TENTANG
PENJUALAN PAKET UMROH & HAJI PLUS
ANTARA
PT. AROFAH MINA TRAVELINDO
DENGAN
……………………………………………..
No. PKS......../ ART- UMHAJ /X/ 2019
No. PKS......../PKS/V/2018
Pasal 1
1
Ruang Lingkup
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
2
mengikuti tanggal atau jadwal yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA maka PIHAK KEDUA dapat mengundurkan diri.
(7) PIHAK PERTAMA wajib menginformasikan kepada PIHAK KEDUA
jadwal yang sudah fix 21 hari sebelum keberangkatan dan PIHAK
PERTAMA menanggung segala biaya materiil kepada PIHAK KEDUA
apabila ada jamaah PIHAK KEDUA yang terlantar atas kesalahan
PIHAK PERTAMA.
(8) Apabila Hotel dan fasilitas tidak sesuai dengan yang disepakati, maka
PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan pengurangan harga
(Pengembalian uang yang akan dihitung kembali oleh PIHAK
PERTAMA dan akan diberikan satu bulan setelah kepulangan.)
(9) PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan fasilitas hotel yang
sama dalam satu rombongan.
(10) Apabila suatu saat PIHAK PERTAMA mendapat pertanyaan dari
jamaah PIHAK KEDUA yang sudah mendaftar di agen perwakilan
dalam hal masalah biaya paket, PIHAK PERTAMA memberikan
informasi sesuai dengan harga yang telah di informasikan oleh PIHAK
KEDUA.
(11) PIHAK PERTAMA wajib mengeluarkan komitmen fee kepada
PIHAK KEDUA, apabila jamaah PIHAK KEDUA langsung mendaftar
ke PIHAK PERTAMA.
(12) Jika terjadi keterlambatan pengeluaran Visa ( Visa tidak keluar ) yang
disebabkan karena kewenangan Pihak Kedutaan Saudi Arabia Jakarta,
maka PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas kerugian
materiil maupun moril yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
3
jamaah Umroh & Haji yang terdaftar melalui PIHAK KEDUA akan kembali ke
Indonesia sesuai jadwal atau schedule yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA,
jika terjadi jamaah over stay baik diketahui atau tidak diketahui oleh PIHAK
KEDUA maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda kepada PIHAK
PERTAMA sebesar USD 25.000.
(7) PIHAK KEDUA wajib merekrut minimal …. Jamaah setiap bulannya.
(8) PIHAK KEDUA wajib memberikan dokumen asli calon jamaah yang diperlukan
untuk pengurusan visa umroh. Dan menjamin keaslian dokumen.
Pasal 4
Persyaratan Dokumen Umroh
4
Pasal 5
Fasilitas Paket Umroh
1. Fasilitas yang termasuk dalam paket adalah sebagai berikut :
a. Tiket pesawat udara kelas ekonomi dari maskapai penerbangan yang telah di
tentukan (Saudia/Garuda/Emirates Etihad/Oman/Malaysia/setaraf transit 1 x)
b. Bagasi Cuma-Cuma sebanyak berat maksimum 20 – 30 kg untuk Flight
Internasional ( sesuai dengan ketentuan airlines )
c. Bagasi Cuma-Cuma sebanyak berat maksimum 15 - 20 kg untuk Flight
Domestik ( sesuai dengan ketentuan airlines )
d. Kepengurusan Visa Umroh
e. Akomodasi sesuai paket dan pilihan kamarnya
f. Hotel sesuai pilihan paket
g. Makan tiga kali sehari masakan Indonesia sesuai paket yang ditentukan di
Saudi Arabia dan Continental di Negara tujuan lainnya untuk Umroh Plus
h. Transportasi dengan bus AC sesuai dengan program
i. Mutawif selama berada di Saudi Arabia
j. Ziarah / tour di Saudi Arabia dan Negara tujuan lainnya sesuai dengan
program
k. Zam-zam 5 liter
5
Pasal 6
Pembayaran
(1) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menerima pembayaran dari calon Jamaah
dengan mengatas namakan PIHAK PERTAMA. Apabila ada calon jamaah yang
menitipkan membayar melalui PIHAK KEDUA, maka pembayaran baru akan
dibukukan apabila telah ditransfer ke rekening PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA
sesuai dengan harga Umroh&Haji Plus yang telah disepakati paling lambat 1
bulan sebelum keberangkatan. Untuk pembayaran uang muka ( DP ) Umroh
sebesar USD 1.000 per jamaah atau Rp 13.000.000
(3) PIHAK KEDUA yang pembayarannya belum lunas sesuai dengan waktu yang
di tentukan makan PIHAK PERTAMA berhak membatalkan keberangkatannya
dan kerugian akan ditanggung PIHAK KEDUA.
(4) Pembayaran biaya Umroh & Haji Plus apabila dilakukan dengan transfer dapat
dikirim melalui:
(5) Apabila dilakukan pembayaran secara tunai, maka bukti kuitansi pembayaran,
secara resmi akan langsung diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
Fee Perekrutan Jama’ah Paket Umroh & Haji Plus
(1) PIHAK KEDUA akan mendapatkan fee dari perekrutan Jama’ah Umroh & Haji
Plus setelah adanya transaksi pembayaran lunas kepada PIHAK PERTAMA
dengan rincian besaran fee sebagai berikut :
6
(2) PIHAK PERTAMA akan membayarkan fee kepada PIHAK KEDUA, satu hari
setelah jama’ah pulang ke tanah air (hari kerja) dan akan di transfer ke rekening
yang sudah diberikan oleh PIHAK KEDUA,
(3) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan meminta uang DP Jamaah untuk diambil
sebagai Fee.
Pasal 8
Pembatalan
Pasal 9
Masa Berlaku Kerjasama
(1) Kerjasama ini berlaku selama 1 ( satu ) tahun dimulai sejak ………………..
sampai dengan ……………………
(2) Perjanjian ini dapat dilanjutkan apabila disetujui oleh kedua belah pihak.
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
7
PIHAK dengan cara musyawarah mufakat.
(2) Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada perjanjian ini
tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat memilih Domisili Hukum yang
tetap dan tidak berubah pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi
– Jawa Barat untuk penyelesaian perselisihan.
Pasal 11
Berakhirnya/Pengakhiran Perjanjian
(1) Perjanjian ini berakhir sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 Perjanjian ini;
(2) Perjanjian ini dapat berakhir / diakhiri apabila ada pihak yang melanggar
kesepakatan yang telah tersebut dalam perjanjian ini, walaupun jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada butir 1 Pasal ini belum berakhir;
(3) Dalam hal salah satu dari Para Pihak hendak mengakhiri Perjanjian ini
sebelum habis masa berlakunya Perjanjian ini, wajib terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum tanggal yang diusulkan untuk pemutusan Perjanjian;
(4) Perjanjian ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya, apabila ada
ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan Pemerintah yang tidak
memungkinkan berlangsungnya Perjanjian ini;
(5) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
dan 3 Pasal ini, maka Para Pihak dalam Perjanjian sepakat untuk
mengesampingkan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia
Pasal 12
Keadaan Kahar (Force Majeure)
(1) Keadaan kahar adalah bencana alam (gempa bumi, badai, letusan gunung berapi,
banjir, badai, kondisi cuaca luar biasa buruk) yang dinyatakan resmi oleh
Pemerintah Republik Indonesia, perang yang timbul dari atau sebagai akibat
perang, tindakan sabotase oleh teroris, pemberontakan, atau perubahan situasi dan
kondisi politik dan ekonomi maupun kebijakan pemerintah yang berakibat tidak
kondusif untuk melakukan Penerbitan SBSN Dalam Negeri Tahun 2010, atau
perubahan atas peraturan perundang-undangan yang berpengaruh langsung atas
pelaksanaan Perjanjian (selanjutnya disebut “Keadaan Kahar”);
(2) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar suatu atau beberapa kejadian atau peristiwa
Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA secara bersama-sama
maupun masing-masing dengan dilandasi itikad baik akan melakukan setiap dan
8
seluruh upaya dan usaha semaksimal mungkin agar akibat dari kejadian atau
peristiwa dimaksud dapat ditekan menjadi seminimal dan/atau sesingkat mungkin;
(3) Pihak yang mengalami Keadaan Kahar harus memberitahukan hal tersebut secara
tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 x 24 jam
sejak Keadaan Kahar dimaksud terjadi atau diketahui telah terjadi;
(4) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sepakat untuk mengadakan musyawarah lebih lanjut mengenai kelanjutan
Perjanjian, yang kemudian akan dituangkan dalam suatu perjanjian tambahan
(addendum).
Pasal 13
Komunikasi dan Pemberitahuan
Telepon : 085211810100
Email : arofahtravelindo@gmail.com
Pasal 14
ADDENDUM ( Perjanjian Tambahan)
Dalam hal PIHAK KEDUA menghendaki paket diluar paket yang sudah ditetapkan
PIHAK PERTAMA, maka akan dibuat perjanjian tambahan tentang fasilitas paket
umroh/ haji plus yang dikehendaki PIHAK KEDUA.
Pasal 15
Penutup
(1) PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan hak dan kewajiban yang timbul
dari Perjanjian ini kepada pihak ketiga, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA;
9
(2) Dalam hal terjadi perubahan peraturan perundang-undangan baik yang menjadi
dasar/landasan maupun yang terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini sehingga
Perjanjian ini menjadi tidak sesuai lagi dengan peraturan yang baru atau tidak
dapat dilaksanakan sepenuhnya, maka Para Pihak sepakat untuk melakukan
perubahan Perjanjian ini;
(3) Segala ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini berlaku serta mengikat
bagi Pihak-pihak yang menandatanganinya dan pengganti-penggantinya;
(4) Apabila terdapat salah satu/lebih ayat dan atau pasal dari Perjanjian ini
dinyatakan batal demi hukum/cacat hukum oleh pengadilan/lembaga peradilan
yang berwenang atau oleh salah satu atau Para Pihak, maka pernyataan tersebut
tidak berpengaruh atas keabsahan/validitas berlakunya ayat-ayat dan atau pasal-
pasal lain dalam Perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat;
(5) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur atau perubahan atau
tambahan dalam Perjanjian ini akan dirundingkan bersama dan akan diatur lebih
lanjut dalam Perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;
(6) Para Pihak dengan ini menyatakan bahwa pihak-pihak yang menandatangani
Perjanjian ini dan atau surat-surat lainnya/lampiran adalah berhak dan
berwenang mewakili masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar dan atau keputusan/ketentuan yang berlaku pada masing-
masing pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA, masing-masing
sama bunyinya di atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah ditandatangani oleh Para Pihak.
( KOMISARIS )
10