Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Dian Rizki Lestari 10. Ika Rahma Aulia
2. Danung Perdana Ramadhani 11. Nala Niam Inayati
3. Mochamad Taufiq 12. Rika Agustin
4. Rizki Nilamsari 13. Elza Ayu Diva Wardhani
5. Ayu Wulansari 14. Ulfi Maulidina
6. Eren Nada Fatika 15. Kunfaiq Jazilaulum
7. Aurarona Lorenza Oxacellin 16. Syarafina Ata Wijdan
8. Rina Puji Lestari 17. Siti Yuliana
9. Katrin Affrilia Isabela
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “INTERAKSI OBAT”
dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang gangguan keamanan dan keselamatan.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,
Ibu Dr. Muslimah, S.Si, MM, Apt dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. II
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
B. SARAN ........................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum suatu interaksi obat dapat digambarkan sebagai suatu interaksi antar
suatu obat dan unsur lain yang yang dapat mengubah kerja salah satu atau keduanya,
atau menyebabkan efek samping tak diduga. Pada prinsipnya interaksi obat dapat
menyebabkan dua hal penting. Yang pertama, interaksi obat dapat mengurangi atau
bahkan menghilangkankhasiat obat. Yang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan
gangguan atau masalahkesehatan yang serius, karena meningkatnya efek samping dari
obat- obat tertentu. Risiko kesehatan dari Interaksi obat ini sangat bervariasi, bisa hanya
sedikit menurunkan khasiatobat namun bisa pula fatal.Peristiwa interaksi obat terjadi
sebagai akibat penggunaan bersama-sama dua macamobat atau lebih. Interaksi ini dapat
menghasilkan efek yang menguntungkan tetapisebaliknya juga dapat menimbulkan
effek yang merugikan atau membahayakan. Meningkatnya kejadian interaksi obat
dengan efek yang tidak diinginkan adalah akibatmakin banyaknya dan makin seringnya
penggunaan apa yang dinamakan
" Polypharmacy "atau " Muthiple Drug Teraphy ". Sudah kita maklumi bersama bahwa
biasanya penderita menerima resep dari dokter yang memuat lebih dari dua macam
obat. Sebelum lagi kebiasaan penderita yang pergi berobatke beberapa dokter untuk
penyakit yang sama dan mendapat resep obat yang baru. Dan memungkinkan lain
terjadinya Interaksi obat adalah akibat kebiasaan beberapa penderita untuk mengobati
diri sendiri dengan obat-obatan yang dibeli di toko-toko obat secara bebas.Interaksi
obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuanfarmakologi
tentang obat-obat yang dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan itu
tidaklah semudah yang kita sangka, mengingat jumlah interaksi yangmungkin terjadi
pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup banyak.
Mekanisme interaksi obat bermacam-macam dan kompleks. untuk itu, dalam makalah
ini akan dibahas mengenai waktu transport obat dalam darah serta efek-efek
yangdiberikan dari obat-obat yang berinteraksi.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Interaksi obat berarti saling pengaruh antar obat sehingga terjadi perubahan efek.
Didalam tubuh obat mengalami berbagai macam proses hingga akhirnya obat di
keluarkan lagidari tubuh. Proses-proses tersebut meliputi, absorpsi, distribusi,
metabolisme,biotransformasi, dan eliminasi. Dalam proses tersebut, bila berbagai
macam obat diberikan secara bersamaan dapat menimbulkan suatu interaksi. Selain itu,
obat juga dapat berinteraksi dengan obat makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan
obat. Interaksi yang terjadi di dalam tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
interaksifarmakodinamik dan interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakodinamik
adalah interaksiantar obat yang diberikan berasamaan yang bekerja pada reseptor yang
sama sehingga dapat menimbulkan efek sinergis atau antagonis. Interaksi
farmakokinetik adalah interaksi antar atau lebih obat yang diberikan bersamaan dan
saling mempengaruhi dalam proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi
sehingga dapat meningkatkan atau menurunkan salah satu kadar obat dalam darah.
Menurut Hussar (2007) tipe interaksi obat-obat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Duplikasi
yaitu ketika dua obat yang sama efeknya diberikan, efek samping mungkin
dapat meningkat.
2) Opposition
yaitu ketika dua obat dengan aksi berlawanan diberikan bersamaan dapat
berinteraksi, akibatnya menurunkan efektivitas obat salah satu atau keduanya.
3) Alteration
3
yaitu ketika suatu obat mungkin dirubah melalui absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi oleh obat lain.
1) Interaksi Farmakodinamik
2) Interaksi Farmakokinetik
a) Mempengaruhi absorpsi
4
(misal pada pemberian analgesik). Namun demikian penurunan jumlah
yang diabsorbsi dapat menyebabkan terapi menjadi tidak efektif.
c) Mempengaruhi metabolisme.
