Anda di halaman 1dari 29

2.

Manajemen

2) Profil Pelayanan Kebidanan

a. Lokasi Fasilitas Kesehatan

a) Letak geografis
UPTD puskesmas Wonokusumo terletak di Jl. Wonokusumo Tengah No. 55
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampr Kota Surabaya. Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo terdiri dari 1 kelurahan, 16 RW dan RT 168 dengan luas
wilayah 1.68 km2
b) Wilayah Administrasi Puskesmas
UPTD Puskesmas Wonokusumo terletak di wilayah Surabaya dengan batas wilayah
sebagai berikut :
(1) Batas Wilayah
 Utara : Kelurahan Ujung
 Timur : Kelurahan Bulak Banteng /
Kelurahan Sidotopo Wetan
 Selatan : Kelurahan Pegirian
 Barat : Kelurahan Ujung
(2) Kondisi Geografis
 Ketinggian tanah dari permukaan laut : 3 meter
 Banyaknya curah hujan : 117 mm/thn
 Topografi (dataran rendah,tinggi,pantai) : datarab rendah
 Suhu rata-rata : 320 C
(3) Jarak dari Pemerintahan Kota
 Ke kecamatan : 1 km
 Ke kota /kabupaten : 6 km
 Ke propinsi : 7 km
 Ke ibu kota negara : 800 km

Puskesmas Wonokusumo juga dikelilingi oleh pemukiman yang padat dengan kondisi
jalan yang berbelok-belok dan sempit. Wilayah Puskesmas kondisi jalan yang berbelok-
belok dan sempit. Wilayah Puskesmas Wonokusumo juga terdapat pondok pesantren yaitu
Ponpes Sunan Giri dan dengan jumlah santri sekitar 200 orang. Secara administrative.
Puskesmas Wonokusumo Lor, Wonosari, Wonosari Lor, Endorsono, Bulak Jaya, Bulak
Rukem, Mrutu Kali Anyar, Bukak Sari, Tenggumung Wetan, Wonosari Tegal. Dalam segi
keagaaan terdapat 97,8% peduduk merupakan muslim, 0,4% beragama Kristen protestan,
1,3 kristen katholik, 0,3% Hindu, dan 0,2% Budha.

b. Struktur Organisasi
c. Tugas Pokok Fungsi Bidan

Di Puskesmas Wonokusumo Bidan memiliki peranan terhadap Kesehatan Ibu dan


Anak diantaranya :

a) Kesehatan Ibu
1) Pelayanan Kesehatan bagi bumil sesuai standart, untuk kunjungan lengkap
(K4)
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung dan luar Gedung. Untuk
pelayanan yang didalam Gedung meliputi : pelayanan ANC terpadu hari selasa
dan kamis, senam hamil dilaksanakan 2 kali dalam setahun dimana dalam 1
bulan terdapat 3 kelas senam hamil.
Untuk pelayanan yang diluar Gedung meliputi : Kelas ibu hamil, supervisi
fasilitatif di PMB dalam wilayah, validasi data di PBM luar wilayah dan
RB/RSB, RS, dan promosi Kesehatan tentang pentingnya kunjungan trimester
3. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan kunjungan K4 ibu
hamil dan untuk mengetahui masalah Kesehatan ibu hamil di trimester ke -3.
(2) Resume Kegiatan
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan penyusunan jadwal dan melakukan
kesepakatan jadwal dengan pihak terkait serta berkoordinasi dengan poli
terkait. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa kendala/ hambatan yang
terjadi, diantaranya :
a. Sebagian besar ibu hamil yang diperiksan di PMB/RB/RSB/RS belum
melakukan ANC terpadu.
b. Masih ada ibu hamil yang tidak berkunjung ke tenaga Kesehatan pada
trimester ketiga.
c. Belum maksimalnya validasi data yang dilakukan.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Melakukan sosialisasi kepada PMB untuk memaksimalkan penjaringan
kunjungan ibu hamil K4.
b. Memaksimalkan promosi Kesehatan dan validasi data.

2) Drop out K1-K4


(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke tenaga Kesehatan minimal 4 kali
kunjungan yakni 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, 2
kali pada trimester ketiga. Melakukan kerjasama dengan kader Kesehatan
untuk melakukan penjaringan ibu hamil agar ibu hamil di wilayahnya
melakukan ANC 4 kali. Melkakukan validasi data di PMB luar wilayah,
RB/RSB, dan RS. Kegiatan ini dilakukan untuk mentoleransi stadart cakupan
K1 dan K4 agar terpenuhinya standart ANC dengan baik (toleransi<5%),
sehingga AKI dan AKB dapat menurun.
(2) Resume Kegiatan
Menyeimbangkan kunjungan K1 dan K4 ibu hamil setiap bulan. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi,
diantaranta :
a. Banyak penduduk musiman
b. Masih ada ibu hamil saat trimester ke 3 periksa ke RS
c. Kurang maksimalnya validasi data
d. Kurangnya koordinasi antara tenaga Kesehatan dengan kader kesehatan
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Untuk memenuhi cakupan kunjungan ANC, maka dilakukan kunjungan
rumah oleh bidan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan dan edukasi.

