Kelas: Manjemen M
- Rumus :
B. Dilihat dari penggunaannya (dari segi pengeluaran), nilai GDP harus sama
dengan nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga. Rumus :
GDP = C + I + G + (X – M)
Rumus :
GNP = GDP +
F NNP = GNP –
NI = GDP + F – D – Nit
B. PERIODE KOLONIAL
(1) Karakteristik
a. Ciri perekonomian kolonial
- Pada jaman Kolonial belanda, ekonomi Indonesia diwarnai oleh suatu
strategiyang melahirkan dualisme dalam kegiatan ekonoi, yaitu dualisme
antara sektor ekspor (enclave) dan sektor tradisonal (hinterland). Sektor
ekspor diwakili dengann kehadiran perkebunan-perkebunan di daerah
pedesaan (Suroso, 1994).
- Pendirian perkebunan di daerah pedesaan semata-mata karena pertimbangan
lokasi yang menguntungkan (tanah subur, iklim cocok) dan bukan untuk
menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b. Konsep Dualisme
Sejak jaman penjajahan sampai saat ini perekonomian Indonesia masih
juga menunjukkan ciri-ciri adanya dualisme, baik dualisme yang bersifat
teknologis, maupun yang bersifat ekonomis, sosial dan kultural. Boeke
memberikan definisi masyarakat dualistis (Anne Booth, 1990) :
“Masyarakat yang mempunyai dua gaya sosial berbeda, yang masing-masing
hidup berdampingan. Dalam proses evolusi sejarah normal yang berlaku bagi
masyarakat homogen, kedua gaya sosial tersebut me3wakili tahap
perkembangan sosial yang berbeda, dipisahkan oleh suatu gaya sosial lain yang
mewakili tahap transisi
C. PERIODE KEMERDEKAAN
(1) Masa Demokrasi Liberal (1945 – 1959)
a. Masalah yang dihadapi tahun 1945 – 1950
1) Rusaknya prasarana-prasarana ekonomi akibat perang
2) Blokade laut oleh Belanda sejak Nopember 1946 sehingga kegiatan ekonomi
ekspor-impor terhenti.
3) Agresi Belanda I tahun 1947 dan Agresi belanda II tahun 1948.
4) Dimasyarakat masih beredar mata uang rupiah Jepang sebanyak 4 miliar
rupiah (nilainya rendah sekali). Pemerintah RI mengeluarkan mata uang “ORI”
pada bulan Oktober 1946 dan rupiah Jepang diganti/ ditarik dengan nilai tukar
Rp 100 (Jepang) = Rp 1 (ORI).
5) Pengeluaran yang besar untuk keperluan tentara, menghadapi Agresi
Belanda dan perang gerilya. (Suroso, 1994).
• Komponen Rencananya
PEREKONOMIAN INDONESIA
4. Pengembangan Teknologi
6. Suku bunga
8. Intervensi Pemerintah
9. Dampak lingkungan
Kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani kuno yakni indus (salah satu sungai
di India) dan nesos yang mempuyai arti pulau. Jika diartikan berarti sebuah
wilayah kepulauan India atau kepulauan yang ada di Hindia.
Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan
alat musik angklung ini. Angklung terbuat dari bambu dan dimainkan dengan
cara digoyangkan, bahkan angklung telah terdaftar sebagai Karya Agung
Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawai Manusia dari UNESCO di tahun 2010.
Sriwijaya
Dalam dunia perdagangan, Kerajaan Sriwijaya berkembang dengan pesat
menjadi Kerajaan utama yang mengendalikan 2 jalur perdagangan utama
antara India dan Cina, yaitu melalui Selat Sunda dari Palembang dan selat
Malaka dari Kedah. Dalam suatu catatan dari pedagang Arab, catatan tersebut
menyatakan bahwa luasnya wilayah kerajaan yang begitu besar bahkan
membuat kapal tercepatpun tidak mampu untuk bisa berpergian mengelilingi
semua pulau-pulau yang menghasilkan kamper, gaharu, cengkih, kayu cendana,
pala, kapulaga dan cubebs, gading, emas, dan timah, kekayaan masing-masing
pulau menjadikan kerajaan ini bisa memiliki kekayaan setara dengan raja yang
ada di India.
Majapahit
Gunting Syafruddin
Gunting Syafruddin merupakan kebijakan yang digagas oleh Menteri
Keuangan Syafruddin Prawiranegara untuk mengurangi defisit anggaran yang
mencapai Rp 5,1 Miliar. Kebijakan yang disahkan pada tanggal 20
Maret 1950 SK Menteri Keuangan Nomor 1 tanggal 19 Maret 1950 ini
bertujuan untuk memotong nilai uang yang Rp. 2,50 ke atas menjadi tinggal
setengahnya
Perekonomian Indonesia
Pengertian sistem
Unsur-Unsur Sistem
Berikut merupakan pembahasan mengenai apa saja unsur-unsur yang ada pada
sebuah sistem.
Jenis-Jenis Sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan beberapa kategori tertentu. Berikut
merupakan penjelasan macam-macam sistem berdasarkan keterbukaannya dan
komponennya.
Menurut Keterbukaannya
• Sistem terbuka, yakni jenis sistem dimana pihak luar (eksternal) dapat
mempengaruhinya.
• Sistem tertutup, yakni jenis sistem yang hanya dapat dipengaruhi oleh
pihak dari dalam (internal) saja.
Menurut Komponennya
• Sistem fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari komponen materi dan
energi.
• Sistem non-fisik, yakni jenis sistem yang terdiri dari konsep, ide-ide,
dan sebagainya.
Elemen yang Membentuk Sistem
Ada beberapa elemen-elemen yang membentuk sistem, yang akan dijelaskan
pada pembahasan berkut ini.
Pelaku sistem :
1. Pemakai
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen
umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung
pengambilan keputusan
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak
perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
▪ Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang
menyangkut sistem lama.
▪ Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka
wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
▪ Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level,
antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem
yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang
sama.
▪ Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat
penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu
pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung
jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa system.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Setiap negara di ASEAN yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama,
perlu menciptakan sebuah wadah atau badan di mana mereka saling berusaha
untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya
tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus
dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera dimulai pada tahun 2015
mendatang. MEA yang berarti pasar tunggal ASEAN memungkinkan
transportasi barang, modal, dan tenaga kerja di antara negara-negara
kawasan Asia Tenggara. Head of Global Markets Euromoney Conference
Nicholas Hayward memandang pasar tunggal ASEAN sebagai sebuah
kesempatan. Ini karena kawasan ASEAN merupakan potensi ekonomi yang
sangat besar. "Pasar tunggal ASEAN adalah kesempatan. Tahun depan akan
ada arus transportasi orang, modal, barang, jasa dan sebagainya. Kawasan
ASEAN adalah potensi besar dengan total penduduk mencapai 600 juta jiwa
dan produk domestik bruto (PDB) mencapai 2,3 triliun dollar AS," kata
Nicholas pada acara "The ASEAN Economic Congress" di Jakarta, Rabu
(2/4/2014). Menurut Nicholas, MEA seharusnya dijadikan kesempatan bagi
investor untuk memperluas bisnisnya dengan berinvestasi di kawasan Asia
Tenggara. Kawasan ini, lanjutnya, merupakan kawasan yang tumbuh sangat
pesat. Bahkan pada tahun 2050 mendatang ASEAN diprediksi menjadi
ekonomi terbesar kelima dunia. "MEA menyediakan kesempatan yang
sangat baik bagi investor, dengan pasar yang besar, ekonomi yang tumbuh
sangat pesat. ASEAN adalah rumah bagi pertumbuhan yang pesat," ujarnya.
Namun demikian, Nicholas tak lupa menyebut beberapa tantangan yang
masih harus dibenahi negara-negara ASEAN sebelum menghadapi MEA
tahun depan. Ia mengungkapkan kebijakan yang harus dibuat secara
progresif dan transparansi kebijakan.
Posisi Indonesia
Pengamat ekonomi internasional dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang Nugroho SBM melihat, pelaksanaan MEA
memiliki keuntungan sekaligus ancaman bagi Indonesia.
1, Bidang Perdagangan
Indonesia resmi memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Barang dan
jasa dari seluruh negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang, dan Korea
Selatan akan lebih bebas untuk masuk ke Indonesia, begitu juga sebaliknya
ekspor barang dan jasa Indonesia ke negara-negara tersebut lebih bebas.
Meski baru resmi dimulai besok, MEA sejatinya sudah 'pemanasan' sejak 2010
karena pembebasan tarif telah dilakukan secara bertahap sejak 5 tahun silam.
Sejak pembebasan tarif mulai dilakukan, ekspor maupun impor Indonesia ke
kawasan ASEAN terus tumbuh.
2. Bidang Investasi
Singapura tetap jadi investor terbesar di Indonesia meskipun kedua negara sama-
sama terdampak oleh pandemi COVID-19 sejak tahun lalu. Hal tersebut
disampaikan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar saat
membuka sebuah forum diskusi antarkomunitas bisnis dua negara pekan ini.
"Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat besar bagi perekonomian Singapura
dan tentunya juga bagi banyak negara termasuk Indonesia. Akan tetapi, pada
masa-masa sulit penuh tantangan itu, Singapura tetap jadi investor utama di
Indonesia, sesuatu yang sangat membahagiakan untuk kami catat sejak 2014,"
kata Dubes Nayar sebagaimana dikutip dari keterangan pers dari Kamar
Dagang Singapura di Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat (26/2). Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia mencatat realisasi investasi
Singapura ke Indonesia tahun lalu hampir mencapai USD 10 miliar (sekitar Rp
142,4 triliun).
Respon Indonesia
Banyak survei pemeringkatan sejenis yang melibatkan Indonesia sebagai salah
satu negara survei. Namun kiranya hasil survei ini dapat dijadikan
pertimbangan oleh para pembuat kebijakan dalam meresponnya. Hal ini
mengingat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana Indonesia
ikut berperan serta di dalamnya sudah semakin dekat. Indonesia banyak
memiliki warga negara yang berbakat dan terampil. Salah satunya tercermin
dalam keikutsertaan para pelajar kita dalam berbagai ajang olimpiade fisika
ataupun kegiatan sejenisnya Indonesia selalu menempatkan wakilnya dan tidak
jarang keluar sebagai juara.