Anda di halaman 1dari 2

Nama: Firdayanti

Nim: 20004261

1. Menurut Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan


uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva. Menurut Erlina,
SE. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-
fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Menurut Depdiknas :
Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Menurut Prawironegoro : Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif
mungkin untuk menghasilkan laba. Menurut Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
2. Manajemen keuangan umumnya berkaitan dengan pengadaan, alokasi dan
pengendalian sumber daya keuangan yang menjadi perhatian. Tujuan manajemen keuangan
yaitu untuk memastikan pengembalian yang memadai kepada pemegang saham yang akan
bergantung pada kapasitas penghasilan, harga pasar saham, ekspektasi pemegang
saham.
3.
4. Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu Anda ketahui: planning,
budgeting, controlling, auditing dan reporting. Planning di sini adalah perencanaan
dari mulai arus kas hingga laba rugi perusahaan. Fungsi ini meliputi perencanaan
hingga pengalokasian anggaran biaya agar efisien dan efektif.
5. Perkembangan manajemen keuangan dimulai sekitar awal abad 19. sekitar
tahun 1900-an istilah manajemen keuangan mulai muncul sebagai suatu bidang ilmu
yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya. Pada awal munculnya, manajemen keuangan
menekankan diri pada aspek-aspek hukum yang biasanya muncul diperusahaan. Aspek
hukum tersebut misalnya tentang masalah merger, akuisisi, perluasan perusahaan,
pembentukan perusahaan baru, tata-cara go publik dan penjualan surat-surat
berharga. Hal itu terutama telah terjadi di Amerika Serikat di mana pada saat itu
industrialisasi di sana sudah berkembang pesat. Perkembangan perusahaan yang pesat
mengakibatkan persoalan baru, yaitu bagaimana dan darimana memperoleh kebutuhan
dana untuk membiayai operasi perusahaan. Persoalan pembelanjaan yaitu bagaimana
memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut menjadi sangat penting
untuk dikelola secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan. Pada waktu itu perkembangan industri di Amerika sudah cukup
baik dan maju. Perkembangan ini memerlukan instrumen pengelolaan bisnis yang baik.
Tetapi nampaknya pengelolaan bisnis tersebut belum dilakukan dengan sempurna
sehingga perkembangan perusahaan bukan meningkatkan perekonomian negara, namu
justru menyebabkan kelesuan perekonomian. Perkembangan bisnis tersebut tidak
diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat. Di lain pihak, regulasi yang
mengatur aktivitas perusahaan juga terlambat diterapkan. Kelesuan perekonomian ini
terjadi sekitar tahun 1929 sampai tahun 1933. Pada masa resesi ini negara mengalami
kesulitan cukup serius yang mengakibatkan kegagalan bisnis diberbagai sektor. Pada
keadaan resesi tersebut, peranan manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada
masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likiuditas perusahaan dan peraturan
tentang surat-surat berharga yang ditawarkan dipasar modal menjadi prioritas
pengelolaan keuangan. Pada masa inilah manajemen keuangan telah bergeser perannya
dari masalah pencarian dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi
dan pendirian perusahaan baru ke masalah  struktur modal yang menganalisis
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hal ini berarti
manajemen keuangan bukan hanya bagaimana meperoleh dana, tetapi lebih jauh dari itu
yaitu komposisi dana harus diperoleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang
minimal. Mulai tahun 1940-an sampai awal tahun 1950-an manajemen keuangan mulai
dipelajari oleh masyarakat secara lebih luas. Manajemen keuangan tidak hanya
mengatur masalah bagaimana memperoleh dana dan struktur modalnya, namun telah
mempelajari bagaimana menggunakan dana secara efektif dan efisien. Pada saat itu
analisis manajemen keuangan dimaksudkan untuk menghitung secara rinci keadaan
keuangan perusahaan sehingga dapat dianalisis besarnya laba yang diperoleh dan
besarnya nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham-sahamnya. Pada tahun 1960
sampai tahun 1970 ilmu manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan pada sisi
hutang dan modal sendiri yang berada disisi kanan laporan neraca. Di sini manajemen
keuangan memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang diutamakan. Pertama,
kombinasi optimal dari surat-surat berharga. Kedua, cara-cara bagaimana investor
secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi, teori portofolio, dan
implikasinya terhadap keuangan perusahaan.
6.Teori manajemen keuangan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Mulai
dari tahun 1900 hingga saat ini teori teori yang berhubungan dengan manajemen
keuangan terus disempurnakan. Ada beberapa teori keuangan yang telah dikenal umum
dikalangan praktisi, seperti:
1. Teori pasar modal efisien (efficient capital market theory)
2. Teori keagenan (agency theory)
3. Teori struktur modal (capital structure theory)
4. Teori dividen (dividend theory)
5. Teori diskonto aliran kas (discounted casflow theory)
6. Teori asimetri informasi (asymetric information theory)
7. Teori portofolio (portofolio theory)
8. Teori opsi (option theory)

Anda mungkin juga menyukai