3) Pelayanan persalinan oleh tenaga Kesehatan yang berkompeten


(1) Pelaksaaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan ini dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB. Strateginya
dengan memotivasi ibu hamil pada saat ANC untuk bersalin di tenaga
kesehatan, melakukan promosi kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Wonokusumo tentang pentingnya melahirkan di tenaga kesehatan.
Bekerjasama dengan kader kesehatan untuk memotivasi ibu hamil di
wilayahnya agar bersalin di tenaga kesehatan.
(2) Resume Kegiatan
Menolong persalinan dengan prosedur yang tepat. Diantaranta kendala atau
masalah yang dihadapi diantaranya :
a. Masih ada ibu hamil yang pada trimester akhir pulang ke kampung
halamannya dan memilih melahirkan di sana.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya

a. Memaksimalkan validasi data dan koordinasi dengan kader kesehatan


b. Mengedukasi ibu hamil pentingnya melahirkan di tenaga kesehatan
berkompeten.

4) Pelayanan nifas lengkap sesuai standart


(1) Pelaksaaan Tugas dan Fungsi
Memberikan KIE tentang pentingnya pemeriksaan nifas setelah melahirkan
sampai dengan 40 hari masa nifas pada waktu ANC. Bidan puskesmas
bekerjasama dengan kader untuk melakukan kunjungan rumah pada ibu
nifas khususnya ibu nifas risiko tinggi. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu nifas, menurunkan AKI/AKB dan
meningkatkan cakupan KB.
(2) Resume Kegiatan
Pengawasan nifas diakukan pada 6 jam – 3 hari setelah melahirkan, 4-28
hari, 29-42 hari dan melayani KB sesuai dengan keinginan pasien. Beberapa
masalah/kendala/hambatan yang dihadapi yaitu :
a. Masih ada ibu nifas yang tidak melakukan kunjungan sesuai dengan
standar
b. Masih ada ibu nifas yang tidak mau KB sampai dengan 40 hari masa
nifas
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Meningkatkan promosi Kesehatan
b. Memaksimalkan KIE pada ibu nifas tentang kunjungan nifas sesuai
dengan standart dan KB
c. Melakukan kunjungan rumah
d. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader Kesehatan untuk
target dan pencapaian kinerja.

5) Pelayanan maternal risti/komplikasi yang ditangani


(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan kesehatan ibu hamil risiko tinggi merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi deteksi dini risiko tinggi ibu hamil pada saat ANC
dengan KSPR, pelaksanaan kelas hamil, pendampingan ibu hamil risiko
tinggi oleh tenaga kesehatan, kader kesehatan, PKK kelurahan, PKK
kecamatan, dan PKK kota. Selain itu petugas puskesmas juga melakukan
kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi secara berkelanjutan. Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan menurunkan
AKI dan AKB.
(2) Resume Kegiatan
Melakukan skrining dan pemantauan ibu hamil yang terdeteksi risiko tinggi
kemudian melakukan pendampingan sampai dengan masa nifas.
Masalah/kendala/hambatan yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan di
antaranya adalah :
a. Kurang maksimalnya skrining risiko tinggi ibu hamil
b. Kurangnya koordinasi dengan kader kesehatan
c. Masih ada ibu hamil risiko tinggi yang tidak berkenan untuk
didampingi
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Meningkatkan promosi kesehatan
b. Memaksimalkan KIE pada ibu hamil risiko tinggi
c. Melakukan kunjungan rumah
d. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader kesehatan

b) Kesehatan Bayi
1) Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani.
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan Kesehatan neonatal risiko tinggi merupakan serangkaina
kegiatan yang meliputi deteksi dini risiko tinggi neonates sejak didapatkan
neonatak bermasalah diantaranya : BBLR, Asfiksia, Ikterus, perdarahan tali
pusat, kejang, hipotermi, hipertermi, hipoglikemia, cacat bawaan, tetanus
neonatorum, bayi yang dilarkan akibat buruknya Kesehatan ibu.
Pedampingan neonatal Resiko tinggi dilakukan oleh tenaga Kesehatan dan
kader Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
neonatal dan menurunkan AKB.
(2) Resume Kegiatan
Melakukan skrining dan pemantauan neonatal yang terdeksi risiko tinggi
kemudian melakukan pendampingan sampai dengan masa neonatal. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi,
diantaranya :
a. Kurang maksimalnya skrining pada neonatal risiko tinggi
b. Kurangnya koordinasi dengan kader kesehatan
c. Masih ada ibu bayi risiko tinggi yang tidak berkenan untuk didampingi
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya

a. Meningkatkan promosi kesehatan


b. Memaksimalkan KIE pada ibu hamil risiko tinggi
c. Melakukan kunjungan rumah
d. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader Kesehatan

2) Pelayanan neonatal sesuai standart (KN lengkap)


(1) Pelaksaaan Tugas dan Fungsi
Memberikan KIE tentang pentingnya pemeriksaan neonatal sejak setelah
lahir sampai dengan 28 hari masa neonatal. Bidan puskesmas bekerja sama
dengan kader kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah pada neonatal
khususnya neonatal risiko tinggi. Bidan menganjurkan tentang pentingnya
berkunjung ke posyandu balita untuk pemantauan pertumbuhan dan
perkembangannya serta melaksanakan supervisi fasilitatif di BPM di
wilayah kerja puskesmas. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan neonatal, menurunkan AKB.
(2) Resume Kegiatan

Melakukan pemantauan neonatal 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari serta
melakukan skrining dengan MTBM di wilayah kerja puskesmas. Beberapa
masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi di antaranya :

a. Kurang maksimalnya dalam memberikan KIE kepada ibu nifas


b. Kurang maksimalnya pencatatan dan validasi data
c. Kurang maksimalnya koordinasi dengan kader kesehatan
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Meningkatkan promosi kesehatan
b. Memaksimalkan KIE pada ibu nifas tentang kunjungan neonatal sesuai
standard
c. Melakukan kunjungan rumah
d. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader Kesehatan

3) Pelayanan bayi paripurna


(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memotivasi pada ibu balita untuk melakukan penimbangan di posyandu
balita secara rutin untuk mendapatakan vitamin A, SDIDTK, imunsisasi
dasar lengkap dan menganjurkan ibu balita untuk memeriksakan bayinya
bila sakit ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan MTBM /
MTBS. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan bayi dan
untuk meningkatkan cakupan bayi paripurna
(2) Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan bayi melalui penimbangan di posyandu balita

sesuai dengan jadwal, memberikan vitamin A di bulan Februari dan Agustus,

memantau SDIDTK, memberikan imunisasi dasar secara lengkap di wilayah

kerja puskesmas, melakukan pelayanan MTBM dan MTBS dan melakukan

pencatatan secara valid pada kohort bayi. Saat pelaksanaan kegiatan ada

beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi yaitu :

a. Masih ada ibu balita yang tidak mau datang secara rutin ke posyandu

balita

b. Masih ada ibu balita yang tidak mengimunisasikan bayinya secara lengkap

sebelum umur 1 tahun.

c. Kurang maksimalnya pencatatan dan promosi Kesehatan

(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya

a. Meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya penimbangan di

posyandu dan imunisasi dasar lengkap

b. Memaksimalkan pencatatan pada kohort bayi

c) Upaya Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah


1) Pelayanan Kesehatan anak balita
(1) Pelaksaaan Tugas dan Fungsi
Memotivasi pada ibu balita untuk melakukan penimbangan di posyandu
balita secara rutin untuk mendapatakan vitamin A, SDIDTK, dan
menganjurkan ibu balita untuk memeriksakan anak balitanya bila sakit ke
petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan MTBS. Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan balita dan untuk
meningkatkan cakupan balita paripurna.
(2) Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan anak balita melalui penimbangan di posyandu
balita sesuai dengan jadwal, memberikan vitamin A di bulan Februari dan
Agustus, memantau SDIDTK, melakukan pelayanan MTBM dan MTBS
dan melakukan pencatatan secara valid pada kohort balita. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang
terjadi, di antaranya :
a. Masih ada ibu balita yang tidak mau datang secara rutin ke posyandu
balita
b. Kurang maksimalnya pencatatan dan promosi kesehatan.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya penimbangan di
posyandu
b. Bekerjasama dengan kader kesehatan dalam melakukan kunjungan
rumah pada balita yang tidak rutin datang ke posyandu balita
c. Memaksimalkan pencatatan pada kohort balita
2) Pelayanan keshatan anak pra sekolah
(1) Pelaksaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan kesehatan anak pra sekolah dilakukan di PAUD dan TK untuk
memantau secara dini terhadap tumbuh kembang setiap enam bulan sekali.
Bekerjasama dengan guru PAUD dan TK dalam pemantauan tumbuh
kembang dan kesehatan anak pra sekolah serta untuk meningkatkan
cakupan anak prasekolah paripurna.
(2) Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan anak pra sekolah melalui penimbangan di PAUD
dan TK sesuai dengan jadwal (setiap 6 bulan sekali), memantau SDIDTK,
dan melakukan pencatatan secara valid pada kohort pra sekolah. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang
terjadi, di antaranya :
a. Masih ada TK yang belum secara rutin di kunjungi.
b. Kurang maksimalnya koordinasi antara tenaga kesehatan dengan guru
PAUD dan TK.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Meningkatkan koordinasi dengan guru PAUD dan TK.
b. Mematuhi jadwal kunjungan ke PAUD dan TK.
c. Memaksimalkan pencatatan pada kohort pra sekolah.
d) Pelayanan Keluarga Berencana (Kesehatan Reproduksi)
1. Kelas Catin (Calon Pengantin)
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan kelas catin (calon pengantin ) merupakan program KB Kespro yang
dilaksanakan oleh bidan didukung dokter dari puskesmas. Sasaran dari kegiatan
kelas catin adalah pasangan calon pengantin yang akan segera menikah di
Wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Wetan. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan edukasi kepada lintas sector dan calon pengantin mengenai
persiapan sebelum menikah hingga sudah berkeluarga

(2) Resume Kegiatan


Kegiatan kelas catin dilaksanakan sekali dala setahun, sosialisasi kelas catin
pada catin di Puskesmas, untuk sosialisasi catin pada lintas sector dilakukan
Ketika ada pertemuan lintas sector baik di Puskesmas maupun di balai RW.
Selanjutnya pendampingan dilakukan dengan memberi penyuluhan melalui
kunjungan rumah oleh petugas 1000 HPK Puskesmas. Selama pelaksanaan
kegiatan kelas catin ditemui beberapa kendala yaitu :

a. Banyak catin yang masih belum mengetahui mengenai persiapan menjelang


menikah selain finansial, yaitu kesehatan fisik dan pikologis.
b. Catin wanita takut mendapat suntik TT
c. Jadwal kelas catin berbenturan dengan urusan pribadi atau pekerjaan catin
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan edukasi mengenai persiapan pra-nikah
b. Memotivasi catin wanita untuk mendapat suntik TT
c. Membuat kesepakatan dengan catin mengenai penjadwalan kelas catin dan
kunjungan rumah
e) Pelayanan Gizi
1. Kegiatan Pemberian Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Balita
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian kapsul Vit A diberikan pada balita dan ibu nifas . Pemberian vit A
berwarna biru untuk balita yang berusia 6-11 bulan sedangkan vit A berwarna
merah untuk balita berusia 12-60 bulan dan ibu nifas. Kegiatan pemberian vit A
dilakukan oleh petugas gizi dan bidan yang ada di puskesmas, selain petugas dari
puskesmas juga dibantu oleh ibu kader posyandu. Kegiatan pemberian vit A ini
diharapkan agar balita dan ibu nifas terhindar dari defisiensi vit A.
(2) Resume Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu tahun, pada febuari dan
Agustus.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Mengadakan pertemuan, sosialisasi, dan komitmen pemberian Vit A pada
kader dan lintas sector.
b. Memberikan penambahan kurang lebih 10 dari jumlah balita yang ada.

