Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI KRONIS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan
Medikal Bedah

Pembimbing Akademik: Chandra Bagus R, S.Kp., M.Kep., Sp. Kep. MB.


Pembimbing Klinik: Ns. Irnawari, S.Kep

Diusun Oleh:
Rikarda Ogetai 222020120210093
Kelompok IX

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXVI


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
KASUS 4

Sutiah / 31-12-1951/ c846020


Keluhan: nyeri pinggang belakang, nyeri perut berkurang
Cm, t 148/84, n 80, dan rr 20.
mata : cpp (-). Si (-)
cor : bj i-ii murni, bising (-)
pulmo : sdv (+/+), st (-/-)
abd : supel, bu (+) n
ext : oedem (-)

hasil bmp : cml


mata : cpp (-). Si (-)
cor : bj i-ii murni, bising (-)
pulmo : sdv (+/+), st (-/-)
abd : supel, bu (+) n
ext : oedem (-)

23 feb
Hitung jenis
eosinofi l4 basofi l0 batang 4 segmen 45 limfosit 6 monosit 2 lain-lain
blast : 7%, mielosit : 24%, metamielosit : 6%, promielosit : 2%, eritrosit berinti :
3/100 leukosit
Gambaran darah tepi
Eritrositsebaran eritrosit longgar anisositosis sedang : normosit, mikrosit
poikilositosis sedang : ovalosit, pearshaped cell, teardrop cell, fragmentosit
polikromasi (+) eritrosit muda (+), trombositestimasi jumlah trombosit meningkat
bentuk dan ukuran normal, besar (+), giant (+). leukositestimasi jumlah leukosit
sangat meningkat didapatkan seluruh stadium perkembangan seri granulisitik
dengan blast 7%.
kesan : keganasan hematologi kronik
saran : bmp dan pengecatan sitokimia
Diagnosa : hipertensi stage i, cml
Therapy : Amlodipin 1 x 10 mg, ramipril 1 x 5 mg, Infus nacl 0.9 %20 tpm,
alupurinol 1x 100mg, inj. Omeprazole 40 mg/24 jam, usaha prc 3 kolf, premed
dipen 1 amp--sudah masuk semua, amlodipin 10 mg/24 jam po, + cytodrox 3x500
mg, dan + cek bcr abl.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA NYERI KRONIS

I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 23 Februari 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Februari 2021

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Klien
a. Nama : Ny. S
b. Usia : 69 tahun (31-12-1951)
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Status : Menikah
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat : Semarang
i. Diagnosa medis : Hipertensi Stage I, Myelogenous leukimia
kronis (CML)

2. Penanggung jawab
a. Nama : Tn. Y
b. Hubungan dg ps : Suami
c. Usia :
d. Agama :
e. Pendidikan :
f. Alamat : Semarang

B. KELUHAN UTAMA
Ny. S mengatakan bahwa dirinya merasakan nyeri pinggang belakang, juga
nyeri perut berkurang
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
 Ny. S mengeluhkan nyeri pinggan belakang, nyeri cekot-cekot, nyeri
dirasakan hilang-timbul; nyeri bertambah dengan aktivitas serta
berkurang dengan minum obat dari warung dan istirahat. Tidak ada
kelemahan anggota gerak, tidak ada kesemutan, tidak ada mual-
muntah, tidak ada bicara pelo, tidak ada mulut merot, tidak ada
tersedak, tidak ada pandangan double/kabur, tidak ada kejang;
 Ny. S mengeluhkan nyeri pinggang belakang, nyeri perut menurun,
nyeri tidak berkurang dengan minum obat dan istirahat, nyeri
dirasakan terus-menerus. Tidak ada kelemahan anggota gerak, tidak
ada kesemutan, tidak ada mual muntah, tidak ada bicara pelo, tidak
ada mulut merot, tidak tersedak, tidak ada pandangan double. kabur,
tidak ada kejang. Pasien oleh keluarga dibawa dan dirawat inap ke RS
di Jakarta dan di CT Scan kepala, dikatakan ada benjolan di kepala
depan sisi kanan, pasien kemudian pulang paksa dan tidak berobat
kembali;
 Pada 23 februari hasil gambaran darah tepi ditemukan hitung jenis
eosinofi l4 basofi l0 batang 4 segmen 45 limfosit 6 monosit 2 lain-lain
blast : 7%, mielosit : 24%, metamielosit : 6%, promielosit : 2%,
eritrosit, berinti : 3/100 leukosit.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. S mengatakan tidak punya penyakit lain, paling hipertensi.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
yang sama dengan Ny. S.

