Anda di halaman 1dari 3

PEMASARAN HASIL TERNAK (N)

GILANG PANGESTU
225050100111019
NAMA : GILANG PANGESTU
NIM : 225050100111019
KELAS : N (PEMASARAN HASIL TERNAK)

1. Judul jurnal internasional : Dampak Ekonomi dari Ihtikar dan Siyasah Al-Ighraq dalam
Konsep Jual Beli
Nama jurnal, volume dan halaman : Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan. 16(1): 36-50
2. Mengapa dalam suatu negara melakukan kebijakan dumpling? Penguasaan Pasar: Negara
mungkin ingin mendominasi pasar internasional dengan menjual produknya dengan harga yang
lebih murah daripada pesaing dari negara lain. Dengan cara ini, mereka bisa menciptakan posisi
kuat dalam pasar global untuk produk tertentu. Melawan Pesaing: Praktik dumping bisa digunakan
sebagai strategi untuk mengalahkan pesaing lokal atau internasional. Dengan menjual produk
dengan harga yang sangat rendah, negara tersebut dapat membuat produk pesaing kurang
kompetitif di pasar. Menghilangkan Stok Berlebihan: Ketika ada stok besar dari suatu produk yang
sulit terjual di pasar domestik, negara dapat melakukan dumping untuk membersihkan stok
tersebut dan mencegah penumpukan yang berlebihan. Ekspansi Pasar: Negara mungkin ingin
memperluas pangsa pasar produknya di luar negeri. Dengan menawarkan harga yang lebih rendah,
mereka bisa menarik lebih banyak konsumen di pasar asing.
3. Apakah dumpling diperbolehkan pada praktek perdagangan internasional dan dampak yang
ditimbulkan apabila suatu negara menerapkan dumping? Praktik dumping, secara umum, tidak
diperbolehkan dalam perdagangan internasional sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). WTO memiliki peraturan yang mengatur praktik dumping
ini agar perdagangan dapat berlangsung secara adil dan seimbang antara negara-negara
anggotanya.
4. Sebutkan segi positif dan sisi negative dari pelaksanaan dumping pada jurnal tersebut? Harga
Murah bagi Konsumen: Produk yang didump biasanya dijual dengan harga lebih rendah di pasar
luar negeri. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi konsumen di negara penerima dengan akses
ke produk dengan harga lebih terjangkau. Penawaran Lebih Kompetitif: Persaingan dari produk
yang didump dapat mendorong produsen lokal untuk menjadi lebih efisien dan inovatif untuk
tetap bersaing, sehingga akhirnya bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.
Membersihkan Stok Berlebihan: Dumping bisa membantu negara untuk menyingkirkan stok yang
berlebihan dari produk tertentu yang sulit terjual di pasar domestik. Sisi Negatif: Kerusakan pada
Industri Lokal: Dumping dapat merugikan industri dalam negeri di negara penerima barang yang
didump. Harga yang rendah bisa membuat produsen lokal kalah bersaing dan pada akhirnya
mengalami penurunan produksi atau bahkan kebangkrutan. Ketidakstabilan Pasar: Praktik
dumping bisa menciptakan ketidakstabilan pasar di negara penerima barang. Ketika produk
tertentu dijual dengan harga sangat rendah, bisa mengubah dinamika pasar secara drastis dan tidak
seimbang. Respon Proteksionis: Negara penerima barang yang merasa dirugikan oleh dumping
mungkin akan memberlakukan tarif atau batasan impor untuk melindungi industri dalam
negerinya. Ini bisa memicu ketegangan perdagangan antar negara.
5. Bagaimana kemungkinan dumping diperbolehkan pada perdagangan internasional untuk
peternakan di Indonesia? Dalam konteks peternakan di Indonesia, praktik dumping bisa terjadi
jika negara-negara lain menjual produk peternakan mereka ke Indonesia dengan harga yang jauh
lebih rendah dari harga pasar domestik atau harga produksinya sendiri. Ini bisa terjadi dalam
beberapa situasi: Produk Impor Subsidi dari Negara Lain: Negara lain mungkin mensubsidi
peternakan mereka secara besar-besaran sehingga produk peternakan yang dihasilkan bisa dijual
dengan harga yang jauh lebih rendah dari produk peternakan dalam negeri di Indonesia. Produk
dengan Kualitas yang Rendah: Negara lain dapat mengimpor produk peternakan ke Indonesia
dengan kualitas yang lebih rendah namun dengan harga yang lebih murah. Hal ini bisa
mengancam industri peternakan lokal yang berusaha mempertahankan standar kualitas tinggi.
Overstock dan Penjualan Dumping: Jika negara lain memiliki stok berlebihan dari produk
peternakan mereka dan tidak dapat menjualnya di pasar domestik mereka dengan efisien, mereka
mungkin mencari pasar luar negeri seperti Indonesia dan menjualnya dengan harga yang sangat
rendah untuk menyingkirkan stok berlebihan tersebut. Dampak dari dumping pada industri
peternakan di Indonesia bisa signifikan: Penurunan Produksi Lokal: Jika produk peternakan impor
dijual dengan harga sangat rendah, peternak lokal di Indonesia mungkin kesulitan bersaing dan
mengalami penurunan produksi. Kerusakan pada Industri Peternakan Lokal: Industri peternakan
lokal bisa mengalami penurunan daya saing atau bahkan kebangkrutan jika mereka tidak mampu
bersaing dengan harga impor yang rendah. Untuk melindungi industri peternakan dalam negeri,
Indonesia dapat mengambil langkah-langkah seperti: Menerapkan Tarif atau Bea Impor:
Pemerintah dapat memberlakukan tarif atau bea impor pada produk peternakan dari negara-negara
tertentu yang melakukan dumping untuk melindungi industri peternakan dalam negeri. Negosiasi
Perdagangan Internasional: Melalui forum perdagangan internasional seperti WTO, Indonesia
dapat mengajukan kasus terkait dumping dan berusaha memperoleh dukungan untuk melindungi
industri peternakannya dari praktik tidak adil ini. Peningkatan Kualitas dan Efisiensi: Industri
peternakan lokal bisa memfokuskan diri pada peningkatan kualitas produk dan efisiensi produksi
untuk tetap bersaing di pasar domestik.

Anda mungkin juga menyukai