f) Posyandu Balita
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan posyandu penimbangan dilakukan setiap bulan sekali. Kegiatan ini
dilakukan oleh petugas gizi dan bidan serta dibantu oleh kader posyandu. UPTD
Puskesmas Wonokusumo memiliki 51 posyandu.Kegiatan ini dilakukan agar
pertumbuhan balita bisa terpantau setiap bulannya dan meminimalisir terjadinya
gizi buruk.
(2) Resume Kegiatan
Kegiatan posyandu dilakukan sebula sekali. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi, diantaranya :
a. Ibu balita malas dating ke posyandu
b. Ibu balita tidak tau jadwal buka posyandu
c. Ibu balita tidak membawa anak ke posyandu karena anak tidur
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Menggalakkan penyuluhan tentang manfaat posyandu
b. Sosialisasi pada ibu kader untuk menginfokan adanya posyandu sehari
sebelum buka pada warganya.

g) Kelas Ibu Pintar


(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan kelas ibu pintar dihadiri oleh ibu dan balita yang memiliki berat
badan kurang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas gizi dibantu petugas
Kesehatan lainnya seperti bidan, dokter, serta kader posyandu. Kegiatan ini
dilakukan 1 kali dalam setahun di puskesmas, yang bertujuan agar ibu balita
bisa menambah ilmu tentang masalah Kesehatan dan bisa mengaplikasikannya
pada balitanya yang dampaknya berat badan balita bisa bertambah.
(2) Resume Kegiatan
Kegiatan kelas ibu pintar didapat laporan KIA dan kader posyandu. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi,
diantaranya :
a. Ibu balita tidak mau hadir pada kegiatan kelas ibu pintar
b. Faktor ekonomi (tidak ada transport untuk ke puskesmas)
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberika bingkisan pada ibu balita yang mau hadir
b. Petugas menjemput ibu balita
c. Demo masak makan sesuai dengan umur balita
h) Upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dari Bidan
1. Kegiatan imunisasi rutin
(1) Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelaksanaan kegiatan imunisasi merupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan yang dilaksanakan di dalam wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo meliputi pelayanan imunisasi di puskesmas,
poskeskel, maupun posyandu balita. Pengembangan program imunisasi dengan
pemberian vaksinasi pentavalent (DPT-HB-HIB) sejak tahun 2015 dan polio
bOPV menggantikan vaksin vaksin polio tOPV sejak tanggal April 2020 serta
pengenalan vaksin IPV, hingga saat ini program imunisasi telah mencapai 8
antigen.
Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan cakupan imunisasi yang
dipantau dalam pemantauan wilayah setempat (PWS) imunisasi yang
dilakukan setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi
standart pelayanan minimal Kesehatan yang ada di dalam indikator 7 yaitu
pemenuhan cakupan kelurahan UCI 100% di tiap puskesmas dengan melihat
capaian imunisasi dasar lengkap 91,5%. Selain untuk mencapai target UCI
kelurahan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian
kasus tetanus neonatorum, angka kesakitan campak dan tidak ditemukannya
virus polio liar di Indonesia.

(2) Resume kegiatan


Kegiatan pelayanan imunisasi rutin tahun 2021 yang terdiri dari lima
imunisasi dasar bayi, berikut imunisasi lanjutannya serta screening dan
imunisasi TT WUS, dilakukan setiap hari kerja baik di dalam gedung maupun
luar gedung. Dalam kegiatan imunisasi rutin ini, terdapat beberapa kendala di
antaranya yaitu :

a. Ada beberapa ibu balita yang datang kembali untuk kunjungan ulang
imunisasi putranya tetapi belum saatnya / belum mencapai interval minimal
b. Imunisasi hepatitis bayi baru lahir yang lebih dari 7 hari karena melahirkan
di rumah sakit.
c. Petugas datang ke posyandu balita tetapi kembali lagi karena jadwal
posyandu yang berubah.
d. Bayi tidak datang ke posyandu
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberdayakan bidan kelurahan dalam pemantauan hasil pelayanan
imunisasi dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo ke rumah
sakit, rumah bersalin maupun tempat pelayanan swasta lainnya.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan imunisasi sesuai SOP
dengan penekanan konseling imunisasi terhadap ibu bayi dalam kunjungan
ulang imunisasi berikutnya.
c. Dengan masih adanya kunjungan imunisasi Hep B pertama kali di usia bayi
lebih dari 7 hari, maka diperlukan adanya kolaborasi dengan program KB di
dalam kegiatannya mendampingi Calon Pengantin untuk memberikan
pengetahuan tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
d. Melakukan kesepakatan tentang jadwal posyandu balita sekaligus tentang
perubahannya kepada para kader balita sebagai antisipasi agar pelaksanaan
posyandu dan pelayanan imunisasinya berjalan lancar.

e. Melakukan sweeping terhadap bayi yang tidak datang ke posyandu balita


untuk imunisasi dengan peran aktif dari kader posyandu

2. Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS

1) Pelaksanaan tugas dan fungsi

Kegiatan penyuluhan HIV/AIDS di puskesmas merupakan


serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan ABAT (Aku Bangga Aku
Tahu) ke sekolah–sekolah terutama SMP/MTS, SMAN/SMK/MA oleh
tenaga kesehatan puskesmas. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre test
dan diakhiri post test untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan penyuluhan HIV / AIDS dilakukan 1 tahun sekali pada semua
SMP dan SMA, untuk memenuhi persyaratan standard minimal pelayanan
bidang kesehatan dan program UKS.