D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Ny. S tampak berpakaian rapi dan sesuai, mengatakan menyukai
semua bagian tubuhnya karena merupakan ciptaan Allah.
b. Peran Diri
Ny. S mengatakan dirinya adalah seorang istri dan ibu yang bertugas
melayani keluarganya dan karena sakit, ia tidak bisa menjalankan
perannya.
c. Identitas Diri
Ny. S mengatakan dirinya seorang perempuan berusia hampir 48 tahun
dan merupakan seorang istri untuk suaminya dan ayah dari kedua
anaknya.
d. Ideal Diri
Ny. S mengatakan dirinya ingin segera sembuh agar bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya.
e. Harga Diri
Ny. S mengatakan dirinya merasa sedih karena sakitnya yang tak
kunjung sembuh, namun sudah ikhlas dan berserah pada Allah.
2. Penatalaksanaan Stres
Ny. S mengatakan selalu berdoa kepada Allah memohon kesembuhan; ia
pasrah dan berserah.
3. Penyalahgunaan Obat
Ny. S mengatakan tidak pernah mengonsumsi alkohol dan obat terlarang.

E. RIWAYAT SPIRITUAL
Ny. S mengatakan bahwa dirinya beragama Islam dan selalu sholat 5 waktu.
Ny. S selalu berdoa agar segera diberi kesembuhan, disamping dirinya juga
sudah ikhlas dan menyerahkan sakitnya kepada Allah.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang;
2. Kesadaran : composmentis, GCS 15 (E4M6V5)
3. Tanda-tanda vital :
TD : 148/84 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x /menit
SaO2 : 99%, spontan
Suhu : 36,90C
4. Head to Toe
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kepala Inspeksi
 Bentuk kepala simetris, bulat ukuran
mesochepal;
 Rambut pendek;
 Terlihat adanya uban;
 Tidak terdapat perdarahan, bekas luka, lesi
dan memar.
Palpasi
 Tidak terdapat benjolan di bagian kepala;
 Tidak ada nyeri tekan ketika di palpasi.
Mata Inspeksi
 Gerak bola mata simetris;
 Kelopak mata berwarna gelap;
 Bulu mata jarang;
 Letak mata kanan dan kiri simetris;
 Tidak terdapat perdarahan pada mata.
 Sklera tidak ikteri;
 Konjungtiva tidak anemis.
Palpasi
 Tidak terdapat benjolan di area mata;
 Tidak terdapat nyeri tekan di area mata.
Hidung Inspeksi
 Lubang hidung kanan dan kiri simetris;
 Tidak ada kotoran ataupun sumbatan;
 Tidak ada keluaran cairan/produksi sputum;
 Tidak terdapat polip.
Palpasi
 Tidak terdapat benjolan di area hidung;
 Tidak terdapat nyeri tekan di area hidung.
Mulut dan gigi Inspeksi
 Membran mukosa dan bibir pucat dan kering;
 Gigi lengkap, terdapat karies gigi.
Palpasi
 Tidak ada benjolan di sekitar mulut dan
lidah.
 Tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi.
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Telinga Inspeksi
 Telinga kanan dan kiri simetris.
 Tidak ada cairan yang keluar dari lubang
telinga.
 Tidak terdapat perdarahan.
 Tidak menggunakan alat bantu dengar.
Palpasi
 Tidak terdapat benjolan/massa di telinga.
 Tidak terdapat nyeri tekan di area telinga.
Leher Palpasi
 Klien mampu menoleh ke kanan dan kiri,
menunduk dan menengadah tanpa hambatan;
 Warna kulit leher sama dengan warna kulit
bagian tubuh lain;
 Kaku kuduk (-)
Palpasi
 Tidak ada pembesaran vena jugularis
 Tidak ada nyeri tekan pada leher
 Tidak ada nyeri menelan
Paru Inspeksi
 Bentuk dada kanan dan kiri simetris.
 Tidak terdapat retraksi dinding dada, lesi,
memar atau jejas;
 Pergerakan dada saat bernapas seimbang.
Palpasi
 Vocal fremitus teraba kanan dan kiri sama;
 Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan,edema.
Perkusi
 Sonor
Auskultasi
 SDV +/+, ST (-/-)
Jantung Inspeksi
Bentuk dada simetris
Palpasi
IC teraba
Perkusi
Pekak
Auskultasi
 Irama jantung normal;
 Tidak terdapat suara tambahan;
 Bunyi jantung lup dup.
Abdomen Inspeksi
Warna merata, tidak ada kemerahan.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, supel, bu (+) n
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Perkusi
Timpani
Auskultasi
Bising usus 15 x/menit.
Ekstremitas  CRT .2 detik;
 Akral teraba hangat;
 Gerak menurun/menurun menurun/menurun
 Kekuatan 33/33 44/33;
 Oedem (-)

G. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Nutrisi dan Cairan
A (Antropometri) BB: Kg
TB: cm
IMT:
B (Biokimia) Hitung jenis:
Eosinofi l4
Basofi l0
Batang 4
Segmen 45 limfosit 6 monosit 2 lain-
lain
Blast : 7%
Mielosit : 24%
Metamielosit : 6%
Promielosit : 2%
Eritrosit berinti : 3/100 leukosit

C (Klinis) TD: 148/984 mmHg


HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,90C
Turgor kulit elastis, konjungtiva tidak anemis, akral
hangat.
D (Diet)
Kebutuhan Cairan BB=
10 Kg I= 1000 ml
10 Kg II= 500 ml
Kg ( Kg x 20 ml)= ml
Total= ml
Intake/24 Jam Minum=
Makan=
Infus=
Total=
Output/24 Jam BAK=
BAB=
IWL = (15cc x Kg)/BB24jam
=
Total=
Balance Cairan Intake – Output
=
2. Kebutuhan Persepsi/Sensori
Penglihatan Ny. S tidak mengalami gangguan penglihatan;
mampu melihat dengan jelas, mampu mengenali
atau membedakan setiap wajah orang saat
berhadapan
Pendengaran Ny. S tidak mengalami gangguan penglihatan;
mampu melihat dengan jelas, mampu mengenali
atau membedakan setiap wajah orang saat
berhadapan
Penciuman Ny. S tidak memiliki masalah penciuman; Ny. S
mampu menyebutkan dan membedakan jenis
aroma yang diberikan dengan tepat (aroma kopi
dan jeruk)
Pengecapan Ny. S mampu tidak memiliki masalah pengecapan;
mampu menyebutkan setiap rasa makanan yang
diberikan dengan tepat.
Perabaan Ny. S tidak memiliki masalah perabaan; mampu
memsndeskripsikan dengan tepat setiap tekstur
benda yang diraba.
3. Eliminasi

Sebelum Sakit Di Rumah Sakit


Frekuensi BAK klien 4 x/hari, Frekuensi BAK klien 4 x/hari,
dengan warna kuning, tidak ada dengan warna kuning, tidak ada
keluhan. keluhan.

Frekuensi BAB 1 x dalam satu hari, Frekuensi BAB 1 x dalam satu


dengan waktu yang tidak menentu, hari, dengan waktu yang tidak
warna kuning, konsistensi lembek, menentu, warna kuning,
tidak ada keluhan, dan tidak konsistensi lembek, tidak ada
menggunakan pencahar. keluhan, dan tidak menggunakan
pencahar.

4. Personal Hygiene

Sebelum Sakit Di Rumah Sakit


Frekuensi mandi klien 2 x/hari, pada Selama di Rumah Sakit, klien
waktu pagi dan sore hari. Klien dimandikan 2 x/hari, pada waktu
menggosok gigi 2 x/hari pada waktu sore hari. Menggosok gigi 2
pagi dan malam hari setelah mandi. x/hari pada waktu pagi dan sore
Selama dirumah biasanya klien hari setelah mandi. Selama di
mencuci rambut 3 x dalam seminggu. Rumah Sakit klien belum pernah
mencuci rambutnya.
5. Oksigenasi

