TINJAUAN PUSTAKA
A. Pneumonia
1. Definisi Pneumonia
bersifat akut. Penyebabnya adalah bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia
atau kerusakan fisik dari paru-paru, maupun pengaruh tidak langsung dari
Menurut (WHO, 2018) Sekitar 800.000 hingga 1 juta balita meninggal setiap
penyebab kematian tertinggi pada balita melebihi penyakit lainya seperti, campak
Kasus pneumonia pada tahun 2018 terdapat satu provinsi yang cakupan
penemuan pneumonia balita sudah mencapai target yaitu DKI Jakarta 95,53%,
7
sedang provinsi yang lain masih di bawah target 80%, capaian terendah di
Kasus pneumonia pada balita tahun 2018 sebesar 73,9%. Kondisi ini
Tahun 2018 sebesar 54,5% atau sebanyak 565 kasus dari 1037 jumlah perkiraan
B. Etiologi
dan sebagai kecil oleh penyebab lainya seperti hidrokarbon ( minyak tanah,
pneumonia adalah virus terutama respiratory synical virus (RSV) .yang mencapai
8
pneumonia dan haemophilus influenza type b (Hib). Awalnya mikroorganisme
mikroorganisme dari saluran napas bagian atas ke jaringan (parenkim) paru dan
C. Patafisiologi
organisme dari nasofaring atau penyebaran hematogen dari fokus infeksi yang
bronchiolus dan alveoli lalu menimbulkan reaksi peradangan atau inflamasi hebat
dan menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
intersititial. Bakteri pneumokukus dapat meluas melalui porus kohn dari aveoli
perembesan eritrosit dan beberapa leukosit dari kapiler paru. alveoli dan septa
menjadi penuh dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relatif
pasien tidak dapat batuk secara efektif, berkurangnya luas permukaan alveoli
efektif.(Somantri, 2010)
9
D. Manisfestasi klinis
atas akut selama beberapa hari. Kemudian demam, menggigil. Dan tunjukan
dengan adanya pelebaran cuping hidung , ronki ,dan retraksi dinding dada atau
sering di sebut tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam ( chest indrawing).
Penyakit yang sering terjadi pada anak-anak di tandai dengan ciri-ciri adanya
demam, batuk ,disertai nafas cepat (takipnea) atau nafas cepat.(Ardhi, 2018)
E. Penatalaksanaan
untuk memberikan terapi kausal terhadap kuman penyebab infeksi, akan tetapi
sebelum antibiotika definitif diberikan antibiotik empiris dan terapi suportif perlu
umumnya tidak tersedia selama 12-72 jam. Maka dari itu membedakan jenis
pneumonia (CAP atau HAP) dan tingkat keparahan berdasarkan kondisi klinis
pasien dan faktor predisposisi sangatlah penting, karena akan menentukan pilihan
ventilasi non invasif (misalnya tekanan jalan napas positif kontinu (continous
10
positive airway pressure), atau ventilasi mekanis mungkin diperlukan pada gagal
napas. Bila demam atau nyeri pleuritik dapat diberikan antipiretik analgesik serta
2013)
Rata-rata saturasi oksigen pada anak dalam penelitian ini sebelum diberikan
kegiatan bermain tiupan berada dalam katagori di bawah normal. Hal ini
PLB merupakan salah satu tehnik yang mudah untuk mengurangi sesak nafas.
nafas menjadi lebih efektif. Tehnik ini dapat membantu menghasilkan udara yang
Selain itu juga dapat meningkatkan tekanan alveolus paru sehingga dapat
F. Komplikasi
terjadi pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru masuk ke dalam aliran
11
darah dan menyebarkan infeksi ke organ lain, yang berpotensi menyebabkan
juga dapat menyebabkan akumulasi cairan pada rongga pleura atau biasa disebut
dengan efusi pleura. Efusi pleura pada pneumonia umumnya bersifat eksudatif.
Pada klinis sekitar 5% kasus efusi pleura yang disebabkan oleh . pneumoniae
dengan jumlah cairan yang sedikit dan sifatnya sesaat (efusi parapneumonik).
beserta dengan nanah disebut empiema. Jika sudah terjadi empiema maka cairan
(Djojodibroto, 2013)
B. Pengetahuan
1) Definisi pengetahuan
pengetahuan ( knowledge ) adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
melalui panca indra manusia yakni pengelihatan , penciuman rasa dan raba.
(Hamidulloh, 2018)
12
2) Tingkat Pengetahuan
sebagai berikut:
a) Tahu (Know)
Merupakan suatu hal yang di dapatkan dari mengingat suatu materi yang
b) Memahami (Comprehension)
secara benar tentang materi atau objek yang di ketahuinya dan mampu
c) Aplikasi (Aplication)
d) Analisa (Analysis)
telah di dapat kedalam bentuk data, dan tetap memiliki keterkaitan antara satu
sama lain.
e) Sintesis (Synthesis)
f) Evaluasi (Evaluation)
13
Kemampuan dalam memberikan justifikasi atau penilaian terhadap materi
3) Kriterian Pengetahuan
kualitas tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat dari 3
tingkat :
sebagai berikut :
a) Pendidikan kesehatan
belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-
nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
tentang suatu materi (Ribek et al., 2017). Suatu bimbingan yang dapat di
14
berikan kepada seseorang tentang suatu materi atau hal baru agar mereka
Segala respon yang di berikan oleh seorang individu terhadap objek yang di
tersebut nantinya dapat berupa pengetahuan baru yang di miliki oleh seorang
individu.
b) Pekerjaan
kesehatan.
c) Umur
Semakin muda umur seseorang akan lebih cepat dalam menerima informasi
15
milikinya semakin bertambah serta memiliki pengetahuan terhadap suatu
Pengalaman buruk atau baik selalu ada dalam diri seorang individu,
f) Lingkungan sekitar
budaya atau kebiasaan salah satu hal yang ada dalam lingkungan, seperti
pemeriksaan kesehatan secara rutin dari tenaga kesehatan, akan mungkin bisa
g) Informasi
Semakin banyak informasi yang di dapat seorang individu, maka akan
tersebut.
16
C. Tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan pneumonia pada balita
tepat dari orang tua. Salah satu cara pencegahan pneumonia pada anak yaitu
oksigenasi pada balita yang terkena pneumonia. (Labir & Ribek, 2020)
parenkim paru dimana asinus terisi dengan cairan radang dengan tanpa disertai
infiltrasi dari sel radang ke dalam dinding - dinding alveoli dan rongga interstisium
yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak pada anak
dalam diagnosis dan penatalaksanaan yang benar dan efektif. Upaya pencegahan
penyakit dan kematian kasus pneumonia pneumokokus 20-35% dan vaksin Hib
mencegah penyakit dan kematian kasus pneumonia Hib 15-30%. Sekarang ini di
17
sebagai vaksin yang dianjurkan.(Said, 2012).Pemberian zink dapat mencegah
terjadinya pneumonia pada anak, meskipun apabila digunakan untuk terapi zink
merupakan komponen yang masih sangat strategis. Banyak kegiatan yang dapat
terutama pada ibu anak balita tentang besarnya masalah pneumonia dan
kebiasaan mencuci tangan dan hidup bersih, perbaikan gizi dengan pola makanan
sehat; penurunan faktor risiko lain seperti mencegah berat badan lahir rendah,
menerapkan ASI eksklusif, mencegah polusi udara dalam ruang yang berasal dari
antibiotika segera pada anak yang terinfeksi pneumonia dapat mencegah kematian.
mahal seperti kotrimoksazol atau amoksisilin yang diberikan secara oral. Dosis
18