2) Resume kegiatan

Pelaksanaan kegiatan, dilakukan penyusunan jadwal dan


pembentukan tim penyuluhan di setiap sekolah. Setelah itu dilakukan
kesepakatan jadwal dengan pihak sekolah. Setelah jadwal disepakati, maka
dilakukan penyuluhan ABAT sesuai jadwal yang telah disepakati.

Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan


yang terjadi, di antaranya :

a. Beberapa sekolah menunda pelaksanaan karena pada hari yang sudah


ditentukan ada kegiatan lain di sekolah secara mendadak.

b. Jumlah siswa yang dapat ditampung dalam ruangan terbatas.

3) Inovasi dan pemanfaatan sumber daya

a. Setiap pengiriman surat selalu menyertakan buku ekspedisi

b. Dilakukan penjadwalan ulang bagi sekolah yang tidak sesuai jadwal, dan
dihimbau jika ada perubahan jadwal agar menghubungi pelaksana UKS
puskesmas sebelum hari H.

c. Menyiapkan leaflet HIV/AIDS untuk remaja sebagai media promosi


kesehatan siswa sekolah.

i) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja/ PKPR

1) Pelaksanaan tugas dan fungsi


Pelayanan kesehatan remaja merupakan pelayanan kesehatan yang dikhususkan
untuk remaja usia 10-19 tahun. Kegiatan PKPR berisi FGD remaja, penyuluhan
kesehatan remaja, dan juga permainan.

2) Resume kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik & psikologis remaja usia 10-19 tahun. Petugas puskesmas
melakukan pemeriksaan kesehatan pada remaja serta memberikan edukasi pada
remaja mengenai psikologis, napza maupun kesehatan reproduksi. Saat
pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu :

a. Belum ada alur pelayanan PKPR secara jelas


b. Pemeriksaan penunjang masih belum dialokasikan untuk pelayanan PKPR.
c. Belum ada SOP yang jelas mengenai PKPR
3) Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
a. Meminta alokasi untuk pengadaan timbangan BB & TB bagi pelayanan
PKPR.
b.Mengalokasikan media promosi kesehatan misalnya leaflet, lembar balik,
poster, atau sticker menggunakan dana JKN.
c.Membuat SOP dan alur yang jelas mengenai PKPR.

j) Cakupan KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate / CPR)


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan, akseptor
mendapat pelayanan yang meliputi pemeriksaan BB, TTV, dan pelayanan KB
sesuai dengan metode yang disepakati. Untuk pelayanan di dalam gedung
meliputi: pelayanan KB, hormonal (implan, suntik, pil) dan KB non hormonal
(IUD dan kondom). Pelayanan ini dilaksanakan pada hari senin-sabtu. Untuk
pelayanan di luar gedung meliputi: KB hormonal (pil) dan KB non hormonal
(kondom), pelayanan ini dilaksanakan di seluruh posyandu di wilayah
kelurahan Wonokusumo. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cakupan KB
aktif dan upaya dalam meningkatkan kualitas keluarga.
2) Resume Kegiatan
Akseptor aktif KB datang ke puskesmas membawa
kartu KB, setelah itu petugas memeriksa kesesuaian
tanggal kembali. Petugas menanyakan riwayat
menstruasi dan keluhan yang dialami akseptor,
petugas melaksanakan pemeriksaan fisik dan
memberikan alkon sesuai dengan prosedur KB yang diikuti klien dan menulis
tanggal kunjungan ulang selanjutnya di KB akseptor. Saat pelaksanaan kegiatan
ada beberapa masalah atau hambatan yang terjadi, di antaranya:

a. Akseptor tidak datang sesuai tanggal kunjungan ulang dengan alasan lupa,
pulang ke desa, atau kartu KB hilang.
b. Akseptor menggunakan alkon tidak sesuai dengan petunjuk bidan dengan
alasan lupa penjelasan yang disampaikan oleh bidan.
3) Inovasi dan Pemanfaataan Sumber Daya
a. Menghimbau akseptor untuk datang kunjungan ulang sesuai dengan jadwal
yang tertulis di kartu KB dan menjelaskan bahwa kartu KB merupakan bukti
penerimaan alkon.
b. Menjelaskan kembali pada akseptor KB bahwa penggunaan alkon harus
sesuai untuk meminimalkan terjadinya kegagalan KB.

k) Cakupan Peserta KB Baru


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB baru merupakan PUS yang baru pertama kali
menggunakan alkon atau PUS yang kembali menggunakan alkon setelah
melahirkan atau abortus. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung.
Akseptor KB baru mendaptakan pelayanan yang meliput pemebrian informasi
dan konseling secara lengkap dan akurat. Bidan membantu akseptor untuk
menentukan jenis alkon, melakukan pemeriksaan fisik, dan melayani KB seuai
dengan metode yang disepakati. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
cakupan peserta KB baru di puskesmas dan sebagai upaya meningkatkan
kualitas keluarga.

