Manajemen
a) Letak geografis
UPTD puskesmas Wonokusumo terletak di Jl. Wonokusumo Tengah No. 55
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampr Kota Surabaya. Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo terdiri dari 1 kelurahan, 16 RW dan RT 168 dengan luas
wilayah 1.68 km2
b) Wilayah Administrasi Puskesmas
UPTD Puskesmas Wonokusumo terletak di wilayah Surabaya dengan batas wilayah
sebagai berikut :
(1) Batas Wilayah
Utara : Kelurahan Ujung
Timur : Kelurahan Bulak Banteng /
Kelurahan Sidotopo Wetan
Selatan : Kelurahan Pegirian
Barat : Kelurahan Ujung
(2) Kondisi Geografis
Ketinggian tanah dari permukaan laut : 3 meter
Banyaknya curah hujan : 117 mm/thn
Topografi (dataran rendah,tinggi,pantai) : datarab rendah
Suhu rata-rata : 320 C
(3) Jarak dari Pemerintahan Kota
Ke kecamatan : 1 km
Ke kota /kabupaten : 6 km
Ke propinsi : 7 km
Ke ibu kota negara : 800 km
Puskesmas Wonokusumo juga dikelilingi oleh pemukiman yang padat dengan kondisi
jalan yang berbelok-belok dan sempit. Wilayah Puskesmas kondisi jalan yang berbelok-
belok dan sempit. Wilayah Puskesmas Wonokusumo juga terdapat pondok pesantren yaitu
Ponpes Sunan Giri dan dengan jumlah santri sekitar 200 orang. Secara administrative.
Puskesmas Wonokusumo Lor, Wonosari, Wonosari Lor, Endorsono, Bulak Jaya, Bulak
Rukem, Mrutu Kali Anyar, Bukak Sari, Tenggumung Wetan, Wonosari Tegal. Dalam segi
keagaaan terdapat 97,8% peduduk merupakan muslim, 0,4% beragama Kristen protestan,
1,3 kristen katholik, 0,3% Hindu, dan 0,2% Budha.
b. Struktur Organisasi
c. Tugas Pokok Fungsi Bidan
a) Kesehatan Ibu
1) Pelayanan Kesehatan bagi bumil sesuai standart, untuk kunjungan lengkap
(K4)
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung dan luar Gedung. Untuk
pelayanan yang didalam Gedung meliputi : pelayanan ANC terpadu hari selasa
dan kamis, senam hamil dilaksanakan 2 kali dalam setahun dimana dalam 1
bulan terdapat 3 kelas senam hamil.
Untuk pelayanan yang diluar Gedung meliputi : Kelas ibu hamil, supervisi
fasilitatif di PMB dalam wilayah, validasi data di PBM luar wilayah dan
RB/RSB, RS, dan promosi Kesehatan tentang pentingnya kunjungan trimester
3. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan kunjungan K4 ibu
hamil dan untuk mengetahui masalah Kesehatan ibu hamil di trimester ke -3.
(2) Resume Kegiatan
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan penyusunan jadwal dan melakukan
kesepakatan jadwal dengan pihak terkait serta berkoordinasi dengan poli
terkait. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa kendala/ hambatan yang
terjadi, diantaranya :
a. Sebagian besar ibu hamil yang diperiksan di PMB/RB/RSB/RS belum
melakukan ANC terpadu.
b. Masih ada ibu hamil yang tidak berkunjung ke tenaga Kesehatan pada
trimester ketiga.
c. Belum maksimalnya validasi data yang dilakukan.
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Melakukan sosialisasi kepada PMB untuk memaksimalkan penjaringan
kunjungan ibu hamil K4.
b. Memaksimalkan promosi Kesehatan dan validasi data.
b) Kesehatan Bayi
1) Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani.
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan Kesehatan neonatal risiko tinggi merupakan serangkaina
kegiatan yang meliputi deteksi dini risiko tinggi neonates sejak didapatkan
neonatak bermasalah diantaranya : BBLR, Asfiksia, Ikterus, perdarahan tali
pusat, kejang, hipotermi, hipertermi, hipoglikemia, cacat bawaan, tetanus
neonatorum, bayi yang dilarkan akibat buruknya Kesehatan ibu.
Pedampingan neonatal Resiko tinggi dilakukan oleh tenaga Kesehatan dan
kader Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
neonatal dan menurunkan AKB.
