Anda di halaman 1dari 3

BERITA ACARA KELOMPOK 4

EKONOMI POLITIK KEBIJAKAN ANTI DUMPING & EKONOMI

POLITIK PRIVATISASI

MODERATOR : RIYAWAN

PEMATERI : KELOMPOK 4

ANGGOTA : - RIYAWAN

- NUR’AIN SALI

- PUTRI DIKA ASTUTI

HASIL DISKUSI

Penanya 1 : Dwi Regina A. Paguse

Pertanyaan : Mengapa indonesia melakukan kebijakan anti dumping ?

Penjawab 1 : Putri Dika Astuti

Jawaban : Perlu di ketahui sebelumnya bahwa Anti-dumping merupakan kebijakan


suatu negara importir untuk melarang negara eksportir menjual produk lebih murah dari
harga domestik. Sementara lewat anti-subsidi, negara importir melarang negara
eksportir memberi subsidi pada produsen mereka sehingga harga produk menjadi lebih
murah Sementara kebijakan safe guard adalah kebijakan pengamanan industri dalam
negeri dengan mengenakan tarif, bea masuk, hingga kuota, pada produk impor.

Setiap negara anggota World Trade Organization atau WTO memang diizinkan untuk
mengambil tindakan seperti anti-dumping, anti-subsidi, maupun safe guard terhadap
barang impor.
Tujuannya adalah untuk memulihkan kerugian yang dialami oleh industri dalam negeri
akibat barang impor yang masuk dengan harga yang tidak wajar. Jadi Indonesia harus
memperluas penerapan kebijakan ini, terutama untuk negara eksportir yang curang.

Penanya 2 : Rohaya Kobandaha

Pertanyaan : Bagaimana suatu negara memperoleh keuntungan dengan politik


dumping?

Penjawab 2 : Riyawan

Jawaban : Dumping berarti menjual produk lebih murah di pasar luar negeri dibanding
dalam negeri. Penerapan praktik ini akan turut membantu penduduk negara yang
menerima produk ekspor tersebut, karena mereka bisa membeli dengan harga yang jauh
lebih murah.

Keuntungan dumping :

• Konsumen di negara yang menerima produk ekspor bisa lebih berhemat


Dumping berarti menjual produk lebih murah di pasar luar negeri dibanding dalam
negeri. Penerapan praktik ini akan turut membantu penduduk negara yang menerima
produk ekspor tersebut, karena mereka bisa membeli dengan harga yang jauh lebih
murah.

• Dumping membuat perusahaan lebih inovatif dan kompetitif Agar bisa bertahan dari
praktik dumping, perusahaan kompetitor harus lebih inovatif serta kompetitif dalam
memproduksi komoditasnya. Misal meningkatkan kualitas atau menjual murah
produknya tanpa mengurangi kualitas.

• Meningkatkan pendapatan eksportir Dumping dapat meningkatkan pendapatan


eksportir karena barangnya laku serta banyak diburu konsumen. Sehingga secara
langsung, eksportir mendapat keuntungan lebih banyak dibanding di dalam negeri.

Penanya 3 : Refalina Madji


Pertanyaan : Apakah kerugiannya bagi negara lain jika satu negara menjalankan
politik dumping dalam perdagangan internasonal ?

Penjawab 3 : Nur’ain salihi

Jawaban : Meski memiliki keuntungan, namun praktik dumping juga berisiko


menimbulkan kerugian. Sebenarnya kerugian dari praktik dumping ini tak hanya
menyerang negara importir saja, tetapi juga eksportir. Berikut kerugian yang muncul
dari praktik dumping :

• Merusak tatanan harga produk sejenis. Harga ekspor komoditas yang lebih rendah dari
harga produk sejenis dalam negeri negara importir dapat mengakibatkan diskriminasi
harga. Hal ini jelas merugikan produsen pesaing di negara importir.

• Menumbangkan produsen-produsen pesaing baik di dalam maupun luar negeri. Praktik


dumping yang dinilai sebagai wujud dari persaingan tidak sehat bisa jadi bertujuan
untuk menumbangkan bisnis pesaing baik di dalam maupun di luar negeri. Harapannya,
dengan menjual produk ke pasar internasional dengan harga lebih rendah, perusahaan
eksportir mampu merebut pangsa pasar.

• Eksportir terancam bangkrut. Sebenarnya kerugian dari praktik dumping ini tidak
hanya dirasakan oleh produsen pesaing di negara importir saja, tetapi juga perusahaan
eksportir. Penjualan produk atau komoditas dengan harga lebih rendah justru tidak
mampu menutup biaya produksi yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai