Anda di halaman 1dari 15

KASUS TENTANG ASMA AKUT

Chika Apselia Fatta_19021170002


CASE 1
Terri Collins adalah seorang gadis Afrika-
Amerika berusia 8 tahun yang datang ke UGD
dengan riwayat demam, malaise, dan batuk
nonproduktif selama 2 hari. Ibu memberikan
acetaminophen dan ibuprofen untuk membantu
mengontrol demam. Ibu menyatakan bahwa
“banyak anak-anak lain di kelasnya juga jatuh sakit
pada musim gugur ini.”

Malaise = Rasa kurang sehat secara umum, sering disertai dengan


kelelahan, nyeri yang menyebar, atau kehilangan minat.
Terri mulai mengalami kesulitan bernapas pada
pagi hari masuk, dan ibu memberinya albuterol,
2,5 mg melalui nebulisasi dua kali dalam satu
jam. Terri masih terdengar mengi kepada ibu
setelah albuterol, dan Terri menyatakan itu "sulit
untuk bernafas." Terri sebelumnya terkontrol
dengan baik mengenai gejala asma. Catatan klinik
sebelumnya melaporkan gejala pada siang hari
hanya dengan bermain aktif di sekolah atau di
rumah dan gejala malam hari yang jarang
terjadi. Dia menggunakan PRN albuterol untuk
membantu gejala setelah bermain. Penilaiannya
di unit gawat darurat mengungkapkan Terri
mengalami kesulitan bernapas, sehingga dia
hanya bisa menyelesaikan kalimat empat hingga
lima kata.
PRN = Jika perlu
Dia mengalami retraksi subkostal, tarikan trakea dengan takipnea
pada 54 napas/menit. Tanda-tanda vital lainnya adalah detak
jantung 160 bpm, tekanan darah 115/59, suhu 38,8°C, dan berat
22,7 kg. Saturasi oksigen awal adalah 88%, dan dia mulai dengan
oksigen 1 L/menit melalui kanula hidung. Mengi ekspirasi dan
inspirasi bilateral dicatat pada pemeriksaan. Rontgen dada
menunjukkan konsolidasi lobus kanan bawah yang konsisten
dengan pneumonia dan kemungkinan efusi.
Setelah menerima tiga kali nebulisasi albuterol/ipratropium, bunyi
napas dan oksigenasinya tidak membaik; jadi dia mulai dengan
albuterol melalui nebulisasi terus menerus pada 10 mg/jam, dan
oksigennya dititrasi sampai 3 L/menit. Dia juga diberi dosis 25 mg IV
methylprednisolone dan dosis 600 mg IV magnesium sulfat. Terri
kemudian dipindahkan ke PICU untuk perawatan dan pemantauan
lebih lanjut.
SUBJEKTIF
Gejala dan tanda dalam kasus ini: Penyakit :
• 1. Malaise • 1. Pneumonia dan kemungkinan efusi
• 2. Kesulitan bernafas • 2. Influenza A (strain H1N1)
• 3. Takipnea • 3. Demam
• 4. Trakea menarik
• 5. Retraksi subkostal
• 6. Mengi dan batuk kering
• 7. sesak napas, sehingga dia hanya bisa
menyelesaikan kalimat empat sampai
lima kata
golongan agonis reseptor β2 adrenergik selektif short acting (SABA)

obat antiradang golongan kortikosteroid => utk hidung tersumbat

golongan analgesik atau pereda nyeri

obat golongan anti inflamasi non steroid (NSAID)

+ IV methylprednisolone 25mg (golongan kortikosteroid) dan IV magnesium


sulfat 600 mg (golongan obat antikonvulsan atau obat anti kejang).
OBJEKTIF
Tinggi → Leukocytosis
Rendah → Hypokalemia Tinggi → Neutrophilia
Rendah → Lymphocytopenia
Tinggi → Leukocytosis
Rendah → Hypokalemia Tinggi → Neutrophilia
Rendah → Lymphocytopenia

• Ibuprofen → akan memproduksi zat kimia leukotrien yang akan membuat saluran udara paru-paru
menjadi sempit → menyebabkan otot dan saluran bronkial membengkak sehingga penderita asma
semakin kesulitan bernapas.

• Hipokalemia → terjadi karena penggunaan Albuterol (golongan agonis reseptor β2 adrenergik selektif short
acting [SABA]) + fluticasone propionate (obat kortikosteroid) atau bisa juga dosis tinggi pada albuterol

• Tanda & Gejala → Demam, Batuk, Pneumonia, Influenza, Sesak nafas, Malaise, Mengi → Asma Ekserbasi 1
meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma
dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari.
• Px harus menghentikan Ibuprofen → karena dapat memperburuk
gejala asmanya
• Px harus diobati pneumoniannya dengan amoksisilin dan juga harus
diobati influenza A nya dengan Oseltamivir → karena pneumonia dan
influenza nya → faktor Risiko utama asma/memperburuk asma)
• Di karena kan Albuterol dapat meningkatkan hipokalemia px maka px
di berikan suplemen K
• Amoxicilin (untuk pneumoniannya) → 20-40 mg/kg BB/hari
• Oseltamivir (untuk influenza A nya) → 23-40 kg: 60 mg PO
• Suplemen K (untuk hipokalemianya) → 700mg/hari
• Di lanjutkan Albuterol (2.5 mg 4-6 H PRN)
• dan Fluticasone (44mcg MDI dua tiupan BID)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai