Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN


ADOPSI
O
L
E
H

BAHRIA
KELAS H

KAB. KEPULAUAN SELAYAR


SULAWESI SELATAN
SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN ADOPSINYA

SIFAT-SIFAT INOVASI

5 Macam sifat inivasi


            1. keuntungan relatif
            2. kompatibilitas
3. kompleksitas
4. trialabalitas
5. observabilitas.

Keuntungan Relatif
            Keuntungan relatif adalah tingkatan dimana suatu ide baru dianggap membawa sesuatu
yang lebih baik dari ide-ide sebelumnya. Welkening (1952) menyelidiki krisis iklim terhadap
pengadopsian alat pengering rambut di kalngan petani Wisconsin. Pengadopsian beranjak dari
16% pada tahun 1950 menjadi 48% pada tahun 1951. karna pada saat itu musim dingin dan
musim hujan mennjadi penyebab petani menggunakan pengering rambut untuk mengeringkan
jerami.
            Jadi pada intinya berkembangnya suatu inivasi banyak di sebabkan karna faktor luar,
misalkan pada tahun 1951 itu cuaca panas, maka petani tidak akan mengunakan inovasi baru itu.
Karna cuaca yang panas tidak berpengaruh terhadap petani, justru menguntungkan  mereka utuk
mengeringkan jeraminya.
            Suatu peristiwa juga biasa membuat suatu inovasi cepat di adaopsi oleh masyarakat.

KEUNTUNGAN RELATIF DAN KECEPATAN ADOPSI


            Dari penyelidikan yang ada menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara keuntungan
relative dengan kecepatan adopsi. artinya lebih besar keuntungan relative suatu inovasi menurut
pengamatan msyarakat, semakin cepat inovasi itu di adopsi.
            Kebanyakan para ahli ilmu social menyatakan bahwa indikator keuntungan reltif yang
paing menonjol pengaruhnya adalah keuntungan yang bersifat ekonomis. Tetapi takselamanya
begitu: dimensi keuntungan relative yang non ekonomis seperti prestise sosisl dan penerimaan
social dapat pula di harapkan sebagai penjelas kecepatan adopsi.
             Contohya daging sapi di India dimurahkan sampai setengahnya, orang-orang hindu
takakan membeli dan memakannya. Karena peningkatan keuntungan relative suatu inovasiharus
agak luar biasa agar dapat berpengaruh kecepatan adopsinya lebih besar. Setidak-tidaknya 25
atau 30%. Dan masyarakat yang masih sederhana tidak mungkin mrmbedakan apakah inovasi itu
menguntungkan atau tidak jika keuntungan relatifnya hanya berbedasekitar 5 atau 10%.
            Jadi kecepatan adopsi bagi kebanyakan orang mungkin tergantung pada aspek-aspek
keuntungan relative yang bersifat ekonomis saja dan hal ini tidak cocok bagi masyarakat yang
masih sederhana, dimana aspek-aspek ekonomis dari keuntungan relative dan kompatibilitas
mungkin mempunyai siknifikansi yang lebih besar dalam menjelaskan kecepatan adopsi.
            Artinya cepat tidaknya suatu inovasi di adopsi oleh masyarakat, itu tergantung dari
kebiasaan, perubahan zaman kemajuan suatu ilmu pengetahuan menuntut masyarakat harus
menggunakan cara dan kebiasaan sesuai dengan zaman dan kebutuhan yang di hadapi.
KETERHUBUNGAN DENGAN NILAI-NILAI

            Seperti yang terjadi di India kebudayaan yang terjadi disana telah mencegah
pengadopsian “ memakan daging” India berpenduduk sekitar 520 juta dan punya 200 juta sapi
yang di pandang suci. Tidak ada sapi yang boleh di sembelih dan juga sapi perah yang baik tidak
boleh di perah susunya. Kenyataan ini, ditambah lagi kurangnya lembu itu dari makanan bergizi
menyebabkan hasil rata-rata pemerahan susu hanya menghasilkan 900 pon setahunnya.
            Artinya suatu inovasi harus juga memandang nilai kebudayaan di suatu daerah agar
inovasi itu bias diterima dengan baik. Karana apabila ada suatu inovasi yang bertolak belakang
dengan nilai kebudayaan setempat jelas sudah inovasi itu tidak akan di terima,

KETERHUBUNGAN DENGAN IDE-IDE YANG DI


PERKENALKAN SEBELUMNYA
           
            Suatu inovasi selain berhubungan dengan nilai-nilai kultural yang sudah terjadi di
masyarakat, suatu inovasi harus berhubungan dengan ide-ide yang telah di terima sebelumnya.
Agar mayarat dapat mempercepat atau menghambat kecepatan adopsi. Alat lama untuk menksir
ide baru.

KETERHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN KLIEN

            Orang menciptakan suatu inovasi harus juga tau apa kebutuhan klien atau masyarakat,
sehingga masrakat dapat mengetahui kebutuhan nyata yang di rasakan, cara mengetahuinya bias
dengan cara informal dalam kontak-kontak inter personal dengan klien atau survai dapat di
pergunakan untuk menentukan kebutuhan klien terhadap inovasi.
            Seperti yang kita tahu kadang klien itu tidak mengetahui bahwa mereka membutuhkan
suatu inovasi karena mereka tidak mengetahui adanya ide baru itu dan atau efek apa yang di
timbulkan oleh inovasi itu.

KOMPATIBILITAS DAN KECEPATAN ADOPSI

            Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keterhubungan inovasi dengan situasi klien
berhubungan positif dengan kecepatan pengadopsianya. Akan tetapi analisa satistik terhadap hal
ini menunjukkan bahwa kompatibilita inovasi relative kurang penting dalam memprediksi
kecepatan inovasi di bandingkan dengan keuntungan relative.
            Kesenangan klien dapat berpengaruh klien itu mau mengadopsi inovasi itu atau tidak,
karna klien juga mempertimbangkan suatu inovasi dengan dirinya dan keuntungan relatifnya.
Sehingga inovasi itu dapat di terimanya

             
PAKET INOVASI
           
             Inovasi masih dipandang sebagai suatu yang tunggal maksudnya disini tidak bisa berdiri
sendiri oleh seorang,melainkan suatu paket atau komplek ide-ide baru yang saling
berkaitan.Pengadopsian suatu ide baru bisa merupakan pemetik picu bagi pengadopsian ide-ide
baru lainnya.Hal itu memang benar sesuai dengan tujuannya suatu inovasi baru di ciptakan selalu
berhubungan dengan ide yang terdahulu. 
             Kemudian ditentukan lah kelompok inovasi seperti;

a. Kompleksitas (kerumitan inovasi).

Adalah tingkat dimana suatu inovasi dianggap relative sulit untuk dimengrti dan digunakan .

b. Triabilitas (dapat dicobanya suatu inovasi)

Adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil.

c. Observabilitas (dapat diamatinya )

Adalah tingkat dimana hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain.

KECEPATAN ADOPSI

            Kecepatan adopsi adalah tingkat kecepatan penerimaan inovasi oleh angota system sosial.
Hal-hal yang dapat menjadi fariabel penjelas kecepatan adopsi adalah:

1. Tipe keputusan inovasi


2. Sifat saluran komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarkan inovasi Dallam
proseskeputusan inovasi.
3. Ciri-ciri sistim sosial
4. Gencarnya usaha agen pembaru dalam mempromusikan inovasi.

Empat tipe diatas saling berkaitan satu sama lainnya.

EFEK DIFUSI

            Efek difusi adalah pertumbuhan kumulatif tingkat pengaruh system sosial terhadap
seseorang untuk menerima atau menolak inovasi , yang bersumber dari bertambahnya kecepatan
penyebaran inovasi dalam system sosial, maksudnya jika hanya 5% anggota system sosial yang
mengetahui dan mengenal ide baru,  tingkat pengaruhnya terhadap seseorang untuk menerima
atau menolak inovasi itu akan sangat berbeda  jika telah 95 % anggota system sosial yang
menerima inovasi.

OVERADOPSI

            Overadopsi ialah pengadopsian suatu inovasi oleh seseorang padahal menurut para ahli
itu seharusnya ia menolak. Fanktor yang mempengaruhinya antara lain: kurang nya pengetahuan
yang cukup mengenai inovasi itu, tidak mempunyai adaptor memperkirakan akibat-akibatnya.
Biasanya masyakat yang seperti ini adalah orang-orang yang ingin selalu mencoba hal-hal yang
baru, walau pun hal itu tidak baik.
- March 30, 2017
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Anda mungkin juga menyukai