Anda di halaman 1dari 2

Alasan mengapa miskonsepsi yang terjadi cukup tinggi.

Sekali lagi perlu ditekankan


bahwa hasil dan kesimpulan ini diambil dari data yang ada, sehingga mungkin
terdapat beberapa kekurangan. Namun menurut saya sudah cukup untuk mendeteksi
adanya indikasi di dalam kelas tersebut.

Kelas A -
dilihat dari sisi soal, pada semua soal terjadi miskonsepsi tidak ada satu nomor soal
pun yang lepas dari indikasi miskonsepsi di kelas ini. bahkan terdapat 7 nomor soal
yang persentase tingkat miskonsepsi atau indikasi miskonsepsi diatas 40 persen.

dilihat dari sisi peserta didik, hal yang sama seperti ketika dilihat dari sisi soal, tidak
ada satu pun peserta didik yang lepas dari miskonsepsi atau indikasi miskonsepsi.
Hanya terdapat 5 siswa/peserta didik yang terindikasi miskonsepsi dibawah 20 persen,
atau paling banyak 4 soal yang terindikasi miskonsepsi dari peserta didik tersebut. itu
berarti terdapat 27 siswa atau peserta didik lain yang terindikasi miskonsepsi diatas 20
persen dari 20 soal yang diberikan (lebih dari 4 soal yang terindikasi miskonsepsi dari
peserta didik tersebut). lebih dari 1/5 (seperlima) dari total soal yang diberikan peserta
didik terindikasi miskonsepsi.

Kelas B -
dilihat dari sisi soal, dari 20 soal yang diberikan hanya 1 soal saja yang sama-sekali
tidak terindikasi miskonsepsi. meskipun terdapat soal yang tidak ada indikasi
miskonsepsi pada kelas ini, namun nyatanya justru terdapat 9 soal yang terindikasi
miskonsepsi lebih dari 40 persen, bahkan terdapat 1 soal yang indikasi
miskonseepsinya diatas 90 atau hampir semua peserta didik terindikasi pada soal
tersebut.

dilihat dari sisi peserta didik, semua siswa mengalami miskonsepsi , dan parahnya
semua siswa di kelas ini indikasi miskonsepsinya tiap-tiap peserta didik sama dengan
atau bahkan lebih tinggi dari 20 persen. Hal ini berarti minimal terdapat 1/5
(seperlima) soal dari total soal yang diberikan kepada peserta didik terindikasi
miskonsepsi.

Gabungan (kelas A dan kelas B)


total terjadi 458 miskonsepsi atau indikasi miskonsepsi yang terjadi, atau setidaknya
terdapat 35.2 persen miskonsepsi/indikasi miskonsepsi dari keseluruhan total
kemungkian kasus miskonsepsi yang mungkin terjadi. ((((total kemungkinan
miskonsepsi = jumlah soal dikali jumlah peserta didik = 20 x (32+33) = 1300))))).
masih terdapat lebih dari sepertiga miskonsepsi/indikasi miskonsepsi dari total
kemungkina kejadian.

dari alasan-alasan tersebutlah mengapa saya sebagai peneliti menuliskan atau


menyatakan miskonsepsi atau indikasi miskonsepsi pada kedua kelas tersebut, baik
tersendiri maupun gabungan masih cukup tinggi bagi saya/peneliti.

Anda mungkin juga menyukai