Anda di halaman 1dari 1

Sosis merupakan produk olahan pangan yang berbahan baku daging yang kemudian dihaluskan

baik menggunakan bahan tambahan pangan atau tidak, yang diizinkan untuk ditambahkan ke dalam
sosis baik dengan atau tanpa proses pemasakan. Sosis daging dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam
yaitu sosis daging dan sosis daging kombinasi, dimana sosis daging merupakan sosis dengan kandungan
daging minimal 35% sedangkan sosis daging kombinasi merupakan sosis dengan kandungan minimal
(SNI, 2015).

Menurut SNI mengenai sosis daging, syarat mutu memiliki dua kriteria untuk dapat menentukan
mutu, diantaranya mutu organoleptik yang didapat melalu penilaian indrawi seperti bau, rasa, dan
warna. Yang kedua adalah mutu kimia yang diperole melalui pengujian kandungan gizi seperti
kandungan air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak (SNI, 2015).

Sosis merupakan jenis makan emulsi yang dimana emulsi merupakan suatu system dua fase
yang terdiri dari disperse dua cairan atau senyawa yang tidak dapat bercampur, yang satu terdispersi
pada yang lain. Sosis merupakan salah satu produk makanan olahan yang terbuat daging sapi dan
beredar di pasaran dalam bentuk kemasan ataupun kaleng. Dalam pembuatan sosis biasanya
ditambahkan bahan pengawet berupa sendawa atau nitrit sehingga sosis mempunyai daya simpan yang
lama (Winarno dan Rahayu, 1993).

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sosis terdiri dari bahan utama dan bahan
tambahan. Bahan baku utama yaitu daging, sedangkan bahan tamabahan yaitu berupa bahan pengikat,
bahan pengisi, bumbu-bumbu, penyedap makanan, serta bahan tambahan lainnya yang diizinkan untuk
ditambahkan. Daging yang biasa digunakan dalam pembuatan sosis yaitu daging sapi dan daging ayam
(Lawrie, 2003). Selain daging tersebut, alternatif daging yang dapat dibuat menjadi bahan utama sosis
yaitu menggunakan daging ikan. Ikan termasuk sumber protein yang bermutu tinggi, protein pada ikan
memiliki komposisi dan jumlah asam amino esensial yang lengkap, dimana daging ikan memiliki mutu
protein lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi dan ayam (Almatsier, 2003). Kandungan protein
pada ikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan pangan lainnya seperti telur dan daging
(Kusnandar, 2010). Jenis

Ikan gabus atau merupakan ikan karnivora Ordo Teleostei, Famili Ophiochephalidae,
Genus Channa, Spesies Channa striata yang hidup di perairan air tawar seperti di rawa, danau, sungai
dan perairan lainnya (SNI, 2014). Ikan jenis ini dikenal sebagai ikan konsumsi dan banyak ditemui di
pasaran. Dalam ukuran kecil (anakan) ikan gabus terlihat eksotis sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
ikan hias dalam akuarium. Di Indonesia, ikan ini dikenal dengan banyak nama daerah yaitu aruan,
haruan (Malaysia, Banjarmasin, Banjarnegara), kocolan (Betawi), bogo (Sidoarjo), bayong, licingan
(Banyumas), kutuk (Jawa). Dalam bahasa Inggris antara lain common snakehead, snakehead murrel,
chevron snakehead, dan stripped snakehead (Listyanto, N. dan Adriyanto, S., 2009)

Anda mungkin juga menyukai