5
d) Mempengaruhi ekskresi ginjal
1. Interaksi Faemasetik :
2. Interaksi farmakokinetik:
3. Interaksi Farmakodinamik:
Interaksi ini terjadi bila sesuatu obat secara langsung merubah aksi
molekuler atau kerja fisiologis obat lain. Kemungkinan kemungkinan yang
terjadi:
a) Efek adisi
Efek yang ditimbulkan ketika dua obat atau lebih dengan efek sama
dikombinasikan yang menyebabkan peningkatan jumlah efek sesuai
dengan dosis yang dipakai.
6
b) Efek sinergis
Efek yang ditimbulkan ketika dua atau lebih obat memiliki efek yang
sama atau tidak, digunakan bersama dapat menimbulkan efek lebih
besar dari jumlah komponen aktif dari satu obat.
Efek yang ditimbulkan karena dua atau lebih obat yang dikombinasikan
berinteraksi yang menyebabkan salah satu obat yang berefek diperbesar
karena adanya obat kedua.
d) Reaksi antagonis
Interaksi obat melibatkan kombinasi obat dengan zat lain yang mengubah efek obat.
Berdasarkan jenisnya, berikut berbagai efek interaksi obat yang mungkin terjadi:
Interaksi ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dua obat atau lebih secara
bersamaan. Semakin banyak obat yang Anda konsumsi, maka kemungkinan
terjadinya reaksi semakin besar pula.Interaksi obat dengan obat bisa
menyebabkan berkurangnya efektivitas obat atau munculnya efek samping yang
tak terduga. Misal, mengonsumsi warfarin bersama dengan flukonazol dapat
menyebabkan peningkatan pendarahan yang berpotensi bahaya.
7
2. Interaksi obat dengan perawatan tanpa resep
Ini merupakan interaksi antara obat dan perawatan tanpa resep yang
meliputi, obat-obatan bebas resep, herbal, vitamin, atau suplemen. Interaksi
obat dengan perawatan tanpa resep dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit.Contoh, mengonsumsi
diuretik (pembersih tubuh dari kelebihan air dan garam) dan ibuprofen malah
membuat tubuh menahan garam dan cairan tersebut.
8
adalah metformin (obat diabetes) dan penyakit ginjal. Obat tersebut dapat
menumpuk di ginjal penderita sehingga meningkatkan risiko.
Berikut ini adalah berbagai dampak interaksi obat berdasarkan jenis interaksinya:
Interaksi obat dengan obat terjadi ketika seseorang mengonsumsi dua obat
atau lebih secara bersamaan. Semakin banyak obat yang dikonsumsi, semakin
tinggi risiko interaksi yang mungkin terjadi.Interaksi obat dengan obat dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit
atau meningkatkan risiko munculnya efek samping obat.Misalnya, Anda minum
dua jenis obat yang dapat menyebabkan rasa kantuk, maka Anda akan
cenderung mengalami rasa kantuk dua kali lipat.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa interaksi obat Interaksi antara obat dan makanan
terjadi dalam tiga fase yaitu fase farmasetis, fase farmakokinetik, fase farmakodinamik.
Dengan mekanisme obat yang telah diminum akan hancur dan obat terdisolusi
(merupakan fase farmasetis), kemudian obat tersebut di absorpsi, transport, distribusi,
metabolism dan ekresi oleh tubuh (merupakan fase farmakokinetik), setelah melewati
fase farmakokinetik maka obat tersebut dapat direspon secara fisiologis dan psikologis
(merupakan fase farmakodinamik).Efek samping pemberian obat-obatan yang
berhubungan dengan gangguan GI (gastrointestinal) dapat berupa terjadinya mual,
muntah, perubahan pada pengecapan, turunnya nafsu makan, mulut kering atau
inflamasi/ luka pada mulut dan saluran pencernaan, nyeri abdominal (bagian perut),
konstipasi dan diare. Efek samping seperti di atas dapat memperburuk konsumsi
makanan si pasien. Ketika pengobatan dilakukan dalam waktu yang panjang tentu
dampak signifikan yang memperngaruhi status gizi dapat terjadi.Interaksi obat-
mikronutrien meliputi Inkompatibilitas obat IV, Kekurangan-kekurangan PVC
(polivinilklorida),Reaksi Maillard.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, d. S. (2022, Januari 30). Dampak Interaksi Obat Pada Tubuh. Diambil kembali dari
alodokter: https://www.alodokter.com/dampak-interaksi-obat-kepada-tubuh-anda
https://text-id.123dok.com/document/rz3ep3gdq-definisi-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
interaksi-obat.html
https://www.academia.edu/24769162/INTERAKSI_OBAT_1_IO_RANGKI
ONI. (2014, desember). LAMPIRAN 1 : INTERAKSI OBAT. Diambil kembali dari pionas:
https://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-1-interaksi-obat-0
Syahril, A. (2016). MAKALAH INTERAKSI OBAT " INTERAKSI OBAT PADA PROSES
ABSORBSI " Dosen : PROGRAM STUDI FARMASI. Diambil kembali dari
academia:https://www.academia.edu/37572686/MAKALAH_INTERAKSI_OBA
T_INTERAKSI_OBAT_PADA_PROSES_ABSORBSI_Dosen_PROGRAM_ST
UDI_FARMASI
11