2) Resume Kegiatan
Calon peserta KB baru datang ke puskesmas berinteraksi dengan bidan. Bidan
memberikan informasi dengan baik dan benar serta menguraikan jenis-jenis
alkon secara rinci, serta membantu akseptor untuk menentukan pilihan alkon
sesuai dengan keadaan klien. Bidan menjelaskan pentingnya kunjungan ulang
dan melakukan pemeriksaan lanjutan jika ada keluhan. Kendala yang ditemui
saat pelaksanaan kegiatan antara lain:
a. Kontrasepsi yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi kesehatan.
b. Calon akseptor KB terpengaruh rumor yang timbul di kalangan masyarakat.
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Mengalokasikan media promosi kesehatan berupa brosur atau leaflet tentang
KB atau alkon.
b. Bidan membantu klien memilih kontrasepsi lain yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya.
c. Bidan menjelaskan secara lengkap dan terperinci pada calon peserta KB agar
calon peserta KB yakin dengan kontrasepsi yang dipilih.

l) Cakupan KB Drop Out


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan KB drop out merupakan jumlah akseptor KB yang tidak menggunakan
alat kontrasepsi lagi dengan alasan apapun setelah suatu periode pemakaian
tertentu. Pencatatan dan pelaporan kegiatan ini dilakukan di dalam gedung.
Bekerjasama dengan kader kesehatan untuk memotivasi akseptor KB drop out
di wilayah puskesmas agar mengikuti KB. Kegiatan ini dilakukan untuk
menurunkan cakupan KB drop out.

2) Resume Kegiatan
Pencatatan cakupan KB drop out sebagian besar adalah masalah kesehatan
reproduksi wanita yang membutuhkan perhatian misalnya wanita pre-
menopause mengharapkan kehamilan dan efek samping yang menimbulkan
masalah medis (berat badan meningkat secara drastis, hipertensi). Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa kendala yang terjadi, di antaranya:

a. Klien terpengaruh adanya rumor atau mitos di masyarakat sehingga tidak


kembali ke puskesmas.
b. Klien secara sepihak memutuskan untuk KB alamiah (KBA).
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Bidan melaksanakan kunjungan rumah kepada pasien KB drop out untuk
melakukan KIE pada pasien agar memiliki pengetahuan yang cukup tentang
KB.
b. Bidan menjelaskan berbagai macam keterbatasan dan kekurangan mengikuti
KB Alamiah (KBA).
m) Cakupan peserta KB mengalami komplikasi
1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB mengalami komplikasi merupakan akseptor yang
mengalami keluhan komplikasi KB seperti peningkatan tekanan darah pada
akseptor KB hormonal, radang panggul pada akseptor KB non hormonal.
Memberikan KIE tentang komplikasi KB pada pasien dan berkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian terapi selanjutnya

2) Resume Kegiatan
-

3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya


-

n) Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi seperti terjadinya
ekspulsi pada akseptor KB IUD yang mengakibatkan kehamilan.

2) Resume Kegiatan
-

3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya


-

o) Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping kontrasepsi berupa
gangguan menstruasi, perubahan berat badan, pusing, flour albus, mual muntah,
berjerawat, rambut rontok, perubahan libido, tekanan darah tinggi, depresi.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi cakupan KB yang mengalami efek
samping dan upaya dalam meningkatkan kualitas keluarga.

2) Resume Kegiatan
Dalam hal ini bidan harus mendengarkan, mempelajari, dan menanggapi
keadaan klien untuk menciptakan rasa percaya diri sehingga klien dapat terbuka
menyampaikan keluhannya. Selanjutya petugas kembali menjelaskan efek
samping masing-masing kontrasepsi penyebab dan penanggulangan efek
samping kontrasepsi serta memotivasi akseptor KB agar tetap menggunakan
alkon tersebut karena masih dalam tahap normal. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa kendala atau hambatan yang terjadi, di antaranya:

a. Klien memutuskan untuk drop out dari alkon yang dipilih.


b. Klien ingin pindah ke alkon yang lain.
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Bidan memberikan KIE dan memotivasi agar akseptor tidak melakukan drop
out.
b. Bidan memberikan penjelasan efek samping secara lengkap jika klien ingin
pindah ke alkon yang lain, disarankan pindah saat tanggal kunjungan ulang.
p) Pelayanan IVA
1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelayanan IVA dilaksanakan di puskesmas setiap hari Rabu dan Jumat.
Pelayanan IVA dilakukan oleh bidan dan dokter puskesmas untuk mendeteksi
dini gejala kanker serviks pada wanita.

2) Resume Kegiatan
Pelayanan IVA dilakukan secara rutin di puskesmas oleh bidan dan dokter
puskesmas. Bagi pasien IVA (+) akan dilakukan tindakan cryo terapi. Namun
jika hasilnya masih jelek, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit untuk
mendapat tindakan kesehatan lebih lanjut. Setiap tahun diadakan kegiatan IVA
serentak di seluruh puskesmas, khususnya untuk pasien BPJS. Selain itu di
tahun 2021 dilaksanakan IVA serentak tambahan khusus untuk guru sekolah.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang
terjadi, di antaranya :

a. Warga belum mengetahui kegiatan IVA serentak


b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks, IVA, dan cryo
terapi
c. Terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan sedangkan pasien yang ingin
mendapat pelayanan IVA serentak cukup banyak
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Mengumumkan kegiatan IVA serentak saat kegiatan posyandu maupun
memasang spanduk di depan puskesmas
b. Memberikan penyuluhan tentang kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
c. Alokasi leaflet maupun poster kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
menggunakan dana JKN.
d. Mengatur jadwal untuk pasien IVA yang belum mendapat giliran

q) Kelas Catin (Calon Pengantin)


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan kelas catin (calon pengantin) merupakan program KB Kespro yang
dilaksanakan oleh bidan didukung dokter dari puskesmas. Sasaran dari kegiatan
kelas catin adalah pasangan calon pengantin yang akan segera menikah di
wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Wetn. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan edukasi kepada lintas sektor dan calon pengantin mengenai
persiapan sebelum menikah hingga sudah berkeluarga.