Sebelum Sakit Di Rumah Sakit


Ny. S bernapas normal, tidak Ny. S bernapas normal,
menggunakan alat bantu napas menggunakan oksigen 3 lpm,
RR 20 x/menit
6. Istirahat dan Tidur

Sebelum Sakit Di Rumah Sakit


Selama di rumah klien tidur siang Selama di Rumah Sakit klien
selama 2-3 jam/hari. Tidur malam 7-8 tidur siang 1-2 jam/hari. Tidur
jam/hari. malam 7-8 jam/hari.
7. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
Selama di rumah klien menjalankan ADL dibantu oleh perawat dan
aktivitas sebagai ibu rumah tangga, keluarga
namun sejak sakit ADL klien dibantu
oleh keluarga

Faktor Faktor
Skor Skor
Ketergantungan Ketergntungan
Personal higyene 0 Memakai pakaian 2
Mandi 1 kontrol BAB 2
Makan 2 kontrol BAK 2
toileting 2 Ambulasi atau 0
menggunakan
kursi roda
Menaiki tangga 2 Transfer kursi- 0
tempat tidur
Skor total 13
Skor 13: Ketergantungan total

8. Skrinning Nyeri
Provokes (P) : Ny. S mengatakan mengalami nyeri di pinggang belakang;
Quality (Q) : Ny. S mengatakan nyeri terasa cekot-cekot;
Regio( R) : Ny. S mengatakan nyeri dirasa pada bagian pinggang
belakang;
Severity (S) : Ny. S mengatakan nyeri berada di angka 5-6 (NRS);
Time (T) : Ny. S mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul, semakin
memberat.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 23 Februari 2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interprestasi


Hitung Jenis
Eosinofi l4 14 1–3%
Basofi l0 10 0 – 1%
Batang 4 4 2–6%
Segmen 45 45 50 – 70 %
Limfosit 6 6 20 – 40 %
Monosit 2 2 2–8%
Lain-lain
Blast 7% 1–5%
Mielosit 24% 0%