(2) Resume Kegiatan
Melakukan skrining dan pemantauan neonatal yang terdeksi risiko tinggi
kemudian melakukan pendampingan sampai dengan masa neonatal. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi,
diantaranya :
a. Kurang maksimalnya skrining pada neonatal risiko tinggi
b. Kurangnya koordinasi dengan kader kesehatan
c. Masih ada ibu bayi risiko tinggi yang tidak berkenan untuk didampingi
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Melakukan pemantauan neonatal 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari serta
melakukan skrining dengan MTBM di wilayah kerja puskesmas. Beberapa
masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi di antaranya :
pencatatan secara valid pada kohort bayi. Saat pelaksanaan kegiatan ada
a. Masih ada ibu balita yang tidak mau datang secara rutin ke posyandu
balita
b. Masih ada ibu balita yang tidak mengimunisasikan bayinya secara lengkap
f) Posyandu Balita
(1) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan posyandu penimbangan dilakukan setiap bulan sekali. Kegiatan ini
dilakukan oleh petugas gizi dan bidan serta dibantu oleh kader posyandu. UPTD
Puskesmas Wonokusumo memiliki 51 posyandu.Kegiatan ini dilakukan agar
pertumbuhan balita bisa terpantau setiap bulannya dan meminimalisir terjadinya
gizi buruk.
(2) Resume Kegiatan
Kegiatan posyandu dilakukan sebula sekali. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi, diantaranya :
a. Ibu balita malas dating ke posyandu
b. Ibu balita tidak tau jadwal buka posyandu
c. Ibu balita tidak membawa anak ke posyandu karena anak tidur
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Menggalakkan penyuluhan tentang manfaat posyandu
b. Sosialisasi pada ibu kader untuk menginfokan adanya posyandu sehari
sebelum buka pada warganya.
a. Ada beberapa ibu balita yang datang kembali untuk kunjungan ulang
imunisasi putranya tetapi belum saatnya / belum mencapai interval minimal
b. Imunisasi hepatitis bayi baru lahir yang lebih dari 7 hari karena melahirkan
di rumah sakit.
c. Petugas datang ke posyandu balita tetapi kembali lagi karena jadwal
posyandu yang berubah.
d. Bayi tidak datang ke posyandu
(3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Memberdayakan bidan kelurahan dalam pemantauan hasil pelayanan
imunisasi dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo ke rumah
sakit, rumah bersalin maupun tempat pelayanan swasta lainnya.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan imunisasi sesuai SOP
dengan penekanan konseling imunisasi terhadap ibu bayi dalam kunjungan
ulang imunisasi berikutnya.
c. Dengan masih adanya kunjungan imunisasi Hep B pertama kali di usia bayi
lebih dari 7 hari, maka diperlukan adanya kolaborasi dengan program KB di
dalam kegiatannya mendampingi Calon Pengantin untuk memberikan
pengetahuan tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
d. Melakukan kesepakatan tentang jadwal posyandu balita sekaligus tentang
perubahannya kepada para kader balita sebagai antisipasi agar pelaksanaan
posyandu dan pelayanan imunisasinya berjalan lancar.
2) Resume kegiatan
b. Dilakukan penjadwalan ulang bagi sekolah yang tidak sesuai jadwal, dan
dihimbau jika ada perubahan jadwal agar menghubungi pelaksana UKS
puskesmas sebelum hari H.
2) Resume kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik & psikologis remaja usia 10-19 tahun. Petugas puskesmas
melakukan pemeriksaan kesehatan pada remaja serta memberikan edukasi pada
remaja mengenai psikologis, napza maupun kesehatan reproduksi. Saat
pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu :
a. Akseptor tidak datang sesuai tanggal kunjungan ulang dengan alasan lupa,
pulang ke desa, atau kartu KB hilang.
b. Akseptor menggunakan alkon tidak sesuai dengan petunjuk bidan dengan
alasan lupa penjelasan yang disampaikan oleh bidan.
3) Inovasi dan Pemanfaataan Sumber Daya
a. Menghimbau akseptor untuk datang kunjungan ulang sesuai dengan jadwal
yang tertulis di kartu KB dan menjelaskan bahwa kartu KB merupakan bukti
penerimaan alkon.
b. Menjelaskan kembali pada akseptor KB bahwa penggunaan alkon harus
sesuai untuk meminimalkan terjadinya kegagalan KB.
2) Resume Kegiatan
Calon peserta KB baru datang ke puskesmas berinteraksi dengan bidan. Bidan
memberikan informasi dengan baik dan benar serta menguraikan jenis-jenis
alkon secara rinci, serta membantu akseptor untuk menentukan pilihan alkon
sesuai dengan keadaan klien. Bidan menjelaskan pentingnya kunjungan ulang
dan melakukan pemeriksaan lanjutan jika ada keluhan. Kendala yang ditemui
saat pelaksanaan kegiatan antara lain:
a. Kontrasepsi yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi kesehatan.
b. Calon akseptor KB terpengaruh rumor yang timbul di kalangan masyarakat.
3) Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
a. Mengalokasikan media promosi kesehatan berupa brosur atau leaflet tentang
KB atau alkon.
b. Bidan membantu klien memilih kontrasepsi lain yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya.
c. Bidan menjelaskan secara lengkap dan terperinci pada calon peserta KB agar
calon peserta KB yakin dengan kontrasepsi yang dipilih.