2) Resume Kegiatan
Kegiatan kelas catin dilaksanakan sebanyak sekali, sosialisasi kelas catin pada
catin di puskesmas dan untuk lintas sektor sosialisasi dilakukan ketika ada acara
pertemuan lintas sektor baik di Puskesmas, Kelurahan, maupun balai RW.
Selanjutnya pendampingan dilakukan dengan memberi penyuluhan melalui
kunjungan rumah oleh bidan puskesmas. Selama pelaksanaan kegiatan kelas
catin ditemui beberapa kendala yaitu :

a. Banyak catin yang masih belum mengetahui mengenai persiapan menjelang


menikah selain finansial, yaitu kesehatan fisik dan pikologis.
b. Catin wanita takut mendapat suntik TT
c. Jadwal kelas catin berbenturan dengan urusan pribadi atau pekerjaan catin
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan edukasi mengenai persiapan pra-nikah
b. Memotivasi catin wanita untuk mendapat suntik TT
c. Membuat kesepakatan dengan catin mengenai penjadwalan kelas catin dan
kunjungan rumah
r) Kegiatan Pemberian Fe Pada Ibu Hamil
1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Pemberian Fe diberikan pada ibu hamil sebanyak 3 kali, yaitu pada trimester 1
kehamilan sejumlah 30 tablet, selanjutnya untuk trimester 2 diberikan 2 kali
yaitu 20 tablet sisanya diberikan pada trimester 3. Pemberian Fe pada ibu hamil
dilakukan oleh bidan yang ada di puskesmas. Selain bidan, petugas gizi juga ikut
memberikan edukasi tentang manfaat konsumsi Fe pada ibu hamil. Kegiatan
pemberian Fe ini diharapkan agar ibu hamil terhindar dari defisiensi zat besi.

2) Resume Kegiatan

Kendala yang dihadapi adalah seringkali ibu hamil tidak bersedia mengkonsumsi
Fe karena merasa mual.

3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi maka petugas memberikan edukasi


tentang manfaat Fe untuk ibu hamil.

s) Kegiatan Pemberian PMT Untuk Ibu Hamil KEK


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian PMT ibu hamil KEK diberikan pada ibu hamil yang memiliki LILA
kurang dari 23,5 cm. Pemberian PMT ibu hamil KEK dilakukan oleh petugas
gizi dibantu oleh bidan. Kegiatan ini dilakukan jika ditemukan ibu hamil KEK
baik ibu hamil yang ditemukan di dalam gedung (poli umum, KIA-KB) maupun
luar gedung (posyandu, BPS, dan RS).

2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ibu hamil KEK pada tahun 2021 telah mencapai
target yaitu 100%, Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah / kendala /
hambatan yang terjadi, di antaranya :

a. Ibu hamil malu dikatakan KEK


b. Ibu hamil tidak mau mengkonsumsi PMT yang diberikan
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan edukasi pada ibu hamil mengenai bahaya KEK
b. Meyakinkan ibu hamil tentang manfaat PMT yang diberikan
s) Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan
1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Perawatan gizi buruk dilakukan pada pasien balita yang memiliki BB/TB
kurang dari -3,00. Pemeriksaan pasien dengan gizi buruk dilakukan oleh petugas
gizi dengan dibantu oleh dokter dan bidan. Kegiatan ini dilakukan jika
ditemukan pasien yang diduga gizi buruk baik pasien yang ada di dalam gedung
maupun pasien yang ada di luar gedung.

2) Resume Kegiatan
Pada tahun 2021 ditemukan 6 balita gizi buruk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo dan ketiganya telah mendapatkan perawatan dari
petugas puskesmas. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :

a. Ibu tidak membawa anaknya ke posyandu


b. Faktor ekonomi
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan edukasi pada orang tua tentang bahaya gizi buruk
b. Memberikan edukasi tentang manfaat posyandu
c. Memberikan leaflet mengenai balita gizi buruk yang berasal dari dana
kapitasi JKN

t) MP ASI pada anak usia 6-24 bulan


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian MP-ASI diberikan untuk balita yang berusia 6-24 bulan yang
GAKIN. Kegiatan pemberian MP-ASI dilakukan oleh petugas gizi dibantu oleh
kader posyandu. Kegiatan ini dilakukan selama 3 kali dalam satu tahun.

2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ini didapatkan dari data balita yang gakin pada tahun
2021. Saat pelaksanaan kegiatan ada kendala yang terjadi di yaitu banyak
sasaran yang tidak sesuai dengan kriteria target (umur lebih dari 24 bulan).

3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya


1. Mendata lebih dahulu balita gakin yang ada sebelum mengusulkan ke dinas
2. Mengalokasikan leaflet MP ASI
u) Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk
1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini diberikan untuk balita yang
BB/TB kurang dari -3,00 SD. Kegiatan pemberian PMT ini dilakukan oleh
petugas gizi, dokter, dan bidan juga dibantu oleh ibu kader posyandu. Kegiatan
ini dilakukan selama 3 kali dalam satu tahunnya. Pemberian PMT pemulihan
balita gizi buruk ini dilakukan agar berat badan balita mengalami perubahan ke
arah yang lebih baik.

