Anda di halaman 1dari 5

Accelerat ing t he world's research.

Gangguan Siklus Sel dan Mutasi Gen


pada Kanker Payudara
Yusuf Alam Romadhon

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Opini-Gangguan Siklus Sel dan Mut asi Gen pada Kanker Payudara
hanggoro kharisma

PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA


Ricvan Dana Nindrea,SKM,MKes

SEJARAH SINGKAT T ERAPI KANKER PAYUDARA


sepriant o ruslan
OPINI

Gangguan Siklus Sel dan Mutasi Gen pada


Kanker Payudara
Yusuf Alam Romadhon
Bagian Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Indonesia

ABSTRAK
Secara global dan nasional, terdapat peningkatan bermakna jumlah kasus kanker payudara. Mekanisme patofisiologi sentral molekuler kanker
payudara yaitu gangguan siklus sel dan mutasi gen. Gangguan siklus sel terjadi melalui perubahan mendasar molekul protein, seperti cyclin
dependent kinase (CDK) dan pada produk tumor supressor gene, seperti BRCA1 dan BRCA2. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh mutasi
gen yang bertanggungjawab mengkode molekul protein Beberapa jenis mutasi BRCA1 dan BRCA2 berpengaruh pada manifestasi klinis dan
tingkat keparahan kanker payudara. Mutasi beberapa jenis SNP (single nucleotide polymorphism) pada gen BRCA1 dan BRCA2 meningkatkan
peluang mutasi yang meningkatkan risiko kanker payudara. Dokter keluarga perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kanker
payudara agar dapat memberikan layanan kesehatan yang baik. Fakta bahwa perubahan genetik berisiko rendah terhadap terjadinya kanker
payudara menunjukkan perlunya modifikasi non-genetik sebagai upaya pencegahan pada wanita sehat.

Kata kunci: kanker payudara, mutasi, siklus sel, tumor supressor gene, dokter keluarga

ABSTRACT
Breast cancer cases tend to significantly increase globally and nationally. Disorders of cell cycle and gene mutation is the central molecular
pathophysiological mechanism for breast cancer. Disorders of cell cycle are mediated by substantial change of protein molecule ie. cyclin
dependent kinase (CDK) and tumor supressor gene like BRCA1 and BRCA2. Such changse are caused by mutation in genes responsible for
protein molecules coding. Some types of BRCA1 and BRCA2 mutation implicate clinical manifestation and disease severity. Mutation of any
type of SNP (Single Nucleotide Polymorphism) on BRCA1 and BRCA2 gene increase the chance of mutation that increase breast cancer risk.
Family physicians need adequate knowledge of breast cancer to deliver good health management. The fact that genetic alteration have relative
low risk for breast cancer, indicate the basic need of non genetic modification for breast cancer prevention in healthy women. Yusuf Alam
Romadhon. Cell Cycle Disorder and Gene Mutation in Breast Cancer.

Key words: breast cancer, mutation, cel cycle, tumor supressor gene, family physician

PENDAHULUAN tahun 2005.5 Di Indonesia, secara umum pengelolaan paliatif bagi tatalaksana kanker
Secara global, terdapat peningkatan kanker merupakan penyebab kematian kedua payudara secara komprehensif di masyarakat.
jumlah penderita kanker payudara dari dari kelompok penyakit non infeksi; tumor Untuk penanganan yang baik, dokter harus
641.000 penderita di tahun 1980 menjadi ganas menduduki peringkat ke-4 penyebab mempunyai pemahaman komprehensif dan
1.643.000 penderita di tahun 2010, dengan kematian secara nasional.7 Di Indonesia, mendalam mengenai berbagai aspek penyakit
pertumbuhan pertahun 3,1%, serta kematian provinsi Jawa Tengah (8,1%) menduduki kanker payudara. Pada tulisan ini, akan dibahas
akibatnya sebanyak 452.000 penderita.1 peringkat kedua tertinggi setelah Daerah pemahaman mengenai aspek gangguan
Kanker payudara merupakan kanker yang Istimewa Yogyakarta (9,6%), Di Jawa Tengah siklus sel dan mutasi gen pada patofisiologi
paling sering dijumpai pada wanita,2 dan jumlah penderita kanker payudara menduduki molekuler kanker payudara. Pembahasan
sebagai penyebab kematian kedua akibat peringkat pertama mencapai 12.281 kasus meliputi: 1) gangguan siklus sel pada kanker
kanker di Amerika Utara, juga di Denmark.3,4 (50,74%), dengan populasi penderita tertinggi payudara [termasuk di dalamnya pembahasan
Satu dari 8,2 wanita pernah didiagnosis kanker di Surakarta.8 Lebih dari 70% pasien kanker siklus sel normal dan bedanya dengan yang
payudara di sepanjang hidupnya, dan 1 dari payudara datang dalam keadaan lanjut.6 terjadi pada kanker payudara]; 2) berbagai jenis
30 di antaranya meninggal akibat penyakit mutasi yang terlibat pada kanker payudara dan
ini.3 Di Belanda, wanita yang didiagnosis Melihat data tersebut, diperlukan banyak dokter 3) aspek aplikatif pemahaman gangguan siklus
kanker payudara meningkat dari 11.500 pada untuk terlibat dalam pengelolaan mulai dari sel dan mutasi gen pada kanker payudara pada
tahun 2003 menjadi 119.000 penderita pada aspek pencegahan, penanganan dini penyakit, praktek kedokteran keluarga.

Alamat korespondensi email: yusuf_pluss@yahoo.com

786 CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013


OPINI

GANGGUAN SIKLUS SEL PADA KANKER Cyclin D1 memudahkan proliferasi sel kanker
PAYUDARA payudara. Kerja cyclin D1 secara spesifik
Siklus sel normal pada manusia adalah menonaktifkan protein retinoblastoma
Proliferasi sel normal berlangsung melalui (Rb protein) yang fungsinya mencegah
suatu siklus sel yang terdiri dari 4 fase yang pembelahan sel. Lebih lanjut, kehadiran cyclin
ditentukan oleh waktu sintesis DNA, yaitu D1 berkorelasi dengan buruknya prognosis
fase G1, fase S, fase G2 dan fase M. Setelah kanker payudara.12 Keberadaan cyclin D1a atau
mitosis, sel memasuki fase G1, yaitu fase sel cyclin D1b dideteksi dengan pemeriksaan
sangat aktif tetapi tidak mensintesis DNA, atau imunohistokimia (Gambar 4).12
memasuki fase G0 untuk istirahat. Pada fase
G0/G1 kandungan DNA sel adalah diploid Gambar 2 Peran kompleks cyclin dependent kinase (CDK) di BRCA1 dan BRCA2 serta peranannya
(2N). Siklus sel kemudian berlanjut ke fase tiap fase siklus sel10,11 pada DNA repair sel normal dan kanker
S saat terjadi sintesis DNA dan kandungan BRCA1 dan BRCA2 merupakan tumor supressor
DNA berubah menjadi 4N. Fase selanjutnya Kelainan siklus sel pada kanker gene, mutasi familial padanya terjadi pada
adalah fase G2 sebelum memasuki fase M di payudara sekitar 5% kanker payudara di Amerika Serikat
mana sel membelah diri menjadi 2 sel diploid. Pada genom manusia, terdapat sekitar 300 setiap tahun. BRCA1 berperan dalam tiga hal:
Waktu yang diperlukan untuk satu siklus gen yang ditemukan mengalami mutasi pada 1) aktivasi respons terhadap kerusakan DNA,
bergantung pada jenis sel dan perbedaan kanker, yang membuat instabilitas genomik 2) aktivasi checkpoint siklus sel dan/atau 3)
waktu itu terutama di fase G1, bila perlu siklus dan instabilitas kromosom; perubahan ini perbaikan kerusakan DNA tipe double strand
sel berhenti pada fase ini (G1 arrest) atau pada berkontribusi pada deregulasi kinase siklus break (DSB). Jadi berperan agar sel yang
interfase G1/S. 9 sel, berdampak pada proliferasi sel kanker mengalami kerusakan DNA tidak berlanjut ke
yang tidak terkendali.10,11 Telah diketahui pada siklus pembelahan sel. Peran BRCA2 terutama
tahun 2001 bahwa diperlukan kelainan cyclin pada reparasi DNA dengan mekanisme
D1 untuk terjadinya kanker payudara (gambar rekombinasi homolog (homologous
3).10,12 recombinant [HR]).13

Gambar 1 Fase-fase kritis pembelahan sel normal9,10

Kompleks cyclin dependent kinase (CDK)


pada siklus sel
Aktivitas cyclin dependent kinase (CDK)
sebagai regulator siklus sel membutuhkan Gambar 3 Sejarah penemuan-penemuan penting berkaitan dengan siklus sel, kanker dan peran Cyclin dan CDK10
ikatan dengan subunit regulator yang dikenal
sebagai cyclin. Cyclin disintesis dan dirusak
pada waktu tertentu sesuai dengan fase siklus
sel. Dapat dikatakan bahwa aktivitas kinase
secara ketat terikat oleh waktu. Sel manusia
mengandung lokus ganda untuk mengkode
CDK dan cyclin. Pada CDK ada 13 lokus dan
pada cyclin 25 loci. Molekul CDK terdiri dari
tiga interfase dalam melakukan regulasi siklus
sel (CDK2, CDK4, dan CDK6; pada sel-sel yang
terspesialisasi/terdiferensiasi), satu CDK mitotik
(CDK1; kemampuan dasar untuk membelah)
dan sepuluh cyclin yang terbagi dalam empat
kelas berbeda (cyclin jenis A, B, D dan E) (lihat Gambar 4 Hasil pemeriksaan imunohistokimia jaringan kanker payudara. Sel yang tercat berwarna coklat menunjukkan ke-
gambar 2).10,11 beradaan cyclin D1b pada kasus 5 (kiri atas) dan keberadaan cyclin D1a pada kasus 6 (kanan bawah)12

