Anda di halaman 1dari 11

46

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum
memakai analisis statistik. Karenanya dalam penelitian kuantitatif
pengukuran terhadap gejala yang diminati menjadi penting, sehingga
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan
berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap variabel
yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif (Prasetyo dan
Miftahul Janah, 2005: 184). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok
(Singarimbun dan Efendi, 1995: 3). Jenis survei ini digunakan untuk
menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Sedangkan desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu
metode yang berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta,
peristiwa sebenarnya mengenai objek penelitian (Vrendenbergt, 1980: 34).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di MA Miftahuttholibin berada yang
beralamat di Kompleks Pondok Pesantren Miftahuttholibin No. 05 Desa
Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai 03 Mei sampai 26 Mei 2014.

46
47

3. Kondisi Objektif
a. Profil Umum Sekolah
Kode satuan kerja : 312321213266

Satuan kerja : MA Miftahuttholibin

Alamat kantor : Jln. Pondok Pesantren Miftahuttholibin,

Desa Timbang, Kec. Cigandamekar,

Kab. Kuningan, Provinsi Jawa Barat

Telepon : (0232) 8617196

Kode pos : 45556

Nama Kepala : Drs. H. Soleman M,Ag

NIP : 196003101999031001

b. Data tanah dan gedung


Tabel 2
Data Tanah dan Gedung/ Bangunan MA Mifathuttholibin

Luas Tanah (m2) 699 m2


Luas Bangunan (m2) 569 m2
Jumlah Lantai 2 lantai
Halaman (m2) 134 m2

c. Data siswa tahun ajaran 2013/ 2014


Data siswa di MA Miftahuttholibin desa Timbang Kecamatan
Cigandamekar Kabupaten Kuningan pada tahun 2013/2014 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
48

Tabel 3
Data Siswa MA Miftauttholibin Tahun 2013/2014

Jenis kelamin
No. Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas X 23 37 60
2 Kelas XI 35 36 71
3 Kelas XII 32 37 69
Total Siswa 90 110 200

d. Keadaan guru
Untuk mengetahui data tentang keadaan guru menurut mata
pelajaran di MA Miftahuttholibin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4
Guru MA Miftahuttholibin dan Tugas Mengajar tahun 2013/ 2014

Guru
No Nama/ NIP Tempat, Tanggal Lahir
Bidang Studi
Drs. H. Soleman M.Ag
1 Kuningan, 10-03-1960 B. Arab
NIP. 196003101999031001
Mulyati S.Ag
2 Kuningan, 16-03-1960 B. Indonesia
NIP. 196003161985032001
Halimatusadiyah S.Ag
3 Ciamis, 18-12-1972 Sejarah
NIP.197212182006042005
Jumad Sutrisna
4 Kuningan, 12-03-1968 -
NIP.196803122006041017
Tuti Umu Mulyati S.Pd
5 Kuningan, 27-04-1982 Matematika
NIP.198204272007102003
6 KH. Kukung A Manaf Kuningan, 12-12-1952 Kitab
49

7 KH. Cucun Manshur Kuningan, 12-03-1955 Qurdis


8 Hj. Lilis Faizah Jakarta, 04-04-1965 Qiroat
9 Dra. Hj. Endah Hamidah Kuningan, 07-05-1965 Sosiologi
10 Eti Rusmalawati S.Pd Kuningan, 12-04-1982 Bhs. Inggris
11 Oman Abdul Rohman S.Ag Kuningan, 03-11-1973 PPKn
12 Paung Safra’i S.Pd Cirebon, 20-01-1976 Ekonomi
13 Oman Sofwaturohman S.Pd Kuningan, 14-05-1983 Geografi
14 Agus Saeful Bahri S.Ag Kuningan, 15-08-1976 Bhs. Arab
15 Imanudin S. Com Kuningan, 27-03-1983 TIK
16 Alal Zalalaudin S.HI Kuningan, 07-07-1984 Fiqih
17 Budi S.Pd Kuningan, 12-01-1976 Olahraga
18 Sulaeman Anwar Kuningan, 16-07-1983 -

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2010: 173). Dengan kata lain, menurut Sugiyono (2008) populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik (sifat) tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
siswa MA Miftahuttholibin kelas XI sebanyak 35 siswa.

2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk
sumber data (Sugiyono, 2008: 117). bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tertentu yang mewakili (representatif)
populasi. Adapun penentuan sampel yang dilakukan pada penelitian ini,
sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto (2010: 130-131), diambil
secara proporsional. Dalam hal ini, jika jumlah subyek kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
50

penelitian populasi. Sedangkan, jika jumlah subyeknya lebih besar dari


100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih sebagai
sampel. Pada penelitian, karena jumlah sampel kelas XI kurang dari 100
(Ʃ siswa < 100), sehingga sampel yang diambil adalah jumlah
keseluruhan atau total 35 siswa).

D. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yang telah dikemukakan “Pengaruh
Pendidikan IPS dalam Pembelajaran Sosiologi terhadap Pembentukan
Perilaku Sosial Siswa di MA Miftahuttholibin (Kecamatan Cigandamekar,
Kabupaten Kuningan), Penulis menetapkan dua variabel yaitu: variabel
independen (variabel X) adalah “Pembelajaran IPS-Sosiologi”, sedangkan
variabel dependen (variable Y) adalah “Pembentukan Perilaku Sosial Siswa”
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data penelitian, Penulis juga berusaha menentukan
sumber data agar diperoleh data yang relevan. Dalam penentuan sumber data,
dikenal dua tipe sumber:
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui penelitian langsung ke objek penelitian
untuk memperoleh data yang diambil dari sumbernya, yaitu dari guru
dan siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sejumlah buku dan bacaan lainnya yang ada
hubungan nya dengan judul skripsi untuk dijadikan sumber rujukan.

