Anda di halaman 1dari 1

*Eropa bakal Merasakan Musim Dingin yang Berat di Tengah Krisis Gas Alam*

Senin, 29 Agustus 2022 | 13:31 WIB Sumber: BBC ILUSTRASI.

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Menteri Energi Belgia Tinne Van der Straeten memberi peringatan


kepada seluruh Eropa bahwa mereka akan menghadapi musim dingin yang berat di tengah krisis gas
alam yang terjadi setelah invasi Rusia. Melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu (28/8), Tinne
mengatakan, harga gas alam di Eropa perlu segera ditetapkan. Ia juga menyebutkan, hubungan antara
harga gas dan tarif listrik perlu direformasi. Menjelang akhir tahun, Tinne khawatir Eropa akan
menghadapi musim dingin yang sangat berat. Kondisi ini bahkan diprediksi bisa bertahan hingga
bertahun-tahun kemudian. "Lima sampai sepuluh musim dingin berikutnya akan mengerikan jika kita tidak
melakukan apa-apa. Kita harus bertindak di sumbernya, di tingkat Eropa, dan bekerja untuk membekukan
harga gas," ungkap Tinne, seperti dikutip BBC. Hal ini tidak lepas dari tingginya harga gas alam yang
menjadi sumber utama pembangkit listrik di Eropa. Tarif listrik di Jerman untuk kontrak selama satu tahun
ke depan mencapai €995 per MWh. Sementara di Prancis, harganya naik menjadi €1.130 per MWh.
Harga tersebut mengalami peningkatan lebih dari sepuluh kali lipat di kedua negara dari tahun lalu.
Kanselir Austria Karl Nehammer mengajak semua pihak di Eropa untuk segera mengakhiri gejolak di
pasar energi saat ini. Nehammer meminta Uni Eropa segera memisahkan harga listrik dan gas.
"Tarif listrik harus turun. Kita tidak bisa membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menentukan
tarif listrik Eropa setiap hari," ungkapnya. Jerman berencana mengisi kapasitas gasnya hingga 85% pada
Oktober. Pemerintahnya pun telah menerapkan langkah-langkah penghematan energi untuk mencapai
tujuan tersebut. "Bersama dengan membeli gas dari pemasok alternatif, langkah-langkah tersebut
memungkinkan Jerman untuk memenuhi tujuannya lebih cepat dari yang diantisipasi. Target
kemungkinan bisa tercapai pada awal September," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck.
Negara-negara Uni Eropa berjuang menghadapi kenaikan harga energi yang drastis sejak mayoritas
memberikan sanksi dagang kepada Rusia yang menginvasi Ukraina. Tahun lalu, 40% pasokan gas alam
Uni Eropa berasal dari Rusia. Setelah menerima sanksi, impor gas alam Rusia ke Uni Eropa menjadi
terbatas. Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Anda mungkin juga menyukai