Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi
Pneumonia adalah keadaan inflamasi akut yang terdapat pada parenkim paru
(bronkiolus dan alveoli paru), penyakit ini merupakan penyakit infeksi karena
ditimbulkan oleh bakteri, virus, atau jamur (Jonh Daly, 2010).

Sumber :
Chang, Ester., Daly, John., dan Elliott Doug. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada
Praktik Keperawatan. Dialihbahasakan oleh Hartono A. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

B. Etiologi
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
seperti bakteri, virus, jamur, parasite. pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia
dan paparan fisik seperti suhu atau radiasi. (Djojodibroto, 2014).

sumber : Djojodibroto, R.D. 2014. Respirologi (Respiratory Medicine). Edisi


2. Jakarta: EGC Peradangan

C. Tanda gejala
Tanda-tanda klinis utama pneumonia menurut (Betz & Sowden, 2009)
Meliputi hal-hal berikut: batuk, dispnea, takipnea, pucat,tampilan kehitaman atau
sianosis, melemah atau kehilangan suara napas, retaksi dinding toraks,napas cuping
hidung,nyeri abdomen, batuk paroksimal mirip pertusis,anak anak yang lebih besar
tidak nampak sakit, demam,ronchi,sakit kepala,sesak napas,menggigil,berkeringat

Sumber :
Betz & Sowden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri,edisi 5. Jakarta: EGC

D. Patofisiologi
Diawali dari saluran pernafasan dan akhirnya masuk ke saluran pernapasan
bawah. Reaksi peradangan timbul pada dinding bronkhus menyebabkan sel
berisi eksudat dan sel epitel menjadi rusak. Kondisi tersebut berlansung lama
sehingga dapat menyebabkan etelektasis (Suratun & Santa, 2013).

Sumber :
Suratun & Santa. (2013). Gangguan Sistem Pernapasan (II; Agung Wijaya,
Ed.). Jakarta: CV. Trans Info Media.
E. Penatalaksanaan

Karena penyebab pneumonia bervariasi membuat penanganannya pun akan


disesuaikan dengan penyebab tersebut. Selain itu, penanganan dan pengobatan
pada penderita pneumonia tergantung dari tinggkat keparahan gejala yang
timbul dari infeksi pneumonia itu sendiri (shaleh, 2013).
1) Bagi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri

Maka pemberian antibiotik adalah yang paling tepat.


Pengobatan haruslah benar-benar komplit sampai benar-benar tidak
lagi adanya gejala pada penderita. Selain itu, hasil pemeriksaan X-Ray
dan sputum harus tidak lagi menampakkan adanya bakteri pneumonia.
Jika pengobatan ini tidak dilakukan secara komplit maka suatu saat
pneumonia akan kembali mendera si penderita (shaleh, 2013).

a) UntukbakteriStreptococusPneumoniae
Bisa diatasi dengan pemberian vaksin dan antibiotik.Ada dua
vaksin tersedia, yaitu pneumococcal conjugate vaccine dan
pneumococcal polysacharide vaccine. Pneumococcal conjugate
vaccine adalah vaksin yang menjadi bagian dari imunisasi bayi
dan direkomendasikan untuk semua anak dibawah usia 2 tahun
dan anak-anak yang berumur 2-4 tahun. Sementara itu
pneumococcal polysacharide vaccine direkomendasikan bagi
orang dewasa.Sedangkan antibiotik yang sering digunakan
dalam perawatan tipe pneumonia ini termasuk penicillin,
amoxcillin, dan clavulanic acid, serta macrolide antibiotics,
termasuk erythromycin (shaleh, 2013).
b) UntukbakteriHemophilusInfluenzae
Antibiotik yang bermanfaat dalam kasus ini adalah generasi
cephalosporins kedua dan ketiga, amoxillin dan clavulanic
acid, fluoroquinolones (lefofloxacin), maxifloxacin oral,
gatifloxacin oral, serta sulfamethoxazole dan trimethoprim
(shaleh, 2013).

c) UntukbakteriMycoplasma
Dengan cara memberikan antibiotik macrolides (erythromycin,
clarithomycin, azithromicin dan fluoroquinolones), antibiotik
ini umum diresepkan untuk merawat mycoplasma pneumonia
(shaleh, 2013).

