PERILAKU KORUPTIF
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah
pendidikan kewarganegaraan di Politek KP Dumai.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca. Sehingga memberikan gambaran tentang proses bangsa yang menegara dan
hubungan warga negara.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Korupsi
Menurut Juniadi Suwartojo (1997)) adalah tingkah laku atau tindakan seseorang atau
lebih yang melanggar norma-norma yang berlaku dengan menggunakan dan/atau
menyalahgunakan kekuasaan atau kesempatan melalui proses pengadaan, penetapan pungutan
penerimaan atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya yang dilakukan pada kegiatan
penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau kekayaan, penyimpanan uang atau kekayaan serta
dalam perizinan dan/atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau golongannya
sehing langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan dan/atau keuangan
negara/masyarakat.
Dalam arti yang luas, korupsi diartikan sebagai sebuah penyalahgunaan jabatan resmi
oleh pejabat publik untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan di
seluruh dunia ini memang sangat rentan korupsi dalam praktiknya.
Dari sudut pandang ekonomi, definisi korupsi lebih konkret, yakni pertukaran yang
menguntungkan (antara prestasi dan kontraprestasi, imbalan materi atau nonmateri), yang
terjadi secara diam-diam dan sukarela, yang melanggar norma-norma yang berlaku, dan
setidaknya merupakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dimiliki salah satu pihak
yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.
2.2 Tindak Pidana Korupsi
Tindak pidana korupsi di Indonesia adalah tindak pidana melawan hukum yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan tentang tindak pidana korupsi Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (UU KPK).
Karasteristik tindak pidana korupsi mensyaratkan bahwa pelaku, tersangka, terdakwa
haruslah aparat penegak hukum atau penyelenggara Negara atau orang lain/korporasi yang
ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau
penyelenggara Negara.
H.Baharuddinlopa(1997:6),mengemukakan:“ Tindak pidana korupsi adalah suatu
tindak pidana yang dengan penyuapan manipulasi dan perbuatan-perbuatan melawan hukum
yang merugikan atau dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
merugikan kesejahteraan atau kepentingan rakyat/umum”.
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh tindakan korupsi di lingkungan Masyarakat / Bangsa dan Negara, antara lain :
1. Tidak mengikuti kegiatan Siskamling yang telah ditentukan masyarakat.
2. Menyalahgunakan kekuasaan yang diemban untuk memperkaya diri sendiri.
3. Melakukan Money Politics.
4. Melakukan penyuapan atau penyogokan terhadap polisi.
5. Datang kerja tidak tepat waktu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
diantaranya :
1. korupsi diartikan sebagai sebuah penyalahgunaan jabatan resmi oleh pejabat publik
untuk mendapatkan keuntungan pribadi
2. Tindak pidana korupsi di Indonesia adalah tindak pidana melawan hukum yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan
3. korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian
prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena
prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai
demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
4.2 Saran
Dari pembahasan yang telah dipaparkan penulis menyarankan untuk mengembangkan
tulisan ini, yaitu :
1. Memperdalam pembahasan yang telah ditulis.
2. Menambahkan acuan yang lebih jelas dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
[2]https://acch.kpk.go.id/id/jejak-pemberantasan/uu-30-tahun-2002-komisi-pemberantasan-
tindak-pidana-korupsi
[3] https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5e6247a037c3a/bentuk-bentuk-
tindak-pidana-korupsi/
[4] https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
[5] https://www.kanal.web.id/pengertian-tindak-pidana-korupsi
[6] http://sitimaryamnia.blogspot.com/2012/02/pengertian-tindak-pidana-korupsi.html