Kelompok 7 :
Aisyatirrodiah
Aliya Cahyani
Heniviona Sinaga
A. Pengertian
Meningitis adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai
sebagian atau seluruh selaput otak (meningen) yang ditandai dengan
adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinal. Meningitis pada
anak-anak masih sering di jumpai,meskipun sudah ada
kemoterapeutik, yang secara in vitro mampu membunuh
mikroorganisme penyebab infeksi tersebut. WHO(2003),
mendefinisikan anak-anak antara usia 0-14 tahun karena di usia inilah
risiko cenderung menjadi lebih besar. Ini akibat infeksi dengan
Haemophilus influenzae maupun pneumococcus, karena anak-anak
biasanya tidak kebal terhadap bakteri.
Meningitis atau radang dari selaput otak (arachnoid dan
piamater) merupakan kondisi serius yang menyebabkan lapisan
disekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan.
B. Etiologi Meningitis
Penyebab tersering meningitis adalah
microorganism seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Meningitis juga dapat disebabkan oleh penyebab lain,
seperti pada penyakit AIDS, DM, Cidera fisik atau obat-
obatan tertentu yang dapat melemahkan system imun.
a. Meningitis Virus
b. Meningitis Bakterialis
c. Meningitis Jamur
d. Meningitis Parasit
C. Patofisiologi Meningitis
Patosifologi meningitis disebabkan oleh infeksi berawal dari
aliran subarachnoid yang kemudian menyebabkan reaksi
imun, gangguan aliran cairan serebrospinal,dan kerusakan
neuron.
a. Invasi patogen
b. Pengaruh sitokin pada meningitis
Next…
a. Invasi patogen
Patogen penyebab meningitis dapat masuk dan
menginvasi aliran subarachnoid dalam berbagai cara,yaitu
melalui penyebaran hematogen,dari struktur sekitar
meningkatkan,menginvasinervous Perifer Dan kranial,atau
secara iatrogenik koperasi pada daerah Tanjung atau
spinal. Adanya invasi patogen ke subarachnoid akan
mengaktivasi sistem imun,sel darah putih.komplemen dan
immunoglobulon akan bereaksi dan menyebabkan produksi
sitokin.
Next…
Identitas Pasien
• Nama : An. B
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 3 tahun
• Pendidikan :-
• Pekerjaan :-
• Status :-
• Bangsa : Indonesia
• Agama : Islam
• Alamat : Sepatan, Tangerang
• No. RM : 091113
• Tanggal Masuk : 08 Mei 2020
• Tanggal pengkajian : 08 Mei 2020
• Keluhan utama : Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami demam, sakit kepala, panas
dingin, muntah, dan kejang-kejang, kehilangan
nafsu makan, sulit menelan, dan gelisah
Next…
i. thoraks / Dada
• Inspeksi : Gerakan dada simetris, tidak tampak retraksi, batuk
berdahak, dinding dada tidak ada lesi, tidak ada
pembengkkan/edema.
• Palpasi : Bentuk simetris, vesikel freminitus sama kiri dan
kanan, tidak ada nyeri tekan.
• Auskultasi : Terdengar adanya sputum, dan bunyi wheezing.
h. Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak pembengkakan
• Palpasi : Tidak teraba nyeri, denyutan aorta teraba.
• Perkusi : Terdengar peka
• Auskultasi : Tidak terdengar mur-mur, terdengar bunyi jantung
normal, tidak ada bunyi jantung tambahan.
i. Abdomen
• Inspeksi : Umbulikus simetris, tidak terdapat luka, warna sama
dengan kulit lain, tidak ikterik tidak terdapat ostomy
• Palpasi : Perut supel, tidak distensi, tidak terdapat nyeri tekan,
kandung kemih tidak teraba, penuh, tidak teraba
benjolan,tidak ada masa dan penumpukan cairan
• Perkusi : Terdengar tympani
• Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) terdengar setiap
8x/menit, terdengar denyutan suara arteri renalis, arteri iliaka
dan aorta.
j. Ekstermitas
1. Ekterminitas atas
• Inspeksi : Terpasang infus sebelah kiri , tidak dapat bergerak bebas, ROM
aktif, kekuatan otot lemah
• Palpasi : Denyut arteri brachialis dan arteri radialis.
2. Eksterminitas bawah
• Inspeksi : Tidak terdapat edema , tidak ada farises, tidak terpasang kateter,
integritas baik, ROM aktif
• Palpasi : Arteri pemoralis, arteri dorsalis pedis dan arteri poplitea teraba
jelas.
• Perkusi : Refleks patela positif.
3. Kekuatatan otot
• Tangan kanan (5)
• Tangan kiri (5)
• Kaki kanan (5)
• Kaki kiri (5)
k. Kulit
• Inspeksi : Warna kulit kuning langsat , tidak terlihat adanya luka, kulit terlihat
bersih.
• Palpasi : Turgor kulit baik , akral hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Labolatorium
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi ± 6 x/hari ± 7 x/hari
Warna Putih jernih Kuning jernih
Waktu Tidak tentu Tidak tentu
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
Frekuensi ± 1 x/hari ± 2 x/hari
Waktu Tidak tentu Tidak tentu
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Bau Khas Khas
Konsistensi Setengah padat Setengah padat
Penggunaan lazatif / pencahar Tidak ada Tidak ada
Next…
4. Pola tidur
Lama tidur 10 jam/hari 8 jam/hari
Tidur siang 3 jam / hari 2 jam / hari
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
DO :
Keadaan compos mentis
Pasien tampak gelisah
Badan pasien panas
TTV : S : 390C
2. DS : Ketidakmampuan Defisit nutrisi
Ny. A mengatakan bahwa An. B mencerna
kehilangan nafsu makan, sulit makanan
menelan, dan muntah.
DO :
Keadaan umu : compos
mentis
Pasien tampak gelisah
Membrane mukosa kering
TTV : BB : 19 kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika
perlu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
4. Kolaborasi
Kaloborasi dengan ahli gizi
untuk menetukan jumlah
kalori daan nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl/jam NO. IMPLEMENTASI SOAP
DX
08-05-2020 1 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermi
S:
Klien mengatakan sudah
10.00 2. Memonitor suhu tubuh tidak demam
3. Memonitor kadar elektrolit
O:
4. Memonitor haluaran urine Klien terlihat tenang
S : 36ﹾC