DI SUSUN OLEH
22106028
TAHUN 2021
BAB I
TINJUAN PUSTAKA
2) Faring
makanan terjadi.
3) Laring
4) Trakea
5) Paru
Paru kanan dan kiri adalah jaringan yang elastis yang bekerja
6) Bronkus
dalam atau keluar paru, maka tekanan pada semua jalan nafas
tekanan pada permukaan luar paru, dan ini adalah nilai daya
2. Konsep Pneumonia
dalam paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah.
Pneumonia biasanya dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur
adalah bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari
(alveoli) dan mempunyai gejala batuk, sesak nafas, bunyi nafas ronki, dan
infiltrat pada foto rontgen. Terjadinya pneumonia pada anak sering kali
di bawah usia lima tahun (balita) maupun bayi baru lahir. Prevalensi
pneumonia naik dari 1,6% pada 2013 menjadi 2% dari populasi balita
(Riskesdas, 2020)
atau adanya infiltrate pada sebagian area pada kedua lapangan atau
terjadi pada balita usia < 4 tahun. Pneumonia adalah infeksi akut yang
2021)
Pneumonia adalah penyakit yang menjadi salah satu penyebab
kematian pada anak dibawah 5 tahun dan merupakan salah satu masalah
3. Etiologi
Influenza.
c. Mycoplasma pneumonia
d. Jamur: histoplasma capsulatum cryptococcus neuroformans,
candida albicans.
benda asing
f. Pnemonia hipostatik
g. Sindrom loefflet
4. Patofisiologi
leukosit PMN di alveoli dan terjadi proses fagositosis yang cepat. Stadium
ini disebut stadium hepatisasi kelabu. Selanjutnya, jumlah makrofag
5. Manifestasi klinis
sering terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5-
40,5 bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang
atau terkadang euphoria dan lebih aktif dari normal, beberapa anak
kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda
sampai derajat yang lebioh besar atau lebih sedikit melalui tahap
g. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat oleh
sedikit (rinorea) atau kental dan purulen, bergantung pada tipe dan atau
tahap infeksi.
6. Pemeriksan diagnostic
organisme khusus
7. Komplikasi
f. Super infeksi terjadi karena pemberian dosis antibiotic yang besar. Ex:
penisilin
meradang.
8. Penatalaksanaan
Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan
penyakit jantung atau penyakit paru lainnya, harus dirawat dan antibiotic
antara lain:
a. Oksigen 1-2L/menit.
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
c. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan eternal bertahap
1. Pengkajian
pasien, membuat data dasar tentang klien, dan membuat catatan tentang
dan tepat. Tujuan dari dokumentasi pada intinya untuk mendapatkan data
yang cukup untuk menentukan strategi perawatan. Dikenal dua jenis data
a. Usia :
b. Keluhan utama :
nafas.
panjang.
e. Pemeriksaan fisik :
1) Inspeksi
jelas.
2) Palpasi
cairan atau secret, getaran hanya teraba pada sisi yang tidak
terdapat secret.
3) Perkusi
redup.
4) Auskultasi
5) Penegakan diagnosis
8) Kebutuhan dasar
c) BAK
d) Kenyamanan
e) Higiene
tubuh.
Anak
Orang tua
oleh:
b) Pengalaman sebelumnya
2. Diagnosa keperawatan
jalan nafas
nafas
membrane alveolus-kapiler
metabolism
informasi
ketidakmampuan fisik.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
hasil :
a) Batuk efektif
c) Mengi menurun
d) Wheezing menurun
e) Dispnea menurun
f) Ortopnea menurun
g) Gelisah menurun
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
b) Monitor sputum
Edukasi
kontraindikasi
a) Dispnea menurun
d) PCO2 membaik 41
e) PO2 membaik
f) Takikardi membaik
g) Ph arteri membaik
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
oksigen
Terapeutik
Kolaborasi
a) Menggigil menurun
c) Kejang menurun
d) Pucat menurun
e) Takikardi menurun
f) Takipnea menurun
g) Bradikardi menurun
h) Hipoksia menurun
2) Intervensi keperawatan :
Observasi :
Edukasi :
Kolaborasi :
kebutuhan metabolism
b) Diare menurun
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
aktivitas
melakukan aktivitas
Terapeutik
Edukasi
sesuai
c) Diaforesis menurun
d) Konsentrasi membaik
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
berkonsentrasi
Teraupetik
kepercayaan
berirama
Edukasi
terpapar informasi
meningkat
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
Teraupetik
Edukasi
diare
hasil :
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
Terapeutik
a) Catat intake-output dan hitung balance cairan 24 jam
Edukasi
Kolaborasi
difenoksilat)
d) Afek Membaik
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
Terapeutik
optimal
Edukasi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
2019).
5. Evaluasi Keperawatan
(Yuyun. A, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Yulianti L, Faisal, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Pneumonia
dengan Masalah Gangguan Pertukaran Gas di RSUD Pandan Tapanuli Tengah.
Politeknik Kesehatan Kemenkes. Medan.
Yuyun A .(2019). Asuhan Keperawatan Pada An. R.F dengan Pneumonia di Ruang
Kenanga RSUD Prof Dr. W. Z. Johannes Kupang. Poltekkes Kemenkes Kupang.