Oleh :
Rezi A.Soripada
Pengertian pemasaran internasional
Pemasaran adalah proses perencanaan & mengeksekusi konsep, harga, promosi & distribusi ide, barang & layanan untuk membuat pertukaran
yang memenuhi tujuan individu & organisasi. Pemasaran internasional adalah pemasaran yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih
dari satu negara. Untuk menjadi perusahaan internasional ada tahapan yang harus dilalui, yaitu :
1. No foreign marketing.
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri untuk m
memasarkan ke pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar internasional karena pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing
datang ke perusahaan, atau usaha pihak eksportir.
2. Infrequent foreign marketing.
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri tetapi hanya kalau punya surplus produksi. Bila pasar domestik masih mampu,
kegiatan ini ditinggalkan.
3. Regular foreign marketing.
Produsen sudah punya perencanaan untuk memasarkan produknya ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestik atau
distributor asing. Tujuannya melakukan ekspansi pasar domestik negara lain dengan sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun
keinginan pasar internasional.
4. Global marketing operation.
Pada fase ini produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia internasional secara global. Kegiatannya bukan hanya pemasaran saja, tapi
sudah merencanakan operasional produksi maupun organisasi bersaing di pasar dunia.
Pengertian pemasaran internasional
Kegiatan pemasaran perusahaan internasional diselenggarakan sebagai sebuah fungsi terpisah & berdiri sendiri dalam perusahaan. Saat ini
pemasaran internasional mempengaruhi & dipengaruhi oleh hampir semua aktivitas organisasi lainnya. Tantangan utama manajer pemasaran
perusahaan adalah mengadopsi strategi pemasaran internasional yang mendukung keseluruhan strategi bisnis perusahaan. Strategi bisnis bisa
mengambil salah satu dari 3 bentuk : diferensiasi, kepemimpinan biaya atau fokus.
Strategi diferensiasi memerlukan manajer pemasaran yang mengembangkan produk serta harga, promosi, distribusi, taktik yang membedakan
produk atau jasa perusahaan dibanding pesaingnya di mata pelanggan. Perusahaan bisa mengadopsi kepemimpinan biaya melalui penurunan
produksi & biaya produksi, penurunan biaya penjualan, penerimaan marjin keuntungan penjualan yang lebih rendah, mengurangi
penggunaan bahan-bahan & komponen mahal, dan cara lainnya. Manajer pemasaran juga memusatkan upaya melalui promosi iklan harga
produk yang murah & menggunakan saluran distribusi yang memungkinkan perusahaan menjaga eceran harga rendah, menjual dengan diskon.
Manajer perusahaan bisa mengadopsi strategi fokus dengan berkonsentrasi pada segmen tertentu dari konsumen pasar atau di area-area
tertentu atau wilayah dalam sebuh pasar.
Dalam memasuki pasar asing, manajer pemasaran internasional harus mengatasi 4 isu yaitu bagaimana mengembangkan produk perusahaan,
menetapkan harga produk, bagaimana menjual produk, bagaimana mendistribusikan produk perusahaan ke pelanggan. Elemen-elemen ini
dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix) atau 4 P, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place).
Standarisasi & kustomisasi pemasaran
internasional
Standarisasi memungkinkan perusahaan mencapai & mempertahankan efisiensi manufaktur, distribusi & promosi serta operasi yang lebih
sederhana & lebih efisien. Kustomisasi memungkinkan perusahaan menyesuaikan produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan di tiap pasar,
walau perusahaan bisa mengorbankan efisiensi biaya dengan melakukannya. Standarisasi fokus pada sisi biaya dari persamaan keuntungan,
dengan mengendalikan biaya, keuntungan perusahaan ditingkatkan. Kustomisasi fokus pada sisi pendapatan dari persamaan keuntungan,
dengan memberikan kebutuhan pelanggan yang unik di tiap pasar, perusahaan mampu mengisi harga tinggi & menjual barang-barang yang
lebih di tiap pasar.
Tingkat standarisasi atau kustomisasi dalam dalam mengadopsi bagi perusahaan tergantung banyak faktor, seperti jenis produk, perbedaan
budaya antara negara asal & tuan rumah, warganegara & sistem hukum. Perusahaan yang miring ke standarisasi mengasumsikan konsumen di
seluruh dunia dasarnya mirip tapi kemudian menyesuaikan untuk perbedaan di antara mereka. Perusahaan yang cenderung ke kustomisasi
mengasumsikan konsumen berbeda tapi kemudian menyesuaikan kesamaan di antara mereka. Standarisasi menyiratkan kekuasaan & control
harus terpusat, sedangkan kustomisasi menunjukkan bahwa kantor pusat harus mendelegasikan cukup kekuatan dalam keputusan bagi manajer
lokal.