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 787


OPINI

Overekspresi cyclin E mengalami kerusakan DNA tidak melanjutkan 1. Wang et al18 melakukan studi 3451 karier
Protein cyclin E yang terekspresi berlebihan diri ke fase siklus sel selanjutnya. Mutasi yang mutasi BRCA1 and 2006 karier mutasi BRCA2
menyebabkan proliferasi fase S menjadi bersifat melemahkan atau inaktivasi gen dari sembilan pusat studi. Didapatkan delapan
mudah, lebih lanjut meningkatkan BRCA1 dan BRCA2 ternyata juga mempunyai SNP pada karier BRCA1 dan 12 SNP pada karier
proliferasi tak terkendali sel kanker payudara. relevansi klinis terutama dengan keparahan BRCA2. Alela minor rs6138178 pada SNRPB
Overekspresi cyclin E membuat kanker kondisi klinis.17,18 Sebagian jenis mutasi dan rs6602595 pada CAMK1D menunjukkan
payudara resisten terhadap terapi antibodi penting tersebut adalah: hubungan kuat dengan karier BRCA1 (HR
monoklonal untuk HER2. Keberadaan protein • Mutasi delesi baik pada gen BRCA1 [hazard ratio] 0,78, 95%CI [confidence interval]
cyclin E dapat dideteksi menggunakan maupun BRCA2 membuat penderita berisiko 0,69-0,90 dan HR 1,25, 95%CI 1,10-1,41),
pemeriksaan Western Blot (gambar 5).14 4 kali untuk menderita kanker payudara sedangkan rs9393597 pada LOC134997 dan
kontralateral. rs12652447 di FBXL7 menunjukkan hubungan
BEBERAPA JENIS MUTASI YANG • Mutasi delesi missense pada gen BRCA1 sangat kuat dengan karier BRCA2 (HR 1,55,
TERLIBAT DALAM KANKER PAYUDARA meningkatkan risiko 6 kali untuk menderita 95%CI 1,25-1,92 dan HR 1,37, 95%CI 1,16-1,62)
Perkembangan mutakhir pengelolaan kanker payudara kontralateral. 2. Antoniou et al19 melakukan studi pada
kanker payudara dengan pendekatan biologi • Mutasi splice, frameshift, nonsense pada 14.123 karier BRCA1 dan 8.053 karier BRCA2.
molekuler dapat dilihat salah satunya pada BRCA1 meningkatkan risiko 4,2 kali menderita Dua SNP di 6q25.1, dekat gen ESR1 terindikasi
aspek diagnosis berbasis molekuler. Terdapat kanker payudara kontralateral. merupakan gen yang rentan untuk terjadinya
empat klasifikasi molekuler sesuai ekspresi • Mutasi splice, frameshift, nonsense pada kanker payudara pada wanita Asia (rs2046210)
reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron BRCA2 meningkatkan risiko 3,6 kali menderita dan wanita Eropa (rs9397435). Penelitian
(PR), dan reseptor human epidermal growth kanker payudara kontralateral. ini melibatkan 42 pusat studi. SNP secara
factor receptor 2 (HER2).15,16 Empat klasifikasi independen berhubungan dengan risiko
tersebut meliputi : 1) tipe basal like; tripel Pemeriksaan biologi molekuler untuk deteksi kanker payudara pada karier mutasi BRCA1
negatif karena ER-, PR- dan HER2-, 2) tipe mutasi adalah pemeriksaan analisis sekuens (r2 = 0,14) (HR 1,17, 95%CI 1,11-1,23 untuk
luminal A; ER +, histologis low grade, 3) tipe yang dicocokkan dengan gene bank.17 rs2046210 dan HR 1,28, 95%CI 1,18-1,40,
luminal B; ER +, histologis high grade, reseptor untuk rs9397435]. Hanya rs9397435 yang
hormon rendah, dan 4) tipe HER2 positif; SINGLE NUCLEOTIDE POLYMORPHISM berhubungan dengan risiko sebagai karier
terdapat ekspresi tinggi gen ERBB2.15 (SNP) PADA ALELA YANG RENTAN mutasi BRCA2 (HR 1,14, 95%CI 1,01-1,28). SNP
MUTASI BRCA1 DAN BRCA2 rs11249433 (1p11.2) berhubungan dengan
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 Banyak studi meneliti loci tertentu yang risiko kanker payudara bagi karier mutasi
Telah dijelaskan peranan protein BRCA1 dan rentan mutasi untuk melemahkan atau BRCA2 (HR 1,09, 95%CI 1,02-1,17), tetapi tidak
BRCA2 dalam perbaikan kerusakan DNA serta menonaktifkan BRCA1 dan BRCA2. Berikut berhubungan dengan risiko untuk kanker
peranan penting dalam siklus sel agar sel yang dua studi tersebut. payudara bagi karier mutasi BRCA1 (HR
0,97, 95%CI 0,92-1,02). SNP rs999737 tidak
berhubungan dengan risiko kanker payudara
bagi karier mutasi BRCA1 maupun BRCA2.

APLIKASI PADA PRAKTIK KEDOKTERAN


KELUARGA
Dokter keluarga yang memahami mekanisme
molekuler kanker payudara akan lebih
mampu menjelaskan kepada pasien dan
keluarganya beserta stakeholder bidang
kesehatan mengenai pentingnya skrining
mutasi gen yang berperan dalam siklus sel
normal yaitu BRCA1 dan BRCA2, walaupun
perlu mempertimbangkan faktor biaya
pemeriksaan laboratorium tersebut.

Faktor genetik mempunyai peran yang tidak


bisa diabaikan, meskipun nilai risiko gen
rentan relatif kecil (HR [hazard ratio tertinggi
1,55]). Hal ini menunjukkan bahwa selain
aspek genetik, modifikasi gaya hidup dan
Gambar 5 Hasil pemeriksaan Western Blot yang membandingkan galur sel yang resisten dan sensitif terhadap trastuzumab. lingkungan, seperti diet rendah lemak jenuh
Overekspresi cyclin E pada sel kanker payudara yang resisten terhadap trastuzumab ditunjukkan pita cyclin E yang lebih tebal dan tinggi serat serta olahraga, penting dalam
jika dibandingkan pita yang sama pada galur sel yang masih sensitif trastuzumab.14 upaya menurunkan risiko kanker payudara.

788 CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013


OPINI

DAFTAR PUSTAKA
1. Forouzanfar MH, Foreman KJ, Delossantos AM, Lozano R, Lopez AD, Murray CJ, et al. Breast and cervical cancer in 187 countries between 1980 and 2010: A systematic analysis. Lancet.
2011;378:1461-84.
2. Surtees PG, Wainwright NWJ, Luben RN, Khaw KT, Bingham SA. No evidence that social stress is associated with breast cancer incidence. Breast Cancer Res Treat. 2010;120:169-74.
3. Humphrey LL, Helfand M, Chan BKS, Woolf SH. Breast cancer screening: A summary of the evidence for the U.S. Preventive Services Task Force. Ann Intern Med. 2002;137:347-60.
4. Nielsen NR. Psychological stress and risk of hormon-dependent cancers [Dissertation]. Los Ang University of California, Los Angeles, 2007.
5. Den Oudsten BL, Van Heck GL, Van der Steeg AFW, Roukema JA, De Vries J. Personality predicts perceived availability of social support and satisfaction with social support in women with
early stage breast cancer. Support Care Cancer. 2010;18:499-508.
6. Oemiati R, Rahajeng E, Kristanto AY. Prevalensi tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. Bul Penelit Kes. 2011;39(4):190-204.
7. Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2007.
8. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009.
9. Kresno SB. Ilmu dasar onkologi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
10. Malumbres M, Barbacid M. Cell cycle, CDKs and cancer: A changing paradigm. Nat Rev Cancer. 2009;9:153-66.
11. Lapenna S, Giordano A. Cell cycle kinases as therapeutic targets for cancer. Nat Rev Drug Discov. 2009;8:547-66.
12. Millar EK, Dean JL, McNeil CM, O’Toole SA, Henshall SM, Tran T, et al. Cyclin D1b protein expression in breast cancer is independent of cyclin D1a and associated with poor disease outcome.
Oncogene. 2009;28(15):1812-20.
13. O’Donovan PJ, Livingston DM. BRCA1 and BRCA2: breast/ovarian cancer susceptibility gene products and participants in DNA double-strand break repair. Carcinogenesis.
2010;31(6):961-7.
14. Scaltriti M, Eichhorn PJ, Cortés J, Prudkin L, Aura C, Jimenez J, et al. Cyclin E amplification/overexpression is a mechanism of trastuzumab resistance in HER2+ breast cancer patients. PNAS.
2011;108(9):3761-6.
15. Sotiriou C, Pusztai L. Gene-expression signatures in breast cancer. N Engl J Med. 2009;360:790-800.
16. Hu X, Stern HM, Ge L, O’Brien C, Haydu L, et al. Genetic alterations and oncogenic pathways associated with breast cancer subtypes. Mol Cancer Res. 2009;7(4):511-22.
17. Borg Å, Haile RW, Malone KE, Capanu M, Diep A, Tomgren T, et al. Characterization of BRCA1 and BRCA2 deleterious mutations and variants of unknown clinical significance in unilateral
and bilateral breast cancer: The WECARE study. Hum Mutat. 2010;31(3):E1200-40.
18. Wang X, Pankratz VS, Fredericksen Z, Tarrel R, Karaus M, McGuffog L, et al. Common variants associated with breast cancer in genome-wide association studies are modifiers of breast
cancer risk in BRCA1 and BRCA2 mutation carriers. Hum Mol Genet. 2010;19(14):2886-97.
19. Antoniou AC, Kartsonaki C, Sinilnikova OM, Soucy P, McGuffog L, et al. Common alleles at 6q25.1 and 1p11.2 are associated with breast cancer risk for BRCA1 and BRCA2 mutation carriers.
Hum Mol Genet. 2011;20(16):3304-21.

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 789

Anda mungkin juga menyukai