Metamielosit 6% 5 – 15 %

Promielosit 2% 1–5%

Eritrosit 3/100
berinti leukosit

II. ANALISA DATA


NO
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
.
1. Data Subjektif: Nyeri kronis Agen
Pasien mengeluh nyeri pinggang (D.0078) pencendera
belakang 7-8 NRS, nyeri pinggang fisiologi
belakang cekot-cekot, hilang-timbul (HT, dan
dan memberat; CML)
Data Objektif:
- Tampak meringis;
- Nyeri saat beraktivitas, ADL
dibantu.
3. Data Subjektif: Risiko Infeksi Leukemia
Pasien mengatakan ± 1 tahun SMRS (D.0142)
pasien mulai merasakan kelemahan
NO
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
.
pada anggota gerak kiri, ± 2 bulan
SMRS merasakan kelemahan
anggota gerak kanan, ADL dibantu
oleh keluarga.
Data Objektif:
 osinofi l4 basofi l0 batang 4
segmen 45 limfosit 6 monosit 2
lain-lain
 blast : 7%
 mielosit : 24%
 metamielosit : 6%
 promielosit : 2%
 eritrosit berinti : 3/100 leukosit
4. Data Subjektif: Gangguan Penurunan
Pasien mengatakan ± 1 tahun SMRS mobilitas fisik massa otot;
pasien mulai merasakan kelemahan (D.0054) penurunan
pada anggota gerak kiri, ± 2 bulan kekuatan
SMRS merasakan kelemahan otot
anggota gerak kanan, ADL dibantu
oleh keluarga. Pasien mengatakan
tidak mampu beraktivitas karena
merasakan nyeri kepala yang kadang
semakin memberat
Data Objektif:
 Gerak menurun/menurun
menurun/menurun
 Kekuatan 33/33 44/33.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny. S
No.Rekam Medik : -
Ruang Rawat : P. Rajawali3A-Non Bedah Non Infeksi Wanita
DIAGNOSA TGL.
NO TGL. TERATASI
KEPERAWATAN DITEMUKAN
1. Nyeri kronis (D.0078) 23 Februari 2021
berhubungan dengan
agen pencedera
fisiologi (hipertensi)
2. Risiko Infeksi 23 Februari 2021
(D.0142) berhubungan
dengan penyakit yang
diderita
4. Gangguan mobilitas 23 Februari 2021
fisik (D.0054)
berhubungan dengan
penurunan massa otot;
penurunan kekuatan
otot.
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
Minggu, 1. Setelah dilakukan a. Manajemen nyeri (I.08238) Rikar
23 Februari tindakan keperawatan selama 3x24 1) Observasi: da
2021 jam, masalah nyeri kronis teratasi - Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan kriteria hasil tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri;
(L.08066) menurun ditandai dengan:
- Identifikasi skala nyeri;
a. Keluhan nyeri cukup menurun (4); - Identifikasi respon nyeri non verbal;
b. Ekspresi meringis cukup menurun - Identifikasi faktor yang memperberat
(4); dan memperingan nyeri;
c. TTV cukup membaik (4). - Monitor efek samping penggunaan
analgetik.
2) Terapeutik:
- Berikan terapi non farmakologis
untuk meredakan nyeri (Stegemann
et al, 2017);
- Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri;
- Fasilitasi istirahat/tidur;
3) Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik.
b. Pemberian analgesik (I.08243)
1) Observasi:
- Identifikasi karakteristik nyeri;
- Identifikasi riwayat alergi obat;
- Identifikasi kesesuaian jenis
Hari/Tanggal No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
analgesik (mis.narkotika, non-
narkotik atau NS-AID) dengan
tingkat keparahan nyeri;
- Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik;
- Monitor efektifitas analgetik.
2) Terapeutik:
- Tetapkan target efektifitas analgesik
untuk mengoptimalkan respon
pasien;
- Dokumentasikan respon pasien
terhadap efek analgesik.
3) Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian dosis obat dan jenis
analgetik, sesuai indikasi.
Minggu, 2 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539) Rikar
23 Februari keperawatan dalam 3x24 jam, a. Observasi: da
2021 masalah risiko infeksi dapat teratasi - Monitor tanda, dan gejala infeksi
dengan kriteria hasil Tingkat infeksi b. Terapeutik
(L.14137) menurun ditandai dengan: - Batasi jumlah pengunjung
a. Nyeri menurun (5) - Pertahankan teknik aseptik pada
b. Kadar sel darah putih membaik pasien berisiko tinggi
(5) c. Edukasi
Kontrol gejala (L.14127) - Jelaskan tanda, dan gejala infeksi
a. Kemampuan melakukan tindakan - Anjurkan meningkatkan asupan
pencegahan (5); cairan
b. Mampu memonitor munculnya d. Kolaborasi
gejala secara mandiri, lama Kolaborasi pemberian dosis, dan jenis obat
Hari/Tanggal No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
bertahannya gejala, keparahan antibiotik
gejala, frekuensi gejala, meonitor
variasi gejala,
c. Mampu melakukan tindakan
pencegahan
d. Mampu melakukan tindakan untuk
mengurangi gejala
Minggu, 4. Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri (I.11348) Rikar
23 Februari keperawatan dalam 3x24 jam, 1) Observasi: da
2021 masalah gangguan mobilitas fisik e. Identifikasi kebiasaan aktivitas
dapat teratasi dengan kriteria hasil perawatan diri;
mobilitas fisik meningkat (L.05042) f. Monitor tingkat kemandirian;
ditandai dengan: g. Identifikasi kebutuhan alat bantu
a. Pergerakan ekstremitas sedang perawatan diri.
(3); 2) Terapeutik:
b. Kekuatan otot sedang (3); h. Sediakan lingkungan terapeutik;
c. ROM cukup meningkat (4); i. Siapkan kebutuhan pribadi pasien;
d. Kelemahan fisik cukup menurun j. Dampingi dalam melakukan aktivitas
(4). perawatan diri;
k. Fasilitasi untuk menerima
ketergantungan;
l. Jadwalkan rutinitas perawatan diri.
Dukungan mobilisasi (I.05173)
m. Fasilitasi melakukan pergerakan sesuai
toleransi: Lakukan ROM pasif (Indrawati
et al, 2018); perhatikan kontraindikasi
pergerakan kepala untuk pencegahan
Hari/Tanggal No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
PTIK);
n. Libatkan keluarga membantu pasien
meningkatkan pergerakan.

Anda mungkin juga menyukai