Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. PENGENALAN

Dalam bab ini peneliti akan menerangkan mengenai latar belakang responden

yang mana jumlah keseluruhan mahasiswa Darul Quran seramai 705 dan peneliti

mengambil 35 mahasiswa sebagai respodan secara acak atau random atas

pertimbangan bahwa riadah akan memberikan hasil yang sama untuk semua

tingkatan kelas terhadap kualitas hafalan.

B. ANALISIS DATA

Bahagaian A : Latar Belakang Responden

Jadwal 1 : Tahun Pengajian

Tahun Frekuensi Persen (%)

Satu 10 28.5

Dua 10 28.5

Tiga 15 43.0

Jumlah 35 100

Jadwal di atas menunjukkan bilangan responden mengikut tahun pengajian.

Responden yang paling ramai adalah dari tahun 3 yaitu 43.0% seramai 15 orang

dan responden dari tahun 1 dan 2 sama yaitu seramai 10 orang.

Jadwal 2 : Jurusan

60
61

Jurusan Frekuensi Persen (%)

Qiraat 10 29.0

Dakwah 17 49.0

Hadis 8 22.0

Jumlah 35 100

Jadwal 2 menunjukkan yang paling ramai responden adalah dari jurusan Dakwah

yaitu 17 orang (49.0%) manakala dari jurusan Qiraat pulak seramai 1 orang

(29.0%) dan yang paling rendah adalah dari jurusan Hadis yaitu 8 orang (22.0%).

Jadwal 3 : Kemampuan Hafalan

Kemampuan Hafalan Frekuensi Persen (%)

1 maqra’ sehari 10 28.5

2 maqra’ sehari 3 8.6

Lebih 2 maqra’ sehari 3 8.6

Tidak menentu 19 54.3

Jumlah (N) 35 100


62

Jadwal di atas menunjukkan bilangaan responden mengikut kemampuan hafalan

bagi mahasiswa Darul Quran. Sebanyak 54.3% (19 orang) yang

memperdengarkan hafalan mereka setiap hari dengan kadar yang tidak menentu.

Manakala sebanyak 28.5% (10 orang) yang mampu tasmi’ 1 maqra’ sehari, diikuti

8.6% (3 orang) yang memperdengarkan bacaan lebih 2 maqra’ sehari. Didapatkan

3 orang (8.6%) yang tasmi’ sebanyak 2 maqra’ sehari.

Jadwal 4 : Umur

Umur Frekuensi Persen %

18 Tahun 10 28.5

19 Tahun 10 28.5

20 Tahun 15 43.0

Jumlah 35 100

Jadwal di atas menunjukkan tingkatan umur responden. Persen yang paling tinggi

adalah responden yang berumur 20 tahun dengan jumlah 15 orang (43.0%) dan

responden daripada umur 18 dan 19 tahun adalah sama persenya yaitu seramai 10

orang.
64

Jadwal 5 : Pencapain Indek Penilaian Kumulatif (IPK)

IPK Frekuensi Persen (%)

Mumtaz 8 22.9

Jayyid Jidan 20 57.1

Jayyid 7 20.0

Maqbul 0 0

Jumlah (N) 35 100

Jadwal 5 menunjukkan frekuansi responden mengikut IPK masing-masing. Dari

hasil yang diperoleh seramai 20 mahasiswa (57.1%) memperoleh derajat Jayyid

Jidan. Diikuti derajat Mumtaz seramai 8 mahasiswa yaitu 22.9% dan 7 mahasiswa

(20.0%) dengan derajat Jayyid. Manakala tidak ada mahasiswa yang mendapat

derajat Maqbul. Mayoritas mahasiswa mendapat keputusan yang baik.


66

Uraian Bagi Bahagian B (Kefahaman, Pengetahuan Dan Kepekaan Mahasiswa

Darul Quran Terhadap Konsep Riadah)

Pada soalan yang pertama sebanyak 77.1 % atau 27 responden yang sangat setuju

terhadap riadah merupakan aktivitas kecergasan fisikal yang menjadi kompenan

penting dalam memiliki cara hidup yang sehat. Manakala responden yang setuju

terhadap soalan tersebut yalah 22.9 % atau 8 responden sahaja. Soalan kedua

hampir peratusnya yang sangat setuju yalah 74.3 % atau 26 responden dan 25.7 %

atau 9 responden sahaja. Sebanyak 48.5 % atau 17 responden yang setuju

melakukan amalan rohani semata-mata tanpa sokongan jasmanai tidak bermakna,

hanya 22.9 % yang kurang bersetuju dengan soalan tersebut. Seramai 20

responden atau 57.1 % yang sangat bersetuju, manakala 37.2 % atau 13 responden

yang setuju dan hanya 5.7 % yang kurang setuju dengan soalan yang keempat.

Pengurusan waktu yang seimbang antara keperluan jasmani dan rohani mendapat

persetujuan responden sebanyak 60.0 % atau 21 responden dan yang sangat

bersetuju yalah 14 responden atau 40.0 % sahaja. Berbeza dengan persoalan yang

kelima di atas yalah persen yang tertinggi yalah yang kurang setuju sebanyak 51.4

% atau 18 responden, kerena responden meluahkan ketidakpuasan hati terhadap

pihak Darul Quran dalam penyedian aktivitas riadah. Responden yang sangat

tidak setuju adalah 5.7 % atau 2 responden, selebihnya responden yang tidak

setuju. Kesinambungan dari itu, mahasiswa Darul Quran kebanyakkan tidak

beristiqomah dalam melakukan aktivitas riadah, persen yang tertinggi adalah 34.2

% atau 12 responden yang tidak bersetuju, diikuti oleh kurang setuju yalah

sebanyak 28.6 % atau 10 responden dan responden yang setuju yalah 14.3 % atau
67

5 responden selebihnya adalah 22.9 % yang sangat tidak setuju. Secara meyoritas

mahasiswa Darul Quran tidak aktif dalam aktivitas sedemikian karena persen

tertinggi yalah 10 responden atau 28.6 % responden yang mengaku bahwa dirinya

tidak aktif dalam aktivitas riadah. Manakala yang sangat bersetuju hanya seramai

5 responden atau 14.3 % sahaja. Selebihnya responden yang setuju dan sangat

tidak bersetuju, masing-masing yalah 20.0 %. walaupun sebilangan besar

responden tidak aktif dalam aktivitas riadah namun responden sangat bersetuju

dengan kenyataan yang menyatakan bahwa dengan cara beriadah , stamina tubuh

badan akan menjadi sehat yaitu sebanyak 48.6 % atau 17 responden, diikuti oleh

responden yang sangat setuju adalah 8 responden atau 22.9 %, seramai 6

responden yang kurang bersetuju. 2 responden yang tidak setuju dan 2 responden

yang sangat tidak setuju dengan teori tersebut.


69

Uraian Bahagian C (Bentuk Dan Teknik Hafalan Alquran Yang Diamalkan Oleh

Mahasiswa Darul Quran)

Pada bahagian C, soalan yang pertama responden yang paling ramai bersetuju

adalah 57.1% atau 20 responden, diikuti oleh responden yang kurang setuju

seramai 8 responden atau 22.9%, manakala yang sangat setuju yalah 14.3% atau 5

responden. Selebihnya yang tidak setuju dengan jadwal waktu hafalan. Responden

yang majoritas setuju dengan pembahagian waktu adalah seramai 20 responden

atau 57.1%, hanya 4 atau 11.4% responden yang tidak bersetuju dengan persoalan

di atas. Manakala yang kurang setuju yalah seramai 6 responden atau 17.2% dan

selebihnya diwakili oleh responden yang sangat setuju dengan soalan di atas. Pada

soalan ketiga responden lebih mementingkan kelancaran hafalan dimana buktinya

sebanyak 60.0% atau 21 responden yang sangat setuju dengan kenyataan tersebut

dan selebihnya yalah yang bersetuju. Kebanyakan responden kurang bersetuju

dengan kenyataan bahwa mereka bertalaqi dan ustaz atau ustazah sebulum

menghafal yaitu sebanyak 51.4% atau 18 responden, diikuti oleh yang bersetuju

yaitu sebanyak 7 responden atau 20.0%, hanya 14.3% sahaja yang sangat setuju

dengan soalan tersebut dan selebihnya yalah yang tidak setuju. Selain itu juga,

majoritas mahasiswa akan membiasakan diri untuk membaca ayat yang telah

dihafal dalam sholat demi untuk memantapkan lagi hafalan tersebut, yaitu

sebanyak 21 responden atau 60.0% yang setuju dengan soalan diatas tadi.