2) Resume Kegiatan
Pencatatan cakupan KB drop out sebagian besar adalah masalah kesehatan
reproduksi wanita yang membutuhkan perhatian misalnya wanita pre-
menopause mengharapkan kehamilan dan efek samping yang menimbulkan
masalah medis (berat badan meningkat secara drastis, hipertensi). Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa kendala yang terjadi, di antaranya:
2) Resume Kegiatan
-
2) Resume Kegiatan
-
2) Resume Kegiatan
Dalam hal ini bidan harus mendengarkan, mempelajari, dan menanggapi
keadaan klien untuk menciptakan rasa percaya diri sehingga klien dapat terbuka
menyampaikan keluhannya. Selanjutya petugas kembali menjelaskan efek
samping masing-masing kontrasepsi penyebab dan penanggulangan efek
samping kontrasepsi serta memotivasi akseptor KB agar tetap menggunakan
alkon tersebut karena masih dalam tahap normal. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa kendala atau hambatan yang terjadi, di antaranya:
2) Resume Kegiatan
Pelayanan IVA dilakukan secara rutin di puskesmas oleh bidan dan dokter
puskesmas. Bagi pasien IVA (+) akan dilakukan tindakan cryo terapi. Namun
jika hasilnya masih jelek, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit untuk
mendapat tindakan kesehatan lebih lanjut. Setiap tahun diadakan kegiatan IVA
serentak di seluruh puskesmas, khususnya untuk pasien BPJS. Selain itu di
tahun 2021 dilaksanakan IVA serentak tambahan khusus untuk guru sekolah.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang
terjadi, di antaranya :
2) Resume Kegiatan
Kegiatan kelas catin dilaksanakan sebanyak sekali, sosialisasi kelas catin pada
catin di puskesmas dan untuk lintas sektor sosialisasi dilakukan ketika ada acara
pertemuan lintas sektor baik di Puskesmas, Kelurahan, maupun balai RW.
Selanjutnya pendampingan dilakukan dengan memberi penyuluhan melalui
kunjungan rumah oleh bidan puskesmas. Selama pelaksanaan kegiatan kelas
catin ditemui beberapa kendala yaitu :
Pemberian Fe diberikan pada ibu hamil sebanyak 3 kali, yaitu pada trimester 1
kehamilan sejumlah 30 tablet, selanjutnya untuk trimester 2 diberikan 2 kali
yaitu 20 tablet sisanya diberikan pada trimester 3. Pemberian Fe pada ibu hamil
dilakukan oleh bidan yang ada di puskesmas. Selain bidan, petugas gizi juga ikut
memberikan edukasi tentang manfaat konsumsi Fe pada ibu hamil. Kegiatan
pemberian Fe ini diharapkan agar ibu hamil terhindar dari defisiensi zat besi.
2) Resume Kegiatan
Kendala yang dihadapi adalah seringkali ibu hamil tidak bersedia mengkonsumsi
Fe karena merasa mual.
2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ibu hamil KEK pada tahun 2021 telah mencapai
target yaitu 100%, Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah / kendala /
hambatan yang terjadi, di antaranya :
2) Resume Kegiatan
Pada tahun 2021 ditemukan 6 balita gizi buruk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo dan ketiganya telah mendapatkan perawatan dari
petugas puskesmas. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ini didapatkan dari data balita yang gakin pada tahun
2021. Saat pelaksanaan kegiatan ada kendala yang terjadi di yaitu banyak
sasaran yang tidak sesuai dengan kriteria target (umur lebih dari 24 bulan).
2) Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini didapatkan dari data
balita yang diberikan oleh poli KIA dan juga dari laporan kader setiap bulannya.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang
terjadi, di antaranya :
2) Resume Kegiatan
Kegiatan monitoring garam beryodium ini didapatkan dari sample garam
masing-masing posyandu kemudian periksa menggunakan iodine test. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di
antaranya :
w) PKPR
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja / PKPR
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelayanan kesehatan remaja merupakan pelayanan kesehatan yang
dikhususkan untuk remaja usia 10-19 tahun. Kegiatan PKPR berisi FGD remaja,
penyuluhan kesehatan remaja, dan juga permainan.
2) Resume kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik & psikologis remaja usia 10-19 tahun. Petugas puskesmas
melakukan pemeriksaan kesehatan pada remaja serta memberikan edukasi pada
remaja mengenai psikologis, napza maupun kesehatan reproduksi. Saat
pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu:
d. Denah Ruangan
e. Alur Pelayanan Kebidanan
2. Setelah melakukan pendaftaran ulang pasien dapat menunggu panggilan dari petugas
triage sesuai dengan nomer antrian, Jika pasien baru pertama kali datang / periksa
pasien dapat mendaftar di Loket terlebih dahulu.
3. Setelah dilakukan pemanggilan dari petugas triage pasien masuk di ruang KIA-KB
menghadap Bidan Petugas ruangan sesuai dengan keluhan atau kebutuhan yang di
inginkan.
4. Selesai dari pemeriksaan dari Bidan pasien melakukan konsultasi dengan petugas,
petugas melakukan pemberian KIE sesuai dengan keluhan pasien
5. Jika pasien mendapatkan terapi pasien dapat menunggu di area sekitar loket untuk
menunggu panggilan dari pihak farmasi.