2) Bagi pneumonia yang disebabkan oleh virus

Pengobatannya hampir sama dengan pengobatan pada penderita


flu. Namun, yang lebih ditekankandalam menangani penyakit
pneumonia ini adalah banyak beristirahat dan pemberian nutrisi yang
baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh. Sebab bagaimana
pun juga virus akan dikalahkan jika daya tahan tubuh sangat baik
(shaleh, 2013).

3) Bagi pneumonia yang disebabkan oleh jamur


Cara pengobatannya akan sama dengan cara mengobati panyakit jamur
lainnya. Hal yang paling penting adalah pemberian obat anti jamur
agar bisa mengatasi pneumonia (shaleh, 2013).

Sumber : Shaleh, A.2013. Jadi Dokter untuk Anak Sendiri.


Yogyakarta: Katahati
Penatalaksanaan kasus pneumonia menurut Mutaqin (2008) antara

lain:

1) Manajemen Umum

 Humidifikasi: humidifier atau nebulizer jika sekret yang kental dan


berlebihan.

 Oksigenasi: jika pasien memiliki PaO2 <60 mmHg.

 Fisioterapi: berperan dalam mempercepat resolusi pneumonenia


pasti; pasien harus didorong setidaknya untuk batuk dan
bernafasdalam untuk memaksimalkan kemampuan ventilator.

 Hidrasi: Pemantauan asupan dan keluaran; cairan tambahan untuk


mempertahankan hidrasi dan mencairkan sekresi.

2) Operasi
Thoracentesis dengan tabung penyisipan dada: mungkin diperlukan jika
masalah sekunder seperti empiema terjadi.
3) Terapi Obat
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal
itu perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya:
Penicillin G untuk infeksi pneumonia staphylococcus, amantadine,
rimantadine untuk infeksi pneumonia virus. Eritromisin, tetrasiklin, derivat
tetrasiklin untuk infeksi pneumonia.
Sumber :
Muttaqin Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
System Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

F. Komplikasi
Komplikasi pneumonia meliputi hipoksemia, gagal respiratorik, effusi
pleura, empyema, abses paru, dan bacteremia, disertai penyebaran infeksi
ke bagian tubuh lain yang menyebabkan meningitis, endocarditis, dan
pericarditis (Paramita 2011).

Sumber :

Paramita. 2011. Nursing, Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: PT Indeks.


G. Cara Pencegahan

Mengingat pneumonia adalah penyakit beresiko tinggi yang tanda awalnya sangat
mirip dengan flu, alangkah baiknya para orang tua tetap waspada dengan
memperhatikan cara berikut ini (misnadiarly,2008):

a) Menghindarkan bayi atau anak dari paparan asap rokok, polusi udara, dan
tempat keramaian yang berpotensi penularan.

b) Menghindarkan bayi atau anak dari kontak dengan penderita ISPA.

c) Membiasakan memberikan ASI.

d) Segera berobat jika mendapati anak mengalami panas, batuk, pilek. Terlebih
jika disertai suara serak, sesak nafas, dan adanya tarikan pada otot diantara
rusuk (retraksi).

e) Periksakan kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan,dan


segera ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.

f) Imunisasi, untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi


seperti imunisasi DPT.

Sumber :

Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Balita,


Orang Dewasa, Usia Lanjut. Pustaka Obor Populer, Jakarta.
TUBERCULOSIS (TBC)
A. Definisi
Tuberculosis adalah penyakit radang pareknim paru karena infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosa.Tuberculosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu
pneumonia yang disebabkan oleh M. tuberculosa (Darmanto, 2015)
Sumber :
Darmanto, D 2015, Respirologi (Respirology Medicine), EGC, Jakarta

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar


disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis. Kuman tesebut biasanya
masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru,
kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain
melalui sistem peredaran, sistem saluran limfa, melalui saluran (bronchus)
atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ini umumnya
menimbulkan tanda-tanda dan gejala yang sangat bervariasi pada masing-
masing penderita, mulai dari tanpa gejala hingga gejala yang sangat akut
(Sarmen, FD, & Suyanto, 2017).

Sarmen, R.D., Hajar,S., dan Suyanto. . (2017). Gambaran pengetahuan, sikap


pasien TB paru terhadap upaya pengendalian TB di puskesmas sidomulyo kota
pakan baru. Jurnal FK volume 4 no 1.

Anda mungkin juga menyukai