2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini didapatkan dari data
balita yang diberikan oleh poli KIA dan juga dari laporan kader setiap bulannya.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang
terjadi, di antaranya :

a. Ibu malu ke puskesmas karena balitanya dianggap gizi buruk


b. Faktor ekonomi
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan pengertian tentang bahaya gizi buruk
b. Memberikan langsung ke rumah balita yang dianggap gizi buruk

v) Monitoring Garam Beryodium


1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan monitoring garam beryodium ini dilakukan pada tiap posyandu
yang ada di wilayah puskesmas dan tiap posyandu diambil acak. Kegiatan ini
dilakukan oleh petugas gizi dengan dibantu ibu kader masing-masing posyandu.
Monitoring garam beryodium dilakukan sebanyak 1 kali. Kegiatan ini dilakukan
guna mencegah terjadinya defisiensi yodium.

2) Resume Kegiatan
Kegiatan monitoring garam beryodium ini didapatkan dari sample garam
masing-masing posyandu kemudian periksa menggunakan iodine test. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di
antaranya :

a. Ibu sering lupa tidak membawa garam


b. Ibu membawa garam tapi garam yang baru dibeli bukan yang biasa
digunakan di rumah
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberikan sosialisasi adanya monitoring garam dan menjelaskan tentang
garam yang seperti apa yang harus dibawa.

w) PKPR
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja / PKPR
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelayanan kesehatan remaja merupakan pelayanan kesehatan yang
dikhususkan untuk remaja usia 10-19 tahun. Kegiatan PKPR berisi FGD remaja,
penyuluhan kesehatan remaja, dan juga permainan.

2) Resume kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik & psikologis remaja usia 10-19 tahun. Petugas puskesmas
melakukan pemeriksaan kesehatan pada remaja serta memberikan edukasi pada
remaja mengenai psikologis, napza maupun kesehatan reproduksi. Saat
pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu:

a. Belum ada alur pelayanan PKPR secara jelas


b. Pemeriksaan penunjang masih belum dialokasikan untuk pelayanan PKPR.
c. Belum ada SOP yang jelas mengenai PKPR
3) Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
a. Meminta alokasi untuk pengadaan timbangan BB & TB bagi pelayanan PKPR.
b. Mengalokasikan media promosi kesehatan misalnya leaflet, lembar balik,
poster, atau sticker menggunakan dana JKN.
c. Membuat SOP dan alur yang jelas mengenai PKPR.

d. Denah Ruangan
e. Alur Pelayanan Kebidanan

1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik :


a. Jam Kerja Pelayanan Pagi
Senin-Kamis : 07.30-14.30 WIB
Jumat : 07.30-11.30 WIB
Sabtu : 07.30-13.00 WIB

b. Persyaratan yang harus dibawa saat pelayanan


Pasien Baru : KTP, BPJS
Pasien Lama : Kartu Berobat
Pelayanan KIA-KB : Buku KIA – Kartu KB
 Pasien BPJS/Umum : kartu berobat dan resep yang diberikan oleh dari dokter
yang memeriksa
 Pasien rujuk Balik : Rujuk balik resep rujuk balik, fotocopy 2 lembar resep rujuk
balik, 2 lembar

2. Tata Cara pendaftaran Online


a. Menggunakan Komputer, E-Kios dan Handphone
1) Siapkan terlebih dahulu berkas yang diperlukan berupa KTP/KK dan BPJS (bila
ada).
2) Masukka alamat Website (Mozilla/Googlechrome/Browser lainnya) :
Ehealth.surabaya.go.id/pendaftaran
3) Pilih Layanan (Sarana Kesehatan yang dituju)
4) Pilih Wilayah Surabaya Utara-Puskesmas Wonokusumo
5) Pilih Jenis Kependudukan (KTP Surabaya dan KTP NON Surabya)
6) Pilih Poli KIA-KB setelah itu lanjutkan
7) Isikan Nomer KTP/KK, setelah pilih verifikasi data pasien.
8) Pilih tanggal yang diinginkan dan isikan nomer BPJS (bila ada), kemudian pilih
Ambil Nomor Antrian
9) Kemudian muncul tampilan nomor layanan
c. Menggunakan Aplikasi di Handphone Android
1) Download di Playstore : ehealth Surabaya
2) Buka Aplikasi health Surabaya
3) Pilih Belum Punya akun ? Daftar Sekarang
4) Setetlah pengisian alamat email dan telepon, maka server akan mengirim Kode
Verivikasi serta Cek email Masuk .
5) Masukkan Password anda (Password yang mudah di ingat)
6) Masukkan Kode Verifikasi pada aplikasi ehealth Surabaya
7) Setelah itu masukkan Password anda, Klik Simpan dan sampai muncul
Regristrasi Berhasil kemudian Klik OK
8) Aplikasi ehealth Surabaya siap untuk digunakan
9) Untuk Langkah selanjutnya cara pengisian Aplikasi ehealth sama dengan tata cara
pendaftaran online di Puskesmas Wonokusumo
CARA PENDAFTARAN LEWAT GOOGLE DI HANDPHONE KE POLI
KIA-KB

2. Setelah melakukan pendaftaran ulang pasien dapat menunggu panggilan dari petugas
triage sesuai dengan nomer antrian, Jika pasien baru pertama kali datang / periksa
pasien dapat mendaftar di Loket terlebih dahulu.

3. Setelah dilakukan pemanggilan dari petugas triage pasien masuk di ruang KIA-KB
menghadap Bidan Petugas ruangan sesuai dengan keluhan atau kebutuhan yang di
inginkan.
4. Selesai dari pemeriksaan dari Bidan pasien melakukan konsultasi dengan petugas,
petugas melakukan pemberian KIE sesuai dengan keluhan pasien

5. Jika pasien mendapatkan terapi pasien dapat menunggu di area sekitar loket untuk
menunggu panggilan dari pihak farmasi.

Anda mungkin juga menyukai