Manakala yang kurang setuju yalah sebanyak 7 responden atau 20.0%, diikuti

oleh yang sangat setuju sebanyak 5 responden atau 14.3% selebihnya diwakili

oleh responden yang tidak setuju. Secara keseluruhan mahasiswa menghafal


70

dengan menggunakan tafsir untuk memudahkan mengingati ayat-ayat yang

hendak dihafal. Buktinya yang sangat setuju yalah 42.9% atau 15 responden

diikuti oleh responden yang setuju sebanyak 12 responden atau 34.2%, kurang

setuju yalah 17.1% atau 6 responden dan masing-masing 2.9% responden yang

tidak dan kurang setuju. Selain itu, melalui soalan ketujuh, mahasiswa akan

memperdengarkan dahulu dihadapan teman sebelum membaca di hadapan ustaz

atau ustazah, yaitu sebanyak 51.4% atau 18 responden yang sangat setuju, diikuti

oleh yang setuju sebanyak 22.9% atau 8 responden, diikuti oleh responden yang

kurang setuju yalah 4 responden atau 11.4%, responden yang tidak setuju dan

sangat tidak setuju yalah masing-masing 5.7% dan 8.6%. disamping itu juga,

responden tidak membung waktu begitu sahaja, namun waktu yang terluang diisi

dengan menghafal, membaca dan mendengar bacaan audio Alquran. Masing-

masing yalah 71.4% atau 25 responden dan 51.4% atau 18 responden. Sebanyak

11 responden atau 31.4% yang mengulang hafalan dari semester ke semester

supaya ayat hafalan sentiasa di dada.


72

Uraian Bahagian D (Corak Dan Poa Pengurusan Waktu Terhadap Hafalan

Alquran Yang Diamalkan Mahasiswa Darul Quran)

Pada soalan yang pertama jadwal harian adalah penting dalam kehidupan

responden yaitu diwakili oleh 15 responden atau 42.9% manakala hanya 4

responden atau 11.4% yang tidak setuju. Soalan kedua, responden kurang setuju

dengan soalan yang mana respondeng jarang keluar makan bersama teman-teman

yaitu sebanyak 11 responden atau 31.4%. Manakala masing-masing yang terendah

yalah responden yang sangat setuju dan setuju yaitu 14.3% dan 17.1%. walaupun

responden tidak aktif dalam aktivitas riadah, namun mereka tidak menganggap

melibatkan diri dalam riadah boleh mengganggu hafalan mereka. Buktinya, persen

yang paling tinggi yalah 40.0% atau 14 responden yang diwakili oleh sokongan

kurang setuju, diikuti oleh responden yang sangat tidak setuju yalah 10 responden

atau 28.6%. 6 responden atau 17.1% yang tidak setuju dan selebihnya yalah

jawapan responden yang setuju. Jika dilihat dari soalan yang keempat, responden

dapat menyeimbangkan waktu riadah dan hafalan dimana persen responden yang

setuju yalah 40.0% atau 14 responden. Ini berkait rapat dengan soalan keenam.

Diikuti oleh responden yang tidak setuju adalah 9 responden atau 25.7% dan yang

sangat tidak setuju yalah 20.0% atau 7 responden dan sangat setuju 5.7% atau 2

responden, dan selebihnya yalah responden yang setuju. Bersesuaian dengan

kehidupan hafiz dan hafizah, janji atau waktu mesti ditepati, jadi disiplin diri

disematkan didalam kehidupan seharian mereka dimana persen yang paling tinggi

yalah responden yang sangat setuju dan setuju adalah sebanyak 15 responden atau

42.9%, diikuti oleh responden yang kurang setuju yalah 8.6% atau 3 responden
73

dan tidak setuju seramai 2 responden atau 5.6%. Seramai 20 responden atau

57.1% yang manfaatkan waktu di dalam kelas yang diwakili responden yang

setuju dan diikuti oleh responden yang sangat setuju yalah sebanyak 8 responden

atau 22.9%. Diikuti oleh responden yang kurang setuju 14.3% atau 5 responden

dan selebihnya diwakili oleh responden yang sangat tidak setuju. Waktu yang

terluang hanya digunakan untuk menghafal, buktinya yalah yang setuju adalah 14

responden atau 40.0% dan diikuti oleh kurang setuju 37.2 atau 13 responden.

Manakala hanya 2 respodan sahaja yang sangat tidak setuju. Selain itu, pada

waktu malam dan awal pagi pula mereka akan sentiasa mengulangi hafalan yang

selesai dan yang baru, ini diwakili oleh soalan kesembilan dan kesepuluh, masing-

masing yalah 51.4% atau 18 responden dan 37.1% atau 13 responden. Diikuti oleh

responden yanng setuju yalah 14 responden atau 40.0%. Setiap hari mereka akan

pastikan sekurang-kurangnya satu maqra’ mesti dihabiskan yaitu sebayak 48.6%

atau 17 responden yang menyokong persoalan ini. Manakala yang sangat setuju

yalah 40.0% atau 14 responden.


75

Uraian Bahagian E (Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesan-Kesan Riadah Dalam

Meningkatkan Kualitas Hafalan Alquran)

Responden tidak bersetuju dengan kenyataan bahwa melakukan aktivitas riadah

pada waktu siang hari akan mencapekkan pada waktu malamnya, buktinya yalah

persen yang diwakili oleh kurang setuju yalah sebanyak 42.9% atau 15 responden,

diwakili oleh responden yang setuju dan tidak setuju yalah masing-masing yalah

17.1% atau 6 responden. Namun begitu, responden menganggap bahwa riadah

tidak mengganggu hafalan mereka, sebanyak 65.7% atau 23 responden, diikuti

oleh responden yang sangat setuju dan kurang setuju masing-masing yalah 5

responden atau 14.5%. Selebihnya yalah responden tidak setuju. Hafiz hafizah

yang menitip beratkan amalan rohani dan jasmani dalam kehidupan seharian

karena dapat mengurangkan tekanan emosi, mental dan dapat melahirkan stamina

yang kuat dan mampu menenangkan hati dan perasaan serta dapat meningkatkan

prestasi hafalan mereka. Ini diwakili oelh responden yang setuju yaitu 45.7%.

Namun demikian tidak ada responden yang mewakili sangat tidak setuju dan

sebilangan besar responden adalah setuju. Antara faktor yang menguatkan

semangat untuk mereka beriadah yalah salah satunya jarak antara dewan riadah

hampir dengan kawasan asrama dan dewan makan. Persen yang menyokong

kenyataan di atas yalah 48.6%. bukti inilah yang dapat dilihat bahwa dapat

melahirkan hafiz-hafizah yang berjiwa kental dan berdaya saing dengan pesaing-

pesaingnya.
76

C. HASIL PENELITIAN

1. BAHAGIAN A : LATAR BELAKANG RESPONDEN

Dalam bahagian A yaitu berkaitan dengan latar belakang responden,

penulis telah menyediakan beberapa soal yang perlu dijawab oleh para responden

bagi mendapatkan maklumat latar belakang responden. Berdasarkan jadwal 1

menunjukkan bilangan responden dikalangan mahasiswa tahun akhir yaitu tahun 3

yang paling tinggi yaitu seramai 15 orang mewakili 43.0% berbanding dengan

mahasiswa tahun 1 dan 2 mencatat bilangan yang sama yaitu seramai 10 orang.

Ini menunjukkan bahwa responden lebih ramai di kalangan tahun 3.

Berdasarkan dari jadwal 2 yang membahaskan mengenai jenis jurusan,

jurusan yang paling tinggi dari jurusan Dakwah yaitu seramai 17 orang mewakili

49.0% manakala dari jurusan Qiraat seramai 10 orang mewakili 29.0% dan yang

sedikit dari jurusan Hadis yaitu seramai 8 orang mewakili 22.0%.

Berdasarkan hasil kajian yang diperoleh melalui jadwal 3 mahasiswa tidak

mampu untuk memperdengarkan hafalan dengan kadar yang sama rata setiap hari.

Ini kerana 19 responden yaitu 54.3% yang kemampuan hafalan yang tidak

menetu, 10 responden mewakili 28.5% 1 maqra’ sehari dan 3 responden atau

8.6% untuk 2 maqra’ sehari. Begitu juga dengan item lebih dari 2 maqra’ sehari.

Dalam jadwal 4, mayoritas responden adalah daripada umur 20 tahun yaitu

seramai 15 orang mewakli 43.0% dari semua responden. Manakala sisa darinya
77

yaitu berumur 18 dan 19 tahun masing-masing memiliki bilangan responden yang

sama yaitu 10 orang 28.5%.

Berdasarkan jadwal 5 menunjukkan 20 orang di kalangan responden yang

mencapai tahap jayyid jidaan mewakili persen yang tertinggi yaitu 57.1% dan

tidak ada dikalangan responden yang maqbul. Manakala yang mendapat mumtaz

seramai 8 orang dikalangan responden dan jayyid sebanyak 20.0% atau 7 orang.

2. BAHAGIAN B : Kefahaman, Pengetahuan Dan Kepekaan Mahasiswa

Terhadap Konsep Riadah

Kefahaman dan pengetahuan mahasiswa terhadap konsep riadah dapat

dinilai melalui item-item yang telah dikemukakan dalam bahagian B jadwal 6.

Apa yang dapat dinilai oleh penulis berdasarkan analisis yang dilakukan ialah

kebanyakannya mempunyai kefahaman dan pengetahuan yang baik mengenai

riadah dari sudut teorinya dan mempunyai kesedaran akan kepentingannya dan

tuntutannya menurut perspektif Islam.

Ini dapat dilihat berdasarkan hasil kajian yang diperolehi telah menunjukkan

bahwa seramai 26 responden atau 74.3% sedar bahwa Islam menggalakan

umatnya melakukan aktivitas riadah. Berdasarkan keputusan kesemua responden

seramai 35 orang bersetuju dengan kenyataan tersebut.

Selain itu responden juga majoritasnya mengetahui dan memahami bahwa

senam adalah salah satu contoh aktivitas riadah yang paling ringan dan sesuai

untuk semua karena seramai 20 responden atau 57.1% sangat bersetuju dengan

kenyataan tersebut. Hasil dapatan kajian ini juga menunjukkan bahwa kebanyakan
78

mahasiswa faham bahwa riadah merupakan aktivitas kecergasan fisikal yang

menjadikan kompenan penting dalam memperolehi cara hidup yang sehat. Ini

menunjukkan bahwa 33 responden atau 94.9% sangat bersetuju dengan item

tersebut. Hasil dapatan kajian juga menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa

faham bahwa sebagai individu muslim seharusnya dapat mengimbangi waktu 24

jam sehari antara keperluan dunia dan akhirat serta keperluan jasmani dan rohani.

Ini karena seramai 21 responden bersetuju dengan item tersebut.

Orang yang tidak suka melakukan aktivitas riadah boleh dikategorikan

sebagai individu yang memiliki stamina tubuh badan yang kurang memuaskan.

Sejumlah 17 responden atau 48.6% sangat bersetuju dengan kenyataan itu.

3. BAHAGIAN C : Bentuk Dan Teknik Pengurusan Waktu Yang Diamalkan

Oleh Mahasiswa Darul Quran.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan ke atas item-item yang dijawab

dalam bahagian C jadwal 7, penulis mendapati bahwa masih terdapat mahasiswa

yang tidak mempunyai bentuk dan teknik hafalan yang teratur serta efektif, ini

karena sebelum memperdengarkan hafalan dihadapan ustaz atau ustazah,

responden tidak bertalaqi dengan peratusan sokongan ialah sebanyak 20.0%

sahaja. Namun di sini, penulis juga dapat membuat kesimpulan bahwa, mahasiswa

tidak membazirkan waktu dengan begitu sahaja, karena setiap waktu yang dilalui

dan ruangan waktu yang ada, mereka mengisinya dengan membaca, menghafal

Alquran dan mendengarkan audio bacaan Alquran. Ini bertujuan untuk menyelami

dan memahami kandungan Alquran dan tafsirnya.


79

4. BAHAGIAN D : Corak Atau Pola Pungurusan Waktu Yang Diamalkan

Oleh Mahasiswa Darul Quran.

Berdasarkan analisi data yang dilakukan ke atas item-item yang dijawab

dalam bahagian D atau pada jadwal 8, penulis mendapati bahwa masih ramai lagi

dikalangan mahasiswa yang tidak atau mempunyai pola pengurusan waktu yang

sistematika. Masih ada segelintir mahasiswa yang melakukan sesuatu yang

disukai tanpa perancangan atau penjadwal tertentu.

Kita harus bijak menyusun aktivitas agar tidak terasa berbeda akibat

perancangan jadwal harian yang tidak teratur. Oleh itu jadwal waktu harian

merupakan antara kompenan terpenting bagi memastikan waktu diurus dengan

teratur dan berkesan. Namun begitu masih ada dikalangan mahasiswa yang

menganggap jadwal harian sebagai suatu yang tidak penting dalam kehidupan

seharian mereka. Fakta ini adalah berdasarkan analisis data yang ditunjukkan

dalam jadwal 7 menyatakan seramai 5 responden atau 14.3% yang kurang

bersetuju dengan item yang dikemukakan.

Walaupun ada pendapat yang menyatakan bahwa keluar makan bersama

teman-teman adalah satu pembaziran waktu namun kebanyakan mahasiswa

kurang bersetuju dengan item ini karena statik dalam jadwal 5 menunjukkan

seramai 11 responden yaitu 31.4% kurang bersetuju dengan item ini. Mungkin

mereka menganggap bahwa waktu makan adalah salah satu waktu yang sesuai

untuk mengeratkan hubungan silaturrahim sesama rakan mereka dan merupakan


80

waktu yang agak baik untuk mengenali dengan lebih mendalam sahabat masing-

masing. Namun ada juga mahasiswa yang menganggap bahwa keluar makan

adalah satu aktivitas yang membazirkan waktu karena seramai 5 responden atau

14.3% sangat bersetuju dengan item tersebut.

Kebanyakannya responden yang penulis temui menyangkal dakwaan

bahwa melibatkan diri dengan kegiatan aktivitas riadah mengganggu persedian

hafalan. Statistik dalam jadwal 5 menunjukkan bahwa 14 responden atau 40.0%

kurang bersetuju dengan item yang telah dikemukan. Oleh itu, penulis membuat

kesimpulan bahwa melibatkan diri dengan aktivitas riadah adalah penting kepada

mahasiswa. Namun begitu, kebanyakan mahasiswa yang menjadi responden

penulis mengakui bahwa mereka lebih suka membaca Alquran daripada

melibatkan diri dengan aktivitas riadah berdasarkan statistik dalam jadwal 5,

seramai 3 responden atau 8.6% bersetuju dengan kenyataan tersebut. Berdasarkan

jadwal 5, penulis dapat menyimpulkan bahwa walaupun golongan mahasiswa

menyedari akan kepentingan dan kebaikan melibatkan diri dengan aktivitas

riadah, tetapi mereka tidak melaksanakannya mungkin karena disebabkan suasana

pembelajaran di Darul Quran.

5. BAHAGIAN E : Persepsi Mahasiwa Terhadap Kesan-Kesan Riadah

Dalam Meningkatkan Kaalitas Hafalam Alquran.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ke atas item-item persoalan

kajian dalam bahagia E, ini dirujuk juga pada jadwal 8. Penulis dapat mengenal

pasti persepsi responden terhadap kesan-kesan riadah dalam meningkatkan


81

kualitas hafalan. Secara keseluruhannya, responden menganggap bahwa aktivitas

riadah tidak mengganggu hafalan mereka, ini dibuktikan dengan statistik pada

jadwal 8, yang mana seramai 23 mahasiswa 65.7% yang bersetuju dengan

kenyataan tersebut. Kesan riadah yang lain lagi ialah kesan dari segi dalaman

mahasiswa itu sendiri, dimana apabila tubuh badan yang sehat, ini bersesuaian di

atas melakukan aktivitas riadah yang berjadwal dan melakukan hafalan yang

teratur dan sistematik akan menghasilkan hasil yang menakjubkan antaranya

ialah hati hafiz dan hafizah itu sendiri yang menjadi tenang, tenteram, dan taqwa

pada Allah s.w.t. Dengan perkataan lain untuk mewujudkan masyarakat yang

cemerlang, gemilang dan terbilang mestilah dalam kehidupan anak-anak muda

ataupun muda-mudi mesti seimbang antara keperluan rohani dan jasmani. Inilah

faktor yang paling penting untuk kebahagian dunia dan akhirat.


82

Anda mungkin juga menyukai