Pada prinsipnya, teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh


gambaran mengenai sejauh mana pengaruh independen (variabel X) terhadap
variabel dependen (variabel Y). Penulis menggunakan teknik pengumpulan
data meliputi observasi, wawancara (interview), kuesioner (angket).
51

1. Observasi
Observasi adalah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian (B. Inggris “to
observe”) yang berarti melihat dengan teliti, mencermati dengan hati-
hati, mengintip atau mengamati. Teknik ini dilakukan dengan
mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian yaitu dengan cara
mengamati sejauhmana siswa mampu mengontol diri dan bagaimana
perilaku siswa di MA Miftahuttholibin.
2. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Subana dkk
2005: 29). Teknik ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
langsung dengan beberapa Informan diantaranya siswa dan guru IPS-
Sosiologi di MA Miftahuttholibin.

3. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel apa yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan
bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapatdiberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet
(Sugiyono, 2008: 199). Menurut Suharsismi Arikunto, ada beberapa
keuntungan dalam pengguanaan kuesioner, yaitu: (1) Tidak memerlukan
hadirnya peneliti; (2) Dapat dibagikan serentak kepada banyak
responden; (3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya
masing-masing dan menurut waktu senggang responden. Adapun angket
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup, artinya jawaban
angket telah disediakan, sehingga responden (siswa) tinggal memilih
jawaban yang sesuai dengan persepsinya.
52

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat instrumen


angket untuk siswa adalah sebagai berikut: (a) Persiapan; (b) Penyusunan
kisi-kisi; (c) Penyusunan item angket; (d) Konsultasi dengan Dosen
Pembimbing; (e) Penyempurnaan instrumen; (f) Penyebaran angket
kepada siswa (responden). Jumlah keseluruhan pertanyaan 20 soal.
Masing-masing pertanyaan tersebut memberikan jawaban dengan opsi:
(a) Ya; (b) Kadang-kadang; (c) Tidak.

F. Teknik Analisis Data


Setelah diperoleh data secara prosedural, selanjutnya diadakan terhadap
data tersebut dan data analisis yang digunakan sehubungan dengan penelitian
ini meliputi:
1. Analisis Prosentase
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 175) untuk pengolahan angka yang
didapat dari hasil angket yang disebarkan dengan setiap alternatif
jawaban diberikan skor:
Ya :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Untuk interpretasi skor angket maka digunakan kriteria sebagai berikut:

Angka 0% - 20% = sangat lemah

Angka 21% - 40 % = lemah

Angka 41% - 60% = cukup

Angka 61% - 80% = kuat

Angka 81 % - 100% = sangat kuat

(Riduwan, 2012:89)
53

2. Uji Validitas
yaitu suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur. Untuk mencari validitas angket, Penulis melakukan
analisis dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skot total (seluruh item)
N = Jumlah responden
(Riduan, 2007: 98)
Selanjutnya, dihitung dengan uji-t dengan rumus :

r n2
t
1 r 2
t = Nilai thitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk  = 0,05 dan derajat kebebasan (df = n - 2).


kaidah keputusan adalah: jika thitung > ttabel maka uji bernilai “Valid”
dan sebaliknya jika thitung < ttabel maka uji bernilai“Tidak Valid”. Jika
instrumen yang bersangkutan Valid maka dilihat dari kriteria penafsiran
mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Tabel 5
Koefisien korelasi (r)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
54

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2008: 257)


3. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha (α) sebagai
berikut:

Keterangan:
α : Koefisien Keandalan Alat Ukur
K : Jumlah Variabel
R : Koefisien Rata-rata Koefisien antar Variabel
(Riduwan, 2007: 115)
4. Analisis Korelasi Product Moment
Sedangkan untuk mengetahui korelasi dari masing-masing variabel,
penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑X i = Jumlah skor X
∑Y i = Jumlah skor Y
N = Jumlah responden
55

5. Uji Hipotesis
Berdasarkan rumus diatas, nilai koefisien (rxy) perlu diuji, untuk
mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan atau tidak,
menggunakan rumus sebagai berikut: (Riduan, 2007: 98)

r n2
t
1 r 2
t = Nilai thitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis adalah tolak Ho dan terima
Ha, dengan ketentuan sebagai berikut:

jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima


jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Hipotesis (hipotesa) adalah jawaban sementara terhadap masalah


penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling
tinggi tingkat kebenarannya (Margono, 2005: 67-68). Dengan kata lain,
hipotesa merupakan kesimpulan teoritik yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empirik (Sudarwan
Danim, 2004: 115). Pada penelitian ini, Penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh antara Pembelajaran Sosiologi terhadap
pembentukan perilaku sosial siswa.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Pembelajaran Sosiologi


terhadap pembentukan perilaku sosial siswa.

6. Koefisien Determinan
Untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan Variabel X terhadap
Variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai
berikut:
56

Keterangan:
KD = nilai koefisien determinan
r = nilai koefisien korelasi
(Subana, 2000: 137)

Pada beberapa bagian tertentu dalam teknik analisis data, Penulis


menggunakan Software Ms Excell 2007 dan SPSS 16.0 for Windows Release.

Anda mungkin juga menyukai