran akuntan dalam memfasilitasi peran pemangku kepentingan dapat dilihat dari:

 Mengidentifikasikan pemangku kepentingan


 Menilai kebutuhan pemangku kepentingan
 Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan
 Mencatat data ekonomi mengenai aktivitas dan peristiwa perusahaan
 Menyiapkan laporan akuntansi bagi para pemangku kepentingan
Akuntan profesional dapat berperan aktif dalam mewujudkan prinsip peran pemangku
kepentingan di antaranya, namun tidak terbatas pada:

 Mendorong pengungkapan tentang pemenuhan tanggung jawab korporat.


 Membangun sistem pengendalian internal perusahaan yang menjamin ketaatan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan, kontrak perjanjian, serta
norma-norma yang berlaku.
 Membangun sistem yang menghubungkan remunerasi karyawan dengan kinerja
jangka panjang perusahaan sehingga dapat meningkatkan partisipasi karyawan
dalam tata kelola perusahaan.
 Membangun sistem informasi yang menjamin pengungkapan informasi yang tepat
waktu dan andal kepada seluruh pemangku kepentingan.
 Membangun sistem whistleblowing yang andal dan aman bagi para pihak yang
menjalankan peran sebagai whistleblower dan informatif bagi pihak berwenang
untuk menindaklanjuti informasi yang diperoleh.
 Mendorong pengungkapan informasi yang relevan dan andal dalam kerangka
penyelesaian kebangkrutan perusahaan, untuk melindungi para pemangku
kepentingan, khususnya kreditur.
Peran akuntan terhadap peran pemangku kepentingan dapat dilihat dari sisi:
1. Sisi Perusahaan
Manajemen merupakan pihak intern yang berkaitan langsung dan sangat
memerlukan informasi keuangan untuk melakukan pengendalian (control),
pengoordinasian (coordination), dan perencanaan (planing).
Pihak ekstern yang mempunyai kaitan langsung dengan perusahaan, antara lain
investor (pemilik),kreditor, pelanggan, karyawan, dan masyarakat.
Mereka berkepentingan dengan informasi keuangan perusahaan dengan manfaat
yang berbeda-beda, antara lain:
 Pemilik berkepentingan untuk menentukan sikap tetap memegang saham atau
melepasnya.
 Kreditor berkepentingan untuk memutuskan kredit kepada perusahaan dapat
diperpanjang atau di perbesar.
 Pelanggan (customers) berkepentingan untuk mengevaluasi hubungan usaha
dengan perusahaan.
 Karyawan berkepentingan untuk mengetahui hak-hak yang dapat diperoleh dari
perusahaan.
 Masyarakat umum berkepentingan untuk aspek umum dan sosial perusahaan.
 Perusahaan dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
memerlukan informasi mengenai alokasi sumber daya. Informasi tersebut
digunakan untuk menentukan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak,
dan sebagai dasar penyusunan statistik pendapatan nasional.

2. Sisi Bisnis
Dalam dunia bisnis, peran akuntan dapat diarti kan sebagai pemberi
informasi dalam bentuk laporan untuk para pemangku kepenti ngan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Para pemangku kepentingan
tersebut adalah owners (pemegang saham), employe
(pekerja), customers (pelanggan), creditors  ( o r a n g   y a n g m e m b e r i
pinjaman), government (pemerintah), community (masyarakat). Para
pemangku kepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai
informasi utama, meskipun bukan satu-satunya untuk membuat
keputusan, mereka juga menggunakan informasi yang lain.

 Contoh, dalam memutuskan dalam memberikan fasilitas kre
d i t   k e sebuah toko ritel setempat, bank tidak hanya menggunakan laporan
akuntansi tersebut, tetapi juga mendatangi toko dan bertanya pada
lingkungan sekitarnya mengenai reputasi pemilik toko.

Pengaduan oleh Pemangku Kepentingan terhadap Kemungkinan Pelanggaran


Aturan/Etika oleh Orang Dalam Korporat
1. Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional
Kode Etik yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor:
SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh manajemen dan karyawan wajib
memahami standar kode etik ini sebagai dasar penerapan dalam berperilaku yang
mengatur hubungan antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan,
pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan
masyarakat. Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani standar kode
etik tersebut setiap dua tahun sekali.
2. Penanganan terhadap Penyimpangan atas Peraturan
Perseroan dan Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui
penyelidikan yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan
keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat tindakan,
derajat kesalahan dan motif tindakan.
3. Ketentuan Umum Penanganan Pengaduan Pelanggaran
Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal maupun
eksternal. Perseroan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran,
baik dari pelapor yang mencantumkan identitasnya maupun yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai