Anda di halaman 1dari 8

Nama : RIYAN WIDI WIDODO

NIM : G2A021163
Kelas : 2C
PEMERIKSAAN FISIK DASAR
HEAD TO TOE
Hal yang diperiksa Nilai Normal Nilai Abnormal
Kepala I : Memperhatikan I : Simentris, bersih, 1. Ada kutu
kesimentrisan tidak ada lessi, tidak 2. Tidak simetris
wajah, tengkorak, menunjukan tanda 3. Rambut rontok an berbau, jika bau
warna dan tanda krkurangan gizi ketahui penyebabnya
distribusi rambut, (rambut jagung dan 4. Tidak tegak lurus
lingkar kepala, kering) 5. Ada luka
serta kulit kepala. P : Tidak ada 6. Kotor
P : Untuk penonjolan/ 7. Berbau
mengetahui pembengkakan, 8. Ada ketombe
keadaan rambut, rambut lebat dan 9. Tidak lonjong atau tidak benjol
massa, kuat/tidak rapuh
pembekuan, nyeri
tekan, keadaan
tengkorak, dan
kuit kepala.
P:-
A:-
Wajah I : Warna kulit, I : Warna sama 1. Ada luka
pigmentasi, dengan bagian tubuh 2. Tidak ada kesan sembab
bentuk, lain, tidak 3. Ada ruam dan pembengkakan
kesimentrisan pucat/ikterik, 4. Tidak simetris
P : Nyeri tekan simentris 5. Tidak ada kelumpuhan otot fasialis
dahi, edema, pipi, P : tidak ada nyer 6. Wajah terlihat kusam
rahang tekan dan edema
P:-
A:-
Mata I : Amati bentuk I : Simentris, warna 1. Alis mata rontok
bola mata, konjungtiva pink, 2. Mata tidak simetris
kelopak mata, sclera bewarna putih 3. Ada ptosis
4. Posisi tidak simetris
konjungtiva,
5. Terdapat lesi
sklera dan pupil. 6. Gerak bola mata tidak normal
P : Untuk 7. Adabenjolan atau peradangan
mengetauhi 8. Mata tidak lengkap
tekanan bola mata 9. Pucat
dan mengetahui 10. Tidak ada reflek terhadap cahaya
adanya nyeri 11. Besar pupil berbeda
tekan, bila 12. Edema
tekanan bola mata
meninggi, mata
teraba keras.
P:-
A:-
Telinga I : Amati daun I : Bentuk dan posisi 1. Nyeri tekan
telinga, liang simentris, integritas 2. Ukuran berbeda
telinga, kulit bagus, warna 3. Ada benda asing
4. Ada Perdarahan
membrane sama dengan kulit
5. Nyeri tekan
timpani, integritas lain, tidak ada tanda 6. Tidak simetris
kulit, warna kulit tanda infeksi, dan alat
P : Temukan bantu dengar
adanya nyeri P : Tidak ada nyeri
tekan tekan
P : Uji ketajaman
pendengaran
A:-
Hidung I : Amati adanya I : Simentris, warna 1. Ada sumbatan
deformitas, aliran sama dengan kulit 2. Ada sekret
pengeluaran lain, tidak ada lesi, 3. Ada inflamasi
udara, mukosa tidak ada sumbatan, 4. Bengkok
P : Dilakukan pada perdarahan dan tanda
pangkal, septum, tanda infeksi
dan cuping P : Tidak ada bengkak
hidung, temukan dan nyeri tekan
nyeri tekan pada
area sinus
P : Temukan
adanya nyeri
ketuk area sinus
A:-
Mulut I : Amti bibir I : Warna mukosa 1. Wrna tidak merah
untuk mengetahui mulut dan bibir pink, 2. Ada benda asing
adanya kelainan lembab, tidak ada lesi 3. Ada luka
congenital, bibir dan stomatitis 4. Sumbing
sumbing, warna P : Gigi lengkap tidak 5. Ada pendarahan
bibir, ulkus, lessi ada tanda tanda gigi 6. Kotor
dan massa, amati berlobang atau 7. Sianosis
gigi, lidah, faring, kerusakan gigi, tidak 8. Berbau
tonsil, kebersihan ada perdarahan atau 9. Kering
dan bau mulut radang gusi, lidah
P : Lakukan pada simentris, langit langit
pipi, platum, lidah tidak ada tanda infeksi
P:-
A:-
Leher I : Amati bentuk I : Warna sama 1. Ada pembesaran vena jugularis
leher, warna kulit, dengan kulit lain , 2. Ada pembesaran kelenjar tiroid
denyut karotis, integritas kulit baik, 3. Ada pembesaran kelenjar limfe
vena juglaris bentuk simentri, tidak 4. Tidak simetris
P : kelenjar limfae, ada pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar gondok
trachea, ada nya P : Tidak teraba
kaku duduk pembesaran kelenjar
P:- kondok, tidak ada
A:- nyeri, tidak ada
pembesaran kelenjar
limfae
Pemeriksaan I : Bentuk kuku I : Transparan 1. Warna kebiruan atau keunguan
Integumen P : Ditekan dan Halus, Melengkung pada bantalan kuku
dan Kuku dilepas dengan baik, Cembung memberitahukan terjadinya pada
sianosis
dengan sudut bantalan
2. Warna putih atau pucat terjadi
kuku sekitar 160 karena anemia
derajat,Kutikula di 3. Jari tabuh (clubbing finger) dengan
sekelilingnya halus, sudut kuku lebih dari 180 derajat
utuh, dan tanpa merupakan manifestasi dari
inflamasi. kondisi hipoksia
P : Bantalan kuku
tampak putih atau
memucat, tetpi warna
merah muda hrus
segera kembali, maka
mengindikasikan
adanya insufiensi
sirkulasi.

Dada dan I : Bentuk dada, I : Simetris, bentuk 1. Adanya nyeri dada


pernafasan kesimentirsan dan postur normal, 2. Kelainan tulang belakang segmen
dada, freukesni tidak ada tanda-tanda thorasik seperti kifosis dan
skoliosis.
pernafasan, ritme distress pernapasan.
pernafasan, warna warna kulit sama
kulit, lessi, edema, dengan warna kulit
pembengkakan lain, tidak 3. Gagguan pernapasan : bradipnea
P : Simentris, ikterik/sianosis, tidak 4. Inspeksi struktur tulang iga dan
pergerakan dada, ada pembengkakan, tulang belakang.
massa dan lessi, Penonjolan, edema 5. Adanya batuk dengan suara batuk
produktif atau kering, sputum
nyeri, tractile P : integritas kulit baik,
mengandung darah atau tidak
fremitus tidak ada nyeri tekan, 6. Retraksi intercosta, retraksi
P : Paru, eksrusi massa, tanda-tanda suprasternal, pernafasan cuping
diafragma peradangan, ekspansi hidung
A : Suara nafas, simetris, taktil 7. Pernafasan cheyne-stokes
trachea, bronchus, vremitus cendrung 8. Pernafasan biot
paru (didengar sebelah kanan lebih 9. Pernafasan kussmaul
10. Rasa nyeri akan bertambah akibat
menggunakan teraba jelas
tekanan ibu jari. Nyeri dapat di
stetoskop) P : resonan ("dug dug sebabkan fraktur tulang iga,
dug"), jika bagian fibrosis otot antar iga, pleuritis
padat lebih daripada lokal dan iritasi akar syaraf.
bagian udara-pekak 11. Palpasi vertebrta
("bleg bleg bleg"), jika 12. Perhatikan intensitas getara suara
bagian udara lebih sambil telapak tangan di geser
kebawah, bandingkan getarannya
besar dari bagian
dan bandingkan kanan dan kiri.
padat-hiperesonan Jika lebih bergetar : terjadi
("deng deng deng"), pemadatan dinding dada, jika
batas jantung-bunyi getaran kurang : pneumothorax
rensonan- 13. Tumor paru: pekak/dulnes (“bleg
hilang>>redup bleg blek”)bagian padat lebih
A : bunyi napas banyak dari bagian udara
14. Pleural friction rub
vesikuler,
bronchovesikuler, 15. Ronchi
brochial, tracheal 16. Wheezing
17. Rales

Payudara Payudara 1. Melingkar dan 1. tampak perbedaan warna kulit,


dan aksila I : Integritas kulit simetris penebalan kulit, edema, adanya
P : Bentuk, dengan kulit berbintik seperti kulit jeruk
simentris, ukuran, ukuran kecil, 2. Tidak melingkar dan tidak simetris
aerola, putting, sedang atau dengan ukuran kecil, sedang atau
besar
dan penyebaran besar
3. adanya perubahan warna bagi
vena 2. Warna kulit
wanita hamil warnanya akan
P:- normal, tidak
tampak lebih gelap
A:- terjadi
4. adanya cairan abnormal yang
penebalan
keluar dari puting
Aksila kulit, edema
5. adanya benjolan atau
Inspeksi dan dan tidak ada
pembengkaan pada area ketiak
palpasi aksila : kulit jeruk
ataupun payudara
nyeri, perbesaran 3. Tidak ada
6. adanya pembesaran kelenjar
nodus limfae, perubahan
limfaeaxillar dan clavicula
konsistensi warna
7. terasa nyeri dan tidak kenyal
4. Tidak ada
karena terdapat benjolan
cairan
abnormal
yang keluar
dari puting
5. Tidak adanya
pembengkaka
n di sekitar
ketiak
ataupun
payudar
6. Tidak adanya
pembesaran
pada kelenjar
limfaeaxillar
dan clavicula
7. Tidak terasa
nyeri dan
kenyal serta
tidak terdapat
benjolan
Abdomen I : Bentuk perut, I : simetris, warna 1. adannya pembesaran
(perut) warna kulit, dengan warna kulit organ,adannya udara ,gas bebas
adanya retraksi, lain, tidak ikterik tidak didalam rongga perut
2. Permukaan tegang, licin, dan tipis
penonjolan,m terdapat ostomy,
karena ada pembesaran organ
adanya ketidak distensi, tonjolan, dalam perut
simentrisan, pelebaran vena, 3. Permukaan kasar dan keriput,
adanya asites, kelainan umbilicus. karena mengalami distensi
kelainan umbilicus A : suara peristaltic 4. Kulit berwarna kuning ( pada
A : Suara terdengar setiap 5- pasien ikterus)
peristaltik (bising 20x/dik, terdengar 5. Terdapat pelebaran pembuluh
darah vena
usus) di semua denyutan arteri
6. Adanya striae terutama pada ibu
kuadran dan suara renalis, arteri iliaka hamil
pembuluh darah dan aorta, P : timpani, 7. Tidak simetris
dan fiction rub bila hepar dan limfa 8. Pada kelumpuhan diafragma
P : Lakukan membesar redup dan terdapat gerakan dinding perut
perkusi pada bila banyak cairan = yang berlawanan
kesembilan regio hipertimpani 9. Pada orang yang gemuk kadang
peristaltik normal tidak terlihat
abdomen P : tidak teraba
10. Frekuensi peristaltik di bawah atau
P : massa, penonjolan tidak ada di atas dari 5-35 X/menit
karakteristik nyeri tekan, tidak ada 11. teraba adannya tegangan
organ, adanya massa dan otot,teraba adannya nyeri tekan
asistes, nyeri penumpukan cairan 12. Jika dirasakan adanya massa, maka
irregular, lokasi, ukuran massa ditentukan dengan
meteran / jangka sorong
dan nyeri, dengan
13. panjang, lebar, tebal (kalau tidak
cara
ada peralatan, bisa dengan ukuran
menghangatkan jari penderita)
tangan terlebih 14. Frekuensi Peristaltik lebih atau
dahulu kurang dari normal
15. Adanya luka
16. Adannya suara timpani yang tidak
normal atau terus menerus
17. Adannya suara redup yang tidak
normal
18. Frekuensi peristaltik kurang atau
lebih dari normal
19. Tidak adannya suara pada vaskuler
aorta(di apigastrium),arteri
hepatika (di hipokondrium kanan),
20. arteri lienalis : di hipokondrium kiri

Muakuloskel Eksterimitas atas I : simetris, integritas 1. Adanya krepitasi


etal (bahu, siku, kulit baik, ROM aktif, 2. Adanya kelupuhan pada badan dan
tangan) kekuatan otot penuh anggota gerak
3. Adanya fraktur
I : Simetris dan P : teraba jelas
4. Warna kulit tidak normal
pergerakan, Tes reflex : reflek (kemerahan/kebiruan/hiperpigme
integritas ROM, bisep dan trisep positif ntasi)
kekuatan dan 5. Adanya benjolan/pembengkakan
tonus otot pada ekstermitas
P : Denyutan 6. Adanya atrofi/hipertrofi otot
brachialis dan 7. Adanya kontraksi otot yang
abnormal dan tremor
radialis
8. Lemah dan kualitas tidak bagus
Tes reflex : 9. Nyeri pada saat di tekan
tendon trisep, 10. Adanya rasa tidak nyaman, jalan
bisep, dan pincang, dan nyeri pada saat
brachioradialis berjalan
11. Konsistensi otot lunak
Ekstermitas 12. Pasien tidak dapat menggerakan
bawah (panggul, tubuh ke arah horizontal terhadap
lutut, pergelangan gravitasi
kaki, telapak kaki) I : simetris, integritas
I : Simetris dan kulit baik, ROM aktif,
pergerakan, kekuatan otot penuh
integritas kulit, P : teraba jelas
posisi, dan letak, Tes reflex : reflek
ROM, kekuatan politela dan archiles
dan tonus otot positif
P : Femoralis,
politela, dorsal
pedis, denyutam
Tes reflex :
tendon patella
dan archilles
Genetalia Wanita Wanita Wanita
(alat genital, I : Mukosa kulit, I : bersih, mukosa 1. Penyebaran dan pertumbuhan
anus, integritas kulit, lembab, integritas tidak normal serta terlihat kotor
rectum) contur simentris, kulit baik, semetris 2. labia tidak simetris, warna mukus
edema, tidak ada edema dan membran tidak normal merah
pengeluaran tanda tanda infeksi muda, adanya
3. iritasi/inflamasi, keluaran sekret
P : letak ukuran, (pengeluaran pus/hau)
(warna putih/kuning, berbau), dan
konsistensi dan P : tidak ada nyeri, adanya
massa tidak terdapat edema/ 4. polip/benjolan
Pemeriksaan anus hemoroid/ polip/ 5. kulit perineal tidak normal,tidak
dan rectum : tanda-tanda infeksi halus dan kotor
fases, nyeri, massa dan pendarahan. 6. adannya
edema, hemoroid, hemoroid/herpes/benjolan
7. ada nyeri tekan,cairan/darah yang
fistulani, Pria
keluar, raba dinding
pengeluaran dan Inspeksi dan palpasi rektum,benjolan/ polip,raba
perarahan penis : integritas kulit kelenjar prostat (Tidak mengalami
baik, tidak ada masa hiperplasia)
Pria atau pembengkakan,
Inspeksi dan tidak ada pengeluaran Pria
palpasi penis : pus atau darah 1. Penyebaran dan pertumbuhan
tidak normal, terlihat kotor
integritas kulit, Inspeksi dan palpasi
2. Inspeksi kulit dan ukuran penis:
massa dan skortum : integritas adanya lesi, pembengkakan atau
pengeluaran kulit, ukuran dan benjolan, dan adanya kelainan
Inspeksi dan bentuk, turunan testes 3. adanya nyeri tekan,cairan/darah
palpasi skortum : mobilitas, massa, nyeri yang keluar, raba dinding rektum
integritas kulit, dan tonjolan (adanya benjolan/ polip ), raba
kelenjar prostat ( mengalami
ukuran dan Pemeriksaan anus
hiperplasia )
bentuk, turunan dan rectum : tidak ada
4. Inspeksi kepala penis untuk
testes dan nyeri, tidak terdapat melihat meatus uretra: adanya
mobilitas, massa, edema/ hemoroid/ cairan yang keluar,
nyeri dan tonjolan polip/ tanda-tanda 5. lesi/oedema/inflamasi atau lubang
Pemeriksaan anus infeksi dan uretra tidak terletak di tengah
dan rectum : pendarahan. kepala penis
6. Prepusium susah ditarik atau
fases, nyeri,
bahkan tidak dapat di tarik
massa, edama, 7. Kepala penis terlihat berwarna
hemoroid, tidak normal seperti kebiruan
fistulani, 8. Inspeksi skrotum dan perhatikan:
pengeluaran dan ukuran tidak sama, bentuk tidak
perdarahan simetris ,warna abnormal ,adanya
lesi/edema
9. Inspeksi anus: adanya
hemoroid/kutil/herpes/benjolan,ti
dak bersih
10. Palpasi permukaan kulit skrotum:
adanya benjolan ,N Teraba keras.
11. Ukuran testis tidak
sama,bentuknya tidak simetris
12. Testis teraba keras dan tidak
lunak,adannya nyeri tekan dan
benjolan serta adannya cairan
kental yang keluar
13. lain yang tampak pada batang
penis

Anda mungkin juga menyukai